Kiara Agustina Melani seorang gadis cantik, cerdas dan sederhana ia seorang mahasiswi semester akhir yang tidak sengaja berpindah tubuh transmigrasi ke tubuh Xavier Aurora Dixon seorang putri tunggal Pengusaha terkaya Xander Dixon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Nirmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang
Tok!
Tok !
Tok!
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Xavier ia segera mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.
Nampak seorang pria yang seusia sama seperti Deddy Xander memasuki ruang inap Xavier,
"Nona dokter sudah mengijinkan anda untuk pulang esok hari " ucap datar Brian asisten pribadi Deddy Xander.
"Baik Om terima kasih banyak ' ucap Xavier kepada Brian.
Brian yang pertama kali mendengar anak majikannya mengucapkan terimakasih merasa cukup terkejut.
" Sepertinya Nona Xavier benar benar Amnesia " Batin Brian .
" Sudah menjadi tugas saya nona " jawab Brian yang masih dengan wajah datarnya.
Xavier hanya membalas dengan senyuman kaku melihat wajah datar Asisten pribadi Deddy nya.
"Huh , tidak tuan tidak asisten Sama saja sama sama Muka Tembok " Umpat Xavier didalam hati.
Keesokan harinya....
Xavier sudah keluar dari rumah sakit dan berada di perjalanan pulang menuju Mansion Dixon
Didalam mobil ia hanya ditemani oleh asisten pribadi Deddy nya, karena Deddy Xander sedang melakukan meeting mendadak dengan Kolega penting.
"Pantas saja Xavier tidak terlalu dekat dengan Deddy Tampan ternyata karena ini ?, Deddy Xander benar benar sangat sibuk " keluh Xavier di dalam hati sambil menatap keluar jendela mobil dengan wajah bosan nya.
" Ternyata menjadi Anak orang kaya tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan kebahagiaan, Dulu walaupun aku yatim piatu dan miskin akan tetapi Aku masih merasakan kebahagiaan dengan kehadiran Tante Halimah hingga aku tidak pernah merasakan kesepian" batin Xavier yang kembali mengingat Tante tercintanya sekaligus keluarga satu satunya.
Xavier kembali menatap jendela mobil dengan wajah sendu nya, Sedang Brian yang melihat wajah sendu Xavier mengiranya kalau nona nya sedih karena tidak dijemput Tuan Nya.
Setengah jam perjalanan terlewati hingga akhirnya mobil yang di kendarai Brian memasuki gerbang masuk Mansion Dixon.
Saat mobil yang membawa Xavier memasuki gerbang mansion mata Xavier membulat karena melihat betapa megah dan mewah nya mansion Dixon.
" Damn, Gila ini sih kalo dibandingin kontrakan gue dulu mah kayak Langit dan Selokan " Ucap Xavier dalam hati.
Xavier yang masih terpaku dengan kemewahan mansion Dixon tidak sadar kalau mobil yang membawa nya telah berhenti, hingga saat Brian membukakan pintu mobil untuk nya ia tersadar dari lamunannya.
"Mari nona " ucap Brian yang masih dengan wajah tembok nya.
Xavier hanya tersenyum kecil dan bergegas keluar dari mobil, Brian mengantarkan Xavier memasuki mansion dan sesekali mengenalkan beberapa Maid di mansion karena Brian berfikir kalau Xavier Amnesia dan pasti lupa seluk-beluk mansion Dixon.
"Nona Kamar anda ada di lantai dua " ucap Brian memberi tahu letak kamar pribadi nona nya.
Xavier yang memang ingin beristirahat di kamar nya pun segera bergegas menuju tangga untuk ke lantai dua.
" terimakasih paman "
akan tetapi saat ia akan menaikkan tangga ia dihentikan oleh ucap datar sang asisten pribadi Deddy nya " Nona Anda dilarang naik mengunakan tangga oleh Tuan, anda bisa menaiki lift saja itu perintah ayah Anda."
"Huf, baiklah " ucap kesal Xavier.
" lalu apa gunanya tangga di rumah ini " lanjut Xavier didalam hati.
Saat ia sampai di lantai dua ia segera memasuki kamar pribadi Xavier dan lagi lagi ia terkesima dengan kemewahan Kamar Xavier asli yang sekarang menjadi kamarnya.
" Ck ..ck .. ck.. kamar nya aja lebih gede dari kontrakan gue " ucap Xavier sambil tersenyum kecut.
Xavier mengelilingi kamar Xavier asli dan melihat koleksi puluhan tas dan sepatu branded terpajang di ruang ganti milik Xavier asli.
" Ini kalo gue lihat lihat lagi harga satu koleksi tas branded nya aja gue lemes apa lagi kalau di total semua koleksi tas nya aja Serangan jantung gua "