NovelToon NovelToon
WORST PRINCE

WORST PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / dan perjuangan hegemoni / Perperangan
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yuseo

Kaisar Yussa Angevin, sang penakluk agung yang menguasai dunia, menemukan dirinya terlempar ke dalam dunia novel yang baru saja dia baca, "The Greatest War Against the Devil".

Sebuah novel tentang perang besar antara ras iblis dan manusia, dimana protagonis mengalami kegagalan dan iblis memenangkan peperangan.

Di dalamnya, Kaisar Yussa bereinkarnasi sebagai Pangeran Lucas De Valorian, pangeran terburuk sekaligus aib keluarga kerajaan.

Mampukah seorang Pangeran terburuk mengubah alur cerita novel dan menghentikan kehancuran dunia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuseo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Pembersihan

Lucas De Valorian, duduk di atas kursi megahnya di ruangannya yang dihiasi dengan kemewahan kastil, menatap kedepan dengan tatapan tajam yang menyiratkan kedalaman pikiran yang dalam.

Ruangan yang biasanya penuh dengan ketenangan, kini terasa tegang dan penuh dengan ketidakpastian.

Di lorong-lorong gelap kastil, sekelompok assassin berlarian dengan cepat, menyusup dengan hati-hati untuk melancarkan serangan mendadak.

Namun, suasana yang tegang ini justru menimbulkan rasa aneh di antara mereka.

"Ini Aneh... Bukankah keamanannya lebih ketat dari informasi yang diberikan?" gumam salah satu assassin, matanya menggeliat gelisah saat dia memperhatikan sekitarnya.

"Seolah-olah mereka tahu kami akan datang," tambahnya dengan nada waspada.

"Argghkkk!!" terdengar jeritan tajam di belakang mereka, memecah keheningan malam.

Assassin yang berada di barisan depan segera berbalik, jantungnya berdebar kencang saat ia melihat mayat rekannya terbujur kaku di atas lantai, dengan luka leher yang tergorok dengan kejam.

"Siapa itu?" serunya dengan napas tersengal-sengal, matanya menyapu ruangan mencari ancaman yang tak terlihat.

Jeritan-jeritan lainnya menggema di lorong, menciptakan aura ketakutan yang semakin menyelimuti mereka.

"Arghh," teriak para korban dengan suara yang tercekik oleh darah. "Se-selamatkan aku," desah salah satu dari mereka, sebelum suara tajam sebuah pisau menusuk leher mereka dengan kejam.

"S-Siapa itu? Siapa kau...??!!" teriak assassin itu dengan suara yang gemetar oleh ketakutan, matanya mencoba memahami situasi yang sedang terjadi di sekelilingnya.

Cahaya emas tiba-tiba bersinar di depan mereka, memperlihatkan sosok Lucas yang muncul dengan tangan yang masih menggenggam kepala seorang assassin lainnya.

"Lucas De Valorian..?!!" Bisikan terkejut menyelinap ke dalam pikiran sang assassin, matanya terpaku pada kehadiran pangeran yang selama ini mereka anggap lemah.

"Sialan, pangeran Lucas telah menyembunyikan kekuatannya," desisnya dalam hati, mereka terlihat panik dan ketakutan.

"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Lucas dengan suara yang tegas dan menggema di ruangan itu.

"Aku harus segera pergi dari sini" assassin itu mencoba melarikan diri dalam kepanikan, "Aku harus melarikan diri dan memberitahukan kepada semuanya"

Melihatnya berlari dengan cepat, Lucas tersenyum tipis, mata kuningnya bersinar di dalam kegelapan.

"Benar, kembalilah ke tempat asalmu" gumamnya pelan, menyaksikan kepergian sang assassin dengan tatapan tajam.

Arthur datang mendekati Lucas dari belakang, langkahnya lembut di atas lantai marmernya yang berkilau.

"Yang mulia..?" panggilnya dengan penuh hormat, melihat Lucas berdiri sendirian.

Lucas masih menatap langit, di mana sebelumnya assassin yang kabur telah menghilang dari pandangannya.

Di tengah kegelapan malam, seutas benang cahaya emas terlihat terhampar, seolah-olah sebuah jejak yang ditandai dengan cermat.

"Sihir melacak 'Tracking seal' yang hanya bisa dilihat olehku," batin Lucas, matanya masih terpaku pada jejak cahaya di langit malam yang terbentang luas di atasnya. "Benang cahaya ini akan menuntunku ke markas mereka," tambahnya dalam hati.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari langit, Lucas akhirnya berbalik, langkahnya terdengar di lorong yang sunyi.

Cahaya lampu gemerlap menyinari jalan di depannya, menciptakan bayangan yang menyeramkan di dinding-dinding marmer yang mulia.

Arthur, yang mengikuti dengan setia di belakangnya, memperhatikan dengan penuh kagum punggung tegap Lucas yang terlihat sangat kokoh.

"Pangeran Lucas, dia memiliki karisma seorang penakluk..!" bisiknya dalam hati, merasakan getaran kebanggaan yang memenuhi dirinya.

"Aku akan segera berkunjung," ucap Lucas dalam hati, merujuk pada markas para assassin yang telah mencoba menyerang dia sebelumnya.

Namun, tiba-tiba Lucas berhenti berjalan, membuat Arthur menghentikan langkahnya juga.

"Arthur, Ambil Jantung Phoenix di gudang kastil," perintah Lucas dengan suara tegas, memerintahkan langkah berikutnya.

Arthur terlihat sedikit bingung, matanya mencari penjelasan dari pangeran.

"Jantung Phoenix?" ulangnya dengan penuh keheranan. "Bagaimana pangeran bisa mengetahuinya..?!" Batin Arthur kebingungan.

Lucas menatap Arthur dengan tatapan tajam, mengisyaratkan bahwa ini bukan saat untuk bertanya banyak.

"Ya, tolong ambilkan..." tanyanya dengan nada yang memerintahkan. "Aku harus segera meningkatkan kekuatan fisikku" tambahnya.

Dengan sikap hormat, Arthur mengangguk patuh. "Saya mengerti, Yang Mulia," jawabnya sebelum pergi untuk menjalankan tugasnya.

Sementara itu, dalam pikiran Lucas, dia tersenyum tipis. "Jantung Phoenix...Sebuah Elixir legendaris yang memiliki kekuatan luar biasa untuk meningkatkan fisik siapa pun yang mengkonsumsinya," jelasnya dalam hati, mengingat pengetahuan yang dia peroleh dari novel yang pernah dibacanya.

Jantung Phoenix adalah sebuah elixir langka yang mengandung campuran enzim dan protein unik.

Ketika di konsumsi, elixir ini memicu reaksi kimia dalam tubuh yang dapat mengoptimalkan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan secara signifikan.

Sementara Arthur melakukan tugasnya, Lucas menyebarkan aura kehadirannya ke seluruh kastil, menggunakan kemampuan telepatinya untuk memberikan instruksi kepada bawahannya.

"Seluruh penduduk kastil, datanglah ke lapangan latihan," suaranya bergema melalui lorong-lorong kastil, mencapai telinga setiap individu yang berada di kastil.

Mereka semua merasakan keringat dingin mengalir di tubuh mereka, dari seorang pelayan yang mengurus kebun hingga seorang ksatria yang berjaga di pintu gerbang.

Namun, dengan patuh, mereka semua mengikuti perintah Lucas, bergerak menuju lapangan latihan dengan sedikit ketakutan.

...****************...

Pangeran Lucas berdiri tegap di tengah lapangan latihan kastil, pupil matanya yang kuning bersinar terang.

Cahaya bulan menerangi rambut pirangnya yang berkibar dihembus angin malam.

Di depannya, sekelompok penghuni kastil, termasuk beberapa pelayan dan ksatria, menatapnya dengan campuran antara rasa penasaran dan ketakutan.

Lucas menarik pedangnya dari sarung pedang dan mulai menggambar sesuatu di tanah yang lembut.

Tangan bergerak dengan kepastian, membentuk sebuah lingkaran sempurna di bawahnya.

Coretan yang dihasilkan membentuk sebuah pola kompleks, sebuah octagram dengan delapan sudut yang tajam.

"Pembersihan.. akan segera di mulai," gumam Lucas, suaranya terdengar lembut.

Dengan cepat, dia menggigit jari telunjuknya, memaksa darah merah mengalir keluar.

Tetesan darah merah menyatu dengan tanah, menyerap ke dalam pola octagram yang telah digambar.

Sebuah gemerlap cahaya merah dan emas meletup dari dalam lingkaran, memenuhi lapangan latihan dengan kilau yang memukau.

Udara pun terasa bergetar, energi magis menyelimuti lapangan latihan.

Tiba-tiba, terjadi perubahan yang menakutkan.

Beberapa pelayan dan ksatria yang berada lapangan latihan bingung ketika kulit mereka mulai berubah, terkelupas seperti kulit ular.

Mereka berubah wujud, menjadi makhluk-makhluk yang mengerikan, iblis dengan mata merah menyala dan kulit mengkilap seperti logam.

"Iblis!" teriak pelayan-pelayan dengan suara gemetar, panik merayap di dalamnya.

Tanpa ragu, orang yang tidak berubah wujud berputar dan berlari secepat mungkin, meninggalkan Pangeran Lucas dan beberapa ksatria yang terlihat berkeringat dingin.

Ksatria-katria yang tersisa menggenggam erat pedang mereka, mata terlihat gelisah.

Pangeran Lucas melangkah dengan langkah yang elegan di antara barisan ksatrianya yang tegang.

Cahaya bulan yang menyinari langkahnya, menciptakan bayangan yang menakutkan di sekitar mereka.

"Mundurlah," bisiknya kepada para ksatria dengan suara yang rendah namun penuh otoritas. "Biarkan aku yang mengurus ini."

Para ksatria, saling pandang, dan dengan patuh mengikuti perintah pangeran Lucas.

Mereka pergi dari lapangan latihan, meninggalkan Pangeran Lucas dan iblis di depannya.

Di tengah lapangan latihan yang sepi, ketegangan mulai terasa ketika Pangeran Lucas dan iblis-iblis yang menyamar saling menatap satu sama lain.

Salah satu iblis, yang terlihat paling percaya diri, melangkah maju dengan langkah berat.

"Bagaimana kau tahu jika kami telah menyamar?" tanyanya dengan suara yang bergemuruh.

Lucas menatapnya dengan tatapan tajam, matanya tak berkedip sedikitpun.

"Bagaimana?" gumamnya dengan nada yang merendahkan. "Karena hidung suciku sangat sensitif terhadap bau busuk dari mahluk seperti kalian."

Para iblis merasa tersinggung oleh kata-kata Lucas. Mereka saling bertukar pandang, kebingungan terpampang jelas di wajah mereka.

"Bau busuk, huh?" geram salah satu dari mereka, suaranya terdengar penuh dengan kemarahan.

"Ya.." balas Lucas dengan nada mengejek. "Bau mahluk rendahan seperti itu sangat menyengat.." Tambahnya, suaranya penuh dengan nada yang merendahkan iblis di depannya.

Tiba-tiba, tanpa aba-aba lebih lanjut, salah satu iblis melompat maju dengan kecepatan yang mengagumkan, menusuk udara dengan serangan yang ganas.

Serangannya begitu cepat, seolah-olah sebuah kilat menyambar Lucas.

Namun, Pangeran Lucas tidak kalah cepatnya. Dengan gerakan yang lincah dan elegan, dia menghindari seluruh serangan iblis dengan indahnya, seolah-olah dia sedang menari di bawah cahaya rembulan yang mempesona.

Setiap gerakan tubuhnya tampak sempurna dan terkoordinasi, memperlihatkan arti seni dalam sebuah pertarungan.

"Matilah!" teriak iblis dengan marah, terus menyerang dengan kekuatan yang membuat tanah dan sekitarnya hancur.

Tetapi, setiap serangan iblis itu ditangkis atau dihindari dengan sangat mudah oleh Pangeran Lucas.

Tiba saatnya untuk menyelesaikan pertarungan.

Dengan senyum sinis di wajahnya, Lucas menepis serangan terakhir iblis dan dengan cepat menempatkan telapak tangannya di dada iblis di depannya.

"Holy Elimination," gumamnya dengan suara yang pelan namun penuh dengan kekuatan magis.

Sebuah cahaya terang muncul dari telapak tangannya, menyelimuti iblis tersebut dengan kekuatan suci yang membumi.

Iblis itu meringkuk, "Arrrhhhggkkk" teriakannya memenuhi udara saat energi suci merasuk ke dalam dirinya, membuat tubuhnya meleleh perlahan.

"Penyucian...??!!" Iblis lainnya terkejut, mereka ketakutan dan tubuh mereka bergetar tanpa mereka sadari.

Iblis yang terkena penyucian bergeliat-geliat dalam siksaan yang menyiksa.

Mata Lucas memandang dengan rasa puas tapi tenang, memperhatikan setiap gerakan dan detail dari proses penyucian yang menyiksa iblis itu.

Lucas melirik ke arah iblis yang tersisa, tangannya masih bersinar terang, dipenuhi oleh cahaya ilahi yang memancar dari dalamnya.

Matanya yang bersinar terang menembus kegelapan, menyisipkan rasa takut ke dalam hati siapa pun yang berani menatapnya.

"Mari bersihkan kotoran lainnya..." ucap Lucas dengan lembut, tubuhnya bersinar oleh cahaya ilahi.

1
L K
kpn up lg ud pengen baca
arfan
terus semangat bos
Pzo Pza
bagus dan Kata kata nya tidak ada yang typo,
lebih bagus kalau Novel ini dilanjutkan Karena sangat seru
Jenn
novelnya seleraku banget, penasaran sama endingnya
Rony Wijaya
sma kayak manwa yg baru itu
Jenn
benci banget dh kaisar satu ini sama mc
piyo lika pelicia
semangat yah ☺️
piyo lika pelicia
sepuh 😌
Ray
bejir, sekuat apa tuh orang? menjadi seorang sword master terbaik di Kekaisaran yang menguasai dunia
CBJ
ap iya
Igris
Char God Complex?
Callian: Ril, gue juga mikir gitu
total 1 replies
Razali Azli
wow
Mhila izuna
mampir ni thor
V.MaryGrace
👣👣👣
Igris
OMAGAAAAAAAA DAMNNN
Igris
kok bisa
Gehrman
Ini MCnya OP, kah? 🤔
Thinker: mayan
total 1 replies
Gehrman
Istana Kekaisaran
Thinker: jir lupa
total 1 replies
Yuseo De Vincenzo
Chapter selanjutnya: Pembantaian putra putri Kekaisaran 🔥🔥🔥
Callian
Segede apa jur
Kazuma: seram/Toasted/
Thinker: Patung liberty
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!