"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Menyelamatkan Putra Mahkota
" APA KAMU GILA?" bentak Kaisar Zhu yang membuat An Yue menatap jengah orang di
depannya itu.
" Apanya Yang Gila?" bukannya menjawab An Yue dengan santainya justru bertanya balik pada Kaisar Zhu.
tidak tahu kah An Yue jika saat ini pria itu kini di landa akan amarah yang sedang berada di ubun-ubun dimana dimana dia bisa menghabisi An Yue kapan saja dia mau.
" Dia Juga Adalah Gegemu Bagaimana Bisa Hanya Untuk Menolongnya Kau Meminta Akan Imbalan Sebesar 5000 Koin Emas?" sentak Kaisar Zhu dengan nada yang naik satu oktaf dari tadi.
" Ayolah Pak Tua, Kamu Jelas Tahu Jika Dia Bukan Gegeku, Aku Hanya Punya Satu Gege Dan Itu Adalah Gege Hui Sedangkan Lainnya Hanya Orang Asing, Aku Juga Tidak Punya Ayah Hanya Punya Ibu," tekan An Yue dengan
tatapan dinginnya.
Deg
Kaisar Zhu yang mendengar akan apa yang dikatakan oleh An Yue itu yang penuh akan
penekanan dan ketegasan dalam kata-katanya langsung membuatnya terenyuh.
ia merasakan perasaan sedikit sesak di dalam hatinya yang tak bisa dia jelaskan dengan kata-kata.
" Lagi Pula Aku Butuh Uang Banyak Karena Aku Tidak Mungkin Hidup Dengan Bergantung Pada Penghasilan Bibi Chan Dan Pengawal Lainnya Yang Rela Melakukan Misi Di Luar Dan Kembali Dengan Penuh Luka
Bahkan Kadang Mereka Harus Terbaring Di Tempat Tidur Selama 3 Hari 3 Malam, Jika Aku Tidak Memiliki Akan Keterampilan Medis Maka Sudah Di Pastikan Mereka Semua Sudah Hanya Tulang Belulang Saja," kata An
Yue dengan tenang.
Uhuukkkk... Uhukkk...
mereka yang mendengar akan hal itu langsung saja tersedak ludah mereka sendiri.
apa yang dikatakan oleh An Yue memang benar hanya saja tidak bisakah gadis itu lebih menjaga kata-katanya agar harga diri mereka sedikit tidak jatuh.
sedangkan Kaisar Zhu dan Pangeran Kedua serta Li Chen yang merupakan orang
kepercayaan dari Kaisar Zhu hanya bisa bungkam dengan tenggorokan yang tiba-tiba
kering saja.
" Jadi Intinya..Kau Mau Aku Mengobati Putramu Atau Tidak?" tanya An Yue dengan nada sarkas.
Kaisar Zhu yang mendengar akan hal itu tentu saja mendengus kesal, koin dengan jumlah segitu sebenarnya bukan jumlah yang banyak hanya saja tetap dia tak rela apabila koin itu
jatuh di tangan An Yue.
" Lebih Baik Aku Mengiyakan Saja Dulu Tapi Setelah Selesai Maka Aku Tidak Akan Memberikannya," kata Kaisar Zhu dalam hati dengan pikiran liciknya.
An Yue yang melihat akan senyum licik dari Kaisar Zhu langsung berdecak kesal, ia sudah menduga akan seperti ini, mana mau Kaisar tua itu memberikannya koin sebanyak itu.
" Jauhkan Pikiran Licik Anda Dari Kepala Anda Itu Pak Tua! Aku Bisa Menolongnya Tapi Aku Juga Bisa Membunuhnya, Sekali Saja Kau Berbuat Curang Aku Tak Akan Segan Langsung Menjemput Kematian Dari Putra Mahkota," sarkasme An Yue yang membuat
semua orang tertegun.
" Kau... " Kaisar Zhu menunjuk An Yue dengan
tangan yang hanya bisa tergantung di udara.
andaikan racun yang di derita oleh Putra
Mahkota tidak begitu sulit untuk didapatkan maka sudah dia suruh Tabib membuatnya
sayangnya bahan dan juga cara pembuatannya sangat rumit dan mereka membutuhkannya dalam waktu dekat.
" Baiklah Aku Akan Memberikannya 5000 Koin Emas," putus Kaisar Zhu dengan terpaksa.
An Yue tersenyum miring sebelum ia kembali
mengeluarkan kata-katanya.
" 5000 Koin Emas Hanya Harga Bahan Saja Itu Belum Harga Kerja Kerasku Saja. Jadi, Aku Butuh Harga Tambahan." kata An Yue dengan tenang.
" APA?" Kaisar Zhu benar-benar murka sekarang ini.
" Apa Kau Sedang Merampokku?" bentak Kaisar Zhu yang membuat An Yue tersenyum
miring.
" Jika Merasa Merampok Maka Datang Saja Di Pelelangan Merah Besok Sore, Kebetulan Aku Akan Melelang Akan Pil Penawar Racunku Disana, Anda Bisa Bersaing Dengan Para
Bangsawan Atau Bisa Juga Para Kaisar Dan Pangeran Dari Kekaisaran Lain, Lagi Pula Apa
Putra Mahkota Akan Bertahan Sampai Di Hari Itu?" tegas An Yue yang membuat Kaisar Zhu membelalakan mata.
jelas saja jika dia datang di pelelangan maka harganya akan menjadi berkali lipat dari apa yang dikatakan oleh An Yue, memikirkan hal itu tentu saja membuat mereka semua menjadi tertegun.
" Baiklah, Aku Akan Memberikannya, Sekarang Katakan Berapa Harga Semuanya?" tanya Kaisar Zhu dengan tegas.
" Harga Bahan 5000 Koin Emas Dan Harga Kerja Kerasku Juga Adalah 5000 Koin Emas Jadi Semuanya Adalah 10000 Koin Emas." kata An Yue dengan tegas.
mendengar akan hal itu membuat Kaisar Zhu dan Li Chen hampir tersedak ludah mereka sendiri.
ini benar-benar sudah perampokan secara
terang-terangan sayangnya An Yue tidak peduli akan hal itu.
" Baik, Saya Akan Memberikannya Sekarang
Bisakah Kau Ikut Denganku Untuk Melihat Akan Keadaan Putra Mahkota?" tanya Kaisar
Zhu.
" Berikan Dulu Bayarannya Setengah Baru Aku Lakukan Jika Tidak Maka Aku Akan..."
" Aku Berikan Sekarang!" potong Kaisar Zhu yang langsung mengeluarkan sebuah kotak seperti kotak harta karun tapi itu semua berisikan koin emas.
" Ini Ada 5000 Koin Emas, Apa Cukup Sebagai Jaminan?" tanya Kaisar Zhu yang menahan akan kekesalan dalam dirinya.
" Tentu Saja," jawab An Yue dengan senyum lebarnya.
" Bibi Chan Dan Lainnya Kalian Ambil Koin Ini Lalu Bawa Ke Kamarku." perintah An Yue.
" Baik Nona," mereka segera mengangkut akan barang yang sudah menjadi milik An Yue.
" Sekarang Kita Pergi," ketus Kaisar Zhu yang berbalik berjalan meninggalkan An Yue.
" Silahkan Nona," Li Chen menunjukan jalan pertanda jika dia harus mengikuti Kaisar Zhu.
" Jingmi, Tang San Kalian Berdua Ikut Aku." kata An Yue yang membuat kedua orang itu
langsung tersenyum tipis.
" Baik Nona," Tang San dan Jingmi segera berjalan mendekati An Yue lalu berjalan di belakang gadis kecil itu dengan wajah datar mereka.
Li Chen yang melihat dan merasakan aura kuat dari An Yue langsung menghela napas.
" Dia Sangat Sama Persis Dengan Yang Mulia Kaisar Bahkan Aku Merasa Auranya Menunjukan Aura Kepemimpinan Yang Tidak Ada Tandingnya Bahkan Itu Adalah Kaisar Sendiri, Entah Kenapa Aku Merasa Di Depan Gadis Ini Akan Memiliki Kekuasaan Di Atas Rata-rata," batin Li Chen.
An Yue berjalan dengan santai mengikuti kemana perginya Kaisar Zhu hingga akhirnya mereka sampai di kediaman para Pangeran.
dengan segera Kaisar Zhu masuk ke dalam kamar yang dimana tempat Putra Mahkota
terbaring tak berdaya.
" Bagaimana Keadaannya?" tanya Kaisar Zhu pada Tabib yang ada di depannya saat ini.
" Salam Yang Mulia, Saat Ini Putra Mahkota Masih Sama Seperti Kemarin, Saya Hanya Bisa Mencegah Agar Racun Itu Tidak
Menyebar Dan Membuat Putra Mahkota Celaka," terang sang Tabib.
" Tidak Celaka Apanya? Kau Bahkan Sudah Membuat Racun Itu Menyebar Mendekati Jantungnya," sembur An Yue yang menatap Putra Mahkota dengan dingin.
Kasar Zhu dan sang Tabib langsung menatap tajam ke arah An Yue yang berani mengatakan hal seperti itu, terutama sang Tabib ia sangat kesal lantaran gadis kecil itu sok tahu sekali.
padahal dia sudah menggerakan seluruh
kemampuannya untuk bisa mencegah akan racun itu menyebar.
" Bagaimana Bisa Anda Dengan Lancangnya Mengatakan Hal Seperti Itu? Apa Anda Tidak
Tahu Bahwa Dia Adalah..."
" Jelas Saja Aku Tahu Kakek Tua, Tapi Ya Kakek Tua Sendiri Yang Tidak Mampu Untuk
Menyembuhkan Putra Mahkota, Apa Gunanya Menjadi Salah Satu Tabib Terkenal Jika Begini Saja Tidak Bisa," sinis An Yue yang dalam mode sombongnya.
An Yue memang dari dulu sombong dan sangat angkuh tapi dia begitu bodoh hingga akhirnya dia membuat dirinya mati sia-sia karena perasaan cintanya dan pria yang dia cintai mengkhianatinya.
" Lihat Apa Yang Aku Lakukan!" seru An Yue yang berjalan mendekati Putra Mahkota.
tentu saja hal itu tidak membuat sang tabib puas hingga menarik tangan kecil An Yue.
Sriingg..
" Jauhkan Tanganmu Dari Nonaku Sebelum Tanganmu Aku Potong" tekan Tang San dengan pedang yang sudah berada di atas pergelangan tangan sang Tabib.
tentu saja hal itu membuat sang Tabib dengan refleks menjauhkan tangannya dari An Yue.
sedangkan An Yue hanya tersenyum culas lalu mendekati kembali Putra Mahkota, tangan kecilnya menyentuh akan pergelangan tangan Putra Mahkota, leher, pergelangan kaki dan terakhir adalah perut.
" Cih, Dasar Tak Berguna, Katamu Kau Membuat Racunnya Tidak Menyebar Tapi Apa Kau Tidak Tahu Kalau Sekarang Racunnya Sudah Menuju Jantung? Dasar Tabib Bodoh,"
sinis An Yue yang langsung menotok beberapa bagian tubuh Putra Mahkota.
" Nona ..." Tang San kaget saat melihat An Yue yang menotok akan Putra Mahkota.
ia tahu akan teknik ini karena dia pernah di sembuhkan dengan teknik ini tapi akibatnya juga sangat fatal sang Nona harus terbaring di tempat tidur selama 2 hari penuh.
" Nona Jangan Melakukan Itu," kata Tang San dengan suara rendah.
ia takut, bahkan sangat takut sekarang ini.
" Tenanglah, Tang San. AKu Akan Baik-baik Saja, Kerja Pak Tua Itu Tidak Becus Membuat Aku Tak Punya Pilihan Lain Selain Mengunakan Teknik Ini, Racun Ubur-ubur Api Sangatlah Ganas Apalagi Ada Campurannya
Seperti Ini, Aku Harus Segera Menolongnya. Pil Buatanku Tidak Akan Mampu Membersihkannya Sampai Akar, Kalian Berjagalah Di Belakangku," kata An Yue yang
langsung menekan tempat ia menotok tadi lalu mengeluarkan jarum peraknya untuk ia
lakukan sebagai media agar racun itu keluar dari setiap jarum yang tertancap.
Tak
Tak
tanpa perasaan ragu An Yue menusukkan jarum perak itu di setiap persendian dan juga
tempat yang dia rasa bagus untuk mengeluarkan darah.
setelah itu dia mulai menyalurkan energinya kepada jarum-jarum itu membuat jarum itu bergerak kesana kemari tentu saja hal itu
membuat Kaisar Zhu dan Tabib tadi terkejut.
teknik yang dilakukan oleh An Yue saat ini adalah teknik akupunktur yang dimana cara
pengobatannya sangat susah dan butuh konsentrasi yang sangat tinggi.
waktu terus berjalan tak terasa pengobatan Putra Mahkota sudah setengah dupa berjalan, keringat dingin sudah memenuhi kening AN Yue kecil begitu juga dengan Putra Mahkota yang saat ini setiap letak jarum mengeluarkan darah kehitaman dan juga keunguan yang pertanda racun ubur-ubur api telah melebur keluar.
Uhukkk... Uhukkk...
An Yue memuntahkan seteguk darah membuat Tang San dan Jingmi panik seketika tapi mereka juga tak bisa menghentikan kegiatan An Yue.
" Jingmi Berjaga Aku Akan Menyalurkan Energiku Pada Nona." perintah Tang San yang
langsung mengambil posisi duduk lalu meletakan tangannya di punggung kecil An Yue.
dengan pelan namun pasti Tang San menyalurkan energinya pada An Yue.
setelah beberapa saat Putra Mahkota meringis sakit di susul dengan memuntahkan darah dari mulutnya begitu juga dengan An Yue.
Uhukkkk... Uhhukkkk...
" Nona!" Jingmi langsung sigap memberikan sapu tangan miliknya guna menyeka darah
dari mulut An Yue.
Putra Mahkota membuka matanya hingga ia melihat akan An Yue yang berada di sebelahnya dengan masih sisa darah dari sudut bibirnya.
Putra Mahkota tidak bodoh, ia tahu jika yang menyelamatkannya adalah gadis kecil itu, gadis kecil yang dia benci dan tak anggap akan kehadirannya kini duduk di sampingnya dengan mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya.
" Kenapa Tubuhku Tidak Bisa Di Gerakan?" tanya Putra Mahkota panik.
" Tenanglah Putra Mahkota, Tubuh Anda Memang Tidak Bisa Di Gerakan Karena Saat Ini Nona Belum Melepaskan Penotokannya." terang Tang San.
An Yue menatap Putra Mahkota dengan dingin sebelum menggerakkan tangannya
dengan cepat melepaskan penotokannya dengan menekan tempat ia menotok tadi.
setelah itu ia langsung memberikan sebuah pil pada Putra Mahkota.
" Telan!" hanya satu kata yang keluar
dari mulut An Yue sebelum berbalik ke arah Tang San.
" Tang San Aku Lelah," terdengar suara An Yue yang sangat lemah tapi juga terselip nada manja disana yang membuat Putra Mahkota
tertegun.
baru beberapa saat An Yue menoleh padanya dengan wajah dingin dan datar tapi pada
Tang San yang hanya pengawal biasa bisa menjadi sosok yang hangat.
" Kemarilah," Tang San membawa An Yue masuk ke dalam dekapannya lalu memeluk dan menggendong gadis kecil itu seperti koala yang bergelantungan.
" Kami Permisi Yang Mulia," Jingmi dan Tang San hanya menundukan kepalanya sedikit
kepada Kaisar Zhu dan Putra Mahkota.
akan tetapi, baru saja akan melewati pintu suara An Yue kembali terdengar walau itu
terdengar lemah.
" Jangan Lupa Kirimkan 5000 Koin Sisanya Hari Ini Juga Di Kediamanku, Jika Tidak Maka
Jangan Menyesal." kata An Yue yang penuh penekanan di setiap katanya.
Putra Mahkota tertegun sebentar sebelum ia melihat akan pil di tangannya lalu segera memasukkan nya ke dalam mulutnya.
" Bagaimana Keadaanmu??" tanya Kaisar Zhu pada Putra Mahkota.
" Aku Baik Ayahanda, Bagaimana Dengan Pangeran Kedua?" tanya Putra Mahkota.
dia ingat betul jika dia juga terkena racun tapi An Yue lebih dulu menolongnya.
" Dia Baik-baik Saja," jawab Kaisar Zhu dengan tenang.
" Lalu Apa Maksudnya Dengan 5000 Koin Yang Di Maksud Oleh Gadis Itu?" tanya
Putra Mahkota lagi.
" Dia Mau Menyelamatkanmu Asalkan
Bayarannya 10000 Koin Emas Dan Ayahanda Hanya Membayar 5000 Koin Emas Tadi, Oleh Sebab Itu Dia Meminta Akan 5000 Koin Emas Lagi Sebagai Tambahannya," terang Kaisar Zhu.
Deg
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...