Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Bandara internasional Soekarno-Hatta,
terlihat banyak orang yang hilir mudik entah untuk keberangkatan atau pun pulang, atau juga hanya sekedar mengantar dan menjemput.
bandara memang tidak pernah sepi, apalagi saat ini hampir mendekati musim libur panjang.
saat ini, tampak seorang laki-laki yang cukup tampan meski sudah memiliki dua orang anak sedang bersandar di bodi mobil nya menunggu seseorang yang cukup membuat nya kesal karena sudah hampir dua jam menunggu kedatangan nya.
padahal dari kota Palembang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat hanya menempuh waktu satu jam lebih. tapi sampai hampir dua jam yang ditunggu masih belum menampakkan batang hidungnya.
dia tahu bahwa adiknya hanya mengerjainya dan mengatakan akan sampai pukul 9 pagi, tapi sampai hampir jam 11 masih belum juga sampai..
ingatkan Bima untuk membalas kelakuan sang adik karna telah mengerjainya.
teriakan seseorang mengalihkan perhatian Bima.. di ujung sana tampak sang adik sedang menarik kopernya dengan senyum sumringah.
"Alhamdulillah sampai.. assalamualaikum Abang yang ganteng" ucap nya tanpa menyadari raut wajah sang kakak yang sedang kesal
tak
"aduh,, jahad nya anda wahai bapak Bima" sungutnya seraya mengelus keningnya yang dijitak oleh sang kakak
"kamu sengaja kan ngerjain kakak. bilangnya jam 9 udah sampai, ini apa udah jam 11" omel Bima
"hehe sengaja, maaf" cengir nya tanpa dosa
"yaAllah Bilqis Agata, dokter muda berbakat dan termuda kenapa sudah dewasa begini kamu masih kayak anak kecil padahal udah pernah menikah" keluh Bima kepada sang adik
"sekarang adek sudah sadar kak, adek harus menata hidup adek kembali. adek sadar jika selama dua tahun ini adek terlalu larut dalam kesedihan itu." jawab Bilqis yang tidak nyambung
"bukan itu maksud kakak Oneng, maksud kakak itu kamu sudah umur 26 tahun masih aja manja gini sama kakak. kamu gak malu" jelas Bima
"hallo tuan Bima, ingat ya, anda, istri anda dan juga mama yang bikin iqis kayak gini. sekarang iqis gak mau di panggil adek lagi. iqis mau belajar dewasa" jawabnya yang sok dewasa membuat Bima geram dan gemas secara bersamaan.
dengan baby face miliknya, dan tubuh yang ideal sehingga dengan usia 26 tahun Bilqis masih terlihat sangat menggemaskan.
"udah yuk pulang, debat sama kamu itu gak akan ada habisnya. heran kok bisa anak manja gini bisa jadi dokter." gerutu Bima yang langsung memasukan koper Bilqis ke bagasi mobil.
"siapa bilang iqis manja, iqis mandiri tahu kak. selama Iqis tinggal sama nenek iqis bisa masak dan sekarang buktinya iqis bisa jadi dokter sejak usia iqis 23 tahun.. hebat kan Iqis" puji dirinya sendiri.
"ya udah ayo, pasang sabuk pengaman itu" potong Bima karena pasti akan kalah debat
🌹🌹🌹
sekitar 40 menit dari bandara, kini mereka sudah sampai di kediaman Hermawan. rumah yang sudah lama tidak di datangi oleh Bilqis sejak pindah ke Palembang dan tinggal bersama neneknya.
"assalamualaikum penghuni rumah" teriak Bilqis dari depan pintu utama
puk
Bima memukul kepala Bilqis pelan karena kaget dengar teriakannya.
"astagfirullah, tangan nya minta di amputasi kayaknya itu.. dari tadi perasaan suka nya mukul terus. heran adinda" ucap Bilqis mengusap kepalanya
"makanya jangan teriak Bilqis, kuping kakak sakit" omel Bima lalu meninggalkan Bilqis yang berdiri di depan pintu
ya Bilqis akan hangat jika bersama keluarganya, dia akan jahil dan penghangat keluarga. tapi akan berubah pendiam dan cuek ketika di luar, namun untuk pasien dia akan bersikap ramah dan murah senyum tapi tidak banyak bicara dan akan bicara seperlunya saja.
"anak mama akhirnya sampai. selamat datang kembali ke rumah ini sayang" ucap mama Diana yang berjalan dari dapur menuju sang anak dan langsung memeluk nya
"Alhamdulillah tuan putri sudah datang" ucap karin setelah melihat adik iparnya datang dengan selamat
"Tante Cantik " teriak kedua keponakan nya yang kembar
"aaaaa kok Tante, gak mau dipanggil itu" rengek Bilqis
"kenapa memangnya?" tanya Karin setelah melepas pelukannya dari Bilqis
"itu panggilan kayak berasa tua amat" jawab Bilqis dengan bibir mengerucut
"gak cocok banget muka kamu gitu dek" ucap Bima yang baru saja datang dari belakang
"tau tuh, udah tua juga" ucap Karin yang ikut meledek adik iparnya
"ih bukan tua ya, masih imut gini" ketus Bilqis lalu mendekat ke kedua keponakan nya
"hey panggil aunty aja" ucap bilqis lalu memeluk keduanya
"gak mau, maunya Tante" kekeh kedua keponakan nya yang bernama Heri dan Hera
"ya udah deh terserah mau di panggil apa.. aku mah bodoamat sekarang. yang penting jangan panggil aneh aneh" pasrah Bilqis karena percuma.. sifat kedua keponakan nya sama seperti dirinya yang keras kepala dan juga kalau berdebat pasti akan menang.
mama, Bima dan karin hanya tertawa mendengar pasrah dari Bilqis
"hahaha ya udah sekarang Bilqis istirahat gih.. kamar kamu masih yang lama tapi kemarin udah mama siapkan kok dan mama ubah dikit" ucap mama setelah meredakan tawanya
"sip. makasih bidadari tak bersayap ku" ucap Bilqis lalu mencium pipi sang ibu dan kemudian melangkah kelantai dua menuju kamarnya
"kita juga ke kamar ma, Bima mau istirahat juga, capek nunggu itu anak hampir dua jam di bandara tau nya cuma dikerjain." gerutu Bima lalu melangkah di ikuti Karin menuju kamar mereka.
anak kembarnya sudah kembali ke kamar masing masing dan begitu pula mama Diana sudah kembali ke dapur untuk menyelesaikan masaknya dibantu oleh pelayan yang ada..
🌹🌹🌹
ceklek
pintu kamar terbuka.. suasana kamar ini sudah berubah meski tidak semuanya.. warna yang sekarang sudah di ganti dari warna pink menjadi biru langit serta perabot yang sudah diganti baru.. di sudut meja rias diatasnya ada beberapa foto masa kecil Bilqis bersama kedua orang tuanya dan sang kakak.
"12 tahun sudah, sekarang aku datang lagi. ternyata banyak yang berubah.. haha berusaha menghindar tapi nyatanya kembali lagi.. tapi itu hanya masa lalu.. sekarang harus memulai masa depan lebih baik lagi" gumam Bilqis tersenyum melihat kamarnya..
setelah itu Bilqis lalu merapikan pakaian nya. memindahkan dari koper ke lemari yang sudah dikosongkan oleh sang ibu karena sebelumnya hanya di isi dengan pakaian bilqis masa remaja.
setelah semua selesai, Bilqis lalu membersihkan diri, lalu menggunakan daster rumahan yang sudah satu tahun ini digemari nya.. katanya daster lebih nyaman dipakai jika di dalam rumah.
setelah selesai lalu bilqis turun kelantai bawah, lebih tepatnya menemui sang ibu yang ada di dapur sedang memasak untuk makan siang.