NovelToon NovelToon
Gara-gara Mantan

Gara-gara Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Berbaikan
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

"Dasar brengsek! Kadal burik! Seumur hidup aku gak mau ketemu kamu lagi. Bahkan meskipun kamu mati, aku doain kamu susah menjemput ajal."

"Siapa yang sekarat?" Kanya terhenyak dan menemukan seorang pria di belakangnya. Sebelah tangannya memegang kantung kresek, sebelah lagi memasukan gorengan ke dalam mulutnya.

"Kadal burik," jawab Kanya asal.

"Kadal pake segala di sumpahin, ati- ati nanti kena tulah sumpah sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mirip Iklan Di Tv

Perhatian, banyak iklan, ada yang sengaja di typoin, karena bukan endorse. Anggap saja sebagai hiburan😁

Kanya dan Dilan tiba di rumah orang tuanya tepat pukul 8 malam. Saat masuk dia melihat semua orang berkumpul di ruang keluarga, termasuk Mily yang sedang menyusui bayinya.

"Eh, kalian udah datang?" Sofi menghampiri dan memeluk Kanya. Sementara Dilan sudah menghambur pada orang tuanya.

"Maaf ya, Dek. Abang gak bisa jemput soalnya Abang juga baru pulang banget." Kanya mengangguk, mengerti. Terlihat dari pakaian kerja yang masih melekat, bahkan raut wajah Arga yang nampak lelah.

"Gak papa, Bang." Kanya menghampiri Surya lalu memeluknya.

"Papa apa kabar?"

"Ini, nih. Anak yang lupa pulang. Kayak kerja jadi TKW ke luar negeri, susah pulangnya." Surya menoyor pelan kepala Kanya, hingga Kanya mencebik. Namun setelah itu Surya mengusapi kepala Kanya dengan sayang hingga Kanya kembali tersenyum.

Kanya beralih pada Arga dan Mily, "Ih, cantik banget," ucapnya saat melihat bayi Mily.

"Iya, dong siapa dulu Bapaknya," ucap Arga dengan bangga.

Kanya mengerutkan keningnya, "Tapi mirip Kak Mily ah, hidungnya, mulutnya, matanya juga." Arga mencebik. "Iya, kan Ian?" Kanya menoleh pada Dilan yang juga menatap adik bayinya dengan kagum. Bocah itu tersenyum lalu tangan mungilnya mengusapi pipi lembut adiknya.

"Ya, Onti."

Arga berdecih. "Mentang- mentang udah tingal sama Ontinya, lupa sama Papa?"

"Siapa namanya kak?" tanya Kanya.

"Sania," jawab Arga.

"Sania?" Mily dan Arga mengangguk.

"Udah kayak merk minyak aja, Bang." Kanya tertawa. "Kenapa gak Tropiikal aja Bang, biar dua kali penyaringan." Arga mengeplak pundaknya.

"Itu juga yang Kakak bilang, Kan. Abang kamu ini gak bisa di kasih tahu," ucap Mily. Kanya tak bisa berhenti tertawa.

"Jangan salah artinya bagus loh." Jelas Arga tak ingin nama pilihannya jadi bahan tertawaan.

"Emang apa?"

"Cek aja gooogle sana!" Arga terlanjur kesal.

"Kamu sudah makan?" Sofi menghentikan perdebatan Arga dan Kanya.

"Belum, Ma." Kanya mengusap perutnya. "Laper."

"Ya, sudah, makan, abis itu istirahat. Besok kita mau adain syukuran bayi Mily." Kanya mengangguk. Untuk sesaat dia masih duduk di sebelah Mily dan mengagumi bayi kecil itu. Hingga Arga mengajak Mily untuk menidurkan bayinya karena malam semakin larut, barulah Kanya memasuki kamarnya.

Kanya bersiap tidur saat pintu kamarnya di ketuk, lalu memunculkan Sofi dengan segelas susu di tangannya. Kanya memicingkan matanya melihat hal yang tak biasa tersebut. Sebab Mamanya itu tak akan melakukan hal itu jika tak ada maunya.

"Mandirilah, udah tua masih mau dilayani," begitu katanya. Jadi, Kanya rasa ada udang di balik bakwan sekarang.

"Minum susu dulu biar tidurnya nyenyak," ucapnya dengan senyuman.

"Tumben, biasanya juga aku harus ke dapur sendiri, bikin susu sendiri?"

Sofi masih tersenyum lebar. "Gak papa, Mama tahu kamu cepek, jadi malam ini Mama yang buatin." Kanya mengangguk, lalu meneguk susu hingga tandas.

"Jadi gimana, sama janji kamu itu?"

"Emang aku buat janji apa?"

Sofi menepuk pundak Kanya. "Pura-pura lupa!"

"Ya, apa? Aku ada janji beliin Mama baju? Tas?"

Sofi cemberut. "Kanya! Kamu janji ketemu sama anak temen Mama!" dia mulai kesal.

Sementara Kanya mengulum senyumnya. "Oh itu ... ya, aku inget. Tapi kalau cowoknya jelek aku gak mau, ya."

Sofi kembali tersenyum. "Tenang aja, dia ganteng kok. Kamu tahu aktor yang ada di iklan shampo 'Kepala Dan Bahu' itu?" Kanya mengangguk. "Nah itu gantengnya kayak gitu." Sofi bertepuk tangan.

"Masa?"

"Lihat aja besok."

"Besok?"

"Iya, Mama undang dia buat acara syukuran Sania." Kanya mengangguk. "Oh, iya. Mama udah siapin baju buat kamu pake besok di lemari ya, jangan lupa di pake!" Sofi pergi dengan perasaan gembira. "Jangan lupa gelasnya di taruh ke dapur ya," ucapnya sambil menutup pintu.

Kanya mencebik. Benarkan, Mamanya itu ada maunya. Sekarang Kanya harus keluar kamar untuk menyimpan gelas bekas susunya. Padahal tadi niatnya sudah mau tidur.

....

Di pagi hari berbagai persiapan acara syukuran bayi baru abangnya itu di mulai. Beberapa tetangga mulai datang dan membantu di dapur. Kalau sudah begini Kanya mulai risi. Seperti perkumpulan ibu- ibu pada umumnya mereka selalu bertanya ....

"Eh, ada Kanya. Ini nih, masih betah aja melajang. Kapan nikah?" Nah kan.

Kanya tersenyum. "Nanti," jawabnya sambil menahan kesal.

"Jangan pilih- pilih, nanti malah dapet yang jelek lagi."

"Doain aja, ya Bu." Kanya segera melipir pergi demi menghindari ucapan- ucapan lain yang akan membuatnya kesal.

Tidak tahukah mereka kalau kata- kata dan pertanyaan seperti itu akan menyakiti. Bukan hanya perawan yang di tanya menikah. Sudah menikah juga masih ditanya. "Kapan punya momongan?" mereka kira yang menentukan manusia.

Meski mungkin sebagian ada yang sengaja tak ingin memiliki anak dulu, tapi kan meskipun memakai kb tetap saja kalau Tuhan berkehendak mereka akan memiliki anak. Seperti itu juga dengan jodoh. Mereka akan datang pada waktunya.

Kanya mengambil satu gorengan di meja, sementara matanya mengedar memperhatikan ada beberapa orang yang baru dia lihat, mungkin tetangga baru mereka.

"Kanya!" Kanya tersedak saat Mamanya menepuk bahunya.

"Mama, bikin kaget aja, sih."

"Udah Mama bilang pake baju yang ada di lemari. Kenapa kamu keluar masih pake piyama begini. Bikin malu."

Kanya meringis karena tepukan Mamanya lumayan keras. "Mama, sakit tahu."

"Ganti bajunya, sana!"

Kanya berdecak. "Orang baru bangun tidur juga, ish."

"Ya lihat situasi dong, Nak. Lagi banyak orang di rumah. Bikin malu aja. Gimana kalau Joe sama Mamanya datang."

"Joe?"

"Iya, cowok yang mau Mama kenalin ke kamu."

Kanya menggaruk dahinya. "Gak cuma tampangnya yang mirip aktor iklan shampo ya, Ma. Namanya juga?" Kanya tertawa.

"Jangan- jangan dia beneran aktor ya, Ma?"

"Bukan, dia ceo."

"Wuah, CEO, Ma?"

"CEO PT. Laguna."

Sofi tertawa. "Sana, mandi, ganti baju!" Kanya mengangguk dan segera kembali ke kamarnya.

Saat keluar dari kamar, beberapa tamu sudah datang. Kanya yang mengenakan dress putih panjang, terlihat sopan dan cantik. Sofi memilihkan pakaian yang nyaman dan bagus untuknya.

"Kan," panggil Sofi saat Kanya terlihat di matanya.

"Itu, Joe. Samperin sana!" Kanya melihat ke arah telunjuk Sofi, dimana punggung seorang pria berkemeja putih membelakanginya. Pria itu nampak sedang bertelepon.

"Masa aku yang nyamperin sih, Ma." Dari punggungnya yang tegap memang mirip perawakan aktor iklan shampo itu. Tapi Kanya kan belum lihat wajahnya. Siapa tahu Mamanya membual supaya dia mau di jodohkan.

"Jangan jual mahal, lah."

Kanya berdecak. "Justru kita juga gak boleh nampak murahan dong. Mana ada cewek nyamperin cowok duluan. Yang ada tuh cowok yang nyamperin, ngajak kenalan."

Sofi berdecak kesal, lalu menyeret Kanya untuk menghampiri tamunya.

"Eh, Ma-"

"Jeng Mira, ini loh Kanya anakku." Sofi berdiri di depan wanita paruh baya yang nampak bersahaja dengan dandanannya. Ucapan Sofi yang agak kencang tak hanya menarik perhatian Mira, tapi juga pria yang di gadang- gadang akan di kenalkan padanya.

Kanya hanya bisa tertegun saat pria itu melihat ke arahnya, dan tersenyum.

"Wuah, ini sih bukan cuma mirip, tapi seperti pindang di belah dua dengan aktor iklan shampo itu."

1
memei
up
memei
oke
memei
ternyata hidup Alan lebih mengenaskan dari Anya... alan di kelilingi manusia pengkhianat yg menjadikan Alan mesin ATM saja dan Kanya lebih baik keluarganya masih banyak memberikan kasih sayang
memei
Alan bukan anak kandung mungkin
memei
bisa jadi CEO tapi gampang di bodohi Sonya juga ternyata
Rabiatul Addawiyah
Semoga cepat sehat kembali thor 🤲🤲
Rahmawati
kanya masih peduli sm Alan, berati masih cinta
Aningrum
GWS thor..
semangat..
Rahmawati
oooo gitu toh ceritanya
Hamsiyah Hasta
cepat sembuh thor...
tata sugandhi
smg cepat sembuh y Thor...
Anna Kusbandiana
semoga lekas sehat lagi ya thor...
semangat..💪
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
orang tua gak bener ... fakta klo pilih kasih ke anak itu memang jahat banget
Isma Nayla
jng sampai kanya di perkaos sm alan thor,gk rela aq.
alan sj blm cerai kasian kanya bs di blng pelakor wlu pernikahan alan tnpa cinta.
yuning
semoga lekas sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa , istirahat yang cukup Thor
Rahmawati
bener kata anye jgn jual murah jg ma
Rahmawati
lanjuttt
Ceu Nah
cuma kamu yang mau mereka balikan kk😅
Rabiatul Addawiyah
Wah klo Kanya mau dengar penjelasan Alan bakal balik ga ya mereka? semoga lah Kanya balik sm Alan
Marta Meilinda
hebat sekali akan, selain jd sapi perah, bs jadi kambing hitam dan jg tumbal.
bisa laku tinggi, gk lama lg kan idul adha/Silent/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!