NovelToon NovelToon
Takdir Pernikahan Kita

Takdir Pernikahan Kita

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Pelakor / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Romansa / suami ideal
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Wulandari

Menduda selama 3 tahun lamanya. Membuat sang pria akhirnya memutuskan untuk menikah lagi. Pernikahan telah terjadi, namun saat setelah menikah dan mengajak sang istri bulan madu, di perjalanan pria itu berhenti mencari makanan.

Alangkah terkejutnya saat ia melihat sang istri yang meninggal 3 tahun lamanya masih hidup dan berjualan makanan tersebut.

Wanita itu tidak mengingat sang pria.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Apa yang akan pria itu lakukan?

Akankah ia kembali pada istri pertamanya atau meninggalkan istrinya itu?

Simak ceritanya hanya di aplikasi noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman - 03

Alano bermain bola kaki bersama Cendro di pinggir bibir pantai. Tendangan kali ini cukup kencang sampai-sampai terbang mengenai kepala seorang wanita yang menggunakan topi bergaya floppy hat dengan sedikit pita.

Wanita itu meletakkan bawaannya berbentuk wadah keranjang berukuran sedang, berisi berbagai makanan sesuai pesanan kliennya.

Alano berlarian kecil menghampiri wanita yang mengambil bolanya itu. "Maaf nyonya. Aku tak sengaja menendang bola itu begitu kuat sampai-sampai mengenai kepala anda." Alano tak berani menatap wajah wanita yang akan memarahinya.

Wanita itu menoleh ke arah belakang dengan wajahnya tersenyum manis. Ia duduk berjongkok di hadapan Alano. "Tidaklah masalah. Lain kali kau harus lebih berhati-hati wahai anak muda. Ini, ambillah bola mu." balasnya dengan lembut.

Alano tersanjung akan perkataan yang di lontarkan wanita di hadapannya. Ia menoleh siapa gerangan wanita dewasa yang bersuara bak busa sabun yang begitu lembut sekali. Alano terdiam, bola matanya tak bergerak sedikit pun.

Wajah yang mengingatkannya pada foto mommy-nya. Cendro baru saja sampai mengejar Alano. Pria tampan itu juga tersentak akan wajah wanita di hadapan tuan mudanya itu. "Nyonya..." panggilnya langsung.

Bella melirik ke arah Cendro sembari melihat kanan dan kirinya. Tidak ada siapa-siapa di dekatnya.

"Mommy..." Alano memeluk Bella begitu erat.

Bella begitu terkejut akan panggilan anak kecil di hadapannya. "A-aku bukan mommy mu nak."

"Ini nyonya besar kan? Ini benar nyonya kan?" Cendro ikut bersorak bahagia melihat Bella.

"Tu-tunggu dulu. Kalian salah orang sepertinya. Saya saja tidak mengenal kalian berdua." Bella meluruskan kondisinya.

Alano melepaskan pelukannya. "Aku yakin, anda mommy Emillia. Mommy ku yang telah meninggal 3 tahun yang lalu. Ternyata mommy masih hidup." Alano memegang kedua pipi Bella.

Bella tersenyum dengan perkataan Alano. Ternyata semuanya masih dalam belasungkawa atas meninggalnya seseorang. Kemiripan wajahnya mungkin mengingatkan mereka lagi. "Wahai anak muda. Aku sebenarnya bingung ingin berkata apa untuk kalian berdua. Aku Bella. Aku penjual kue di sekitaran sini. Aku bukan nyonya besar maupun mommy mu nak. Maafkan aku. Tapi begitulah nasib kita." Bella melepaskan tangan Alano sembari mengecup lembut tangan kecil itu.

"Semoga kau tak berlarut dengan keadaan. Mommy mu telah bahagia. Semoga kalian berdua segera melupakan beliau. Beliau telah bahagia di sana." Bella menunjuk langit biru yang terlihat sangat cerah hari ini. "Aku permisi dulu untuk mengantarkan makanan ini." sambung Bella berdiri. Ia segera meninggalkan Alano dan Cendro yang masih mematung atas perkataan Bella.

Alano meneteskan air matanya, sedangkan Cendro langsung mendekati Alano dengan duduk berjongkok di hadapan tuan mudanya itu. "Jangan menangis tuan muda. Mungkin saja benar apa yang di katakan nyonya tadi. Dia hanya mirip saja dengan nyonya Emillia." Cendro memegang kedua bahu Alano.

Alano masihnya melihat Bella berjalan menuju hotel. "Tidak Cen. Dia memang mommy ku. Aku yakin. Dia mommy ku." Alano merasakan sesuatu sensasi yang mengikat antara dirinya dan wanita yang tak sama sekali mengenal anaknya sendiri.

Cendro pun sama. Apa yang di rasakan tuan kecilnya itu, ia juga rasakan. Suara nan lembut khas Emilia sangat melekat di dalam ingatannya. "Lebih baik kita istirahat dulu di kamar ya tuan. Nanti kita sambung lagi bermain di sini." Cendro akan menyampaikan berita ini terlebih dahulu pada majikannya.

"Tapi Cen, aku ingin mengejar mommy." Alano tak mau kehilangan lagi mommy-nya itu. Ia begitu saja berlarian mengejar Bella.

"Tuan, tunggu!" Cendro mengejar Alano yang begitu cepat anak kecil itu berlarian.

"Mommy..." teriak Alano berlarian.

Beberapa orang melintasi Alano. "Mommy..." teriaknya sembari menangis.

"Mommy..." teriak kembali Alano, sampai kakinya tersandung batu kecil dan mengakibatkan ia terjatuh.

"Mommy..." teriakan Alano dengan tetesan air matanya.

Bella tampak tak mendengar akibat suara orang-orang yang lewat, serta musik di area sekitar. Lambat laun Alano tak melihat mommy-nya lagi.

"Mommy..." teriak Alano dengan tangisan yang begitu sesak.

"Tuan, tuan. Apa anda terluka?" Cendro sangat khawatir dengan kondisi Alano.

"Kejar mommy, Cen. Jangan sampai mommy pergi meninggalkan ku lagi." teriak Alano ingin berdiri, akan tetapi kakinya terasa nyeri.

"Tuan, tuan. Lebih baik kita kembali dulu ke kamar. Nanti aku akan cari nyonya lagi. Aku tidak bisa meninggalkan mu sendirian di sini." Cendro menggendong Alano.

Alano masihnya menangis, matanya kesana kemari mencari Bella yang tak terlihat sedikit pun.

Cendro bukan tak mau mencari wanita yang mirip dengan nyonya itu. Saat ini kondisi tuan mudanya lebih penting. Bagaimana tuan besarnya tahu, ia bisa-bisa di hukum.

Di posisi Henry yang masuk ke kamar Alano, ia tak menemukan keberadaan anaknya itu. 'Kemana mereka?' Henry begitu khawatir saat anak dan supirnya tak berada di dalam kamar itu. Ia pun keluar kamar, akan tetapi Cendro menggendong Alano yang masihnya menangis memanggil mommy-nya.

"Ada apa Cen?" Henry mengambil Alano di tangan Cendro.

"Daddy, aku bertemu dengan mommy Emillia di luar sana." Alano menujuk lorong yang sepi.

"Benar tuan. Kami berdua melihat seorang wanita di pinggir pantai. Wanita itu sangat mirip dengan nyonya Emillia. Tapi dia tak sama sekali mengenal kami." Cendro langsung memberitahukan pada tuan besarnya itu.

Henry teringat akan wanita yang ia temukan beberapa jam yang lalu di sebuah toko pinggir jalan. "Apakah wanita itu berambut kecokelatan?" Henry memastikan.

"Benar tuan. Sepertinya dia sedang mengantar makanan ke hotel ini." ingat Cendro pada bawaan Bella.

Henry menyerahkan kembali Alano ke Cendro. "Tolong bersihkan tubuh Alano. Aku ingin berjumpa dengan wanita itu. Tolong kalian berdua rahasiakan ini dari Rose." pintanya.

Alano dan Cendro mengangguk pelan. Henry melangkah begitu cepat untuk mencari Bella. Semoga wanita itu belum pergi dari lingkungan hotel.

1
Alexandra Juliana
The End Thor
Muji Lestari
pandai alano buat ayahnya stress/Facepalm/
Vivie
Sumpah ini novel buat air mata ku mengalir sedih banget+masuk bgt sma alur ceritanya /Sob//Sob//Sob/
Evi lidia Sari
emg membasmi ulet keket itu radak susa ya??
juhaina R💫💫
lanjutt nunggu kisah alano smga cepet brojol y🤣
Alexandra Juliana
Jgn bilang anak gadis itu anaknya si Rose dan Aldo..
Alexandra Juliana
Sesuai ---> seusia
Vivie
Alano jdi pria dewasa pengen kak buat cerita alano juga😁
dika edsel
aku tunggu lapaknya dobel A alano alice ya mak...hi..hi..ngarep banget nih?! angan2ku dah melambung tinggi nih..pasti seru kisah alano ini😁
Vivie: Iya ni aku juga penasaran gimana kelanjutannya si Alano sama Alice semoga kk authornya mendengar hehehe🙈🙈
total 1 replies
juhaina R💫💫
alano udah jdi lelaki dewasa nih 😅
dika edsel
aku jd bayangin deh..andai alano dibuatkan lapak sendiri pasti seru..😁
Author_Cici: Maunya gtu kak, cuman blm sempat 😊
total 1 replies
Vivie
Hebat bgt Emillia hamil lagi tapi semuanya ngk termasuk alano sedangkan alano pengen punya adik pasti dia seneng bgt
Vivie
Akhirnya ada waktu untuk berduaan
juhaina R💫💫
akhirnya y bisa berduaan curi curi wktu🤭
juhaina R💫💫: pastinya kak 🤗🤗
Author_Cici: Kak enggak kayak bgtu apa?🤭
total 2 replies
Alexandra Juliana
Hamil 4 bulan dan kembar pasti sdh terlihat baby bump nya dong Thor, masa Henry tdk menyadarinya perubahan bentuk tubuh istrinya, dan Alano juga masa g memberitahukan pd ayahnya klo dia akan mempunyai adik secara Alano selalu menguasai Emillia. Apakah saking sibuknya shg Henry benar2 tdk berinteraksi dgn istrinya begitu lama?
Author_Cici: bener bgt kak
total 1 replies
Alexandra Juliana
Grandpa Thor bukan Grendfa
juhaina R💫💫
issshh KK kok udah tamat aja y😀
juhaina R💫💫
wahhh mas Adrian pengertian y 🤭 kasihan t suaminya manyun aja kurang kasih dan perhatian sama istrinya🤗
juhaina R💫💫
🤭🤭🤭🤭🤭
juhaina R💫💫
jiwa jomblo cen meronta ronta stelah adegan mobil bergoyang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!