BIANKA DAN MAFIA KEJAM

Reva dan Kei ke luar dari mobil, melihat Rinda dan Rindu yang sudah menunggu. Mereka saling menyapa dan menunggu Bianka yang terlambat.

"Ke mana Bi? dia yang buat janji, dia juga yang terlambat." Reva kesal.

Mobil berlogo MF yang sangat mereka kenali, Bianka turun bersama Nayla dan Clori. Semuanya kaget melihat Clori yang mendampingi mereka, lebih kaget lagi saat melihat Gerry yang juga keluar.

Mobil di belakang Bianka juga berhenti, cepat Bi berlari ke dalam Mall diikuti yang lainnya. Bara turun dari mobil langsung berlari dan tersenyum melihat Rinda.

"Kamu mau belanja apa Rin?" Bara mengikuti ke mana Rinda melangkah.

"Bianka yang mau belanja, di kamarnya banyak yang kosong." Rinda hanya tersenyum.

Bianka sibuk bersama Nay, dan Reva mereka sibuk mencari banyak keperluan kamar. Rindu yang memperhatikan Bara bicara dengan Rinda tanpa memperdulikan Bianka. Kei hanya tersenyum melihat tatapan Rindu yang kesal.

Setelah sibuk belanja, mereka bersantai di sebuah restoran mewah. Bara sibuk membantu Rinda memesan makanan.

"sebenarnya istri kamu siapa Bara?" Rindu bicara dengan nada tinggi.

"Bianka! tapi aku suka Rinda." Bara tersebut melihat Rindu yang kesal.

"Kamu juga Rinda, seperti perempuan yang tidak punya harga diri. Mendekati suami sepupu sendiri, aku jijik melihat kalian berdua." Rindu memukul meja dan melangkah pergi.

Bianka juga langsung melangkah pergi mengejar Rindu, Rinda hanya tertunduk dalam diam mendengarkan ucapan kakaknya.

Bianka coba bicara dengan Rindu empat mata, terjadi perdebatan antara keduanya. Bara yang juga keluar mendengar perdebatan keduanya hanya tersenyum.

Bara melangkah mendekati Rindu, menariknya menghadap dirinya. Bara menatap tajam Rindu dengan tatapan tajam, Rindu tidak kalah tajam menatap Bara.

"Kami hanya akan menikah selama satu tahun, dan setelahnya aku akan menikahi Rinda." Bara bicara pelan tapi penuh penekanan.

"Benarkah! sadar tidak kalian berdua membuat Rinda terluka, membuat keluarga Chrispeter malu." Rindu menatap Bara sangat dekat.

Bara hanya menggakat kedua bahunya, Bianka sudah melangkah masuk. Rindu tidak ikut makan dia masih binggung dengan tujuan Bianka, Rindu sangat mengenal Rinda yang tidak pernah tertarik dengan Bara. Rindu juga bisa melihat mata Bara yang selalu mengawasi Bianka walaupun dia bersama Rinda.

"Aiishh! aku benar-benar tidak mengerti pikiran ketiga manusia ini." Rindu teriak membuat Reva tertawa.

"Bi dan Rinda pasti punya misi, dan mereka berdua tidak melibatkan kita." Reva tersenyum melihat Rindu.

"Apa rencana kak Reva!" Rindu menatap Reva serius.

"rencana pertama, menguji perasaan Bara terhadap Bi dan rencana kedua mencari tahu misi Bianka dan Rinda."

Rindu tersenyum dan menganggukkan kepalanya setuju dengan rencana Reva, Reva memanggil Heru putra pengawal pribadinya saat kecil yang baru kembali dari Australia. Heru satu kampus dengan Bianka, dan mereka terlihat lebih dekat karena keluarga Chrispeter mempercayainya.

Heru yang mendapatkan panggilan dari Reva cepat menuju tujuan, Heru menunggu di parkiran. Bianka dan yang lainnya keluar, saat Heru dan Bi bertemu mereka saling melemparkan senyuman.

Langkah Heru berlari kecil dan memeluk Bianka sambil tersenyum bahagia, Heru sudah lama tidak bertemu Bi setelah misi terakhir mereka. Bianka juga sangat nyaman dengan Heru karena mereka satu pemikiran.

Bara menatap sinis Heru dan Bianka, pandangannya terhadap Rinda langsung hilang, Heru juga menyapa putri Chrispeter yang lainnya tapi tidak sedekat dengan Bianka.

"Hai semuanya, boleh aku pinjam Bianka sebentar. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan ke Bianka." Heru menarik tangan Bi yang hanya mengikutinya.

Tangan Bara sudah menggenggam, cepat Bara ke parkiran masuk mobilnya dan melaju pergi. Semuanya mencari Bara yang pergi tanpa izin.

Reva dan Rindu saling pandang dan tertawa bahagia, dugaan mereka benar Bara sangat memperhatikan Bianka, dia hanya tidak menyadari isi hatinya sendiri.

***

Sampai di mansion Bara masuk ke dalam ruangan rahasia yang hanya dirinya yang bisa masuk. Bara berdiam diri di sana, Bara menyibukkan diri dengan penelitian. Selesai meluapkan emosinya, Bara langsung melangkah keluar dan berisitirahat, teringat lagi bayangan Bianka yang berpelukan dengan pria lain dihadapan.

Bara menerima pesan jika Bianka tidak pulang, karena akan menginap di kediaman Chrispeter. Clori dan lainnya di minta Bara kembali ke Mansion, membiarkan Bianka berada di tempat keluarganya.

Suara ketukan pintu, dan masuklah Hansen menyerahkan sebuah rekaman. Bara tersenyum dan meminta Hansen untuk mengumpulkan para pengawal, dan segera untuk bergerak. Penyelundup senjata yang akan Bara miliki dan akan menghasilkan uang yang sangat banyak, Bara Menganti bajunya untuk bergabung dalam tim.

Bara dan yang lainnya, berada di sebuah kapal besar untuk merampas pengiriman senjata api. Mereka menghadang kapal musuh dan siap menyerang, tidak ada yang mengenali Bara kecuali Hansen. Mereka bergabung dalam tim dan melakukan penyerangan.

Saling tembak terjadi di tengah lautan, banyak kepolisian yang juga terlihat karena barang resmi. Bara membabi buta mereka semua dan mendapatkan kapal juga isinya, orang yang tewas dibuang di lautan, sedangkan yang selamat di kasih pilihan menjadi budak atau mati.

Bara menyerang kapal yang membawa senjata bukan tanpa alasan, mereka para aparat yang tidak bertanggung jawab dengan menikmati penjualan setengah dari barang ke pasar gelap. Bara sangat membenci orang yang berkedok malaikat padahal berhati iblis.

***

Bianka yang berada, di kediaman Chrispeter merasakan khawatir. Haikal mendekati Putrinya yang cuek tapi sedikit berubah menjadi sosok wanita anggun.

Haikal bertanya kegelisahan Bianka, dengan senang hati Bi menceritakan jika dirinya izin ke Bara untuk menginap. Bara hanya membaca tanpa membalas, asisten dan pengawalnya juga di minta Bara untuk kembali. Bianka mendapatkan kabar jika Bara pergi, Bara keluar dengan pakaian khusus membuat Bianka penasaran juga khawatir.

Haikal mengerti perasaan Bianka, Papi Rian mendekati Bi dan mencari tahu keberadaan Bara. Tapi gagal teknologi canggih PapiRian juga tidak bisa menembus kehebatan teknologi Bara.

"Bara memang mafia hebat! kita tidak bisa melacaknya." Papi Rian tersenyum melihat Bianka.

"Dia berada di lautan, merampok kapal senjata. Tapi Bara melakukannya karena mereka pemerintah yang tidak berjalan lurus." Daddy Roy memberikan sebuah sinyal.

" Daddy yakin ini Bara." mommy Dara memandangi dan melihat keraguan di mata Roy.

"Bianka mau pulang, Bara mempunyai banyak pengawal. Tetapi mengapa dia yang harus turun tangan." Bi langsung melangkah pergi meminta izin ke bunda Bunga untuk batal menginap.

Karena girl juga penasaran kenapa Bara juga harus turun tangan, mencoba mengejar Bianka untuk ikut. Lagian mansion Bara besar lebih besar dari Chrispeter jadi tidak masalah mereka menginap.

"baiklah kalian semua boleh pergi. Katakan pada Bara, Bunda nanti akan ke sana dan menginap." Bunga memeluk putrinya juga yang lainnya.

Hanya Kei dan Reva yang tidak ikut, Kei ada di rumah sakit. Sedangkan Reva masih ada penelitian dan akan menyusul bersama Kei.

***