Ariel tak menyangka pernikahannya dengan Luna, wanita yang sangat dicintainya, hanya seumur jagung.
Segalanya berubah kala Luna mengetahui bahwa adiknya dipersunting oleh pria kaya raya. Sejak saat itu ia menjelma menjadi sosok yang penuh tuntutan, abai pada kemampuan Ariel.
Rasa iri dengki dan tak mau tersaingi seolah membutakan hati Luna. Ariel lelah, cinta terkikis oleh materialisme. Rumah tangga yang diimpikan retak, tergerus ambisi Luna.
Mampukah Ariel bertahan ataukah perpisahan menjadi jalan terbaik bagi mereka?
Ikuti kisah mereka hanya di sini;👇
"Setelah Kita Berpisah" karya Moms TZ bukan yang lain.
WARNING!!!
cerita ini buat yang mau-mau aja ya, gaes.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20#. Skandal
Tangan Luna gemetar menahan amarah. Ia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh Ariel. Kata-kata suaminya bagai bara api yang membakar hatinya. Dendam membara dalam dadanya, dan ia bersumpah akan membalas perlakuan Ariel.
Dengan langkah lebar, Luna memasuki mobilnya, menyalakan mesin, dan menginjak pedal gas dalam-dalam. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan kedai kopi yang menjadi saksi bisu pertengkaran mereka.
"Awas saja kamu, Ariel! Aku akan membuatmu menyesal!" gerutunya sambil mengemudi dengan brutal.
Luna meraih ponselnya dan langsung menghubungi Reni. Tidak ada basa-basi, ia langsung menyampaikan maksudnya.
"Ren, ini aku, Luna. Kamu masih menyimpan foto-foto Ariel sama Dian yang waktu itu aku suruh kamu ikuti mereka, kan?" tanya Luna dengan nada dingin.
"Masih lah, emang kenapa?" jawab Reni dengan nada penasaran.
"Aku mau kamu upload semua foto itu ke akun gosip kamu sekarang juga. Kasih caption yang menarik, yang bisa bikin orang-orang tahu kalo Ariel itu selingkuh sama Dian. Kamu kan, pintar bikin sensasi, jadi aku serahkan semuanya sama kamu," perintah Luna dengan tegas.
"Oke, siap! Tapi inget ya, Lun, fee aku beda kalau yang ini," jawab Reni sambil tersenyum menyeringai.
"Tenang saja, aku bakal bayar berapapun yang kamu mau. Asal Ariel sama Dian hancur!" balas Luna dengan penuh dendam.
Setelah menutup telepon, Luna tersenyum puas. Ia membayangkan bagaimana foto-foto Ariel dan Dian akan tersebar luas di media sosial, merusak reputasi mereka dan menghancurkan bisnis yang sedang mereka bangun.
Ia juga membayangkan bagaimana orang-orang akan bersimpati padanya, melihatnya sebagai korban perselingkuhan yang malang.
"Rasakan itu, Ariel! Ini baru permulaan. Kamu pasti akan menyesal sudah berani main-main sama aku!" bisik Luna dengan nada dingin, matanya memancarkan kilatan kemenangan yang mengerikan.
*
Keesokan harinya, Ariel dan Dian dikejutkan dengan badai yang menghantam mereka. Ponsel mereka berdering tanpa henti, notifikasi media sosial membanjir. Sebuah akun gosip terkenal telah mengunggah foto-foto mereka berdua, hasil jepretan Reni yang selama ini mengintai.
Foto-foto itu, yang sebenarnya hanya menampilkan keakraban dalam konteks pekerjaan, kini disajikan dengan caption provokatif yang membangkitkan amarah netizen.
"Skandal Perselingkuhan Karyawan PT XX! Istri Sah Gigit Jari?"
"Hubungan Terlarang di Balik Kesuksesan D'Style? Siapakah Wanita Itu?"
Kolom komentar langsung meledak. Caci maki, hujatan, dan tuduhan perselingkuhan membanjiri postingan tersebut. Beberapa netizen yang mendukung Luna bahkan terang-terangan menyerang Dian dengan kata-kata kasar dan menghina.
Ariel dan Dian sama-sama terkejut dan terpukul. Mereka tidak menyangka, keakraban mereka dalam bekerja bisa disalahartikan sedemikian rupa dan menjadi bahan konsumsi publik.
"Ini pasti ulah Luna! Ia cemburu dan ingin menghancurkan hidupku," geram Ariel, mengepalkan tangannya. Dia tidak menyangka Luna akan melakukan hal sekeji ini. Dia jadi merasa bersalah karena telah membuat Dian berada dalam situasi sulit ini dan harus menanggung akibat dari perbuatan Luna.
"Di, aku minta maaf banget. Kamu jadi kena imbasnya gara-gara masalahku sama Luna," kata Ariel dengan penyesalan.
Dian tersenyum pahit sambil menahan air mata. Ia memikirkan reputasi D'Style sebagai brand yang sedang naik daun pun ikut terancam. Beberapa brand yang bekerja sama dengan mereka pasti akan mempertimbangkan untuk membatalkan kontrak.
"Aku ngerti kok, Riel. Ini bukan salahmu. Tapi, kita harus gimana sekarang? Nama baik D'Style bisa tercemar gara-gara berita ini," kata Dian dengan khawatir.
Ariel berpikir keras. Dia harus segera mengambil tindakan untuk meredam isu ini. Dia tidak ingin Luna berhasil menghancurkan hidupnya dan bisnis yang dirintisnya.
"Kamu tenang saja, ini masalahku dengan Luna. Dan pastinya aku nggak mau D'Style menjadi korban. Aku akan klarifikasi masalah ini secepatnya!" kata Ariel dengan nada tegas.
Dian merasa lega mendengar perkataan Ariel. Ia yakin, Ariel adalah orang yang bertanggung jawab dan akan melakukan apapun untuk melindungi orang-orang di sekitarnya.
"Oke, Riel. Aku akan mendukungmu sepenuhnya. Apa yang bisa aku bantu?" tanyanya.
"Apa kamu punya teman, atau kenalan yang bisa mem-backup berita ini?" tanya Ariel seraya menatap Dian dengan serius.
"Ada sepupuku. Kebetulan dia seorang hacker. Aku akan memintanya untuk membantu kita," kata Dian dengan sigap.
"Makasih banyak ya, Di. Kamu emang sahabat terbaikku," kata Ariel tulus.
Dian tersenyum. "Sudah, nggak usah dipikirkan. Kita kan, partner. Susah senang kita hadapi bersama," jawab Dian.
Ariel menghela napas panjang. Dia merasa sedikit lega. Kemudian mereka pun berbagi tugas, karena mereka tidak bisa menunda lagi. Bagi mereka waktu sangat berharga dalam situasi seperti ini.
"Kalau begitu aku akan menghubungi pengacara untuk meminta bantuan hukum yang bisa membantu kita mengatasi masalah ini," kata Ariel, dia ingin masalah ini cepat selesai agar tidak ada lagi spekulasi dan kesalahpahaman.
*
*
*
Sementara itu, di tengah situasi yang sedang memanas, Luna telah selangkah lebih maju. Ia mendatangi kantor firma hukum ternama, untuk meminta bantuan seorang pengacara handal guna mengurus perceraiannya.
Di dalam ruangan yang mewah Luna duduk berhadapan dengan seorang pengacara wanita yang tampak berwibawa. "Perkenalkan nama saya Sandra. Ada yang bisa saya bantu, Bu?" kata pengacara itu sambil mengulurkan tangannya.
Luna menyambutnya sambil tersenyum. "Saya Luna, Bu," jawabnya. "Saya ingin Anda mengurus perceraian saya dengan suami saya, karena dia telah mengkhianati saya." Luna berkata dengan nada serius. Kemudian ia menunjukkan bukti-bukti kebersamaan Ariel dan Dian di berbagai kesempatan.
Pengacara bernama Sandra itu mengangguk dengan tenang dan memeriksa semua bukti bukti yang Luna tunjukkan.
"Baiklah, saya mengerti, Bu Luna. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memperjuangkan hak-hak Anda," jawab Sandra dengan profesional. "Namun, perlu saya ingatkan, proses perceraian tidak selalu mudah dan cepat. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui."
Luna menghela napas. "Saya tahu, Bu Sandra. Tapi saya mohon, lakukan apapun yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses ini. Saya nggak peduli berapapun biayanya," ucapnya berapi-api. "Saya ingin dia segera menandatangani surat cerai dan mengakui kesalahannya di depan publik."
Sandra tersenyum tipis. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin, Bu Luna. Kami akan mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung gugatan Anda. Kami juga akan memanfaatkan momentum ini untuk menekan pihak tergugat."
Luna menatap Sandra dengan penuh harap. "Saya serahkan semuanya kepada Anda, Bu Sandra. Saya percaya Anda bisa membantu saya untuk mendapatkan keadilan."
Sandra mengangguk mantap. "Anda sudah membuat keputusan yang tepat, Bu Luna. Kami akan pastikan suami Anda membayar semua perbuatannya."
Luna tersenyum puas di dalam hati. "Selamat menikmati kehancuranmu, Ariel!"
*
Waktu terus berjalan. Malam itu akhirnya Ariel dan Dian didampingi oleh seorang kuasa hukum mereka sepakat untuk melakukan live streaming di akun media sosial D'Style, guna mengklarifikasi gosip yang beredar.
"Halo, teman-teman, rekan bisnis, dan semua yang kami hormati. Saya Fathan, kuasa hukum dari Mas Ariel dan Mbak Dian," katanya dengan tegas.
"Kami ingin menyampaikan klarifikasi terkait berita yang beredar belakangan ini. Kami tegaskan, bahwa tidak ada hubungan spesial apapun antara mereka berdua, selain hubungan profesional sebagai rekan kerja dan sahabat."
"Foto-foto yang beredar adalah murni momen kebersamaan mereka dalam menjalankan proyek-proyek D'Style. Kami sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta dan menyebarkan fitnah."
"Kami harap klarifikasi ini bisa meredam semua spekulasi yang tidak benar dan menjaga nama baik D'Style. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya."
Tak lama kemudian kolom komentar langsung dibanjiri berbagai macam reaksi. Ada yang percaya dan memberikan dukungan, tetapi tak sedikit pula yang tetap sinis dan mencibir.
*
Setelah klarifikasi selesai Ariel memutuskan untuk pulang ke rumah. Dia merasa lelah secara fisik serta mental dan ingin segera beristirahat. Begitu sampai di rumah, dia segera keluar dari mobil setelah memarkirkannya di garasi.
Namun, ketika hendak membuka pintu, matanya menangkap sebuah amplop coklat tergeletak di bawah pintu rumahnya.
"Pengadilan Agama?" Ariel tertegun sejenak sambil mengernyit, jantungnya berdegup kencang lalu diambilnya amplop tersebut dan membukanya.
"Kamu benar-benar sudah kelewatan, Luna!" kata Ariel dengan geram.
.
.
.
Halo gaes. Pembaca yang budiman. Maaf, ya. Othor saat ini lagi bingung sehingga judulnya harus berganti lagi menjadi "Setelah Kita Berpisah"
Semoga setelah ini othor gak bingung lagi. Othor harap kalian juga gak ikutan bingung ✌️🫰
Jangan lupa like dan komennya ya gaes 🤗
tapi seru 😂👍