NovelToon NovelToon
Yaa Habibi

Yaa Habibi

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Indah Purnama

Mengisahkan tentang seorang gadis yang pernah menjadi korban pelecehan. Namun siapa sangka, gadis itu malah di jodohkan dengan lelaki bergelar Gus sekaligus Direktur utama di perusahaan ternama.

Akan kah hubungan mereka berjalan lancar?

Akan kah Gus muda itu menerima kisah kelam gadis itu?

Note : ***
Kisah ini hanya disarankan untuk pemabaca 17 tahun keatas!! Diharapkan pembaca dapat dengan bijak dalam berpendapat, berkomentar , maupun memilih daftar bacaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 03

...Kritik dan saran dipersilahkan.....

...tandai kalau typo...

...# H a p p y R e a d i n g #...

Keesokan harinya saat terbangun Indah mendapati dirinya masih berada di kamar Husain. saat keluar dari kamar Husain, dia melihat seluruh rumahnya sudah mulai didekorasi. Indah merasa bahwa Harist dan Husain ingin dirinya cepat-cepat meninggalkan rumahnya sendiri.

"Baru semalam diberitahu kalau dijodohkan, hari ini Langsung ngedekor. " Gumannya sambil tertunduk lesu meratapi nasib.

Kemudian Indah berjalan kekamarnya, ia mandi dan bersiap-siap hendak pergi untuk menenangkan pikirannya, yah untuk sekedar cari-cari angin. Setelah selesai mandi, Indah memakai abaya Milo polos dengan pashmina berwarna senada dan sedikit polesan make up natural. Indah menghampiri Harist yang dilihatnya tengah duduk disofa bersama Husain saat keluar dari kamarnya.

"Ayah, Indah mau keluar sebentar boleh tidak?" Tanya Indah ragu-ragu.

Mendengar anak gadisnya yang meminta izin, Harist yang tengah berbincang-bincang dengan Husain langsung menatap anak gadisnya itu.

"Mau kemana?" Tanya Harist.

"Mau jalan-jalan cari angin, sebentar lagi Indah kan sudah tidak bisa berjalan bebas kesana kemari. " Jawab Indah memperlihatkan wajah sedihnya.

"Ya sudah, ini kunci mobil dan ini buat jajan. " Ucap Harist memberikan Black card dan kunci mobil berjenis Lotus Evija kesayangannya pada Indah.

"Indah mau nyari angin jalan kaki, bukan naik mobil. " Celetuk Indah pada Harist tetapi ia tetap menerima Black card dari ayahnya itu.

"Ayah ngasih kunci mobil supaya kamu bisa bebas kemana saja yang kamu mau, lagi pula mobilnya menggunakan GPS, jadi kalau kalau kamu kabur, ayah tidak perlu khawatir. " Jelas Harist tersenyum sayang pada Indah.

Husain tertawa kecil mendengar perkataan Harist, terlebih lagi ketika ia melihat raut wajah Indah yang berubah drastis. Indah merasa Harist tidak mempercayainya sampai-sampai memberikan mobil yang sudah dilengkapi dengan GPS. 

Melihat adiknya sedikit kesal, Husain membuka suara "memangnya Indah mau kemana? atau begini, pergi bareng kakak saja mau tidak?" Tawar Husain.

"Kemana?" Tanya Indah.

"Nonton, atau kalau kamu mau kita bisa kepantai sebentar. " Tawar Husain lagi.

"Em ... Indah mau jalan-jalan sendiri saja, mau menghabiskan uangnya ayah. " Jawab Indah mengedipkan kedua matanya beberapa kali sambil tersenyum manis kearah Harist dan Husain.

"Kamu ini ada-ada saja, uang ayah tidak akan habis kalau kamu yang jajan. " Ucap Harist dengan tawa khasnya, mengingat Indah yang memang tidak suka dengan barang-barang mahal, membuang-buang uang katanya.

Indah menatap malas pada Harist, kemudian dia mengambil kunci mobil yang diberikan padanya. "Ya sudah, Indah pergi dulu. Assallamualaikum" pamit Indah sambil menyalami Harist dan Husain.

"Wa'alaikumsallam." Jawab keduanya bersamaan.

🦋🦋🦋

Harist memang tidak pernah mengecewakan, ini pertama kalinya Harist membiarkan Indah pergi menggunakan mobil mewahnya sendiri.Dan sekarang disinilah Indah, menatap tak percaya sambil menyetel mobil mewah itu.

Biasanya Harist akan menyuruh supir atau Husain untuk pergi bersama Indah, tapi kali ini Indah benar-benar dibebaskan, mungkin karna sebentar lagi Indah sudah tidak bersamanya. Begitulah yang terlintas dipikiran Indah.

"Em, enaknya kemana yah?" Guman Indah saat dirinya sudah mulai keluar dari komplek perumahannya.

Indah melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, namun sesekali dia juga menambah kecepatan mobilnya saat melalui jalanan yang lumayan sepi. Niatnya cuma ingin cari angin tapi jadinya malah menguji adrenalin, melampiaskan semua kekesalannya tentang perjodohan dengan ngebut-ngebutan dijalanan sepi. Walaupun begitu, Indah tetap menaati peraturan lalu lintas dengan menghidupkan sen saat berbelok dan berhenti saat dipersipangan yang terdapat lampu merah. Setelah puas dengan aksinya, Indah ingin menepikan mobilnya dipinggir jalan yang memang terlihat sepi.

Sreetttt...

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang tak kalah mewah dengan yang digunakan Indah menyerempet bagian kanan mobilnya dan berhenti tepat didepannya. Indah yang terkejut dengan hal itu langsung keluar untuk melihat keadaan mobil kesayangan Harist yang sudah dapat dipastikan lecet parah.

"Astagfirullah." Ucap Indah saat melihat sisi kanan mobilnya yang sudah lecet tak bisa diselamatkan.

Beberapa saat kemudian, dari mobil yang menyerempetnya keluar seorang lelaki tinggi berbaju koko serta menggunakan sarung dan jangan lupakan sorban yang digunakan lelaki itu dari leher sampai menutupi sebagian wajahnya. Pandangan mereka sempat bertemu beberapa saat sampai Indah menundukkan kepalanya.

Lelaki itu menaikkan satu alisnya, tatapannya dingin tetapi dia juga terkagum, melihat seorang gadis yang dikenalinya memakai abaya lengkap dengan pashminanya, bisa mengendarai mobil yang biasanya hanya dikendarai oleh laki-laki.

"Ada yang terluka?" Tanya lelaki itu datar.

"Tidak, maaf karna saya menghalangi jalan anda" Jawab Indah.

"kamu yang terserempet, kamu juga yang minta maaf. "  Batin lelaki itu.

"Mobil kamu lecet, saya akan mengganti rugi. Bagaimana kalau ...." Belum sempat lelaki itu menyelesaikan ucapannya, Indah sudah memjawab.

"Tidak perlu, terima kasih. Saya duluan, Assalamualaikum. " Jawab Indah cepat, ia sedikit takut berada satu tempat dengan orang yang tidak dikenalinya. Kemudian Indah mengitari mobilnya, dia berniat untuk pergi dari tempat itu secepat mungkin.

Saat Indah hendak membuka pintu mobilnya, lelaki itu kembali bersuara "Buru-buru sekali. " Ucap lelaki itu datar.

"Sebelumnya saya minta maaf, tetapi tidak baik bagi seorang lelaki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duan. Mungkin tempat ini memang terbuka untuk umum, tapi saat ini hanya ada kita berdua, dan itu bukanlah suatu hal yang baik. " Ucapan Indah terdengar bergetar, menandakan bahwa ia takut, namun ekspresinya biasa saja "Saya permisi, Assalamualaikum. " Lanjutnya.

"Wa'alaikumsallam." Jawab lelaki itu singkat.

Kemudian Indah masuk dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Takut ya? Menarik. " Guman lelaki itu tersenyum tipis sangat tipis bahkan tak terlihat bahwa ia sedang tersenyum melihat Indah yang melaluinya.

Saat hendak melangkah kembali kemobilnya, lelaki itu tak sengaja menginjak sesuatu dibawah kakinya. Dilihatnya, sebuah gelang emas berukirkan nama sang pemilik. Kali ini ia benar-benar tersenyum simpul melihat nama pemilik gelang itu seolah semesta berpihak padanya. Lelaki itu memilih untuk menyimpan gelang tersebut dan berlalu meninggalkan tempat itu.

Gus Azzam kini tengah berapa didalam mobilnya, bersama dengan ummi Ainun dan Abi Umar untuk menemaninya pergi ke butik. Tetapi ummi Ainun sedari tadi tak henti-hentinya berbicara, pasalnya Gus Azzam menjemputnya dengan mobil yang lecet parah.

Kondisi mobilnya sama dengan kondisi mobil Indah, karna lelaki yang menyerempet Indah adalah Gus Azzam. Namun Gus Azzam awalnya tak menyadari bahwa yang diserempetnya itu adalah calon istrinya sampai ketika mereka bertatapan, Indah juga tidak mengenalinya karna memang Indah tidak pernah bertemu dan diberitahu tentang Gus Azzam, lelaki yang akan menjadi suaminya.

"Kamu tadi ketemu calon mantu ummi? terus ini mobilnya kenapa bisa kaya gini?" Tanya ummi Ainun penuh selidik.

"Iya ummi. " Jawab Gus Azzam singkat.

"Terus ini mobilnya kenapa?" Tanya ummi Ainun lagi.

"Tadi tidak sengaja nyerempet mobil calon mantunya ummi. "

"Loh Zam, kamu belum apa-apa sudah nyerempet saja. " Kali ini Abi Umar yang bersuara.

"Azzam buru-buru Abi, tadi ada kucing lewat.jadi Azam banting stir sampai nyerempet mobilnya calon mantu Abi dan Ummi. " Jawab Gus Azzam seadanya.

Abi Umar dan ummi Ainun yang mendengarkan penjelasan anaknya pun mengerti dan mengangguk paham. Setelah sampai dibutik dan selesai memilih gaun pengantin, mereka bertiga kembali mempersiapkan apa saja sesuatu yang belum selesai untuk acara pernikahan, Gus Azzam juga berniat untuk memperbaiki bagian lecet pada mobilnya esok hari.

...Next......

1
Dian Soedarminto
atau ceritanya cm segini aja ya thor?
sehat2kah dirimu?

ayo dilanjut ceritanya
jangan dianggurin
kami nunggu lho
Dian Soedarminto
atau ceritanya mmg cuma segitu ya...
Dian Soedarminto
piye to kiiii
Dian Soedarminto
🤭
Dian Soedarminto
ooo yg jatuh dijalan itu kan?
Dian Soedarminto
lhah...
Dian Soedarminto
cakeeepp👍👍♥️
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
wkwkwkwk
Dian Soedarminto
😁🤭
Dian Soedarminto
so sweet♥️♥️
Dian Soedarminto
ooo pantas belum minta
Dian Soedarminto
hehehe...unik
Dian Soedarminto
kereeenn
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
alhamdulillah
Dian Soedarminto
lanjut
Dian Soedarminto
lumayan
Nurnurul
ceritanya seru tapi bagian 23 dan seterusnya itu adalah ulangan dari bagian 1,,kaya nipu gitu padahal seru ceritanya
Nurnurul
torr ko malah ke ulang,, kya ga jelas gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!