NovelToon NovelToon
Dendam Berbalas Madu

Dendam Berbalas Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Sinopsis

Caca, adik ipar Dina, merasa sangat benci terhadap kakak iparnya dan berusaha menghancurkan rumah tangga Dina dengan memperkenalkan temannya, Laras.

Hanya karena Caca tidak bisa meminta uang lagi kepada kakaknya sendiri bernama Bayu.


Caca berharap hubungan Bayu dan Laras bisa menggoyahkan pernikahan Dina. Namun, Dina mengetahui niat jahat Caca dan memutuskan untuk balas dendam. Dengan kecerdikan dan keberanian, Dina mengungkap rahasia gelap Caca, menunjukkan bahwa kebencian dan pengkhianatan hanya membawa kehancuran. Dia juga tak segan memberikan madu untuk Caca agar bisa merasakan apa yang dirasakan Dina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 TIDAK MENDAPATKAN UANG

Masalah ini terus memburuk. Suamiku, yang dulu selalu mendukungku, kini mulai terpengaruh omongan orang tuanya. Dia mulai membatasi pengeluaranku, mulai memintaku untuk lebih “bijaksana” dalam membelanjakan uang. Itu membuatku merasa seperti anak kecil yang harus meminta izin setiap kali ingin membeli sesuatu.

Aku tahu, di mata mertuaku, aku tidak pernah cukup baik. Apa pun yang aku lakukan selalu salah di mata mereka.

Dan itu membuatku merasa terjebak. Aku punya semua yang aku inginkan, tapi kenapa rasanya seperti aku tidak memiliki apa-apa?

Di saat seperti ini, aku hanya bisa berpikir bahwa hidupku seharusnya lebih dari ini. Aku ingin bebas. Aku ingin hidup tanpa merasa terus-menerus dinilai atau diawasi.

Tapi bagaimana caranya? Mungkin, aku harus mulai memikirkan caraku sendiri untuk mengambil kendali atas hidupku, tanpa harus terus-menerus tunduk pada aturan mereka.

Malam itu, aku duduk di ruang tamu, menunggu Danu suamiku pulang dari kantor. Aku sudah mempersiapkan kata-kata yang akan aku sampaikan dengan hati-hati. Rasanya ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan kendali atas hidupku.

Saat Mas Danu masuk ke kamar, terlihat wajah tampanya lelah dengan dasi yang sudah dilonggarkan, aku langsung bangkit. “Mas, kita perlu bicara,” kataku dengan suara yang aku buat seserius mungkin.

Mas Danu menatapku sekilas sambil melepaskan jasnya. “Ada apa, Ca? Bisa nanti aja? Aku capek.”

Aku menggeleng. “Ini penting, Mas. Nggak akan lama.”

Dia menghela napas, lalu duduk di sofa. “Oke, apa?”

Aku duduk di sampingnya, mencoba menatap matanya dengan penuh keyakinan. “Aku mau minta, mulai sekarang, biar aku aja yang atur keuangan rumah tangga kita.”

Mas Danu langsung mengerutkan kening. “Apa maksud kamu, Ca? Keuangan kita selama ini baik-baik aja.”

Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba tetap tenang. “Mas, aku tahu aku selama ini boros, tapi aku bisa belajar, kok. Aku cuma mau punya kendali lebih besar atas pengeluaran kita. Aku tahu kebutuhan kita apa aja, aku yang lebih sering di rumah. Jadi, wajar kalau aku yang atur semuanya, kan?”

Mas Danu menatapku dengan tajam, sorot matanya dingin. “Caca, kamu tahu aku nggak bisa setuju. Kamu sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang nggak penting. Kalau aku kasih kamu kendali penuh, apa jaminan kamu nggak akan lebih boros lagi?”

“Mas!” Aku merasa panas di dada, tapi aku menahan nada suaraku. “Aku nggak suka dibilang boros terus. Aku istri kamu, aku tahu apa yang terbaik buat kita. Lagian, aku cuma mau kita hidup nyaman tanpa perlu ribet soal ini.”

Dia menggeleng tegas. “Aku nggak akan berubah pikiran, Caca. Selama ini aku atur semuanya untuk memastikan kita nggak ada masalah keuangan di masa depan. Kalau kamu mau sesuatu, bilang aja. Tapi aku yang tetap pegang kendali.”

Aku terdiam, merasa seperti dipukul telak. Wajahku panas karena malu dan marah bercampur jadi satu. Dia tidak percaya padaku. Lagi-lagi aku merasa seperti anak kecil yang dianggap tidak mampu.

Danu bangkit dari sofa, mengambil jasnya kembali. “Aku nggak mau bertengkar soal ini, Ca. Kamu istirahat aja, aku masih ada pekerjaan.”

Dia meninggalkanku di sana, duduk dengan rasa kecewa yang menghantam keras. Aku tahu, aku tidak bisa menyerah begitu saja. Tapi malam itu, aku sadar kalau jalan untuk mendapatkan apa yang aku mau tidak akan semudah yang aku bayangkan.

Pagi itu, aku datang ke rumah Mas Bayu dengan niat sederhana—meminta sedikit uang. Aku sudah lelah berdebat dengan suamiku soal pengeluaran. Kalau suamiku nggak mau bantu, aku tahu Mas Bayu pasti bisa.

Ketika sampai, aku melihat pintu depan terbuka. Aku langsung masuk tanpa ragu. "Mas Bayu di mana?" tanyaku pada Mbak Dina yang sedang menyapu ruang tamu.

Mbak Dina menoleh, memasang senyum tipis yang terasa menusuk. "Mas Bayu lagi di kamar mandi. Ada perlu apa, Ca?"

Aku menghela napas, mencoba bersikap ramah meskipun aku sudah tahu ini akan sulit. "Aku cuma mau ketemu Mas Bayu sebentar."

Dia menaruh sapunya dan berjalan mendekat. "Kalau ada apa-apa, bisa bilang ke aku dulu, kan?"

Aku memutar mata, merasa kesal. "Nggak perlu, Mbak. Aku cuma mau minta uang sedikit buat kebutuhan pribadi. Mas Bayu nggak akan keberatan kok."

Senyum Mbak Dina menghilang. Dia menatapku dengan sorot mata tajam. "Caca, kamu kan udah punya suami yang mapan. Kenapa masih minta uang ke Mas Bayu?"

Aku mendengus, merasa darahku mulai mendidih. "Mbak, ini urusan aku sama Mas Bayu. Aku adiknya, dan dia selalu bantu aku. Lagian, uang segitu nggak akan bikin dia rugi."

Mbak Dina menyilangkan tangan di dada, wajahnya tegas. "Masalahnya bukan soal uang, Ca. Kamu udah dewasa, udah punya keluarga sendiri. Kamu nggak bisa terus-terusan meminta Mas Bayu. Apalagi cuma buat hal-hal yang nggak penting."

Aku melangkah maju, menahan diri untuk tidak berteriak. "Mbak nggak usah ikut campur, deh. Mas Bayu itu kakak aku, bukan suami Mbak doang. Aku bebas minta tolong ke dia kapanpun aku mau."

Mbak Dina tetap tenang, tapi nadanya mulai mengeras. "Aku nggak ikut campur, Caca. Aku cuma nggak mau Mas Bayu terus-terusan dimanfaatkan. Dia punya keluarga yang harus diprioritaskan sekarang."

Aku tertawa sinis, merasa benar-benar dipermalukan. "Keluarga? Maksud Mbak, Mbak Dina sendiri? Jangan sok penting, deh. Aku ini keluarganya dari dulu, sebelum Mbak ada di hidupnya!"

Suasana semakin panas. Aku mendengar langkah kaki Mas Bayu yang datang dari belakang. Dia terlihat bingung, menatap kami berdua. "Ada apa ini? Kok ribut-ribut pagi-pagi?"

Aku langsung menoleh padanya, berharap dia membelaku. "Mas, aku cuma mau minta uang sedikit. Tapi Mbak Dina malah marah-marah dan ngelarang aku!"

Mas Bayu menghela napas panjang, jelas terlihat lelah dengan situasi ini. "Caca, kamu tahu aku selalu bantu kamu. Tapi Dina benar. Kamu sekarang udah punya suami. Harusnya kamu bisa urus kebutuhan kamu sendiri."

Aku terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. "Mas, serius? Mas lebih dengerin dia daripada adik sendiri?"

Mas Bayu menatapku dengan penuh penyesalan. "Ini bukan soal dengerin siapa, Ca. Aku cuma nggak mau kamu terlalu bergantung sama aku. Kamu harus belajar mandiri."

Aku merasa hancur. Tapi aku tidak ingin memperlihatkannya. Tanpa berkata apa-apa lagi, aku berbalik dan keluar dari rumah mereka. Di dalam hati, aku bersumpah, ini tidak akan berakhir di sini.

Setelah kejadian itu, aku merasakan amarah yang semakin membara. Rasanya seperti dikhianati oleh keluarga sendiri—kakak yang seharusnya selalu ada untukku, sekarang malah membela istrinya.

Mas Danu juga tidak jauh berbeda. Dia lebih memilih mendukung Mbak Dina daripada aku, yang sudah jadi istrinya.

Aku semakin membenci Mbak Dina, dan perasaanku terhadap suamiku pun mulai berubah. Dia tidak lagi memihakku, dan itu membuatku merasa seperti kehilangan semua yang pernah aku miliki. Aku tidak akan membiarkan ini terus terjadi.

Aku mulai merencanakan sesuatu yang lebih besar—sesuatu yang bisa membalaskan dendamku. Aku tidak bisa hanya diam dan membiarkan mereka semua bahagia sementara aku merana.

Aku harus menemukan cara untuk membalaskan kekesalan yang aku rasakan. Aku akan memberikan kakakku seorang perempuan baru, yang lebih baik dari Mbak Dina, agar dia bisa merasakan kesengsaraan yang aku rasakan.

Aku tahu itu mungkin kejam, tapi aku tidak peduli. Aku hanya ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan—dikhianati, tidak dihargai, dan ditinggalkan.

Aku sudah cukup sabar, dan sekarang adalah waktunya untuk mengambil kendali. Aku tidak akan membiarkan diriku terus-menerus berada di bawah bayang-bayang keluarga yang tidak mengerti aku.

1
Erni Nofiyanti
aduh kapan kelarnya.
tambah dongkol aja Ama mereka.
gaby
Othor kehabisan ide kah, ko Pov nya walau di ganti Pov Dina, tp isinya sama aja kaya awal2 bab. Ini malah bikin pembaca jd skip, karena males ngulang mbaca. Langsung aja kehidupan mreka skrg, ga usah Flashback terlalu lama, kecuali di awal bab ga di jelaskan kisah rmh tangga Bayu Dina
gaby
Lah ini mah sama aja mengulang bab awal y. Knp ga langsung lanjut aja kehidupan Bayu Laras skrg setelah skandal mreka tercuat media
gaby
Mudah2an smua lelaki yg slingkuh di novel ini dpt karma smua. Dan utk ibu Danu smoga dslingkuhin jg sama suaminya. Mana ada seorang ibu menyuruh putranya berpoligami?? Kalo ga bs maafin caca, knp ga di ceraikan. Knp malah memasukan Belinda dlm khdpn rmh tangga anaknya. Jgn cuma Caca dpt karma, Danu, Belinda, ortu Danu smua harus kena jg thor
gaby
Walau Caca salah, tp aq tetap tdk membenarkan perbuatan Danu. Inilah hukum karma, Danu slingkuh sm Belinda & skrg anggep saja Danu ngerasain sakitnya d slingkuhin. Mudah2an rmh tangga Danu Belinda jg ga bahagia. Ga ada wanita baik2 yg mau menikahi pria beristri
Erni Nofiyanti
nah kan Caca emang biangnya,skg mana Bayu Ama selingkuhannya
bantu ngga.
mudah2an mereka bertiga dpt balesanya
Yana Phung
astaga belum sadar juga ca??
Erni Nofiyanti
makannya JD manusia jgn iri.
blm sadar jga y,ngga minta maaf Ama Dina.
tuh mantan suami Dina kpn dapet karmanya.
Innara Maulida
kasian juga si klo smpe kaya gitu Caca,,tapi sudah bagus kamu pergi ca,,dari keluarga si Danu ehh malah balik lagi....nikmati karma kamu Caca ..
Innara Maulida
Dina kejam juga karna ulah kalian,,rasin Karama buat kalian,,si caca juga gak sadar2 jadi orang,,dia yg udh buat rumh tangga Kaka nya hancur...
gaby
Gantian dong Pov nya, jgn pov nya Caca mulu Smua tokoh dbuat Pov nya, atau utk meminimalisir babnya Pake Pov othornya. Gimana nasib rmh tangga Laras, Dina , & Bayu. Apakah Bayu ga dpt karma??? Aq sih berharap smua tokoh jahatnya dpt karma. Di mulai dr Laras, Bayu, Caca, Danu, & terakhir Belinda. Danu & Belinda jg salah dah slingkuh sblm nikah. Seburuk apapun istri, kalo ga bisa di nasihatin mending di cerai drpd d slingkuhin. Intinya apapun masalah dlm rmh tangga, selingkuh adalah kesalahan fatal yg ga bisa d maafkan
Erni Nofiyanti
adakah campur tangan Dina.
kadang kasian Ama Caca, tp kenapa dia ngga mikir y gimana perasaan Dina. yg skg dia alami.
Erni Nofiyanti
disini kenapa kesan nya si Caca Ama Laras yg di zolim y.
apa Caca ngga sadar ini ulahnya.
Yana Phung
ternyata makin dibaca makin seru
makin merasa terzolimi padahal dia sendiri pelakunya
Sinni AhmaDi
lah kocak x kalian....org licik menghancurkn RT org lain.....malah macak jadi korban🤣🤣
stela aza
si Caca bisanya cuma ngadu domba doank ,, Thor sudahin j rumah tangga si Dina biar dia lepas dari keluarga suaminya ,,
Sinni AhmaDi
Thor q ko penasaran.....kira2 suami Dina dapet karma gak ya
gaby: Ga bakalan dpt karma, berkaca dr novel sblmnya yg judulnya kembalinya mantan. Sang pria yg slingkuh sama mantan, endingnya bahagia dpt istri baru yg nerima dia apa adanya. Kalo feelingku endingnya jg sama, cm pelakor yg hancur, tp suami pengkhianat malah dpt istri baru
total 1 replies
stela aza
kapok kamu Caca,, bilang g merusak rumah tangga orang lain padahal rumah tangga kakanya sendiri di rusak sama dia ,,, Thor nunggu kelanjutan cerita si Dina sama suaminya ,, semoga Dina tau kalau suaminya udh nikah lagi Ama laras
Sinni AhmaDi
mengapa ya Dina mempertahankan mati2an lakinya...padahal lakinya pria plin plan
stela aza
keluarin j kartu AS di Caca biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!