NovelToon NovelToon
The Secret Wife Of Juragan Pras

The Secret Wife Of Juragan Pras

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bapak, neng lelah kerja. Uang tabungan untuk kuliah juga gak pernah bisa kumpul. Lama-lama neng bisa stress kerja di Garmen. Cariin suami yang bisa nafkahi neng dan keluarga kita, Pak! Neng nyerah ... hiikss." isak Euis

Keputusasaan telah memuncak di kepala dan hati Euis. Keputusan itu berawal karena dikhianati sang kekasih yang berjanji akan melamar, ternyata selingkuh dengan sahabatnya, Euis juga seringkali mendapat pelecehan dari Mandor tempatnya bekerja.

Prasetya, telah memiliki istri yang cantik yang berprofesi sebagai selebgram terkenal dan pengusaha kosmetik. Dia sangat mencintai Haura. Akan tetapi sang istri tidak pernah akur dengan orangtua Prasetyo. Hingga orangtua Prasetyo memaksanya untuk menikah lagi dengan gadis desa.

Sebagai selebgram, Haura mampu mengendalikan berita di media sosial. Netizen banyak mendukungnya untuk menghujat istri kedua Prasetyo hingga menjadi berita Hot news di beberapa platform medsos.

Akankah cinta Prasetyo terbagi?

Happy Reading 🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Mulai hilang kepercayaan

Hai Readers...

Bab kesembilan, pengkhianatan kembali, kesepian yang mencekam menghantui Pras. Yukk, dinikmati. Happy reading... 🩷

*****

Pertengkarannya dengan Pras membuat kepala Haura serasa ingin meledak, ia pergi ke club malam terbesar di kota Bandung. Ia duduk di table enam, tempat yang lebih tersembunyi dan lebih sunyi.

"Nona, cocktail orange kiriman pria yang ada di sana." ucap waiters pria sambil menunjuk seseorang.

Haura menoleh, bibirnya berdecak kesal. Bola matanya memutar malas. Dia menggeser gelas pemberian lelaki itu. "Kembalikan kepadanya, aku tidak butuh dikasihani olehnya." ucap Haura menatap Haris dengan sinis.

Pria yang memberi cocktail orange itu berjalan oleng dan mendekati Haura dengan senyuman licik. "Aku tahu kamu akan kembali ke dunia malam, Haura. Sahabatku yang polos dan baik hati itu tidak juga mampu membuatmu bertaubat dan bertekuk lutut padanya. Dasar jalang!" hina Haris

"Tutup mulut kotormu, Har! kamu yang pertama menerima mahkotaku, kamu menodaiku, aku sudah serahkan semuanya untukmu, kamu membuangku seperti sampah! Brengsek! Asal kamu tahu, Kami saling mencintai, aku bahagia hidup bersama dengannya." Haura tersenyum puas

"Oh, ya? Lantas kenapa kamu kembali datang ke sini? mencari pendonor untuk kariermu seperti dulu? Jangan bilang kamu gagal merayu mertuamu yang kaya raya itu, hingga membuatmu frustasi" hina Haris, Haura menyiramkan beer ke wajah Haris.

Haris menggeram, namun amarahnya ia tahan, senyuman manis dan menggoda ia berikan pada Haura. Ia belum puas menghina Haura, hatinya terlalu sakit, berulang kali di khianati Haura demi mengejar karier keartisannya dan yang lebih menyakitkan, Haura menikah dengan sahabatnya sendiri.

Haris ingin membuat Haura terhina dan terikat pada dirinya.

"Kamu ingin menjadi artis kan? Aku punya jalannya, asal... tidurlah denganku." bisik Haris lalu tersenyum asimetris

"Najis! Aku tidak akan termakan rayuan gombalmu!" Haura menenggak cocktail yang tadi ia tolak, lalu ia berlalu meninggalkan Haris, lelaki itu hanya tersenyum devil, dan bibirnya dengan arogan berhitung...

"Lima, Enam, Tujuh... Sepuluh, Gotcha!!"

Bruukk!! Haura terjatuh.

Beberapa orang yang ingin membantu Haura,mendapatkan tatapan tajam dan dingin dari Haris, 'Sultan' yang berkuasa di club malam itu.

"Bawa dia ke room VVIP." titah Haris

Pukul 03.00 Dini hari, Haura belum juga kembali ke rumah. Pras mencari ke rumah orangtuanya, ke rumah Rosa dan mendatangi lokasi syuting dimana ia pernah bernaung di salah satu manajemen. Tapi semua tempat tidak didapati keberadaan Haura. Pras semakin panik.

"Haura kamu kemana, sayang!" geram Pras

Di tempat lain.

"Jangan Har! Please jangaaann... Hikkss... Suamiku tidak pernah keluar di dalam. Akh... Biadab kamu, Har!!" Haura akhirnya pasrah. Malam itu, untuk kesekian kalinya Haris menjarah kemerdekaannya.

Haris menarik sebelah sisi bibirnya, tatapan licik ia layangkan saat menatap wajah sayu sekaligus memelas Haura. Sedikit banyak ia tahu hubungan rumah tangga Haura dari Pras, ia tahu Haura selalu melarang Pras mengeluarkan benih di Histeria-nya .

Malam ini Haris merasakan kemenangan, ia berhasil meruntuhkan menara arogansi yang Haura bangun selama ini. Setelah puas membuat Haura tidak berdaya, Haris meludahinya dan berkata dengan kasar. "Kau lebih rendah dari wanita panggilan! Cih!" hina Haris, lalu beranjak meninggalkan Haura.

Keesokan harinya, Haura pulang dengan pakaian yang semalam ia pakai, ia berpikir jam sepuluh suaminya sudah berangkat bekerja, Haura masuk ke rumah dengan santai dan sambil bernyanyi.

🎶"Cinta satu malam, Oh! Indahnya... Cinta satu malam buatku melayang... Cinta—"🎶

"Dari mana kamu semalam!" suara melengking ibunya mengusik kebahagiaan Haura.

Haura menoleh ke arah sumber suara, betapa terkejutnya ia, di sana bukan hanya ada ibunya saja, ketiga adiknya, Pras dan kedua mertuanya berkumpul di ruang keluarga.

"Ng-nginap di rumah Rosa, mam." Haura sangat gugup menerima tatapan penuh selidik dari semua orang yang ada di ruang keluarga.

"Rumah Rosa? Aku dan Joan semalam ke rumah Rosa dan Lita, Ra. Kamu tidak ada di sana." bantah Pras dengan nada kecewa, Joana juga mengangguk menegaskan bantahan Prasetya.

"Kamu pikir temanku Rosa hanya satu!" sergahnya dengan mata nyalang pada suaminya.

"Astaghfirullah... " kedua mertuanya menggelengkan kepala melihat kelakuan menantunya.

"Jaga kelakuanmu, Haura! Suamimu sampai sekarang belum tidur karena terus mencari kamu!" bentak Salamah pada putrinya.

"Ahh! Sudahlah, aku capek!" Haura berlari ke dalam kamar meninggalkan sesak di dada Prasetya, ia malu tidak bisa mendidik istrinya.

Satu Minggu sudah Pras dan Haura perang dingin, tidak ada yang ingin memulai percakapan meskipun hanya makan satu meja. Sebagai suami, Pras tidak bisa membiarkan hal itu terus berlarut, kesabaran dan cintanya Prasetya terlalu luas, akhirnya ia memutuskan membuka percakapan lebih dulu dengan Haura, saat wanita itu baru saja naik ke tempat tidur, Pras menyusulnya dan duduk di sisi ranjang.

"Apa keinginanmu menjadi artis masih menggebu-gebu?" tanya Pras seraya menutup buku bisnis yang sedang dibacanya.

"Tidak usah dibahas lagi! Sudah pasti orangtuamu tidak akan setuju." ketus Haura.

"Bukan hanya orangtuaku, tapi mamamu dan ketiga adikmu juga tidak setuju, Ra. Tolong jangan keras kepala." ucap Pras dengan wajah sendu

"Keluargaku akan menuruti semua keinginanku, toh hidup mereka seperti pengemis yang hanya menadah padaku, mereka itu parasit!" jawab Haura dengan mengejek keluarganya sendiri

"Haura jangan bicara seperti itu, mereka juga tidak pernah memilih hidup dalam kesempitan seperti itu. Hanya kamu yang hidup enak dibanding anggota keluargamu yang lain, kamu masih bisa kuliah hingga tamat, Mamamu masih mau berjuang dengan berjualan kue basah di pasar subuh dan ketiga adikmu mau membantuku di perusahan sepulang mereka kuliah dan sekolah. Jangan rendahkan keluargamu sendiri." omel Pras.

Haura tersindir, memang hanya dia yang hidup enak ketimbang ketiga adiknya. Mereka hidup disaat papanya mengalami musibah kebangkrutan dan difitnah sebagai koruptor, tapi omongan Pras adalah kenyataan. Kini Pras merangkul keluarganya untuk ikut membangun usaha barunya.

Haura merapatkan tubuhnya pada Pras, mengecup pipi Pras dengan lembut. "Pras, maafkan aku, kemarin aku tidak berpikir jernih, maukah kamu memaafkanku lagi?" Pras mengangguk dan tersenyum tipis.

"Pras, aku ingin usaha skincare, tadi siang Rosa membawakan proposal untuk persyaratan join mendapatkan lisensi skincare Korea. Kamu bersedia membantuku?" rengek Haura dengan manja.

"Iya sayang, kalau untuk usaha aku akan support sampai kamu sukses." Pras membalas pelukan istrinya, dia mensyukuri akhirnya mereka bisa harmonis lagi.

Dengan bantuan modal dari Pras, usaha skincare Haura akhirnya terwujud, dalam waktu satu bulan promosi di medsos, Igeh dan toktok, pesanan online semakin membeludak. Haura dan karyawannya tidak kenal lelah untuk melakukan live di medsos setiap hari.

Banyak pelanggannya percaya jika skincare yang Haura jual adalah produk bagus, karena Haura selalu mengatakan di setiap live kalau ia sudah memakai skincare itu selama dua tahun. Padahal tidak ada satu macam skincare yang ia jual, dipakai ke kulitnya sendiri. Ia justru memakai perawatan yang lebih mahal dan produk dari merk lain.

"Ra, promosi boleh gencar tapi harus jujur, kalau seperti itu namanya kamu pembohongan publik. Kamu lulusan fakultas kimia, kamu uji lab dulu produknya baru kamu bisa testimoni pada pelanggan." Pras selalu menasehati istrinya.

Tapi semua saran dan kritik Pras tidak pernah ia indahkan. Kesibukan Haura semakin menyita waktunya, ia seringkali keluar kota untuk bertemu beberapa rekan bisnis skincare dan tawaran mengisi seminar dan photoshoot untuk produk lain pun berdatangan.

Meskipun hamil, Haura tidak pernah menolak tawaran kerjasama apapun, semua ia terima meski hanya endorsement UMKM, cuan makin mendekatinya, ia lupa akan janji-janji pada suaminya.

Dengan kekuatan Medsos, Ia menjadi selebgram terkenal dalam waktu singkat. Ia merasakan menemui dunianya kembali dengan versi berbeda dan lebih diterima kedua mertuanya, dengan alasan, jualan produk skincare harus dipromosikan oleh dirinya sendiri. Ia pun menggaet manajer artis yang handal di agensinya dulu; Roy.

"Pras, setelah lahiran, jangan larang aku operasi wajah di Korea. Setiap live hidung dan dagu aku terlihat sangat jelek. Aku ingin mengecilkan cuping hidung, filler bibir dan melancipkan dagu." Haura memberikan ultimatum.

"Ra, kamu boleh melakukan itu semua setelah anakmu dua tahun, ia harus mendapatkan ASI full dari kamu." Pras dengan sabar menasehatinya terus.

"Jadwal dokter Myung Ju Lee padat Pras, aku tidak mau digeser orang lain lagi." bantah Haura. Pras hanya bisa menghela napas dengan kasar.

***

Suatu hari...

"Tuan Prasetya, istri anda sudah melahirkan di rumah sakit ibu dan anak... Jakarta selatan, kami harap bapak segera datang." Suara seorang perawat memberitahu Pras dan memberikan alamat melalui sambungan telepon.

Dengan tergesa-gesa, kedua keluarga berangkat ke Jakarta untuk menemani Haura yang sedang operasi Caesar di sana, semua diluar rencana, perhitungan Pras dengan Haura berbeda, hingga ia kecolongan untuk melarang Haura bekerja.

Sesampainya mereka di rumah sakit yang Pras temui hanya sepucuk surat, jika Haura sudah bertolak ke Korea untuk pemulihan dan reconstructive surgery. Kembali Pras dibuat kecewa.

Setiap malam ia harus terjaga merawat putrinya sendirian karena ia tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya, sesekali ibu mertuanya membantu jika tidak ada pesanan kue dalam jumlah banyak. Ia ingin menunggu Haura sadar dan kembali menjadi istri yang baik.

Suatu Malam, di sebuah club malam.

"Kalau sudah duduk di sini artinya kamu sedang dalam masalah besar Pras!" Kedua sahabatnya mendekati.

"Hai! Aku hanya sedang suntuk." jawab Pras tanpa menoleh pada kedua sahabatnya.

"Bisnis atau keluarga?" tanya Edwin sambil merangkul sahabatnya.

"Anakku sudah lahir, maju dua bulan dari hitungan dan perkiraanku. Aku kelelahan mengurus bayi, yaa—Ternyata seperti ini berumah tangga." ucapnya dengan nada kecewa, ada gumpalan amarah yang bersemayam di dadanya.

Haris mematung. Gelas whisky yang sejak tadi ia genggam nyaris terjatuh.

"Kamu memang harus membantu istrimu merawat bayi Pras, begadang malam menemani istrimu menyusui itu sudah biasa. Aku pun bergantian dengan Dela saat Robin lahir." Edwin tidak mengetahui jika kondisi Pras sangat berbeda dengannya.

Prasetya hanya menunduk dan tersenyum getir, ia memainkan buah Cherry dalam gelas cocktail yang isinya belum ia sentuh.

"Welcome to the jungles, Bro!" ucap Edwin.

Pras mengangguk dengan senyuman segaris. Sementara Haris sejak tadi hanya melamun, pikirannya berkelana pada kejadian sembilan bulan lalu di club itu bersama Haura.

Jam 02.00 dini hari Prasetya sudah sampai di kediamannya dengan kondisi setengah mabuk. Rumah impian yang ia beli dengan keringat dan airmata terasa sangat sepi dan hampa. Ia berteriak dengan sangat kencang, meneriakkan kebencian dan kesedihan yang tidak berujung.

Di tengah ruang keluarga dalam kegelapan, ia menangis hingga cairan di hidung mengalir dengan sendirinya, bahunya terguncang hebat, ia meninju sofa yang ia duduki berkali-kali. Tubuhnya merosot ke lantai, lalu ia meringkuk di atas dinginnya marmer yang menusuk tulang belulangnya.

...💐💐💐💐💐...

B e r s a m b u n g...

Jangan lupa like, komen dan Votenya yaa... Aku sangat menghargai apresiasi teman-teman. 🩷🫰🫰

1
Abu Yub
Keren dek.Ini spesial untuk dedek/Rose//Rose//Rose/
Aksara_Dee: makasiiihh... 🌹nya aku kumpulin di vas bunga
total 1 replies
Abu Yub
lebih bahaya kan pasti lebih enak dan asik
Aksara_Dee: lebih menantang yak, kayak satria suka tantangan
total 1 replies
Abu Yub
Segala rasa itu pasti tak kan bertahan lama dan tak kan utu selamanya. akan ada hahaha dan hihihi pada bertanya tanya?
Aksara_Dee: terkadang hiks... hikkss... juga yak
total 1 replies
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
Aku cemburu
Aksara_Dee: signal perasaan
total 1 replies
Abu Yub
pasti erangan enak tuh
Abu Yub
Rupanya ada perseneling di belakang rumah bertangga
Abu Yub
wow,kok cuma satu jam, berjam jam dong..
Aksara_Dee: hahahaha
total 1 replies
Abu Yub
iya sayang
Elisabeth Ratna Susanti
ikutan geter2 nih jantungku 🥰🥰🥰🥰
Aksara_Dee: ada aliran listriknya 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
keren nih Pras
Aksara_Dee: tapi kurang tegas
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
suka banget🥰🥰🥰puitis sekali 😍
Aksara_Dee: lagi kepengen galau hihihi
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
maaf telat mampir....sinyal undlap undlup seharian ini
Aksara_Dee: pantesan aku bolak balik ke Zian dan Alula belum nambah bab, sampe ke setting di otakku cerita Zian
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Mode kayak haura gak takut dosa kl yg ada suaminya hrs menuruti kemauannya...
Aksara_Dee: betul betul
Dwi Winarni Wina: tunggu aja pasti pras lama2 tidak tahan sm haura kak...
total 3 replies
Aksara_Dee
hu'um... antara Haris dan Haura terhalang restu juga Krn Haura anak koruptor
Dwi Winarni Wina
Harris berusaha menggoda euis dan ingin pendekatan dan pras merasa cemburu bingit ada sahabatnya ingin mendekati istri keduanya...
wajar Harris gak euis istri kedua prass....
Aksara_Dee: Pras belum kena batunya aja nih, masih anggep Haura itu baik, dia gak tega bersikap keras
Dwi Winarni Wina: seharusnya pras bertindak tegas terhadap haura...
total 5 replies
R 💤
hahahahahahha
Aksara_Dee: semangat juga buat Kaka
R 💤: wkwkwk bikin ngakak , semngat terus kak
total 3 replies
R 💤
kenape lu Pras, udah tau kalau itu anak Haris
Aksara_Dee: Pras blm tau itu anaknya Haris di episode 30an baru terbongkar, aseek 😅
total 1 replies
R 💤
wah anak Haris 🤦🏻
R 💤
masih bisa nyanyi, wah gwendeng ini Haura 🤣
Aksara_Dee: cinta matinya Haris
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!