"sakiiitttt."
"Aaahhh perut ku sakit sekali, tolong perut ku sakit!"
Siti terus menjerit karena perut nya sakit bukan kepalang, di usia kehamilan nya yang menginjak lima bulan ia harus pendarahan. tapi bukan cuma rasa sakit akibat pendarahan saja yang membuat dia takut, melainkan ia melihat tangan berbulu meremas remas perut.
KRAAAAUUKK.
KRAAAAAUUUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Pertarungan sengit
Bergetar kencang pedang kristal milik nya Arya karena beradu dengan api tersebut, Nilam berusaha membantu sekuat tenaga agar bisa mengalahkan iblis ini. bila Arya sedang oyong maka dia lah yang maju untuk membantu, bukan nya Nilam tidak ingin kontak batin dengan yang lain, namun ia merasa ini adalah tanggung jawab nya dan member lain juga sedang tugas dan ini bagian masing masing.
Lagi pula iblis tinggi belum bisa di pastikan sebagai pemakan janin yang ada di desa mereka, jadi belum ada kesimpulan nya untuk kesana. Eko juga memang sudah melihat bahkan Ratna juga, namun Purnama menegaskan bahwa itu bukan lah kepastian untuk menuduh bahwa mereka pelaku nya.
Bisa jadi malah salah tuduh seperti kuntilanak kemarin, tidak tau apa apa dan cuma tertawa saja malah kena fitnah, belajar dari situ lah Purnama mengatakan pada semua member agar jangan sembarangan saja. mana saat itu Purnama juga sampai harus memberikan hadiah agar mereka mengaku, malah ternyata bukan lah ulah mereka semua.
Jadi kali ini harus di lakukan dengan hati hati, lagi pula kontak batin itu resiko nya tinggi apa bila sedang berhadapan dengan iblis mematikan begini, apa bila tidak hati hati maka iblis lain akan masuk dan menyesatkan arwah yang mau datang untuk membantu. iblis tinggi ini termasuk salah satu iblis mematikan, sehingga tidak bisa mau di anggap sepele.
Dieeeeek.
Kaki Nilam tepat di kepala iblis tinggi hingga tubuh iblis sampai oyong beberapa saat dan kembali normal, yang mendang masih meringis merasakan kaki nya akibat benturan itu. Arya tidak meninggalkan kesempatan ini, dengan satu kali sabetan dia mengarah perut iblis tinggi sehingga darah hitam pekat mengucur deras.
Crassssh.
Byuuuuur.
"Ini darah atau air mancur?" Nilam saja sampai heran melihat nya.
"Dia bukan iblis sepenuh nya, Nilam." Arya terperangah tidak percaya.
"Dia bukan Begu Ganjang?!" Nilam menatap Arya tidak percaya.
"Ah entah lah, aku juga tidak bisa menyimpulkan nya." Arya pun di buat bingung seketika.
"Bisa jadi dia adalah iblis seperti kau dan Purnama, aku yakin kalian sejenis!" Nilam berseru yakin.
Wuuuhhh.
Braaaaaak.
Dua lawan nya yang sedang berdebat tentang siapa iblis tinggi ini, tiba tiba saja di tentang dengan cukup keras hingga melanting menabrak pohon sawit. Arya menggerang keras karena bagian punggung tertancap dengan pelepah sawit yang baru di pangkas, belum sempat dia berdiri malah langsung di tarik oleh iblis tinggi hingga tubuh nya terangkat naik.
"ARYAAAA!" Nilam kaget melihat Arya di angkat tinggi oleh sang iblis, bahkan belum sempat bereaksi ia kembali di kejutkan oleh lawan nya.
SOOOOORRR.
"Eeegkkk!" Arya ingin berontak namun tidak bisa.
Wuussssh.
"Hentikan, kau harus menghentikan!" Nilam membakar tubuh iblis tinggi agar melepaskan Arya.
Arya kelabakan karena saat ini wajah nya di siram dengan lumpur hitam berbau sangat busuk sekali, bau nya sungguh tidak akan bisa di tahan oleh manusia biasa, mau tak mau ada yang tertelan masuk kedalam tenggorokan nya Arya. Nilam sudah berusaha namun tetap tidak bisa, karena mereka sama sama api.
BRAAAAAK.
Tubuh Arya yang sudah lemas itu di lempar kan oleh iblis tinggi, setelah itu dia langsung pergi meninggalkan kawasan sawit milik Tejo, dia pergi meninggalkan bau busuk yang sangat tajam sekali. Nilam yang sesama arwah saja tidak sanggup mencium bau nya, apa lagi Arya yang sampai tertelan tadi.
"Arya, Arya bangun lah!" Nilam menepuk pipi Arya kencang.
Tapi kesadaran Arya memang sudah tidak ada lagi, dia pingsan dan Nilam juga tidak tau ini pingsan nya karena habis tenaga atau karena cairan hitam yang masuk kedalam mulut nya tadi. tanpa pikir panjang Nilam pun segera menaikan Arya di punggung, kali ini dia tidak boleh terbang ngebut karena tubuh Arya bisa terbakar.
"Bertahan lah, aku akan membawa mu pulang." Nilam bergegas cepat agar segera sampai rumah Purnama.
"Kau harus kuat, kau tidak boleh lemah karena kau pangeran ular!" Nilam terus bicara sendiri agar Arya kuat.
Di rumah entah ada orang atau tidak karena mereka semua sedang sibuk, paling yang ada cuma Gun saja, sebab Gun yang tidak pernah keluar rumah karena dia hanya sebagai tabib saja. jadi tidak bisa mau mencari banyak orang, ink cuma berharap bisa papasan dengan member lain agar bisa membantu nya menggendong Arya menuju rumah.
"Kalian di mana?" Nilam berusaha mencari siapa yang bisa di kontak batin.
Sial nya tidak ada satu pun yang menjawab karena memang mereka sama sama sibuk mencari iblis, mau tak mau ia memang harus berusaha sendiri agar segera sampai rumah, tidak boleh telat karena nyawa pangeran ular masih di pertanyakan.
...****************...
Salsa bergolek golek karena malam malam nya sangat resah akibat tragedi yang tidak biasa ini, walau sudah di bilang Davin bahwa ada yang menjaga nya agar selalu aman, namun tetap saja Salsa merasa cemas dan takut dengan nasib nya. apa bila memang ini banyak wanita hamil yang mati, maka dia takut menjadi salah satu nya.
"Semoga aku tidak mati saat hamil ini, bagai mana nasib anak ku berdua bila aku sampai mati." Salsa menatap anak nya yang pulas tertidur di kamar.
"Mas kan sudah bilang agar kamu jangan banyak pikiran, nanti kamu bukan keguguran karena iblis itu tapi karena kamu tekanan batin." Davin berucap pelan.
"Aku sudah berusaha agar tidak takut, tapi perasaan itu selalu timbul dan aku takut." jawab Salsa menarik nafas berat.
"Banyak sholat dan berzikir, kamu pokok nya fresh saja." Davin takut sekali bila Salsa malah keguguran.
"Sudah sholat juga bahkan mengaji, namun yang nama nya rasa takut tetap tidak mau hilang. mungkin karena sedang hamil saja sehingga aku kepikiran kemana mana!" jawab Salsa pelan.
Davin menarik nafas berat karena memang wajar Salsa merasakan takut kali ini, mungkin karena dia sedang mengandung itu sehingga pikiran nya malah kemana mana dan nanti akan efek di bayi yang sedang ia kandung. yang di takut kan dia akan keguguran juga, bukan keguguran karena iblis tapi karena memang dia banyak pikiran.
"Pokok nya kamu tidak boleh termenung sendirian, karena malah membuat kamu sedih." pesan Davin.
"Ibu selalu menemani aku, tapi memang susah sekali otak ku mau melupakan nya." jawab Salsa.
"Yang tenang dulu, Purnama pasti sedang berusaha membuang iblis itu." bujuk Davin pelan.
Salsa mengangguk dan berusaha agar tidak banyak pikiran lagi, sebab semakin di pikirkan maka semakin berat pula rasa nya, penyesalan karena hamil sekarang pun kian menumpuk dalam dada.
Selamat sore, jangan lupa like dan comen nya biar othor semangat di hari minggu ini. yang sebelah emang udah enggak bisa up banyak ya, karena othor jaga retensi agar tetap aman terkendlai pokok nya ya.
siap thor....lanjoooot