NovelToon NovelToon
Mas Dosen, Ayo Cerai!

Mas Dosen, Ayo Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:132.7k
Nilai: 5
Nama Author: za.zhy

Nala Purnama Dirgantara, dipaksa menikah dengan Gaza Alindara, seorang Dosen tampan di kampusnya. Semua Nala lakukan, atas permintaan terakhir mendiang Ayahnya, Prabu Dirgantara.

Demi reputasi keluarga, Nala dan Gaza menjalani pernikahan sandiwara. Diluar, Gaza menjadi suami yang penuh cinta. Namun saat di rumah, ia menjadi sosok asing dan tak tersentuh. Cintanya hanya tertuju pada Anggia Purnama Dirgantara, kakak kandung Nala.

Setahun Nala berjuang dalam rumah tangganya yang terasa kosong, hingga ia memutuskan untuk menyerah, Ia meminta berpisah dari Gaza. Apakah Gaza setuju berpisah dan menikah dengan Anggia atau tetap mempertahankan Nala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon za.zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Gaza Mulai Berubah

Gaza terus menatap wajah Nala yang terlelap di sampingnya. Hari sudah mendekati subuh dan ia memilih bangun lebih awal hanya untuk memastikan Nala masih ada di sampingnya.

Walaupun semalam Nala seperti enggan mendekat, tapi melihat Gaza yang terus menatapnya membuat Nala akhirnya menyerah dan merebahkan diri di samping suaminya.

Gaza tau, Nala belum siap. Jadi tak ada pelukan, tak ada kontak fisik yang membuat Nala merasa terganggu. Gaza hanya ingin Nala terbiasa dengan kondisi mereka saat ini.

Cara itu berhasil, bukan Gaza yang memeluk, tapi Nala yang mendekat dan memeluk lengan Gaza seperti guling kecil. 

“Aku bisa, La. Rasanya nyaman saat melihat kamu seperti ini. Maaf, karena baru ingin mencoba setelah kamu lelah berjuang sendiri,” bisik Gaza sembari menyingkirkan anak rambut dari wajah Nala.

Nala yang merasa terusik membuka matanya perlahan, ia melihat Gaza yang menatapnya sambil tersenyum manis, wajahnya khas orang bagun tidur tapi masih sama, tampan..

Nala menarik diri saat tahu bahwa dirinyalah yang memeluk Gaza. Bagaimana bisa ia mengira suaminya adalah guling. Wajar saja Gaza tertawa kecil, semalam Nala yang membuat batasan tapi dia sendiri yang melanggar. Terlalu keras kepala ternyata tidak bagus.

“Mas yang mandi dulu atau kamu?” tanya Gaza menawari.

“Mas aja…” jawab Nala berusaha sebisa mungkin untuk tidak gugup.

Gaza tersenyum, ia mendekat ke arah Nala kemudian mengecup kening Nala, cukup lama hingga Nala sedikit menarik diri.

“Morning kiss, harus dilakukan setiap hari.” Gaza kemudian bangkit sembari mengusap kepala Nala yang masih menatapnya bingung.

Melihat pintu kamar mandi yang tertutup membuat Nala segera menyentuh dadanya. Jantungnya berdegup cepat, wajahnya memanas. 

“Biasa aja bisa gak?” tanya Nala sembari mengipas wajahnya. “Dia gak cinta kamu, La! Ingat itu, jadi jangan baper.” Nala terus memperingati dirinya sendiri, ia hanya tak mau terbawa arus.

Nala baru saja melipat sajadahnya setelah sholat subuh. Tadi Ia tak melihat Gaza setelah mandi, sepertinya suaminya sudah berangkat ke masjid untuk sholat berjamaah.

Baru saja Nala ingin melepas mukenanya, pintu kamar terbuka. Gaza masuk, tampilannya cukup memukau dalam balutan baju koko berwarna putih tersebut. 

Langkahnya tegap, senyumnya lebar, ia mendekati Nala yang masih mengenakan mukenah di sudut kamarnya.

Gaza mengulurkan tangannya ke arah Nala. Nala hanya diam, mencari maksud dari tindakan Gaza.

“Oh…” gumam Nala kemudian menyambut uluran tangan Gaza.

“Gitu doang?” tanya Gaza. “Di cium, sayang.”

Nala menuruti, ia menempelkan punggung tangan Gaza di keningnya. Gaza hanya tersenyum melihat tingkah kaku Nala. Ia menarik tangan Nala dan mengecup singkat punggung tangan istrinya. 

“Mas bisa romantis juga?” tanya Nala saat Gaza ingin mengecup keningnya.

Gaza hanya tersenyum, kemudian menarik Nala dalam pelukannya. 

“Kaku ya? Baru belajar sama Surya semalam,” ungkap Gaza jujur. Bagaimanapun ini hal yang tak pernah ia lakukan dan mau tak mau harus belajar pada sahabatnya yang sudah berpengalaman.

Nala hanya diam, ia membiarkan dirinya dalam dekapan Gaza. Otaknya terus mengingatkan bahwa semua hanya sandiwara semntara hatinya menerima semuanya dengan debaran penuh harapan, tidak tau malu memang.

“Hari ini ke kampus?” tanya Gaza sembari melepas pelukannya pada Nala.

“Hem…” Nala mengangguk pelan.

“Berangkatnya sama Mas aja, kita sudah lama tidak berangkat sama-sama. Zanna biarkan saja sendiri.” 

Nala hanya diam sembari melepas mukena nya, ia tidak mendengar dengan baik ucapan Gaza. Waktu dua bulan ternyata lama, jika Gaza terus bersikap manis padanya, bisa saja ia akan luluh.

“Dasar lemah,” bisik Nala pada dirinya sendiri.

“Kamu ngomong apa, Sayang?” tanya Gaza yang mendengar gumanan Nala tadi.

Nala hanya menggeleng kemudahan meletakkan mukena nya. “Mas, aku ke bawah menyiapkan sarapan,” pamit Nala yang hanya di angguki oleh Gaza.

Setelah Nala keluar, Gaza merebahkan tubuhnya ke tempat tidur yang sudah Nala rapikan. Senyumnya mengembang.

“Andai aku sadar lebuh awal dan memperlakukan Nala dengan baik pasti rumah tangga kami baik-baik saja. Ternyata rasanya menyenangkan dan melegakan melepas sesuatu yang memang bukan milik kita.” Gaza menyesali sikapnya yang dulu tidak pernah memikirkan Nala.

Semua tindakan yang biasa ia lakukan di depan khalayak ramai kini harus ia lakukan di semua keadaan, tanpa tuntutan dan tanpa pura-pura dan itu menyenangkan dan melegakan.

Sarapan pagi kali ini cukup berbeda. Gaza yang terus minta di layani oleh Nala sedangkan Zanna yang terlihat murung.

Puspa yang melihat semua itu hanya bisa melirik, cucu perempuannya yang biasanya memberi info tentang Gaza dan Nala hanya diam dan sibuk dengan sarapannya.

“Kamu sakit, Na?” tanya Puspa sembari menyentuh kening Zanna.

Zanna tersenyum, “gak, Nek. Cuman lagi pusing aja mikirin persiapan KKN.” Zanna bohong, ia sedang memikirkan Dani yang saat ini sudah menunggu di depan rumah Gaza.

“Kamu kuliah?” tanya Puspa lagi.

Zanna mengangguk tapi sepersekian detik ia kembali menggeleng pelan. 

“Yang betul yang mana, Na?” tanya Puspa bingung.

Zanna diam, rasanya ia ingin menghilang sejenak agar Dani tidak menemuinya.

“Pengen cepat-cepat KKN, Nek.” Zanna menjawab di luar konteks pertanyaan neneknya.

“Kenapa?” tanya Puspa.

Gaza dan Nala hanya bisa melihat, keduanya tau penyebab Zanna seperti itu, tapi tak ingin berkomentar. Biarkan Zanna menyelesaikan semua masalahnya sendiri.

“Capek baget gak, Nek. Ibu kota ini terlalu ramai, terlalu sibuk dan melelahkan. Pengen keluar sejenak buat menghirup udara segar.” Zanna menghela nafas di akhir ucapannya, jelas terlihat betapa kelelahan saat ini.

“Siap-siap aja dulu, percepat keberangkatan kalian, gak apa-apa ‘kan?” tanya Puspa sembari menatap Gaza yang lebih tahu mengenai itu.

“Sesuai jadwal, Nek.” Gaza hanya menjawab sebisanya. Andai dia bisa, ingin rasanya Gaza membatalkan kegiatan KKN agar Nala tidak meninggalkannya dalam masa percobaan ini.

.

Sarapan pagi selesai, Nala dan Zanna berjalan pelan. Sengaja memperlambat langkah agar tak sampai di mobil.

“Berangkat sama Kak Gaza?” tanya Zanna pelan.

Nala menangguk, “Kamu ikut kami gak?” tanya Nala basa basi.

Zanna menunduk sambil menggeleng. “Aku capek, La. Sekarang aku baru paham kenapa kamu pengen cepat-cepat KKN.” 

Nala hanya mengusap punggung Zanna. “Dani udah nungguin, semangat ya.” 

Zanna memajukan bibirnya, matanya berkaca-kaca. Ia menggenggam tangan Nala agar tidak meninggalkannya.

“Sayang cepat!” Gaza berteriak dari mobil.

Nala diam, ia ikut menggenggam tangan Zanna. “Kabur yuk, Na.”

“Ayok!” ucap Zanna antusias. “Sekarang?” tanya Zanna lagi.

“Bukan nanti pas KKN.” 

Bahu Zanna merosot mendengar ucapan Nala, ia kira sahabatnya itu akan memberikan ide yang menarik yang bisa membebaskan mereka dari situasi ini.

“Dua minggu lagi… Masih lama,” lirih Zanna.

“Kita sibuk-sibukin aja, setelah mereka pulang dari desa suka hati, kita rapat aja tiap hari!” usul Nala.

“Boleh! Itu baik untuk aku tapi kamu tetap sama saja. Kak Gaza dan kamu serumah dan sekamar. Selamat menikmati dah!” ucap Zanna semari mendorong Nala menjauh.

Nala baru saja menyadarinya, siang dia bisa menghindar. Tapi malam hari? Sepertinya tidur seranjang cukup membebani Nala.

Dani yang melihat Zanna di depan pintu segera berlari kecil, ia tersenyum seolah kemarin tidak terjadi apa-apa.

“Ayo, Na! Aku antar ke kampus,” ucap pria yang terlihat rapi dengan setelan jas hitamnya.

Bohong kalau Zanna tidak terpukau, baik dengan pakain formal maupun tidak, Dani selalu membuat sisi hatinya menjerit ingin memiliki. 

Zanna menggeleng, dia harus mengingat bagaimana dulu Dani meninggalkannya dan membuatnya merindu dalam waktu yang lama, mungkin sampai saat ini.

“Gak usah repot-repot, Kak. Aku bisa sendiri.” Zanna menolak pelan sebagai melirik ke arah mobil Gaza yang keluar dari gerbang.

“Gak repot, La. Aku senang!” Dani menjawab sambil tersenyum lebar.

Zanna tak menanggapi ia memilih memperhatikan Dani Ada yang aneh dari pria itu, perasaan kemarin perdebatan mereka berakhir tanpa kejelasan. Tapi Dani masih bisa bersikap biasa saja. Apa karena kebanyakan kasus rumit jadi masalahnya dan Zanna tidak terlalu penting? 

1
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
Rahmat Zakaria
zana ada pengagum rahasianya
tambah marah tu si dani
Alim
lanjut thor
Risti Hayuningtyas
Kak…..semangat up nya….jgn lama2….😭
Jeng Ining
ya Allah ngeness bgt.. air hujan menyamarkan airmata yg ikut turun🥹🥹
Sonya Nya
KK othor yg baik hati , TDK sombong & rajin menabung,,,
up nya jangan lame2 dong,
berase nunggu pengumuman hilal hari Raye je da ni🤭
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
Rahmat Zakaria
ternyata anak pak kades to
Bunda Idza
hey lelaki ....bikin penasaran aja.
tak kira tadi yang punya kesayangan pada nyusul tapi pke teka-teki 🤔
Fitria Syafei
Waduh siapa gerangan pria tersebut 🙄 Kk cantik kereeen 😘😘
Herman Lim
lanjut Thor
Hoca Fahmi
terus kenapa malah milih nala kampret /Sob/
Zanahhan226
baru nyadar aku ternyata namanya mirip aku..
🤭🤭🤭
Nabila Azahra
kak boleh nga misuh iii ibuknya Gaza itu🤣
Nabila Azahra
sampai sini aku nga bisa mennyerna karepe Gaza Iki piye
mimief
ternyata...ga semua yg kita impikan menjadikan sebuah kenyataan itu indah
kok jadi kyk uji nyali yaaa🤣🤣🤣
Fitria Syafei
Kk cantik kereeen 😍😍 terimakasih 😘
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Wayan Ayu
luar biasa
Meila Azr
makin menarik selalu menunggu up mu tfor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!