NovelToon NovelToon
Hello! Miss Call...

Hello! Miss Call...

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:132k
Nilai: 4.9
Nama Author: age nairie

“Jadi kapan internet saya aktif kembali? Saya tidak akan menutup teleponnya jika internet saya belum aktif!” hardik Peter.
“Mohon maaf Pak, belum ada kepastian jaringan normal kembali. Namun, sedang diusahakan secepatnya,” tutur Disra.
“Saya tidak mau tahu, harus sekarang aktifnya!” ucap Peter masih dengan nada tinggi.
Disra berniat menekan tombol AUX karena ingin memaki Peter. Namun, jarinya tidak sepenuhnya menekan tombol tersebut. “Terserah loe! Sampe bulu hidung loe memanjang, gue ladenin!” tantang Disra.
“Apa kamu bilang? Bisa-bisanya memaki pelanggan! Siapa nama kamu?” tanya Peter emosi.
Disra panik, wajahnya langsung pucat, dia melihat ke PABX-nya, benar saja tombol AUX tidak tertanam kebawah. Sehingga, pelanggan bisa mendengar umpatannya.

Gawat, pelanggan denger makian gue!

***
Novel pengembangan dari cerpen Call Center Cinta 🥰
Ikuti kisah seru Disra, yang terlibat dengan beberapa pria 😁
Happy Reading All 😍
IG : Age_Nairie

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon age nairie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!

Melvin fokus saat menerangkan isi materi. Hingga matanya tertuju pada seorang gadis yang menguap dengan mulut terbuka cukup besar. Sangat tidak sopan bagi Melvin menguap di tempat umum tanpa menutup mulutnya. “Kau, gadis berbaju biru!” panggil Melvin dengan suara cukup tinggi.

Disra mendongak, mencari sumber suara, semua mata menatap padanya. Pada akhirnya, dia tahu bahwa dirinya yang sedang dipanggil oleh dosen muda. “Iya, Pak!” jawab Disra menyibakan rambut yang menutupi wajah.

Melvin seketika membeku saat melihat wajah Disra secara jelas. “Kau ….” Melvin terdiam, mengingat kembali wajah mahasiswa yang ditegurnya. Wajah yang sangat familiar. Namun, Melvin tidak ingat dimana mereka bertemu.

“Iya, Pak,” ucap Disra lagi, dia melihat diamnya Melvin sehingga berinisiatif membuka suaranya hanya untuk sekadar membangunkan Melvin dari lamunannya.

Melvin tersadar, dia mengingat seseorang. Namun, dia tidak yakin bahwa gadis yang baru saja menguap adalah orang yang dikenalnya. “Kalau tidak suka dengan matakuliah yang saya ajar, lebih baik kamu keluar dari ruangan ini daripada tertidur di dalam kelas!” jelas Melvin.

“Maaf Pak, saya tidak tidur. Saya hanya menguap dan saya mendengar semua materi yang Anda berikan,” terang Disra.

“Kalau aku tidak menegurmu, mungkin kamu sudah tidur sekarang.” Melvin geram dengan Disra yang membuat alasan.

“Tidak ada yang menjamin setelah menguap akan tertidur. Meskipun menguap sangat erat kaitannya dengan rasa kantuk dan lelah. Namun, menguap tidak hanya disebabkan oleh kedua hal tersebut. Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang menguap, termasuk penyakit atau kondisi tertentu. Sebuah riset menunjukkan bahwa menguap merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk meningkatkan jumlah oksigen. Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa aktivitas ini berkaitan dengan kebosanan,” tutur Disra panjang lebar.

“Jadi, aktivitas menguapmu itu karena materi ku membosankan?” tanya Melvin menelisik.

“Saya tidak bilang materi kuliah Anda membosankan,” jawab Disra lantang.

“Kalau bukan karena materinya membosankan, apa alasanmu menguap?” tantang Melvin.

Orangnya yang membosankan! Disra hanya bisa menggerutu dalam hati.

“Kondisi tertentu … anemia,” jawab Disra penuh percaya diri.

Melvin menaikan alisnya sebelah. “Oke. Sekarang bisa kau beri contoh cyber crime?” tanyanya menguji Disra.

“Phishing, Spoofing, Cracking, Serangan Ransomware, Serangan DDoS, Injeksi SQL, Carding, Peretasan Situs dan Email, Penipuan OTP, Data Forgery, Cyber Espionage, Pemalsuan Identitas, dan Cyber Terrorism,” jawab Disra lantang. Bekerja sebagai agent call center pada penyedia layanan internet membuatnya tidak asing dengan dunia broadband.

“Bisa jelaskan, apa itu data forgery?” tanya Melvin lebih ke pertanyaan menantang Disra.

“Data forgery adalah tindakan memalsukan data dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.” Disra tersenyum karena sangat lancar menjelaskan pada dosen pengganti ini.

“Pemalsuan data biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan cara membuat seolah-olah terjadi ‘salah ketik’, yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat disalahgunakan.” Disra menambahkan penjelasannya. “Apa Bapak ingin saya menjelaskan semua jenis cyber crime lainnya?” tanya balik Disra seolah menantang sang dosen muda.

“Cukup! Aku rasa semua temanmu juga mengetahui tentang cyber crime.”

Disra hanya mendecak pelan. Bukankah sama saja uraian panjang lebarnya direndahkan oleh dosen muda sombong ini, menganggap semua orang tahu akan apa yang dia terangkan dan bukan sesuatu yang spesial jika bisa menjawab pertanyaannya dengan lugas.

Selama mata kuliah, Disra tidak berani untuk sekadar menguap. Dirinya fokus mendengarkan celoteh dari sang dosen muda. Entah mengapa, dia merasa sang dosen muda selalu mencuri pandang padanya. Namun, Disra tidak peduli, yang dia inginkan perkuliahan segera berakhir.

Akhirnya, jam perkuliahan keamanan jaringan telah usai. Hari ini hanya ada satu jadwal mata kuliah. Disra dan Suci bersiap untuk meninggalkan ruangan. Melvin terlebih dulu keluar ruangan.

“Ciprut!” teriak Felix menghampiri Disra.

“Curut, dah selesai loe?” tanya Disra.

“Udah. Nyok pulang.”

“Bawa helm ‘kan loe?”

“Bawalah.”

“Tunggu ye, gua ke toilet dulu.”

“Dis, gua ikut!” seru Suci.

“Akhirnya berakhir juga, pengen cepet-cepet pulang,” keluh Disra sembari mencuci tangannya di wastafel.

“Loe nggak pacaran sama Felix?” tanya Suci ragu.

Disra menoleh. “Nggak, kenapa? Loe naksir Felix?”

Suci salah tingkah. “Kagak! Gua cuma nanya doang, loe selalu pulang sama dia.”

“Oh, itu karena rumah kita berdekatan, cuma beda blok aja. Terus kita itu satu sekolah dari SD, dari situ, gua dan Felix Abraham menjadi bestie.”

“Bestie juga bisa pacaranlah.”

“Nggak mungkin!”

“Kenapa?”

“Selain nggak ada perasaan cewe dan cowok. Kita juga kuat iman masing-masing. Nggak mungkin ninggalin kepercayaan demi hubungan kekasih,” terang Disra.

“Pret!” cibir Suci. “Kuat iman gimana? Loe aja bergajulan begini!” tambahnya.

Disra hanya terkekeh mendengar cibiran Suci. Ya, hubungannya dengan Felix murni persahabatan meskipun mereka berbeda agama. Namun, tidak bisa meruntuhkan persahabatan yang sudah lama mereka jalin. Disra tidak percaya dengan quote yang beredar bahwa pria dan perempuan tidak akan pernah bisa tulus berteman. Pasti diantara salah satunya menyimpan perasaan. Tetapi, bagi Disra, itu bukan hal yang tak mungkin. Dia percaya hubungan persahabatannya dengan Felix murni suatu hubungan baik.

Suci dan Disra keluar dari kamar mandi. Suci pamit terlebih dulu, Disra berjalan menuju Felix, siap menaiki motor ninja milik sahabatnya. “Lix, tunggu bentar ya. Kayanya hardisk external gua ketinggalan di kelas!” seru Disra.

“Lagian bawa-bawa hardisk segala!” keluh Felix.

“Penting itu! Isinya drakor semua!” terang Disra sumringah. Dia turun dari motor dan menuju ruang kelas.

Melvin yang sudah berada di ruang dosen mencari-cari ID Card Dosen miliknya yang tidak ditemukan di dalam tasnya. Dia tidak bisa absen pulang tanpa ID Card tersebut. Keluar dari ruang dosen dan kembali lagi ke dalam ruang kelas terakhir mengajar.

Disra terburu-buru masuk ke dalam ruang kelas, dia menuju tempat dirinya duduk. “Nasib baik, nasib baik nggak hilang,” tukas Disra.

Dia bergegas keluar dari ruangan. Namun, matanya tertuju pada sebuah benda yang ada lantai, sebuah ID Card tergeletak di bawah meja pengajar. Dia membungkuk dan mengambil ID Dosen tersebut.

“Peter Melvin Damara,” gumam Disra. “Bagus juga tuh nama dosen muda.”

“Itu milik saya.” Suara Melvin tiba-tiba menggema di ruangan yang sepi.

Disra menoleh pada Melvin, dia melihat kembali ID Dosen yang sedang dipegangnya. Photo di ID Card tersebut tidak beda jauh dengan aslinya. Wajah pria itu masih terlihat sama.

“Ini punya Bapak,” ujar Disra menyodorkan ID Card Melvin.

Melvin menerimanya. “Terima kasih,” ujarnya.

“Sama-sama Pak,” timpal Disra, dia menatap wajah Melvin.

“Ada apa?” tanya Melvin menelisik.

Disra tersadar telah menatap wajah Melvin. “Oh, tidak apa Pak. Hanya saja, nama Anda bagus, Peter Melvin Damara,” tuturnya.

Melvin hanya diam dan meninggalkan Disra sendiri di dalam kelas. Sedangkan Disra sendiri sengaja untuk tetap tinggal di kelas agar mereka tidak berjalan beriringan. “Peter Melvin Damara. Seperti tidak asing,” lirihnya.

Melvin pulang ke tempat kost elitenya, dia duduk di depan komputernya. Entah apa yang dia ketik di depan komputer, tersimpul senyum di wajahnya. “Tamat riwayatmu, Miss Call Angel!”

1
Ika Maimunah
Baguuis cerita smuany.. Toooppp
Age Nairie: Makasih, Kak 🥰
total 1 replies
Dwi Laras Anggreni
Luar biasa
Age Nairie: Terima kasih 🙏🥰
total 1 replies
D_wiwied
SAH juga akhirnya ya Vin /Joyful/
D_wiwied
coba kamu ceritakan sj kejadian penculikan itu ke Disra, Vin.. biar tau klo kamu udah suka sm dia sejaj lama
D_wiwied
nahloo.. ketahuan kan
D_wiwied
ooh i see.. jd gitu awal mulanya, mung krn wkt itu Disra msh kecil dan polos jd dia melupakan kejadian itu ya
D_wiwied
ga usah bikin aturan kek gitulah pak, ntar di balik loh, situ kan jg pacaran ma Disra 😆🤪
D_wiwied
masih penasaran sama awal mula pertemuan pertama mereka, kalo Melvin bisa ingat ma Disra kenapa Disra enggak.. apakah ada sesuatu di masa lalu 🤔
D_wiwied
aah.. jd keinget lagunya Rossa, nada-nada cinta 🎶
D_wiwied
ampun dah pak Melvin, jangan terlalu overthinking lagian kalian tu blm jadian kan jangan smpe disra makin ilfil ke kamu
D_wiwied
turuti aja dulu dis, ntar melvin ngreog bisa bahaya kamu 😆
jen
masa sih Melvin secupu itu /Facepalm/
jen
tp kan IT pasti kaitan internet. edukasi gtuan banyak kan
jen
belah duren Thor /Determined/
jen
segitu peseknya apa yaaa
jen
asik dapat undangan nih....

dandan yg cantik, pake baju kosidahan buat Dateng kondangan Marvin /Facepalm/
jen
manis bgt sih Marvin
jen
sedihhhh pasti nih... ada gag Malvin yaaa sesungguhnya /Cry/
jen
malu" mau... siapa yg bisa nolak dih.... jgn jual mahal sih... /Facepalm/
jen
owh itu rahasianya /Grimace//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!