Dewina gadis dari keluarga biasa memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar , sampai tetangganya bahkan orang lain melihatnya aneh , dengan kemampuannya ia bisa merasakan apa yang orang lain raskan , dan Ia bisa merasakan kehadiran makhluk astral meskipun tidak bisa melihat makhluk tersebut .
Kedua orang tuanya berpisah karena takdir ,ayahnya meninggal ketika Dewina sekolah menengah pertama .
Bagaimana Dewina menjalani kehidupannya yang tidak biasa ,mampukah ia melewati itu semua ?
Ikuti kisahnya dan beri tanggapan kalian dikomentar , terimakasih .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesembilanbelas Penyakit Aneh
Deg ,,,, Sekar semakin di buat takut ketika Dewina mengatakan fakta yang sebenarnya , Sekar bungkam tak banyak bicara ia mengaku salah dan meminta maaf kepada Dewina . "Mulai sekarang kamu bukan lagi saudara melainkan musuh yang perlu di Basmi sampai ke akar-akarnya kalau perlu hilang dari muka bumi ," tegas Dewina
Sekar merasa tubuhnya kaku ia merasa mati rasa hingga tubuhnya tidak bisa digerakkan sama sekali . Dewina merasa heran apa yang ia lihat di depannya saat ini , ia melihat ada sesuatu melekat pada tubuh Sekar .
" Maaf bolehkah aku menyentuhmu ?"tanya Dewina dengan hati-hati menyentuh tubuh Sekar . Sekar menangis tapi tidak bersuara airmatanya semakin deras melihat Dewina menyentuh kulitnya . Dewina memanggil seseorang yang berjalan di area sawah sambil berteriak .
Seketika datang beberapa orang pria menghampiri Dewina menatap ada keanehan . "Ada apa mbak Wina manggil kami ?" tanya salah satu orang yang datang . " Mas Darto dan semuanya yang hadir aku minta tolong bawa ibu ini ke rumah aku sekarang ," jawab Dewina . "Memangnya ada apa dengannya kok kami yang membawa seperti tidak bisa jalan saja padahal punya kaki ," ucap Darto melirik Sekar tidak suka .
"Tolonglah beliau tidak bisa bergerak ,nanti aku kasih tahu sekarang bawa dulu ke rumahku ," sahut Dewina berjalan lebih dulu . Beberapa orang mengangkat tubuh Sekar dengan kekuatan , mereka merasa heran dengan tubuh Sekar yang kaku dan berat , ada apa dengan perempuan ini kenapa aneh sekali batin mereka .
Setelah dua puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Dewina dan meletakkan tubuh Sekar di karpet lantai . "Berat sekali perempuan ini apa dosa yang telah ia buat hingga beratnya melebihi ukuran tubuh manusia pada umumnya ," ucap Darto duduk sambil mengipasi tubuhnya yang gerah .
"Mungkin dia berbuat doa besar kali ," jawab Somad dengan santai . "Jangan berburuk sangka dulu siapa tahu dia habis makan lima porsi makan ," sahut komar diiringi gelak tawa mereka para lelaki .
"Kalian menertawakan apa sih sampai segitunya ." tanya Lastri memberikan minum untuk mereka ."Ini perempuan berat sekali badannya padahal terlihat kecil ," ucap Darto melihat tubuh Sekar .
Lastri melihat Sekar berbaring di lantai merasa kasihan dengan keadaannya saat ini , ia tidak menyangka jika Sekar berubah dalam waktu sekejap . "Entah amal apa yang sudah kamu lakukan selama hidup di dunia sehingga kamu mengalami hal mengerikan seperti ini ," ucap Lastri meneteskan airmata .
Sekar melihat Lastri menangis karenanya masih terus menangis mungkin airmatanya akan terus mengalir selama keadaanya belum pulih . Sementara Dewina membuat ramuan untuk Sekar di dalam kamarnya .
Dewina keluar dari kamar membawa segelas air dan meminumkan ke mulut Sekar dengan hati-hati sampai habis lalu kembali mengambil air yang berbau harum di usapkan ke seluruh tubuh Sekar .
Orang -orang berdatangan di rumah Dewina penasaran ,mereka melihat seorang perempuan tiduran di atas karpet dengan kondisi memprihatinkan , Salah satu dari orang yang hadir kenal dengan Sekar merasa senang melihat kondisinya , semoga saja secepatnya di ambil sama yang Maha kuasa gumam orang itu lalu meninggalkan kerumunan di rumah Dewina .
"Rini ,, kamu kenapa pergi memangnya tidak mau imut mendoakan perempuan itu ?" tanya Endang menaruh curiga terhadap Rini yang pergi dengan senyum aneh . "Aku tidak mau ," jawab Rini sewot .