Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.
Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.
Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.
Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.
Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.
Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?
Simak kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 : Congkak atau kekuasaan?
Vynessa pun tak kalah terkejutnya melihat lelaki yang akan menjadi tunangan rekan bisnis Davion. Dia adalah Bryson mantan suaminya. Tapi dengan cepat Vynessa segera menetralkan ekspresi terkejutnya berubah menjadi datar.
"Tuan Davion perkenalkan dia Bryson, calon menantu saya.. " Ucap tuan Horison memperkenalkan
Davion berbalik badan menatap Bryson, ia tak kalah terkejutnya seperti Vynessa tadi tapi ia lebih bisa mengontrol ekspresinya, Dvion tersenyum miring menatap datar kearah Bryson, kemudian ia mengulurkan tangannya pada mantan suami Vynessa itu.
"Davion.. " ucap Davion memperkenalkan diri. Suara nya terdengar tenang tapi penuh ketegasan dan kewibawaan.
"Bryson.." balas Bryson juga memperkenalkan dirinya seraya membalas jabatan tangan itu.
Siapa yang tidak mengenal Bryson James, putra tetua keluarga James. Perusahaan keluarga nya menduduki peringkat nomor 2 setelah perusahaan Slade. Dia juga rival bisnis Davion.
Setelah itu, jabatan tangan kedua nya terlepas. Vynessa segera merangkul kembali lengan Davion dengan erat. Sontak, Davion langsung mengalihkan pandangannya menatap Vynessa dengan alis yang terangkat sebelah dan dibalas oleh Vynessa dengan senyuman manis nya.
"Baiklah tuan Davion, saya pamit undur diri dahulu silahkan kalian mengobrol sebelum acara dimulai". Kata tuan Horison
Davion menganggukkan kepalanya, setelah itu tuan Horison melangkahkan kakinya pergi meninggalkan mereka berempat.
"Tuan Davion, terimakasih anda sudah sudi berkenan datang diacara pertunangan saya", tukas Karen tulus
Davion hanya melemparkan senyum sebagai balasan, tapi tatapan matanya yang tajam terus memperhatikan Bryson yang sedari tadi tak lepas menatap kearah Vynessa.
"Dav.. " panggil Vynessa lirih seraya menarik-narik pelan lengan lelaki itu
"Ya Vyn?" sahut Davion lembut
"Aku mau ke toilet sebentar", ucap Vynessa
"Mau ku antar?"tawarnya
Vynessa menggelengkan kepalanya, "tidak perlu. Aku bisa sendiri"
"Hm.. Hati-hati", tukas Davion
Setelah itu, Vynessa melepas rangkulan tangannya dilengan Davion. Kemudian, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju toilet. Dan, lagi pandangan mata Bryson tak lepas menatap kepergian Vynessa. Davion masih terus mengawasinya.
"Ekhemm.. " Davion berdehem
"Nona Karen.. Tuan Bryson, sepertinya saya harus pergi menyusul kekasih saya ke toilet. Kalau begitu saya permisi". Ucap nya yang sontak membuat Bryson mengalihkan atensi nya menatap Davion dengan bola mata yang membulat sempurna saat mendengar Davion menyebut Vynessa sebagai kekasihnya.
Karen mengulas senyum tipis seraya merangkul lengan Bryson dengan mesra.
"Baiklah tuan Davion, silahkan.. " sahut Karen
Davion bergegas melangkahkan kaki jenjang nya menyusul Vynessa ke toilet. Tapi saat ia berjalan dilorong-lorong hotel ia tak sengaja berpapasan dengan mantan kekasihnya dulu tengah berdebat dengan seorang perempuan. Davion hanya melirik nya sekilas setelah itu kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.
Davion berdiri didepan pintu masuk toliet perempuan, ia ingin masuk dan memastikan jika Vynessa ada didalam tapi ia tidak mungkin masuk kan ? karena itu toilet khusus perempuan. Davion memilih menunggu Vynessa dengan bersandar ditembok seraya melipat kedua tangannya didepan dada.
Semua wanita yang hendak masuk kedalam kamar mandi dan melihat Davion ada disana pun seketika langsung mencuri-curi pandang kearahnya.
"Astaga dia tampan sekali bak dewa yunani.. "puji salah seorang wanita berbisik-bisik pada temannya
"Iya kamu benar, dia tampan sekali juga tinggi dan gagah. Jika aku belum mempunyai suami ingin sekali mengajak nya berkenalan", sahut teman wanita itu juga berbisik, setelah itu keduanya bergegas melangkahkan kakinya pergi.
Davion yang mendengar percakapan kedua wanita itu hanya menggendikkan bahunya acuh, ia sesekali menolehkan kepalanya menatap kearah dalam kamar mandi menanti Vynessa yang tak kunjung keluar.
"Astaga, Vynessa kenapa tidak kunjung keluar. Apa terjadi sesuatu dengannya?" gumam Davion bermonolog sendiri
Tanpa pikir panjang Davion langsung menegakkan tubuhnya lalu melangkah masuk kedalam kamar mandi. Semua wanita yang ada disana berteriak terkejut dengan kehadiran Davion yang tiba-tiba masuk kedalam.
"Aaahh.. Kamu mau apa masuk ketoilet wanita?" teriak para wanita yang ada disana, mereka sontak langsung mengerubungi Davion.
"Pasti kamu mau mengintip kan? dasar buaya darat.. " tuduh wanita yang meneriaki Davion tadi, dan wanita yang lain juga ikut menimpali ucapannya.
"Tidak, untuk apa saya mengintip kalian. Saya sedang mencari kekasih saya". Tukas Davion membela diri
"Bohong!. Ayo kita kasih pelajaran pria buaya darat ini", provokasi nya.
Wanita-wanita yang ada didalam toilet itu langsung memukuli Davion.Ada yang menjambak, ada pula yang mencubit lengan Davion.
"Hentikan. Apa yang kalian lakukan?!"' bentak Davion tapi tak digubris oleh mereka.
Mendengar suara keributan diluar, Vynessa pun segera menyelesaikan hajatnya dan bergegas keluar. Bola mata Vynessa sontak membulat saat melihat Davion tengah dikeroyok oleh beberapa wanita, Vynessa langsung menghampiri mereka dan melerainya.
"Berhentiii!!!!" teriak Vynessa dengan suara tinggi yang mana s eketika membuat para wanita itu menghentikan tindakan mereka lalu mengalihkan atensi nya menatap Vynessa.
"Apa yang kalian lakukan?", tanya Vynessa merasa geram. Ia segera mendekati Davion yang terduduk dilantai lalu membantunya berdiri.
"Anda baik-baik saja ?". Vynessa bertanya pada Davion
"Setelah melihat aku seperti ini, kamu masih bertanya aku baik-baik saja ?", sahut Davion dengan ketus seraya melepaskan jas nya yang sudah sobek-sobek karena ditarik-tarik oleh para wanita yang mengeroyokinya itu.
"Dia masuk kesini karena ingin mengintip". Celetuk wanita yang memprovokasi tadi
"Iya benar, dia pria buaya darat. Wajahnya saja yang tampan tapi kelakuannua brengsek". Ucap wanita lain menimpali
Davion yang mendengar itu berdecak tak terima, ia menegakkan tubuhnya lalu berjalan mendekati dua wanita itu menatap nya dengan tajam dan mengintimidasi.
"Apa telinga kalian tuli huh? Sudah saya katakan kalau saya mencari seseorang!" bentak Davion, suara nya naik sampai tiga oktaf membuat mereka semua terjingkat kaget mendengar bentakan itu, begitu juga dengan Vynessa.
"Saya akan membuat perhitungan dengan kalian semua, tidak akan saya biarkan kalian semua hidup dengan tenang setelah apa yang kalian perbuat pada ku". Ucap Davion dengan tegas.
Ia lalu merogoh saku celana formalnya mencari ponsel keluaran terbaru miliknya. Ia kemudian memotret semua wajah wanita yang sudah berani mengeroyoki nya. Setelah itu, ia kirimkan foto itu pada seseorang dan mendial nomor nya.
"Halo, cari tau semua tentang wanita-wanita yang aku kirimkan fotonya pada mu. Malam ini aku hasilnya malam ini.." titah Davion pada orang yang ia hubungi lewat sambungan telepon itu. Ia sengaja men-loud speaker suara ponselnya agar para wanita itu bisa mendengar nya.
"Baik tuan Slade". Sahut orang dari seberang telepon tersebut.
Mendengar nama Slade disebut, sontak para wanita itu membulatkan mata mereka dan saling adu siku.
"T-tuan Slade ma-maafkan kami.. K-kami tid-"
"Ssttt!!!"
Davion mengangkat tangannya lalu menempelkan jari telunjuknya dibibir nya.
"Terlambat, seharus nya sebelum kalian bertindak pikirkan dulu resikonya. Sekarang nikmati saja hukuman yang akan kalian terima. Ayo Vyn".
.
.
.
To Be Continue...
sntai bgt blng ky gt,kl vyn dngr pst dia mkin bnci tauuu...
bru bntr bcanya,udh abs aja kk....
d tnggu up ny lg....smnggtt....
kl ska jgn ky gt dong dav....
mskpn dia jnda,tp msih segel tauuu.....