Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Perjalanan Melelahkan
Setelah beberapa jam mereka melakukan perjalanan, Ma Guang mendengar suara aliran sungai.
Ma Guang langsung menuju kearah tersebut, dan memang benar, dia melihat sungai yang airnya terlihat sangat bersih.
Ma Guang menurunkan Xia Jiao di sebuah batu yang berada di sungai itu, lalu pamitan kepada Xia Jiao karena ingin membersihkan tubuhnya yang sudah beberapa hari terakhir ini belum pernah merasakan segarnya air.
"Nona Xia Jiao, aku pergi untuk membersihkan tubuhku dulu yah....!!??." Ucap Ma Guang.
Mendengar hal itu, Xia Jiao menganggukan kepalanya tanda mengiyahkan apa yang akan Ma Guang lakukan dan hal itu juga yang terbersit di kepala Xia Jiao.
"Auwwww....!!!". Xia Jiao langsung berteriak disaat kakinya di celupkan kedalam air yang membuat lukanya terasa sangat perih.
Mendengar teriakan dari Xia Jiao, Ma Guang langsung meraih pedangnya dan melesat dengan cepat untuk menuju kearah Xia Jiao.
Setelah Ma Guang tiba di dekat Xia Jiao dan melihat kearahnya. Xia Jiao langsung terdiam dan menatap tajam kearah Ma Guang yang berdiri dengan perkasa sambil menggenggam pedang di tangan kanannya.
Tidak ada lagi teriakan yang keluar dari mulut Xia Jiao. Yang ada hanyalah tatapan yang tajam dengan matanya melotot kearah Ma Guang.
"Nona Xia Jiao, Apa yang terjadi....??? Mengapa kamu berteriak....???." Pertanyaan yang langsung keluar dari mulut Ma Guang.
Setelah bertanya, Ma Guang tidak mendapatkan jawaban dari mulut Xia Jiao, yang dia dapati hanyalah tatapan mata dari Xia Jiao kearah tubuhnya.
Melihat hal itu, Ma Guang langsung menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
Ma Guang langsung melihat kearah bawa tubuhnya dan seketika itu juga mukanya langsung memerah karena merasa malu dengan keadaan dirinya saat itu.
Tidak menunggu aba - aba lagi, Ma Guang langsung melesat kembali ketempatnya semula dengan kecepatan yang mungkin lebih cepat dari gerakannya saat mendengar teriakan dari Xia Jiao.
"Mengapa aku bisa melupakan jika diriku tidak menggunakan pakaianku." Gumam Ma Guang saat tiba di tempatnya semula.
Berbeda dengan apa yang dialami oleh Ma Guang, Xia Jiao hanya terdiam dan pikirannya melayang tanpa arah karena memikirkan apa yang baru saja dilihatnya, dia sudah tidak merasakan lagi perih yang diakibatkan dari lukanya yang telah terendam didalam air.
Sekitar 2 jam berlalu, tetapi belum ada suara yang keluar dari mulut kedua remaja tersebut.
Keduanya merasa canggung dengan apa yang telah terjadi.
Akhirnya Ma Guang berjalan menuju kearah Xia Jiao dan langsung lebih dahulu berbicara untuk mencairkan kecanggungan yang ada.
"Nona Xia Jiao, apakah kamu juga akan membersihkan tubuhmu...???." Ucap Ma Guang.
"Iya...!!!."
Jawab singkat Xia Jiao sambil menganggukan kepalanya.
"Apakah nona bisa berjalan sendiri kearah di balik batu itu...???."
Tanya Ma Guang dengan santai tanpa ekspresi seakan - akan tidak ada hal yang baru saja terjadi.
Xia Jiao menganggukan kepalanya dan langsung mencoba untuk berjalan.
Namun baru saja satu langkah yang di lakukannya, tubuhnya langsung terjatuh ke sungai karena tidak bisa menahan sakit yang di hasilkan dari luka yang berada di telapak kakinya.
Sontak saja Ma Guang langsung bergerak menuju kearah Xia Jiao.
"Nona Xia Jiao, biarkan aku membantumu...!!!???." Ucap Ma Guang sambil mengulurkan tangannya.
Xia Jiao terdiam sejenak namun langsung menyambut tangan dari Ma Guang, karena dia memang menyadari akan keadaannya saat itu.
Ma Guang langsung menggendong tubuh gadis itu dan menuju ke balik batu besar agar dia bisa membersihkan tubuhnya tanpa bisa dilihat oleh Ma Guang ataupun oleh orang lain.
Sambil menunggu baju keduanya kering, Ma Guang menyiapkan makanan untuk mereka berdua.
Hari itu mereka tidak melanjutkan perjalanan mereka.
Keesokan harinya mereka melanjutkan lagi perjalanan.
Setelah beberapa jam melakukan perjalanan, mereka berdua bertemu dengan seorang pria paruh baya yang usianya berkisar 60 tahun-an sedang berjalan sambil memikul pikulan yang memiliki keranjang di kedua ujungnya yang berisikan tumbuh - tumbuhan sejenis rempah - rempah.
Melihat pria itu, Ma Guang langsung membuat langkah kakinya lebih cepat agar bisa berpas - pasan dengan pria tersebut.
Setelah mendekat, Ma Guang langsung menyapa pria itu.
"Tuan, maaf mengganggu waktunya...!!! Bolehkah aku bertanya...???." Sambil memasang ekspresi wajah yang memohon.
"Iya, boleh...!!! Apa yang akan kau tanyakan...???." Sambil menatap kearah kedua remaja tersebut.
"Apakah dari sini, ada desa terdekat...???." Ucap Ma Guang.
"Oh, kalau dari sini, mungkin jaraknya masih sekitar sehari lagi untuk melakukan perjalanan jika dengan berjalan kaki." Jawab pria tersebut.
"Bagaimana jika kalian berdua mampir terlebih dahulu di kediamanku, mengingat hari sebentar lagi gelap, jadi ada baiknya kalian berdua beristirahat di kediamanku dahulu dan nanti melanjutkan perjalanan pada besok hari." Lanjut pria itu.
Mendengar hal itu, Ma Guang dan Xia Jiao terdiam dan saling menatap.
Melihat hal itu, pria tersebut langsung menurunkan beban dari bahunya dan langsung memperkenalkan namanya.
"Namaku Su Tian...!!!." Ucap pria paruh baya tersebut.
Ma Guang lansung memberitahukan juga nama mereka berdua.
"Namaku adalah Ma Guang dan dia adalah Xia Jiao." Ucap Ma Guang.
Setelah saling memperkenalkan nama, pria paruh baya tersebut kembali mengangkat bebannya dan langsung berjalan.
Melihat ekspresi wajah dan penampilan dari orang tua itu, Ma Guang bisa merasakan bahwa orang tua itu adalah orang yang baik. Sehingga dia langsung mengikutinya dari belakang.
Setelah berjalan beberapa waktu kemudian, mereka sudah tiba di suatu rumah yang ukurannya tidak terlalu besar.
"Ayo, silakan masuk....jangan terlalu memperhatikan keadaan didalam gubukku ini."
Ucap pria tersebut sambil tersenyum kecil kearah kedua remaja yang sedang berdiri mematung di depan pintu rumahnya.
Setelah mendengar perkataan pria paruh baya itu, Ma Guang langsung memasuki gubuk itu dan menurunkan Xia Jiao tepat di tempat duduk yang ada.
Pria paruh baya itu langsung merapikan bawaannya tadi sambil memasak sesuatu di dapur.
"Apakah tidak apa - apa jika kita berdua berada di tempat ini...???".
Tanya Xia Jiao dengan membisikannya ke telinga Ma Guang.
"Menurutku orang tua ini adalah orang yang baik."
Jawab Ma Guang yang juga dengan berbisik.
Satu jam kemudian, pria paruh baya tersebut menuju ke ruang tamu dengan membawa makanan seperti sup yang baru saja selesai di masaknya.
"Ayo, mari kita makan dahulu.... aku tahu kalian berdua sangat kelelahan karena baru melakukan perjalanan yang jauh." Ucap pria paru baya tersebut.
Ma Guang dan Xia Jiao belum bergerak untuk mengambil sup yang ada di depan mereka. Namun pria paruh baya itu langsung mengambil sup tersebut untuknya dan langsung memakannya.
Melihat hal itu, Ma Guang langsung mengambil juga sup itu untuknya dan juga untuk Xia Jiao.
Mata Xia Jiao dan Ma Guang langsung bertatapan seakan Xia Jiao sedang bertanya kepada Ma Guang, apakah sup yang akan mereka berdua makan itu aman atau apakah tidak mengandung racunnya.
Walaupun melihat tatapan mata dari Xia Jiao yang penuh dengan tanda tanya itu, Ma Guang tetap langsung memasukan sup itu kemulutnya.
Sikap kedua remaja itu tentunya tidak terlepas dari perhatian Su Tian dan dia memang memahami situasi yang di rasakan oleh kedua remaja itu.
Setelah beberapa detik kemudian, disaat Ma Guang menelan sup tersebut.
Wajah Ma Guang kemudian berubah merah padam dengan cepat dan hal itu juga di lihat oleh Xia Jiao dengan penuh tanda tanya karena merasa penasaran dan takut dengan apa yang Ma Guang alami.
"Ma Guang....apa yang terjadi....???." Tanya Xia Jiao dengan wajah yang panik.
~Bersambung~