Kehancuran yang Siska alami setelah kehilangan sang bayi, hasil dari pelecahan yang ia alami. Dan juga sang kekasih yang masuk ke dalam penjara atas pembalasan dendam yang ia lakukan atas pembunuhan anak dari Siska sendiri. Membuat Siska depresi dan memilih jalan pintas untuk bunuh diri, agar semua masalah di hidupnya berakhir dengan cepat. Justru membuat dia hidup dalam lembaran yang baru dan dengan identitas baru setelah kehilangan ingatannya. Dan semua masa masa kelam serta kebahagiaan yang ia alami sebelumnya.
Siska mengalami amnesia dan menikah dengan pria yang sebelumnya melamarnya. Hingga hidup bahagia bersamanya, sebelum takdir kembali mempertemukan dia dengan orang yang ia cintai, yang baru saja bebas dalam penjara. Dan hal itu membuat Siska merasa ada hal yang aneh ketika ia melihatnya, sampai tanpa sadar Siska kembali teringat sesuatu tentang pria bernama Hamdi tersebut, yang membuat degub jantungnya kembali berdetak tak seperti sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurdiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
peduli
Siska lantas percaya dengan apa yang di katakan oleh suaminya, hingga ia pun menghela nafas panjang sebelum menghembuskan secara perlahan.
Rasa sakit di kepalanya begitu kontras menjalar di seluruh tubuhnya, sampai sampai iapun tak bisa bergerak leluasa sekarang, untuk meminta bantuan pada ibu mertuanya yang mungkin bisa membantunya..hingga tak lama kemudian ia pun mencoba menelpon ibu mertuanya, dengan sisa tenaga yang ia punya.
Tuttt
Tuy
Tutt
Sambungan telpon itu tak di angkat oleh wanita paruh baya yang tengah fokus dengan sarapan yang tengah ia nikmati, sampai sampai akhirnya wanita itu mematikan ponselnya dan sengaja memblokir nomor Siska karena panggilan telponnya begitu menganggu untuknya.
"cih wanita murahan itu kini mencoba untuk menghubungiku" umpat wanita paruh baya itu, yang tak ingin tahu keadaan menantunya saat itu.
Siska kali ini mencoba menelpon Nayla yang tengah memandikan putranya di kamar mandi dan ponselnya sengaja ia simpan di dekat lagi karena tengah ia isi dayanya sejak tadi. Dan begitu pula ibu Widia yang saat ini tengah sibuk memasak makanan untuk sarapan menantunya serta keponakannya, yang sejak tadi tak memegang ponselnya. Hingga ia pun tak tahu jika putri kesayangannya mencoba untuk menghubunginya.
"ya Allah sakit sekali" lirih Siska seraya mencoba mencari pembantu di rumahnya, yang ia pun lupa jika hari ini pembantu di rumahnya itu sedang cuti, dan tak akan masuk kerja sampai tiga hari.
mata wanita itu mulai meremang, dengan pandangan yang kabur dan juga tak karuan. Hingga saat Siska pun Muali merasa tak enak di bagian perutnya serta kesadarannya pun hampir saja hilang.
tiba tiba saja sering ponselnya berbunyi dengan nyaring, yang membuat iapun kini merasa senang dan bahagia karena bantuan akan datang. dan tanpa mantap nomor ponsel yang mencoba menghubunginya sekarang, Siska pun menjelaskan keadaannya dan meminta orang itu untuk membawanya ke ruang sakit karena tak tahan.
"hal.... hallo, aku...aku mohon bantu aku pergi ke rumah sakit..kepalaku pusing..aku tak bisa berdiri.tolong perutku mual sekali. Aku.....".
Tut
Tut
Tutt
sambungan telpon itu pun terputus, seiringan dengan ponsel Siska yang jatuh ke atas lantai, bersama dengan pemiliknya sekarang. Dan kini wanita itu pun tak sadarkan diri di atas lantai dengan posisi telpon telah mati, dan orang yang ia hubungin tentu saja panik.
Hingga butuh waktu tiga puluh menit untuk seseorang datang ke rumahnya ,mencari keberadaannya dan kini membawanya ke rumah sakit untuk mengecek kondisinya.
orang itu adalah Hamdi..ya Hamdi..pria yang sejak dulu sangat mencintai Siska dan selalu saja tahu apa yang terjadi padanya, tiba tiba saja menghubungi Siska , karena merasa ada yang ganjal untuknya setelah ia pun tahu nomor telepon Siska, dari orang kepercayaan Hamdi yang ia suruh untuk melacaknya.
sampai akhirnya pria itu mendapatkannya..
Hamdi menggendong Siska di pelukannya, tanpa lepas menatap wajahnya yang begitu teduh dan juga sungguh sangat ia cintai. Namun Hamdi pun sadar Dengan statusnya siska sekarang, yang merupakan istri orang. hingga Hamdi pun fokus dengan apa yang terjadi pada Siska, tanpa mau terlalu larut dalam. Perasannya..
"bertahanlah sis, aku akan membawamu" ucap Hamdi dengan pelan, seraya mulai membuka pintu mobilnya sekarang juga..
Hamdi mencoba menghubungi Zidan yang ia pun tahu nomor telponnya, dan meminta pria itu untuk datang ke ruang sakit tempat Siska di bawa olehnya, agar tak salah paham nantinya.
sampai akhirnya Zidan yang tentu saja terkejut dengan sambungan telpon yang sahabatnya itu lakukan setelah bertahun tahun terputus komunikasi diantara mereka. Zidan pun bertanya apa yang pria itu inginkan sekarang juga.
"hallo Dan. Ini aku Hamdi..aku sedang menuju rumah sakit saat ini. Siska tiba tiba saja pingsan saat menelponku, dan ku rasa ada yang tak beres dengan kepalanya saat ini"
.."apa?! Bagaimana mungkin?! Dimana Jonathan sekarang?" tanya pria itu dengan panik.
"di rumahnya tdi tak ada siapapun, tak ada pembantu dns tak ada Jonathan juga, mungkin sudah berangkat bekerja. Tadi aku hanya ingin bertanya kabar tentangnya setelah aku, Nadin, Jonathan dan dia bertemu di tempat bermain. namun tiba tiba saja sambungan telponnya malah menyatakan jika Siska saat ini sedang sakit kepala dan meminta untuk seseorang membawanya ke rumah sakit maka aku pergi sekarang mengantarnya. Kamu datang ya, aku tak mau jadi fitnah nantinya" pinta Hamdi pada Zidan yang telah lama ia lupakan sebelumnya.
Zidan yang memang tengah berangkat bekerja, berada di dalam mobilnya..tentu saja terkejut dengan telpon dari temannya yang mengatakan jika adiknya yang tak lain adalah sepupunya saat ini tengah di larikan ke rumah sakit..tanpa siapapun di rumah adiknya itu, yang bisa ia andalkan sekarang, kecuali Hamdi yang tiba-tiba seperti ini. Sampai akhirnya Zidan pun mencoba menelpon Jonathan lagi..yang kali ini pria itu tak mengangkatnya dan cukup aneh untuk Zidan tentunya..
"aneh?! Kemana pria itu CK?!" gerutu Zidan sebelum memutar balik mobilnya, untuk membawa bibinya dan juga istri serta putranya..
