NovelToon NovelToon
Di Antara Cahaya Yang Luruh

Di Antara Cahaya Yang Luruh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Slice of Life
Popularitas:509
Nilai: 5
Nama Author: Irma syafitri Gultom

Dia adalah gadis yang selalu tenggelam dalam gemuruh pemikirannya sendiri, di penuhi kecemasan, dan terombang-ambing dalam sebuah fantasinya sendiri.

Sehingga suatu teriknya hari itu, dari sebuah kesalahpahaman kecil itu, sesosok itu seakan dengan berani menyatakan jika dirinya adalah sebuah matahari untuk dirinya.

Walaupun itu menggiurkan bagi dirinya yang terus berada dalam bayang, tapi semua terasa begitu cepat, dan sangat cepat.

Sampai dia begitu enggan untuk keluar dari bayangan dirinya sendiri menerima matahari miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma syafitri Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mata Yang Memandang Dari Jauh dan Mata Hitam Yang Memandang Merasa Jauh

.

.

Di siang menjelang sore itu, dengan bermodalkan baju kaus lengan pendek dan celana training longgarnya. Gadis itu tengah terduduk di salah satu pinggir jalan sunyi yang berbatasan dengan sebuah danau kecil di wilayah tempat tinggalnya itu.

Angin berhembus sepoi menerbangkan anak rambut yang tidak terikat dengan rambut panjang hitamnya itu.

Ini adalah hari minggu.

Dan keluarganya sedang pergi keluar kota meninggalkan dirinya sendiri di sini, efek dari penolakannya untuk ikut waktu itu.

Memang sekarang terasa begitu sepi.

Namun sungguh dia menikmati setiap waktunya kesepian ini.

Merasa sedikit bisa melihat dan berjalan.

Merasa sedikit bisa bernapas.

Bahkan tanpa sadar sendari pagi, dia melakukan semua pekerjaan di rumahnya dengan senandung pelan yang tak berhenti.

Tidak ada ini, Tidak ada itu...

Tidak ada orang yang melihat kearahnya, tidak ada kabar dari orang luar negeri itu pula yang memerlukan dirinya untuk tidak melakukan apapun~

Ini....

Ini luar biasa!

Dia kembali menatap tenang sisi lain pada danau kecil itu yang tampak lebih ramai.

Banyak orang-orang berada di sana di bandingkan berada di sini karena jalan yang ada di sini banyak pohon menjulang, semak belukar dan jalanan yang berlubang. Namun itu adalah tempat yang lebih hijau dan indah di bandingkan sisi sana yang hanya di penuhi toko-toko kecil dan orang-orang yang berhenti membuat semuanya terasa semakin padat dan menyesakkan.

Angin kembali berhembus kuat.

Membuat tubuhnya semakin rileks dan santai di atas aspal pinggir jalan itu.

Sesaat dirinya berharap kepada yang ada di atas sana untuk melambatkan ataupun menghentikan waktu sementara.

Agar dia bisa lebih lama berada di sini...

Agar dia bisa lebih lama merasakan sebuah tempat untuk tenang di dunia ini.

Terdengar berlebihan?

Mungkin....

Tapi tempat ini benar-benar cantik dan tidak banyak berubah bukan?

Dan dia bersyukur untuk hal itu.

Lama dia kembali tenggelam di sana, dengan hanya menikmati angin dan menatap keramaian di seberang.

Sampai suara ponsel miliknya sedikit menjadi keributan di sana.

Ting....

Dia segera memeriksa pesan yang masuk pada ponselnya itu.

Flazua ya...

’Tobito akan menjemputmu besok pagi.’

Ah isi pesan yang sama.

Dan berarti esok pagi dia harus ‘pergi bekerja’.

‘okay’ dengan cepat gadis itu membalas pesan dari pria itu.

Dan pesannya langsung di baca oleh orang yang ada di seberang.

Tak lama....

Ponsel itu bergetar panjang, membuat sang pemiliknya terkejut bukan main.

Pria itu...

Flauza Evangrandene.....

Menelepon dirinya!

Dengan gerakan cepat dan penuh kepanikan dia berusaha menekan tombol jawab pada ponselnya.

“H-Halo?” ucapnya terdengar jelas kegugupannya.

“Revander...” balas suara berat itu dengan menggeram pelan dan seperti melafalkan jimat, berhasil membuat tubuh sang gadis yang beberapa menit lalu begitu tenang, kini menjadi tegang.

“Ya.... ada apa Flauza?” tanya Revander pelan masih menggenggam ponselnya terlalu kuat.

“Apa yang kamu lakukan di tempat seperti itu hmmm...?”

Eh...

“Tempat seperti apa?”

“Kamu sudah berada di sebuah jalan kecil di dekat sebuah danau, hampir selama dua jam lebih, tidak bergerak, atau pun meninggalkan tempat itu. Apa yang sedang kamu lakukan di sana?” dia bertanya dengan nada ramah dan juga berat setra geraman pelan di sela-selanya.

Eh?!

Dari mana.... dia tahu?

Bulu kudunya perlahan berdiri.

“Kamu tahu aku sedang berada dimana?” tanya Revander lagi dengan masih setengah tidak percaya.

Tentu saja dia tahu! Dia bisa mengetahui alamatmu tanpa kamu beri tahu, kami kira itu akan sulit untuk membuatnya tahu dimana saja dirimu akan pergi tanpa dia melihat ke arah kamu?

Gadis itu hanya menghela nafas panjang.

“Aku hanya sedang bersantai di sini Flauza. Hanya sedang melihat-lihat saja.” Kali ini suaranya terdengar lebih tenang.

Walaupun dia masih merasakan jantung berdebar, dengan masih rasa tegang dan takut masih menggerogoti tubuhnya itu.

“Apa yang kamu sedang lihat Revander?”

Uuhhh....

“hanya orang-orang yang sedang berlalu-lalang...” gumamnya pelan sembari mengatur nafasnya agar tetap tenang.

Ya tenang.

“hanya orang-orang yang berlalu-lalang?”

Apa pria ini sedang menginterogasi dirinya?

“Aku melihat orang-orang berhenti pada kedai-kedai kecil di seberang danau sana, ada pasangan muda, ada yang sudah menikah dengan anak sekitar 4 tahun ke atas, ada para pria dewasa yang sedang menunggu istri mereka berbelanja di pasar juga.” Jelas Revander seakan berusaha membuat pria di seberang telepon sana tidak marah.

“Beberapa yang lain sedang berteriak menjajakan jualan mereka, ada yang sedang mengutip sampah yang tergeletak di depan kedai mereka.” Lanjutnya lagi “begitu banyak hal yang ada di sana, jadi aku hanya ingin melihat-lihat saja. Apa itu salah?”

“Tidak sama sekali Reva...~. Aku hanya sedikit penasaran dengan apa yang kamu lakukan di saat dirimu memiliki waktu luang.”

Uhhh....

Itu benar-benar terdengar seperti alasan yang klise untuk keluar dari mulut seorang seperti Faluza.

Dan dia yakin...

Sangat yakin jika pria itu sedang mempermainkannya.

“Kamu.... dari mana kamu mengetahui diriku sekarang? Apa.....apakah kamu telah menyadap ponselku?”

Pertanyaan yang bodoh...

Terdengar tawa yang luar biasa besar dari seberang telepon sana.

Uuhh....

Sial....

SIAL....!

SEBENARNYA SIAPA SIH YANG TELAH AKU TERLIBATKAN!

Tenanglah-tenanglah-tenanglah.....!!!

.

.

.

Dia menghidupkan lampu teras itu dengan tubuh yang terlihat lemas.

Setelah hubungan singkat dari pria itu, yang di akhiri dengan sebuah tawa dari pria itu tanpa ada penjelasan apapun.

Setelah menyelesaikan semua persiapan rumah untuk menyambut sang malam, dia tidak langsung masuk kedalam kamarnya seperti biasanya.

Dia malah terduduk di ruang sofa itu, menatap keluar dari balik pintu besi yang sedikit terbuka itu.

Rumahnya begitu sepi tanpa kehadiran orang tuanya.

Tidak ada suara argumen di antara ayah dan ibunya.

Tidak ada orang yang seperti mengawasi setiap gerakannya setiap kali dia keluar dari kamarnya.

Dia merasa aman.

Dia merasa nyaman.

Namun satu fakta jika, pria yang bernama Flauza itu kini juga mengawasinya dari jauh.

Haaaahhh.....

Kenapa bisa begini?

Tuhan!!!

Kenapa bisa begini?

Dia membaringkan tubuhnya pada sofa itu.

Yang dia mau adalah menjadi orang-orang normal pada umumnya.

Memiliki keluarga yang tenang dan terasa hangat.

Memiliki pekerjaan yang bisa di banggakan.

Lalu dan mungkin berkenalan dengan lawan jenis yang juga mencintai dirinya.

Apa itu terdengar seperti sesuatu yang berlebihan?

Mungkin... Tapi jaman sudah berubah... dan hal-hal sederhana yang kamu dambakan itu malah terdengar seperti hal-hal yang mustahil dan angan-angan belaka.

Ya dia tahu tentang itu.

Sangat tahu tentang itu.

Tapi apa salahnya jika dia mendapat sedikit saja dari, yang dia inginkan?

Lelah....

Dia sungguh sangat lelah...

Haaaaahhh.....

.

.

.

Jika jalan hidupnya sudah di takdir kan seperti ini.....

Memang dia bisa apa lagi?

Ya sudahlah terima nasib dan jalani saja apa yang sudah terjadi dan akan terjadi bukan?

.

.

.

Iris hitamnya menatap dua pasang pria, wanita serta tiga orang anak kecil itu turun dari mobil yang datang di tengah malam.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelam malam. Dan keluarga dia baru saja sampai di rumah.

Dengan wajah yang menunjukkan senyuman ceria, dengan sisa canda tawa yang masih ada di sana.

Sudah pulang ya....

Dia dapat melihat sang ibunda yang kini tengah menggendong salah satu cucu perempuannya, dengan tersenyum ceria sembari bermain dengan gembira.

Sang kakak menantu yang juga kini meletakkan beberapa bingkisan plastik, mungkin beberapa belanjaan yang mereka beli saat berada di luar sana. Lalu sang ayah kini mengambil tempat duduk kursi rotan di ruangan tengah tepat berhadapan dengan televisi.

Ahhh....

Dia hanya berdiri diam di depan kamarnya, menatap lurus semua kegiatan keluarganya.

Beberapa jam yang lalu rumah ini terasa begitu sepi seperti tidak ada penghuni.

Sekarang, bahkan di mana waktu sudah tengah malam.

Semua kembali terasa ramai.

Mereka semua tersenyum.

Mereka semua berbicara tanpa saling meninggikan suara mereka.

Namun.....

Kenapa?

Kenapa dirinya merasa tidak nyaman melihat, merasakan, dan berada di keramaian keluarganya ini?

“Dek...?” panggil sang ibu tampak sudah menyadari keberadaan dirinya di sana.

Perlu beberapa menit bagi wanita paruh baya itu untuk menyadari dirinya berada di sana. “Sudah makan dek? Itu ada beberapa makanan dari restoran.” Lanjut wanita itu masih dengan senyumannya. “Sisa makanan pesanan keponakanmu yang gak habis di makan, makanya di bungkus dan bawa pulang.”

Dia berkedip beberapa kali mendengar hal itu.

“Makanlah, mumpung itu masih hangat.”

Dia menggeleng pelan. “Tidak usah bu, adek sudah makan malam tadi.” Jawabnya dengan tenang, dengan tubuh mulai bergerak kembali ke dalam kamarnya.

.

.

.

Ya sudahlah....

Masih bersyukur mereka masih mengingat dirimu ada di sini.

.

.

.

Setidaknya mereka masih sedikit mengingatmu ada di sini bukan?

1
saijou
Bahasa yang digunakan enak banget dibaca, sampe lupa waktu.
Er and Re: terima ksih banget telah mampir dan baca cerita punya ku kaka <3
total 1 replies
·Laius Wytte🔮·
Bagus banget!!! Aku suka banget ceritanya 🥰
Er and Re: makasih ya kak telah menyukai cerita buatan aku <3
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!