Kecelakaan tragis yang menimpa Dave di hari pernikahannya membuat XyRa merasakan patah hati hebat. Janji setia sehidup semati pun berganti dengan ucapan duka cita dan belasungkawa.
XyRa yang separuh jiwanya seakan ikut pergi bersama Sang calon suami sampai tak sadar jika sudah di nikahi oleh sepupu pria yang di cintainya tersebut.
Semua karna orang tua XyRa tak sanggup melihat kesedihan di wajah putrinya, terlebih acara pernikahan sudah siap di laksanakan..
"Saya Terima nikah dan kawinnya XyRa Rahardian Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar, Tunai"
Sebuah kalimat Ijab Qabul lantang di suarakan oleh Axel, duda beranak satu yang di tinggal selingkuh istrinya 4 tahun lalu.
Bisakan XyRa menerima pernikahannya dengan Sang suami pengganti?
Lalu, bagaimana ia harus menerima statusnya yang tak hanya menjadi istri melainkan langsung menjadi ibu sambung dari seorang anak kecil yang haus kasih sayang?
Ikuti terus kisahnya, sediakan kanebo buat air mata ya, 😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Pulang kerumahku sebentar untuk mengambil beberapa barang pribadiku disana," jawab XyRa yang paham dengan tatapan dari suaminya itu.
Axel mengangguk dengan senyum simpul di ujung bibirnya yang sudah hampir 5 tahun tak tersentuh lagi oleh seorang wanita termasuk mantan istrinya, Maya.
Ia yang sarapan ditemani anak dan istri sungguh bahagia luar biasa, tanpa perkenalan dan sebuah rencana nyatanya Tuhan langsung memberinya jodoh yang nyaris sempurna di waktu yang terduga.
Kenapa nyaris sempurna?
Karna Axel belum melihat sisi lain dari seorang Nona muda Rahardian hingga saat ini, yang ia rasakan hanya kejujuran dan ketulusan dalam berbicara dan bersikap terutama saat mengurus Sean.
"Mau berangkat sekarang?" tanya Axel.
"Iya, karna kita kan juga belum bicara dengan Amih dan Apih," jawab XyRa, ketiganya pun langsung bersiap dan bergegas ke kediaman Rahardian.
Selama perjalanan kesana, kali ini Sean duduk di kursi belakang karna ia membawa beberapa mainan baru yang di belinya saat pergi kemarin, namun begitu tetap saja membuat XyRa sesekali menengok untuk memastikan jika putra sambungnya baik baik saja duduk seorang diri.
"Jangan membawa terlalu banyak, kita bisa, membelinya disana," pesan Axel yang tetap fokus pada jalan di depannya.
"Hem, tapi aku hanya bisa beberapa hari kaena disini aku juga beberapa urusan, Mas."
"Hem, akun paham," jawab pria satu anak itu.
Sebagai Nona muda, XyRa punya segudang aktifitas lain di luar rumah yang juga sesekali ke datang kantor. Ia memang tak punya jabatan apapun di sana tapi ia punya beberapa saham yang jika ada rapat diharuskan turut hadir.
Para wanita keturunan Rahardian memang tak terjun langsung mengelola perusahaan mereka cukup duduk manis dan menikmati hasilnya yang fantastis.
.
.
.
Sampai di kediaman Rahardian, Axel langsung bicara dengan Apih untuk meminta izin karna hendak membaww putri bungsunya tinggal di kota sementara waktu.
"Kalian sudah benar-benar serius dan menerima pernikahan ini?" tanya Apih pada sang menantu.
"Sudah Apih, kami sudah sepakat akan terus bersama," jawab Axel meyakinkan.
"Disana?"
Axel diam sesaat lalu menggeleng kan kepalanya dan itu membuat Sang Ayah mertua tak paham dengan jawaban suami dari putrinya tersebut.
"Itu masih di pikirkan olehku karna XyRa ingin disini, tapi pekerjaanku disana, Pih," jawab Axel.
Ia yang bekerja dan menjabat sebagal General Manager di salah satu perusahaan memang bukan seorang pengusaha yang punya perusahaannya sendiri. Tapi itu termasuk jabatan yang cukup luar biasa baginya yang merintis dari Nol hasil kerja kerasnya tanpa ada campur tangan orang dalam.
"Kamu bisa bekerja di Rahardian Group jika memang XyRa ingin disini," balas Apih yang tentunya tak ingin berpisah terlalu lama dengan putri. bungsunua itu.
"Aku belum bisa menjawab apapun, Pih."
"Baiklah, Apih akan tunggu keputusan kalian, diskusikan dengan baik ya, agar tak ada sesal di kemudian hari," pesan pria paruh baya itu yang dijawab oleh Axel dengan anggukan kepala dan senyum
Tak berbeda dengan XyRa, wanita cantik itupun kini sedang di temanin Amih beres beres sedikit barangnya, hati ibu manapun pasti sedih melihat ini termasuk Amih yang tak pernah ditinggal oleh XyRa.
"Amih hanya bisa mendoakan, tapi jika tak betah pulanglah tapi harus dengan izin suamimu ya."
"Iya, Amih, aku hanya sedang belajar jadi istri. yang seharusnya," jawab XyRa sambil menutup koper kecil berwarna putih miliknya yang akan di bawa nanti.
"Syukurlah jika kamu yakin dan mau bertahan dengan pernikahanmu ini, Amih tahu ini tak mudah, tapi teruslah belajar, Cinta tahu siapa pemiliknya."
XyRa yang ingat dengan sosok Dave langsung berhambur memeluk wanita terbaiknya itu, satu tetes air mata pun jatuh kembali ke pipinya saat Amih terus mengatakan kata sabar untuknya.
.
.
.
Aku sudah nyaman dengannya karna dia bisa membuatku keluar dari rasa terpurukku tanpa memaksaku untuk melupakan masa laluku.
Kesalahan besar kalo kamu niatnya bawa dia tinggal di rumah mu,Awas ya..
Mulai deh kompliknya,Baru juga Xyra ingin bahagia .huufff...🙇🙇🙇