NovelToon NovelToon
Jalur Langit

Jalur Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:96.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

[sequel my letnan 3]

Argantara putra Bimantara, berulang kali di pertemukan dengan gadis bernama Nasya kayshila. Dan di setiap pertemuan, ia selalu berbuat baik. Jujur saja dari awal pertemuan pertama ia sudah tertarik dengan gadis berjilbab itu, namun sayangnya sudah beberapa kali bertemu Nasya tetap tidak mengingatnya, sekalipun ia telah berbuat baik. Alhasil Argan mengikuti pepatah jika perbuatan baik susah untuk di ingat maka ia akan melakukan perbuatan buruk yang pasti akan selalu di ingat oleh Nasya.

let's play!

Ayo baca kelanjutannya di sini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada yang tegak tapi bukan keadilan

Dua tahun berlalu...

Helikopter H225M yang mengangkut para prajurit yang sedang berlatih sekitar dua puluh orang heli tesebut terbang di atas ketinggian 5000 kaki.

Argan memeriksa semua kelengkapan latihannya. Seraya otaknya berputar mengulangi kata-katanya "buka parasut, safe landing, buka parasut, safe landing."

"SEPULUH DETIK!" seru pilot helikopter tersebut memalui earpiece. Lalu lanjut mulai menghitung mundur.

"SEMBILAN!"

Pintu samping mulai di buka pertanda latihan akan segera dimulai. Angin yang berisik memenuhi cabin membuat para prajurit harus berteriak ketika berbicara menyampaikan informasi satu dengan yang lain.

"DELAPAN!"

"TUJUH!"

"ENAM!"

Argan melepas seatbelt-nya lalu bangkit dari kursi mendekat ke pintu terdapat jumper master dari kopasgat yang melatih mereka hari ini. Beliau memeriksa kelengkapan serta tas utama parasut dan cadangan Argan lebih dulu.

"LIMA!"

"EMPAT!"

"TIGA!"

"DUA!"

"SATU!"

"JUMP OUT! JUM OUT! JUMP OUT!" seru pilot itu lagi. Dan jumper master menepuk pundak Argan untuk menginstruksi agar ia segera lompat.

Dengan gerakan yang sudah terlatih dan terbiasa Argan dengan santai tanpa rasa takut lompat keluar dari heli tersebut. Membuat tubuhnya terjun bebas, meluncur turun di tarik oleh gravitasi bumi. Matanya menatap ke bawah melihat bumi yang masih cukup jauh untuk di pijaki-nya. Sampai pada ketinggian yang cukup, Argan menarik tali berwarna merah yang terdapat di sebelah kanan untuk membuka parasut yang ada di punggung dan membuat parasut itu langsung terbuka sempurna di atas kepalanya. Kecepatan turunnya mulai melambat dan terkontrol. Ia menikmati lebih dulu alam ciptaan sang maha kuasa yang tampak indah dari ketinggian seperti ini. Hamparan hijau hutan yang menjadi tempat mereka berlatih sangat indah sepanjang mata memandang. Belum lagi gunung Lawu yang tampak menonjol di sebelah barat kabupaten Magetan ini menambah nilai plus pemandangan kali ini.

Masih asyik menikmati dan mengangumi alam sekitar tiba-tiba saja angin bertiup lebih kencang dari sebelumnya, membuat parasut Argan oleng kesan kemari begitu juga beberapa prajurit lain yang terbang di atasnya. Sungguh angin ini tidak terduga, padahal sejak tadi sangat bersahabat. Membuat mau tak mau Argan dan beberapa prajurit lain mendarat dengan tidak estetik di atas tanah.

"AKH!" pekik Argan begitu mendarat ranting runcing langsung menancap di paha kanannya. Membuat darah mengucur dengan derasnya.

Argan memegangi pahanya yang terus mengeluarkan darah sambil berteriak meminta tolong "tolong woy, tolong!" serunya pada rekannya yang baru turun. Dan langsung berlari ke arah dirinya yang tergeletak tidak berdaya di atas tanah.

Rekan-rekan Argan langsung menolong pria tersebut begitu melepas parasut mereka dan membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan karena ternyata ranting itu cukup dalam menancap di paha kanan Argan.

___________________

Argan langsung di tindak begitu tiba di RSAU Dr, efram harsana lanud Iswahjudi. Ketika keluar dari ruang operasi ia langsung di bawa ke ruang perawatan.

"Orangtuamu gak di kabari?" tanya Bimo seorang tentara sama sepertinya.

"Gak usah Bim, Mama saya nanti langsung terbang kesini. Meledak nanti rumah sakit kalau Mama saya datang." ujar Argan mengingat bagaimana kelakuan sang Mama jika tau anak-anaknya sakit. Makannya Argan memilih tidak mengabari. Ia sangat hapal bagaimana orangtuanya lebih-lebih sang Mama yang akan langsung terbang dari Jakarta ke Magetan hanya untuk memastikan dirinya baik-baik saja dan lagi mamanya itu heboh dan paling rewel kalau tau anak-anaknya sakit atau terluka. Maka dari itu Argan tidak memberi tahu orangtuanya supaya tidak di recoki sang Mama yang melarangnya ini dan itu pastinya.

"Permisi, saya dokter koas Nasya, disini saya mau menggantikan perawat yang sedang sibuk untuk memasang alat keteter agar membantu bapak buang air kecil."

Sungguh, Argan terkejut bukan main dengan kedatangan dokter muda ini, lebih-lebih itu gadis yang 2 tahun lalu menumpang di jok motor belakangnya dan saat ini datang untuk melakukan tugasnya.

Tugas yang mengharuskan gadis itu melihat aset yang Argan persiapkan untuk istrinya kelak.

Ya tuhan!

Malu jangan di tanya lagi, sudah pasti malu setengah mati. Apa tidak ada dokter atau perawat pria yang bisa memasangkan alat laknat itu untuknya? Mengapa harus Nasya?

Kacau banget pertemuan ketigamu ini Argan!

Argan juga tidak mampu menolaknya karena memang ia butuh alat keteter itu dalam keadaan seperti ini yang memang tidak mampu berjalan. Karena lukanya ini cukup teramat sakit untuk di gerakkan.

Argan menahan nafasnya ketika Nasya mulai memasang alat keteter itu di bawah sana. Tangan Nasya yang terbungkus handscoon itu mulai bersentuhan langsung dengan asetnya.

"Tarik nafas ya pak, sedikit lagi..." instruksi Nasya dengan suara lembutnya membuat otak Argan tidak mampu berpikiran jernih.

Asetnya mulai menegang di bawah sana dan Argan yakin pasti Nasya melihatnya.

Ya Tuhan malunya!!

"Astaghfirullahaladzim." Argan berusaha membuat pikirannya kembali jernih dan menguatkan dirinya agar tidak menerkam gadis ini.

Ayolah, Argan ini pria 24 tahun yang sangat normal. Hormonnya juga sudah siap menikah, jadi bukan salahnya jika ia tiba-tiba menerkam gadis yang masih fokus di bawah sana dengan asetnya itu.

Perlahan Argan menatap gadis ber-seneli putih yang tengah fokus di bawah sana, wajahnya cantik dan mata bulatnya tak berkedip karena terlalu fokus, bahkan keringat dingin juga mengalir di pelipis Nasya. Membuat Argan mau tak mau menelan salivanya karena gadis itu semakin menggoda dengan keringat yang bercucuran.

Sepertinya Nasya juga tegang.

Dan syukurnya lagi kali ini Argan tidak menjaga wudhunya jadi tidak ada kejadian wudhunya batal jilid tiga yang di sebabkan Nasya lagi.

"Udah selesai" ucap Nasya menutup kembali tubuh bagian bawah Argan dengan selimut dan membereskan alat-alatnya.

Argan pun langsung bernafas lega.

"Berapa lama dan berapa kali harus di cek dan di ganti alatnya dok?" tanya Bimo.

"Minimal 3 hari maksimal seminggu pak." jawab Nasya.

Bimo tampak mengangguk paham. Sementara Argan membuang pandangannya ke sembarang arah karena malu.

"Kalau begitu saya permisi pak, mari." Nasya langsung keluar tanpa menatap wajah Argan mungkin ia juga malu karena habis memegang-megang aset seorang pria secara langsung untuk pertama kalinya.

Dan Argan baru ingat kalau Nasya lagi-lagi tidak mengenalinya, terbukti akan gadis itu tidak menegurkan-nya. Padahal dua tahun lalu ia begitu ramah pada Argan karena telah memberikanya tumpangan.

Apakah wajah dia sesulit itu untuk di kenali?

"Tegang banget mukanya. Rambutnya dari ujung kepala sampai ujung kaki tegak semua ya gan? Haduh belum lagi itu rudalnya juga ikutan ngaceng." ledek Bimo yang sejak tadi menemani Argan di ruangan itu ia lantas tergelak setelah melirik inti sang rekan yang tampak menegak gagah di tengah-tengah.

Kya! Ada yang tegak tapi bukan keadilan😂

Refleks tangan Argan langsung menutup bagian pusat tubuhnya yang memang menegang di balik selimut. Ia melirik tajam Bimo "rudal saya di ubek ubek seperti itu oleh seorang gadis, gak mungkin gak tegak Bim, gak normal namanya." benar bukan?

Bimo lagi-lagi tergelak mendengarnya "boleh tu gan di jadikan istri karena udah renggut keperjakaan kamu."

Ya Allah mulutnya Bimo suka bener😂

Argan langsung mendelikkan matanya "jancuk!"

1
Ana_Mar
bang argan....love you sekebon bang/Kiss//Kiss/
Jossy Jeanette
mas argan bisa manis juga yaa..suh senengnya nasya dapat cincin yg cantik pas dijari juga😍
Eni nuryani
di bagian ini kan author nulis pas mengumandangkan takbir.....jadi maaf ya sebelumnya, untuk takbir &salam imam memang mengucapkan, kecuali Al Fatihah &surah2 dlm sholat tsb...
ŘƏ£♡ve
aaaaa jd inget ayank ....
melelleeeeeh nasyaaaaa
Heny Janitasari
🧡🧡🧡
💗AR Althafunisa💗
😂😂😂😂😂😂
Miksiba Andri
kelihatan author ga pernah sholat dhuhur berjamaah....
berjamaah sholat dhuhur baca al-fatihah nya ga dikeraskan boooooz..... ☺
Chika cha: makasih kak udah di kasih tau. jujur di sini masjid jauh banget dari rumah jadi gak pernah sholat zhuhur, ashar di masjid.
total 1 replies
💗AR Althafunisa💗
Kuar dah posesif nya si Nasya, enak aja ya Sya. Si ganteng cuma milik kamu seorang 😂🥰
💗AR Althafunisa💗
Maaf ka, setau sy kalau Zuhur dan ashar kalau jadi imam itu bacaannya ga kaya sholat jamaah maghrib isya sama subuh. Tidak bersuara 🙏
💗AR Althafunisa💗: Hehe... iya ka, sy tau krna pernah ikut jamaah. Jadi dari situ sy baru tau juga 🤣
Chika cha: sip kak, gak pernah sholat dzuhur, ashar di masjid kak😭
total 2 replies
Surtinah Tina
senengnya mereka berdua..,😍😍😍🥰
risa Muawenah
uuuhhhh suka banget
bagus novelnya
risa Muawenah
lagi kasmaran gk tuh /Drool//Drool/
Heny Janitasari
lanjut thor
Ita Mariyanti
🤣🤣🤣🤣
Jossy Jeanette
argan..disamain dgn ac 1pk😅
Surtinah Tina
hehehe. kocak juga para temen argan
Surtinah Tina
kita juga bisa gila Nasya...😀😀😀
Heny Janitasari
🧡
Rizky Tria
bang Argan bikin gempar kesatuan 😅😅
Naswa Al rasyid
yee.... akhirnya pengajuan, jd tambah penasaran kak, gimana sikap bg argan stelah menikah, klo bg aidan tetep kocak ama yura, klo bg argan tetep dingin gak ya... 🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!