NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Muda

Mendadak Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Anak Kembar / Penyesalan Suami
Popularitas:403.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: ZiOzil

Dua kali Kenan melakukan kesalahan pada Nara. Pertama menabrak dirinya dan kedua merenggut kesuciannya.
Kerena perbuatannya itu, Kenan terpaksa harus menikah dengan Nara. Namun sikap Kenan dan Mamanya sangat buruk, mereka selalu menyakiti Nara.

Bagaimana perjalanan hidup Nara?
Akankah dia mendapat kebahagiaan atau justru menderita selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3.

Hendra dan Windy meninggalkan rumah sakit setelah mendapatkan kesepakatan dari Heri, sejak tadi Windy terus saja mengomel sebab kesal dan tidak terima dengan permintaan Heri yang seolah-olah ingin mengambil keuntungan dari kejadian ini.

"Mama yakin dia memang mau memeras kita, Pa. Dasar orang miskin enggak punya otak, kurang ajar! Bisa-bisanya memanfaatkan situasi untuk mendapatkan uang," gerutu Windy.

"Ma, sudahlah! Biarkan saja, yang penting anak kita bisa bebas. Mama mau Kenan dipenjara?"

"Ya enggak lah, Pa! Tapi Mama kesal sama orang tadi, Papa juga lembek banget, harusnya tegas dikit, dong!"

"Ma, anak kita bersalah, kalau kita keras dan enggak mau mengalah, Pak Heri pasti enggak akan mau mencabut perkaranya. Sudahlah jangan diributkan lagi!" pungkas Hendra dan berhasil membuat sang istri terdiam meski wajahnya ditekuk.

Sementara itu di ruang perawatan, Nara mulai sadar. Dia terbangun sembari merintih menahan perih di kepalanya, Heri yang melihatnya bergegas menghampiri keponakannya itu.

"Kamu sudah bangun?" tanya Heri.

"Aku di mana, Om?" Nara balik bertanya.

"Di rumah sakit, semalam kan kamu ditabrak sewaktu menyeberang," terang Heri.

Nara mencoba mengingat-ingat kejadian semalam, tapi kepalanya mendadak sakit.

"Aduh!"

"Kamu kenapa?" Heri sedikit panik melihat Nara meringis sambil memegangi kepalanya.

"Kepalaku sakit sekali, Om," adu Nara.

"Kalau begitu Om panggil dokter dulu." Heri langsung berlari mencari dokter.

Nara merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, dia bahkan sampai menangis. Tak berapa lama Heri kembali lagi dengan seorang dokter dan perawat yang langsung memeriksa keadaan Nara.

***

Siang ini akhirnya Kenan dibebaskan setelah Heri mencabut perkaranya.

"Terima kasih, Pak Heri," ucap Hendra.

"Sama-sama, Pak. Tapi jangan lupa, ya?" Heri cengengesan dan salah tingkah.

"Iya, Pak. Nanti saya akan transfer ke rekening yang anda kasih sesuai dengan yang anda minta," sahut Hendra.

"Baiklah, saya tunggu, Pak. Kalau begitu saya permisi dulu, soalnya mau gantian jaga dengan istri saya," terang Heri.

"Iya-iya, Pak. Silakan," balas Hendra, sementara Windy dan Kenan hanya terdiam.

Heri pun bergegas pergi dengan perasaan senang, karena sebentar lagi dia akan mendapatkan banyak uang dari Hendra sebagai ganti rugi.

"Memangnya Papa janji apa sama orang itu?" Kenan yang penasaran pun bertanya.

"Orang itu meminta uang pada Papa sebagai ganti rugi karena kamu sudah menabrak keponakannya, padahal Papa sudah menanggung biaya perobatannya, tapi masih saja diperas," ujar Windy dengan wajah masam.

Kenan terkesiap, "Benarkah? Kenapa Papa setuju saja?"

"Papa kamu terlalu baik!" sindir Windy sinis.

"Sudahlah, yang penting kamu bisa bebas! Enggak perlu dipermasalahkan permintaan mereka!" pungkas Hendra.

"Iya, tapi ini keterlaluan, Pa," sungut Windy kesal.

"Sebaiknya sekarang kita pulang! Papa masih banyak pekerjaan." Hendra yang malas meladeni istrinya itu bergegas pergi.

"Papa kamu itu enggak bisa dibilangin, keras kepala!" Windy menggerutu.

Kenan hanya bergeming walaupun di dalam hati dia juga merasa kesal atas sikap tidak tahu malu Heri.

***

Seminggu kemudian, Nara sudah diperbolehkan pulang sebab keadaannya mulai membaik, hanya tinggal pemulihan saja. Dan selama itu juga Kenan beserta keluarganya tidak pernah datang menjenguk Nara. Sebenarnya bukan karena Hendra tidak peduli, tapi sehari setelah Kenan bebas, Hendra kembali berangkat ke luar negeri karena ada pekerjaan. Tapi lelaki itu berjanji akan segera mengunjungi Nara jika dia kembali ke tanah air dan dia juga sudah meminta alamat rumah Heri.

Sementara Kenan sendiri sebenarnya sudah diminta Hendra untuk menjenguk ke rumah sakit, tapi bocah itu tidak mau dan lebih memilih nongkrong dengan teman-temannya tanpa sedikitpun merasa bersalah karena sudah melukai orang lain.

Namun yang membuat miris, begitu Nara tiba di rumah, Heri dan Anna langsung meninggalkannya seorang diri. Kedua pasutri itu sudah tidak sabar ingin pergi liburan menggunakan uang yang Hendra berikan pada mereka sebagai ganti rugi, mereka sama sekali tidak memikirkan bagaimana nasib Nara yang sedang sakit jika mereka tinggal sendirian di rumah.

Nara hanya bisa pasrah, walaupun dia sedih karena Om dan Tantenya itu benar-benar tidak peduli padanya. Memang sejak dulu Heri dan Anna tidak pernah memperlakukan dia dengan baik, mereka menjadikan Nara tak ubahnya seperti pembantu. Tapi Nara tak masalah, yang penting dia masih mendapatkan makan, tempat tinggal dan bisa sekolah. Apalagi hanya merekalah satu-satunya keluarga yang Nara punya setelah kedua orang tuanya meninggal dunia beberapa tahu lalu.

"Aduh, aku lapar sekali," keluh Nara sambil memegangi perutnya yang keroncongan, sejak semalam dia belum ada makan apa-apa.

Nara melangkah pelan ke dapur, dia mengamati sekeliling, mencari apa yang sekiranya bisa dia makan, tapi tidak ada makanan sama sekali. Dia membongkar lemari makan dan hanya ada mie instan. Nara mendesah pasrah, dia meletakkan wajan berisi air di atas kompor, lalu menyalakan apinya. Dia kemudian mengambil mie instan tersebut tapi dia kesulitan membuka bungkusnya dengan sebelah tangan, karena tangan kirinya masih di gips.

Nara mencari akal, dia lantas menyobek bungkus mie instan itu dengan gigi dan berhasil terbuka.

Setelah mie instan itu matang, Nara hendak menuangnya ke dalam mangkuk, tapi apes mie tersebut malah tertumpah dan mengenai kakinya.

"Aduh!" Nara sontak memekik kesakitan, kakinya seketika merah.

Di saat bersamaan terdengar suara ketukan pintu, ada seseorang yang datang. Sambil menahan perih di kakinya, Nara pun melangkah dengan terpincang-pincang menuju pintu lalu membukanya, berharap itu adalah Om dan Tantenya yang pulang.

"Selamat pagi, Nara."

Nara mengernyit, "Selamat pagi. Bapak siapa? Kok kenal saya?"

"Saya Hendra, ayah dari orang yang menabrak kamu waktu itu," ujar Hendra, dia baru tiba di Indonesia tadi malam dan pagi ini dia langsung datang menjenguk Nara untuk memastikan kondisi gadis tersebut.

Nara termangu, dia baru kali ini bertemu dengan Hendra, dia bahkan tak tahu siapa orang yang telah menabraknya.

"Om kamu ada?" tanya Hendra.

Nara tersentak lalu menggeleng, "Enggak ada, Pak. Om dan Tante pergi."

"Ke mana?"

"Katanya mau liburan," jawab Nara polos.

"Liburan? Kapan perginya?"

"Kemarin sore."

"Jadi kamu di rumah dengan siapa?"

"Sendri, Pak," sahut Nara sembari meringis menahan sakit di kakinya.

Hendra terperangah mendengar pengakuan Nara, lalu perhatiannya tertuju pada kaki gadis itu yang merah dan nyaris melepuh.

"Kaki kamu kenapa?" Hendra bertanya dengan cemas.

"Enggak apa-apa, Pak. Cuma terkena tumpahan mie instan tadi," jawab Nara.

Hendra terenyuh, dia merasa iba dan prihatin dengan Nara.

"Kamu harus ke rumah sakit, itu harus diobati!"

Nara kembali menggeleng, "Enggak usah, Pak. Enggak apa-apa, kok."

"Nanti bisa infeksi, saya antar kamu ke rumah sakit, ya?"

"Saya enggak mau merepotkan Bapak," tolak Nara sungkan.

"Enggak sama sekali. Malah saya akan merasa bersalah jika membiarkan kamu sendiri dalam keadaan begini."

Nara tertegun dan terdiam.

"Yuk, kakimu itu harus segera mendapatkan penanganan medis!" desak Hendra.

Nara pun akhirnya mengangguk setuju dan menerima tawaran Hendra untuk pergi ke rumah sakit sebab dia sudah tidak tahan merasakan perih pada kakinya.

***

1
Tatik Wae
mungkin ibunya Kenan dr klrg kaya raya JD begitu sifatnya..
Hasnadia Amir
ceritanya bagus lucu dan menggemaskan
D_Mayanti
Lumayan
Desna Wati Desna
Luar biasa
Meryy4321
Biasa
Meryy4321
Kecewa
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak sih aku bahagia di atas penderitaannya Windy...👏👏👏💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
💃💃💃💃💃 KARMA IS REAL..
Qaisaa Nazarudin
Thor bikin Suami windy selingkuh,Biar tau rasa dia..
Wayanjunipurnamiasih Puranamiasih
novelnya bagus banget,ceritanya bikin aku terharu rela bergadang bacanya thor
Marmi Febriani
kasian sekali nara
Prima Mustika
kenan ntar beneran suka sama Nara,cuma masih sok jaim aja
Prima Mustika
kisah percintaan anak remaja dimanja mama, jadinya berbuat seenaknya.
beruntung papa Hendra bersikap tegas
Ama
keren novelku thor😍 dua novel dah aku baca tamat
Titin Sundari
semakin bagus ceritanya...makasih Thor
Rieyaa Dion
sangat menarik..
Amin Srgfoo
bagus ceritanya konflik ngak bikin jenuh bacanya
Rismawati Rismawati
baru mampir kliatan nyaa sii seru🤭
Qilla
biasa
Rumi Sumbayak
Thor klau Nara sakit parah teeruuuus nitnat ngk seru buat mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!