NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:748.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Kejutan Yang Tak Terduga

Hukuman telah di selesaikan Astrid, ia pun lalu terduduk di pinggir lapangan dengan tubuh yang nampak letih. Lalu tiba-tiba murid yang tadi menyindir Astrid datang menghampiri sembari melempar sebotol minuman ke arah Astrid.

"Nih minum," ucap murid yang bernama Titan melempar botol yang di bawanya.

Spontan Astrid pun menangkap minuman yang di lemparkan Titan tersebut, "Woy hampir saja mengenai wajahku."

Titan hanya terseyum melihat Astrid yang terkejut ketika di lempari sebotol minuman tersebut. Ia seakan menertawakan ekspresi dari wajah Astrid yang nampak lucu ketika terkejut. Tanpa meminta maaf Titan pun lalu pergi dari hadapan Astrid.

"Dasar tengil! bisa-bisanya dia pergi gitu aja tanpa minta maaf... tapi ga apa-apa deh yang penting aku bisa hilangin rasa hausku ini," gumam Astrid lalu meneguk minuman yang di berikan oleh Titan tersebut.

Setelah Astrid menghilangkan rasa capenya, Ia pun lalu melangkah pergi menuju kelasnya. Namun ketika ia akan memasuki kelas, tiba-tiba saja bel istirahat pun berbunyi.

"Maaf bu saya tadi telat, apa di absen saya alpa?" tanya Astrid ketika ia berada di dekat pintu kelasnya.

"Jelas saya kamu alpakan, karena hari ini kamu tidak mengikuti pelajaran saya," ucap guru yang mengajar di kelas Astrid tersebut.

Astrid pun hanya bisa pasrah ketika kesialannya kembali bertambah di hari ini. Ia pun lalu segera duduk di bangkunya lalu menundukan kepala di mejanya. Lalu kedua teman Astrid datang menghampiri, mereka bernama Alula dan Hilda.

"Hei, datang-datang langsung tidur saja, udah gitu datang telat, dan ini juga pakai jaket ko gede" ucap Hilda menepuk punggung Astrid.

"Jangan ganggu! aku lagi kesal nih," ucap Astrid yang masih menundukan kepala di mejanya.

"Dari pada makin kesal mending kita makan ke kantin yu," ucap Alula menarik lengan Astrid lalu seketika Astrid pun terbangun dari tempat duduknya.

"Yang di pikirkan cuma makan saja, tapi berat badanmu tak pernah bertambah," ucap Astrid kepada temannya yang bernama Alula tersebut.

Lalu ketika Astrid dan teman-temannya usai makan di kantin, mereka pun melangkah pergi untuk kembali kelasnya. Namun ketika setengah perjalanan telah di laluinya, seketika langkah Astrid pun terhenti di depan lapangan basket. Mata Astrid tertuju menatap seorang pria tampan yang paling populer di sekolahnya yang sedang memainkan basket saat ini.

"Eh ko berhenti," ucap Hilda yang juga menghentikan langkahnya.

"Iyalah berhenti, dia lagi menatap Si Bintang pujaan hatinya yang ga pernah terwujud itu," ucap Alula tersenyum memperhatikan Astrid.

"Lah Bintang masih saja di idolain, bintang kalah tampan sama guru baru yang tadi berpapasan denganku di depan kantor," ucap Hilda.

Astrid terus memperhatikan pria tersebut tanpa berkedip sedikit pun. Pria tampan yang bernama Bintang, yang banyak di kagumi kaum hawa di sekolah ialah pria yang di sukai Astrid selama ini. Tanpa henti menatapnya, Astrid tersenyum ketika memperhatikan pria tersebut. Perempuan yang sedang jatuh cinta itu seakan tergila-gila kepada pria tersebut hingga bel berbunyi pun tak di sadari olehnya.

"Kring...

"Hei Astrid sadar, ayo cepat ke kelas belnya udah bunyi," ucap Hilda melambaikan tanganya ke arah wajah Astrid.

Namun Astrid masih saja tak henti menatap Bintang dan mengabaikan temannya tersebut. Lalu seketika Alula pun berteriak ke arah telinga Astrid.

"Woy...

Seketika Astrid pun terkejut ketika teriakan Alula membuatnya tersadar.

"Apa sih," ucap Astrid sembari mengelus telinganya.

"Ayo ke kelas belnya sudah berbunyi," ucap Hilda menarik lengan Astrid.

Ketika Astrid dan teman-temanya sampai di kelas, mereka pun lalu duduk di bangkunya masing-masing. Lalu suara riuh di kelas seketika berhenti, ketika seorang guru memasuki ke kelas. Kedatangan guru tersebut membuat seluruh murid di kelas tersebut tercengang, terutama murid perempuan.

"Perkenalkan nama saya Janus Geo Sayuda, saya guru baru yang mengajar matematika sekaligus pengganti dari wali kelas kalian yang lama," ucap pria tampan tersebut, berdiri tegak di hadapan semua murid di kelas.

"Wah bapak tampan, umur bapak berapa tahun sih? kayak yang seumuran sama kita," ucap Hilda tersenyum seakan terpukau dengan ketampanan Janus.

"Umur saya baru menginjak 20 tahun," ucap Janus yang masih berdiri tegak.

"Wah umur kita beda tiga tahun ya... bisa dong kita menjalin hubungan yang serius," ucap Hilda menggoda Janus.

Seketika semua murid pun menyoraki seakan meledek Hilda.

"Hu.... ngarep."

"Sudah-sudah... kamu itu harusnya fokus sekolah bukannya berharap bisa berhubungan sama saya," ucap Janus dengan tegas.

Ketika semua murid perempuan merasa bahagia dengan kedatangan Janus, hanya Astridlah yang tidak merasa bahagia maupun terpukau dengan kehadiran Janus sebagai guru sekaligus wali kelas di kelasnya tersebut.

"Yang kayak gitu di bilang ganteng, masih gantengan Bintang kemana-mana lah," gumam Astrid dalam batinya.

Lalu ketika Janus mengajar, Astrid sama sekali tak memperhatikannya. Astrid hanya fokus bermain game di ponsel pintarnya. Lalu seketika Janus pun menghampiri Astrid sembari merebut ponsel pintarnya tersebut.

"Enak banget kamu main game di saat jam pelajaran," ucap Janus merebut ponsel yang di pegang Astrid itu.

"Aduh maaf pak, kembalikan ponsel saya," ucap Astrid yang seketika malu karena ia ketahuan memainkan ponselnya itu.

"Kalau mau ponsel kamu kembali, cepat kerjakan soal yang di papan tulis," tegas Janus.

Dengan terpaksa Astrid pun pergi ke depan untuk mengerjakan soal yang berada di papan tulis tersebut. Namun ketika ia akan mengerjakan soal tersebut, Astrid hanya terdiam menatap soal seakan merasa bingung untuk menjawab isi dari soal tersebut.

"Bingung kan, makannya kamu perhatikan saya supaya bisa... sekarang kamu kembali ke tempat duduk, nanti hp kamu saya kembalikan sepulang sekolah," ucap Janus.

Beberapa jam kemudian bel pun kembali berbunyi, Astrid pun segera memasukan semua alat tulisnya ke dalam tas. Lalu setelah itu, ia pun segera menghampiri Janus untuk mengambil ponselnya.

"Pak ponsel saya," ucap Astrid tersenyum meminta ponselnya di kembalikan.

"Saya akan berikan ponselnya beserta selembar soal untuk kamu kerjakan di rumah," ucap Janus mengembalikan ponsel Astrid berserta menyodorkan selembar soal matematika.

"Kenapa banyak banget soalnya pak," ucap Astrid terkejut ketika melihat kertas soal tersebut.

"Itu hukuman buat kamu, karena kamu seenaknya main hp di saat saya mengajar."

Lalu setelah Astrid mengambil ponselnya, Astrid pun lalu segera pulang. Namun sesampainya di rumah, semua keluarganya berkumpul di ruang tamu termasuk ayahnya yang seharusnya berada di tempat kerja, kini berada di rumahnya.

"Loh ga biasanya jam segini papah ada di rumah," ucap Astrid heran ketika membuka pintu rumahnya.

"Kamu duduk dulu sini, ada yang mau kami bicarakan," ucap Johan dengan raut wajah yang nampak gugup seakan ada sesuatu yang ragu untuk di ungkapkannya.

Seketika perasaan Astrid pun merasa tak enak, ketika melihat semua ekspresi dari keluarganya yang seakan merasa gugup dengan kehadirannya di rumah.

"Ada apa ya? kalian aneh sekali," ucap Astrid heran menatap wajah kakek dan kedua orang tuanya.

sembari menatap putri sulungnya tersebut, seketika Ayah Astrid yang bernama Johan menghela nafasnya dan perlahan mulai berbicara, "Secepatnya kamu akan segera menikah."

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!