3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13
"Aku di mana?"
"Akhirnya Lu sadar juga, Key." Fagan bernapas lega setelah hampir semalaman Keygan tak sadarkan diri, akhirnya saudaranya itu membuka mata. "Gue kira Lu gak bakal buka mata lagi," ucapnya tanpa merasa bersalah.
Keygan mendengus kesal mendengar ucapan adik kurang ajarnya itu. Ingin rasanya Keygan mematahkan leher Fagan, namun dengan kondisinya saat ini, justru dirinyalah nantinya yang akan menjadi samsak sang adik.
Pada akhirnya Keygan memilih diam, untuk sekarang pura-pura tuli adalah jurus yang paling benar.
Setelah menghukum para pengkhianat yang sudah berani bermain-main dengannya, yang Keygan lakukan hanyalah mengurung dirinya di dalam kamar. Keygan tidak makan ataupun minum, ia benar-benar menghukum dirinya sendiri sampai akhirnya tak sadarkan diri karena dehidrasi.
Untung saja Fagan datang tepat waktu, jika terlambat sedikit saja mungkin akan berakibat fatal pada kesehatan Keygan. Fagan pun akhirnya membawa Keygan ke rumah sakit terdekat.
"Cih! Pura-pura tuli." Fagan sangat kesal karena Keygan tidak membalas ucapannya seperti biasanya. Sebenarnya Fagan sengaja berkata seperti itu untuk memancing emosi Keygan. Pria tengil itu lebih suka Keygan yang selalu mendebatnya daripada yang mendiamkannya seperti sekarang.
Sebenarnya Keygan terlalu lelah untuk berdebat saat ini, terlebih lagi berdebat dengan Fagan tidak akan pernah ada habisnya. Namun mendengar adiknya itu terus mengoceh membuatnya mau tidak mau akhirnya angkat bicara.
"Apa Kamu kecewa karena aku bangun?" Tanya Keygan sambil menatap adiknya. "Maaf karena membuatmu kecewa."
Byur
Uhuk-uhuk
"Lu bener-bener gak ada akhlak, sialan!"
"Nah, ini baru kakak gue."
Keygan mendelik tajam pada Fagan yang justru terkekeh setelah membuat wajahnya basah karena semburan air minumnya.
"Emangnya Lu pikir gue siapa tadi?" Ucap Keygan dengan kesal. Pria itu membuka bajunya yang terkena cipratan semburan Fagan lalu menggantinya dengan kaos yang Fagan berikan.
Walaupun Keygan dan Fagan selalu bertengkar, namun sebenarnya keduanya saling perduli. Hanya saja bertengkar adalah cara mereka menunjukkan kasih sayang.
"Gue kira Lu kesurupan hantu penunggu kamar ini," ucap Fagan sambil terbahak dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Keygan. "Lagian Lu tadi bilang, aku, kamu, bukan Lu banget, Key."
Fagan lagi-lagi terbahak. Namun ia cukup lega karena Keygan tidak diam saja seperti sebelumnya. Pria itu sudah kembali ke setelan awalnya, itu artinya tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi, walaupun Keygan tidak bisa menyembunyikan wajah sendunya.
"Ngomong-ngomong, Lu kenapa bisa di rumah gue?"
Keygan mencoba mengalihkan topik pembicaraan, sungguh ia sangat malu. Padahal maksudnya menggunakan panggilan aku, kamu itu untuk membuatnya lebih dekat dengan Fagan. Namun nampaknya adiknya itu benar-benar menyebalkan. Keygan sangat menyesal karena sempat berpikir seperti itu.
"Oh iya, hampir aja lupa." Fagan menepuk keningnya sendiri, hampir saja ia melupakan tujuan utamanya datang ke rumah Keygan. "Gue sebenarnya mau minta tanda tangan Lu."
"Tanda tangan, buat apa?" Keygan mengernyitkan keningnya. Setahunya proyek yang saat ini tengah dijalankan perusahaannya sudah mendapatkan persetujuannya, yang artinya Keygan sudah melakukan penandatanganan jauh sebelumnya.
"Pengacaranya Shafura datang dan meminta Lu untuk segera menandatangani berkas perceraian Lu dan Shafura."
Deg
"𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘚𝘩𝘢𝘧𝘶𝘳𝘢? 𝘚𝘩𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶."
Keygan tidak ingin kehilangan Shafura, ia ingin memperjuangkan Shafura sekali lagi. Namun ke mana dia harus mencari Shafura?
"Apa gue harus---"
"Harus. Biar Shafura bisa menikah lagi."
"FAGAN!"
...----------------...
Di rumah sakit yang sama dengan Keygan, Jovanka baru saja menjalani pemeriksaan. Karena lama tak sadarkan diri membuat Deril membawa wanita itu ke rumah sakit.
Alangkah terkejutnya Jovanka saat dokter mengatakan ia terkena penyakit HIV yang sudah mengacu pada Aids, yang artinya penyakit menjijikkan yang dideritanya itu sudah sampai tahap sangat parah.
"TIDAK MUNGKIN!"
Jovanka terus berteriak, ia tidak percaya dengan diagnosa dokter. Karena selama ini Jovanka baik-baik saja, tidak mengalami gejala aneh. Hanya saja beberapa bulan terakhir Jovanka memang mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Dokter menjelaskan jika pada kasus penyakit ini memang tidak semua pasien mengalami gejalanya, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
"Aku harus apa sekarang?"
Jovanka nyaris frustasi, apalagi tidak ada seorang pun yang mensupport nya di kondisi nya seperti ini. Jovanka benar-benar sendiri.
"Bagaimana caranya aku mendekati Keygan dengan kondisi ku seperti ini?"
Jovanka masih berharap Keygan mau kembali padanya. Ia sudah memiliki rencana untuk membodohi Keygan dan mengatakan jika dirinya dijebak oleh Nero.
"Jangan pernah bermimpi untuk kembali pada putraku!"
Deg
"Tuan Afkar."
Afkar tersenyum smirk, ia datang untuk melihat kondisi Keygan. Namun Afkar tidak sengaja mendengar teriakan seseorang yang tidak asing di telinganya. Dan benar saja ternyata suara itu milik wanita yang sudah menjadi penyebab putranya bodoh selama ini.
"Saya sudah peringatkan, jangan pernah bermain-main dengan keluarga Bhatara," ucap Afkar penuh penekanan. Dari jarak cukup jauh pria itu bisa melihat wajah frustasi Jovanka yang terlihat sangat menyedihkan. Namun sama sekali tidak membuat Afkar merasa iba sedikitpun.
Jovanka terisak pilu berharap Afkar merasakan sedikit saja rasa iba padanya. Namun bukannya simpati Afkar justru kembali melontarkan kata-kata yang membuat Jovanka semakin terpuruk.
"Dan lihatlah akibatnya, tanpa saya bertindak sedikitpun, Tuhan lebih dulu menghukummu."
"Kenapa Anda selalu menghina saya?" Tanya Jovanka. Entah mendapat keberanian dari mana, wanita itu berani menatap seorang Afkar dengan tatapan penuh permusuhan. "Jangan Anda pikir karena Anda kaya bisa menghina saya sesuka Anda."
Bukannya terkesan, Afkar justru tertawa mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut Jovanka.
"Karena Kamu memang hina dan pantas dihina. Hanya wanita hina saja yang mendekati pria demi harta," ucap Afkar. Ia sangat puas melihat wajah terkejut Jovanka. Wanita itu pikir Afkar tidak mengetahui niat Jovanka mendekati Keygan.
"Jangan Kamu pikir saya tidak tahu tujuan Kamu mendekati putraku. Ternyata Kamu sama saja seperti ibumu, sama-sama pelacur."
Deg
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
Kasian bayi2nya, bapak kandungnya gak tau eh sekarang ibunya pun dibikin komakah?? 😢
lanjutkan lemes lemes kau Key