Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.
Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.
Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.
Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.
Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.
Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.
Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. XX. ARMAN MINTA RESTU UNTUK BERTUNANGAN
Tampak terlihat Arsyta sedang duduk merenung di kamarnya. Ia terlihat lesu dan tak bergairah, sepertinya ada yang dipikirkannya. Ibunya yang pada saat melihatnya terheran-heran melihat anak semata wayangnya bertingkah demikian.
Arsyta pun terkaget ketika ibunya mendekatinya. " Kamu sedang memikirkan apa, nak?" Tanya ibunya dengan perasan sedih, sembari duduk disebelahnya.
" Ngomonglah Ar! Ibu mau mendengarkan keluhan kamu." Tanya ibunya lagi, seakan ikut prihatin dengan masalah yang dihadapi anaknya tersebut.
" Tidak ada apa-apa, Bu!" Jawab Arsyta dengan tenang.
" Ibu tahu kok, Ar! Kamu pasti ada masalah.Tidak biasa kamu begini." Jawab Ibunya dengan serius, sembari memperhatikannya.
Arsyta pun terdiam diri mendengar ibunya mengatakan itu, ia pun segera bangun dari rebahannya dan langsung memeluk ibunya." " Maaf, ya Bu!" Ucap Arsyta dengan rasa kasih sayang.
Lalu mereka mendekati ibunya dan dengan rasa was-was Arsyta mencoba memberanikan diri mengatakan yang sebenarnya.
" Maaf, ya Bu! Nanti ada seseorang yang mau melamar Arsyta! Apakah Ibu menyetujuinya nanti." Ungkap Arsyta dengan jujur.
" Apakah kamu sudah siap, Arsyta?Ibu setuju saja kok. Apalagi usia kamu sudah dewasa benar.Kalau itu memang jodohmu ibu tidak bisa mencegahnya." Dengan panjang lebar Ibunya memberikan pencerahan kepada Arsyta.
" Terima kasih Bu!" Ucap Arsyta dengan lembutnya, sembari mencium pipi ibunya.
"Nanti ibu saja ya, yang bilang sama Ayah!" Pinta Arsyta kemudian.
" Ya..Ya!" Kata Ibunya dengan santai.
" Nanti suruh kerumah kita Arsyta calon suami kamu. Ibu mau lihat orangnya ." Ibunya pun meminta dia membawa kekasihnya.
Sementara itu Arman yang masih sibuk dengan pekerjaan selalu berpikiran dengan Arsyta.Apakah pertunangannya sukses atau tidak.Hal ini yang membuatnya masih ada keraguan yang masih menyimpan dibenak hatinya. Bukan berarti ditolak dengan kedua orang tuannya Namun sifat dan sikap Arsyta yang masih suka kekanakan dan belum dewasa.
Pada saat yang bersamaan dia menerima pesan WassApp dari Arsyta.
" Mas Arman ada khbar baik buat kita. Ibu menyetujui hubungan kita.Kapan kita kerumah orng tua Arsyta, Mas?" Seru Arsyta dalam chatingannya.
Arman sebenarnya sudah membaca pesan WA Arsyta tersebut, namun mengingat. Masih dalam perjalanannya yang sedang menyetir mobilnya, maka dia tidak berani menjawabnya langsung.
Tanpa disadari mimik Arman mulai ceria dan permasalahan yang masih mengganjal dalam dirinya tidak terlihat lagi.
Sesampai dirumah Arman baru bisa membalasnya. " Maaf ya dek Arsyta! Mas sedang menyopir tadi.Jadi enggak bisa membalas langsng khabar kamu tadi dek!" Jawab Arman dengan yang sejujurnya, sembari menuju ke dalam rumahnya.
Arman yang sudah menyiapkan cincin kawin tersebut merasa tenang.Dia menunggu waktu yang tepat untuk melamar ke orang tua Arsyta sekaligus memberikan cincin tunangannya kepada Arsyta.
Lalu Arman menyampaikan kepada orang tuanya tentang niat baiknya. " Pa Bu! Izinkan saya untuk bertunangan dengan Arsyta." Ucap Arman dengan nada sopan.
" Kamu sudah kenal lama dengan gadis itu, Man? Kenapa baru bilang sekarang kalau ada gadis yang akan kamu jadikan sebagai calon istrimu.Lalu bagaimana dengan anaknya teman Ayah kamu, Man?" Tanya Ibunya secara beruntun yang menjelaskan kapadanya. Kalau jauh-jauh hari Arman mau dijodohkan dengan seseorang.
Arman hanya terdiam sesaat.Lalu dengan tenang dia menjelaskannya.
"Kenal dengan Arsyta saat acara Jambore Relawan sosial kemarin itu, Bu." Jelas Arman dengan yang sebenarnya.
" Kamu sudah tahu latar belakangnya , sifat dan karakternya, bagaimana kepribadiannya ?" Timpal Ibunya dengan ketus, sembari menatap wajah Arman dengan seriusnya.
" Orangnya baik, Bu, cantik, tapi orangnya agak tomboy.Arman bisa kok Bu mendidiknya." Jelas Arman lagi dengan meyakinkan Ibunya lagi.
" Ibu tidak mau gagal lagi dengan gadis yang sebelumnya kamu pinang, ternyata menyakiti hati kamu, Man!" Ungkap Ibunya yang menghawatirkan dia.
" Insya Allah Bu! Arsyta gadis baik dan tidak mungkin dia macam-macam dengan saya, Bu! " Dengan sopan Arman kembali meyakinkan Ibunya lagi.
" Baiklah Man kalau itu kehendakmu.Tapi tunggu Ayah kamu pulang hari ini.Karena Ayahmu kan juga mau menjodohkan juga dengan anak Teman Bapakmu.". Ungkap Ibunya yang menunggu persetujuan dari suaminya.
Arman pun menghargai mereka dan mengharapkan sekali juga untuk do'a restu kedua orang tuanya.
