NovelToon NovelToon
Surga Tak Terindu

Surga Tak Terindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Model
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Bukan cerita poligami... Ini cerita dua orang wanita yang tidak mau mencapai surga dengan cara berbagi suami...

Shanshan mengira, menjadi cucu dari keluarga kaya raya, dan model seksi ternama, bisa membuatnya mudah mendapatkan Emyr; pria yang dicintainya...

Rupanya tidak, karena background kehidupannya, justru menjadi masalah bagi hubungan cintanya...

Shanshan harus menyaksikan pernikahan kekasihnya bersama wanita surga pilihan orang tua Emyr...

Meski nyatanya cinta Emyr masih untuknya, tapi ia tidak rela menjadi madu dari salah satu kaumnya (perempuan). Jangan sampai ada surga tak terindu: baginya dan Adeeva.

“Sekalipun aku tidak berpikir untuk menyentuhnya, rasaku masih tulus padamu, Shan," ucap Emyr.

“Allahumma baid baini wa baina.” Berkaca-kaca Shanshan merapalnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa kecil

Sedikit pergolakan batin terburai. Shanshan tak salah mendengar, Emyr memang berniat menikahi dirinya.

Rupanya, rasa yang ia simpan selama beberapa bulan terakhir, terbalas dengan indahnya.

Namun, lagi-lagi ia bertanya-tanya: apakah tidak terlalu tergesa-gesa? Lantas, apa maksud Emyr tentang mengubah sedikit lagi penampilannya?

Mungkinkah ia harus rela menutup keindahan rambut lurusnya, juga meninggalkan pekerjaan model dan bakat aktingnya?

Siapkah dirinya untuk itu semua?

Belum lagi, jika ia harus menjadi istri Emyr yang notabennya seorang santri, anak dari kiyai besar di pulau Jawa.

Namun, berpacaran; bukan budaya yang disetujui oleh Emyr tentunya.

Penampilan boleh jadi kekinian, tinggal di California mengambil jurusan kedokteran, tapi Emyr cukup taat agama, perangainya.

Mungkinkah Shanshan mampu menjadi istri seorang Gus, sementara ia bukan siapa siapa.

Dosa masih bergelimang, pantas kah mereka bersama dalam biduk rumah tangga?

Ah, kenapa rasanya Shanshan takut akan masa depan pernikahan?

Setelah cukup memantapkan hati berbulan lamanya, Shanshan menjawab ajakan Emyr untuk pulang ke pulau Jawa, itu pun atas restu dari Alex, Axel juga Lilyana selaku orang tua.

Emyr pemuda yang baik, bahkan berani meminta izin secara langsung pada Alex; untuk membawa anak gadisnya.

Siapa yang menolak calon mantu seperti Emyr? Emyr tampan, sopan, rajin beribadah, dilihat dari sudut mana pun Emyr jelas punya masa depan.

Setidaknya Shanshan tidak perlu dikhawatirkan akan mengalami hal serupa dengan Lilyana ibunya.

Jet pribadi sengaja Papa Axel kirim, demi menjemput putri cantik pertamanya.

Syukurlah, perjuangan Emyr hanya cukup memperkenalkan Shanshan pada Abah dan Ummi saja.

Begitu pesawat sudah siap mendarat. Shanshan masuk ke dalam kamar miliknya, lalu keluar dengan hijab cantiknya.

Satu kata yang tak bisa Emyr sangkal: ia terpesona oleh kecantikan wanita dambaan pertamanya. Gadis baik yang mampu membuatnya jatuh hati untuk pertama kali.

Duduk bersisian dengan Shanshan, Emyr tak tenang. Terlihat punggung Emyr terangkat dari sandaran lalu di hentakannya kembali.

Emyr gelisah, sesekali mengusap dahi tak berkeringat. Sedikit melirik Shanshan, lalu kembali beralih pandang.

“Kamu kenapa?”

Pertanyaan Shanshan hanya mendapatkan jawaban perilaku. Kain sapu tangan itu Emyr gunakan untuk membungkus tangan mungil Shanshan, sebelum ia menggenggamnya.

“Astaghfirullah, maaf Shan.” Shanshan terkikik saat Emyr berpindah tempat duduk yang lumayan jauh dari joknya.

Tak ingin mendekati zina, selalu saja hal itu yang Emyr jaga teruntuk wanita tercintanya.

Tibalah mereka pada sebuah kota di daerah Jawa. Mereka mendatangi Pondok pesantren; tempat di mana Emyr kecil berlarian.

Berjalan berdampingan keduanya menuju koridor yang mengarah pada kamar khusus tamu perempuan.

Di perjalanan, hampir semua mata tertuju pada keduanya, sedikit terkejut akan fenomena ini.

Untuk yang pertama kalinya, anak bungsu kiyai Zainy Dahlan terlihat membawa seorang gadis, terlebih gadis itu sangat seksi.

Bukankah ada rumor yang mengatakan bahwa Gus Emyr akan dijodohkan dengan Ning Adeeva?

Tak seperti pikir orang-orang yang kebingungan, Shanshan justru terus mengedar pandangannya.

Baru pertama kali Shanshan memasuki tempat seperti ini. Di mana ramai orang yang menatapnya tapi tak berani mendekat.

Sebagian besar santri tahu batasan saat ada tamu, tentu saja mereka segan pada putra bungsu kiyai besar mereka.

Seberapa pun inginnya para santri meminta foto bersama, tanda tangan, atau sekedar bersalaman dengan pemilik nama kondang Shanshan, mereka tahan sebisanya.

“Gus,” sapaan senyum manis dari santri ayahnya terkembang. Pemuda berusia 18 tahun itu menarik koper yang Emyr bawa.

“Gus, Gus!”

“Hmm?”

“Ayu tenan ee pacare.” Cantik bener pacarnya.

“Huss!” Satu santri lainnya menegur dengan desisnya. “Ora sopan!” Tidak sopan!

Emyr dan Shanshan hanya tersenyum kecil, percakapan pemuda-pemuda itu cukup lucu meski saling menoyor kepala temannya.

“Abah ada?” Emyr bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari arah lurusnya.

“Ada di dalam, Gus,” sahut satu santri remaja itu. Emyr cukup lega, setidaknya Shanshan akan segera bertemu dengan ayahnya.

Sebelum bertemu Abah dan Ummi, Shanshan disuruh beristirahat sejenak di salah satu bilik tamu.

Tiba sedari ashar, pukul delapan malam Shanshan baru dipanggil menghadap Abah Zainy Dahlan beserta Ummi Fatimah.

Duduk melingkar bersama beberapa anggota keluarganya, Emyr tersenyum menyambut kedatangan sang kekasih yang baru saja tiba diantar dua santriwati.

Malam ini Shanshan terlihat sangat cantik dengan dress dan hijab peach yang senada.

Tak sedikit orang-orang yang berdecak kagum melihat kecantikan gadis itu. Namun, tidak dengan Abah dan Ummi yang datar tanpa ekspresi.

“Assalamualaikum Abah, Ummi,” ucap Shanshan tersenyum.

“Waalaikumusalam.”

Datar dan dingin suara Abah membuat Emyr dan Shanshan sedikit lebih canggung dari sebelumnya.

“Bah, ini Shan...,”

“Abah tahu, Abah sudah kenal siapa namanya!” sergah Abah. "Lah wong dia artis terkenal, putune wong sugih." cucunya orang kaya.

Emyr tertegun, dari mana Abah tahu soal Shanshan? Apakah sudah ada orang yang membocorkannya sebelum pertemuan ini terjadi?

“Assalamualaikum Abah, Ummi.” Salam yang terdengar lembut itu mengalihkan perhatian setiap insan yang ada di ruangan.

"Waalaikumusalam."

Shanshan dan Emyr mengernyit, kenapa harus ada tamu lain yang datang di tengah perbincangan penting mereka?

Tak seperti saat Shanshan masuk, Abah dan Ummi tersenyum menyambut kedatangan wanita cantik berkerudung hitam.

Dilihat dari wajahnya, usia wanita itu masih seumuran Shanshan dan Emyr; 21 tahunan kira-kira.

“Duduk Adeeva,” sambut Ummi Fatimah. Gadis itu tersenyum lalu duduk di sisi Shanshan yang terdiam tak paham.

“Nak Shanshan.” Ummi menatap Shanshan dengan sedikit senyuman saat menepuk pelan paha Adeeva. “Kenalkan dulu, ini Adeeva, calon istri Emyr.”

Shanshan tercengang, sebelum sanggup beralih menatap Emyr yang juga shock dengan bulatan matanya.

Bukankah kedatangannya ke sini untuk meminta restu, lalu kenapa ayah dan ibu Emyr justru memperkenalkan gadis lain padanya.

Permainan macam apa ini?

“Ummi, Abah, punten, tapi Emyr bawa Shanshan ke sini untuk meminta restu, kami saling mencintai, kami mau menikah,” kata Emyr.

“Dengan Dek Shanshan yang terkenal ini hmm?” Ada sedikit gelak meremehkan yang terdengar dari mulut Abah.

Tradisi turun temurun pesantren ini, anak kiyai menikah dengan anak kiyai juga. Lantas, dengan tak tahu malu, Emyr membawa artis yang foto-fotonya masih membuka aurat.

Lebih-lebih, Shanshan dikabarkan lahir di luar pernikahan. Bukankah Abah harus berpikir ribuan kali untuk menerimanya?

Shanshan masih tercenung, entah, ia bingung harus berkata apa, situasinya benar-benar di luar ekspektasi. Dengan tidak sopannya gadis bernama Adeeva tersenyum di atas sakitnya.

“Tentu saja Bah,” jawab Emyr.

“Sudah Abah bilang, cari wanita yang melebihi Adeeva, dari cantiknya, hartanya juga agamanya, itu Sunnah nabi.”

Shanshan berkaca-kaca, seumur hidup baru pernah ada orang yang memandang rendah dirinya.

“Gimana bisa Dek Shanshan ini tahu agama kayak Adeeva, lah wong ibunya saja hamil sama siapa... nikah sama siapa... keluarga broken.” Bibi Emyr menyeletuk.

Shanshan teriris, pertama kalinya ia datang untuk meminta restu pada calon mertua, dan diperlakukan tidak layak baginya.

Tamu yang seharusnya disambut dengan senyum dan jamuan, Shanshan justru mendapat cemoohan tersirat.

Bila takdir yang menggariskan, lalu di mana letak kesalahannya? Dia bahkan tidak meminta dilahirkan dari keluarga yang kacau.

“Temen mu yang artis ini, bisa hapal Qur’an ora Gus, bisa mendalami kitab-kitab ora Gus, bisa ngajar ngaji seperti Adeeva ora Gus?” cecar Paman Emyr seraya tergelak.

Bibi Emyr menutup mulut dan tawa remehnya. “Lah, gimana bisa dek Shanshan ngajar ngaji, kalo kerjanya cuma foto-foto, pamer aurat di depan kamera?” sindirnya.

Hati Shanshan remuk. Secara tidak langsung, keluarga Emyr membandingkan Adeeva dan dirinya yang hanya bisa berpose tanpa tahu agama.

Emyr menggeleng, seharusnya tak perlu ada paman dan bibinya yang modelan kompor meleduk. Abah dan Ummi pasti terpengaruh oleh ucapan sampah mereka.

“Shanshan memang belum belajar lebih dalam lagi, tapi akan belajar, gunanya Emyr sebagai seorang suami, salah satunya untuk hal itu,” sanggah Emyr.

“Tapi pernikahan mu dengan Ning Adeeva sudah direncanakan jauh jauh hari Gus!” timpal Ummi. “Mbok, jangan buat Ummi sama Abah malu.”

Jauh-jauh hari? Shanshan tergagu bisu, jika saja ia tahu akan seperti ini kejadiannya, takkan mau Shanshan datang ke pesantren ini.

“Kamu harus menikah dengan wanita yang satu trah, berasal dari keluarga santri seperti Adeeva, bukan aktris yang mengumbar aurat di semua mata media, sungguh tidak pantas Gus!” akhirnya keluar dari mulut Abah.

Kendati Abah menggunakan bahasa daerahnya, sedikit-sedikit Shanshan tahu apa arti percakapan mereka.

Pilu, bak sembilu kalimat itu.

1
Iceu Ktp
Luar biasa
Supry Atun
masih
Supry Atun
mauuuuu thor heheheh.aku sudah baca sebagian.sepertinya aku sdh tamat bacanya ceritanya menarik
Supry Atun
aku ga puasa thor.ini hari rabu.tgl 18-9-2024.🤭😛
Linda Lie
Suka bagus
Ihza
berlagak jadi korban...kn salahmu sendri tau
Ihza
gmn ya km sih hadir d saat Meraka sedang bnr2 jatuh cinta SE jatuh2ny....hrzy se km g maksa ya dulu...yakin klo jodoh g kmn...la klo akhire g jodoh kn JD nyiksa diri sendirikn
Ihza
salah km se....cinta boleh tp bodoh jngn deh sampe mlakukakn apapun demi menikahi emyr
Ihza
sadar diri napa
Nabila hasir
senyum2 baca perlakuan gus emyr ke khaira.
hbs di part awal di bikin nangis sedih
Ihza
sedih bgt tau g kisah kakaknya king
Ihza
pencitraan ya😏
Ihza
/Sob/
Ihza
sabar ya San....akan indah pada waktunya.....AQ selalu mendukungmu pokoknya
Ihza
idihhh tu mulut pngn gw kuncir...sumpah ngeselin bgt
Cici Risna Yulianti
Luar biasa
Nabila hasir
kk author baca shansan ma emyr kok mrebes mili banyu moto.lebih sedih crita shansan dari pada lilyana(emaknya shansan)
Nabila hasir
ma syaa Alloh bagus critanya tentang keluarga.tentang pasangan.tentang rumah tangga.cinta
pokoknya is the best
Nabila hasir
lha ikut nangis bacanya nabila kk author
saat shansaan berkunjung mencari restu aba umi nya emyr.
padahal hanya membaca tapi nabila bisa ikut hanyut dan membayangkan situasi betapa terpojoknya shansan
Nabila hasir
awal baca krisatal trus berhenti.lanjut fasha trus king hbs itu queen lanjut orang tuanya king axel.sekarang lagi baca shansan ma emyr.meskipun loncat2 in syaa Alloh paham.
bagus banget semua crita kk author pasha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!