Lapak Sayuranku

Dengan hati yang tak sabar nenek Wulan akan memberi kejutan pada cucunya, dengan bertemu dengannya di rumah clara namun lain halnya dengan Desi yang sangat khawatir omah nya akan pingsan jika melihat penampilan bang Radit, dia pun kini memegang erat lengan omah nya itu

" Omah yakin mau bertemu bang Radit sekarang?" Bisik Desi pada omah..

" Iya nak, omah pengen ngasih kejutan buat abangmu itu"jawabnya tersenyum

" Aku takut jika omah yang akan terkejut jika bertemu dengan bang Radit sekarang"

" Udah Des, diem aja biar omah bertemu dengan abangmu dulu" ucapnya dan Desi pun kini terdiam dan terus saja mengikuti langkah omah sembari mengapit lengan omah

" Mas, ini kenalin nenek Wulan" ucap Clara

Adit segera berdiri dan ingin menyapa nenek Wulan. Namun wajahnya yang tadi tersenyum kini menjadi sangat terkejut. Matanya tak berkedip melihat omah yang sudah dua minggu ini di cari ada di depannya bersama dengan kekasihnya

Kini dia pun melirik ke arah Desi yang tertunduk tak mau melihat Abang nya

" Mas, kok melamun? Ini kenalin nenek Wulan. Nek kenalin ini pacar aku nama nya mas Adit?"ucap Clara

Omah yang melihat cucunya kini juga ikut tak berkedip melihat penampilan Radit yang sungguh membuatnya syok dengan mulut sedikit menganga dan memandangi cucunya itu dari atas sampai bawah

" Nenek? Kok diem aja, katanya mau kenal sama pacar aku"? Ucap Clara lagi

" Ooww iya nak, ini pacar kamu? Nenek udah ketemu sama pacar kamu. Nenek masuk dulu ya nak" ucap nenek yang langsung berbalik masuk ke dalam rumah bersama Desi, sedangkan Adit masih saja terdiam melihat omah wulan melangkah masuk ke dalam rumah

Tak lama masuk juga Fendi di dalam rumah dan membisikkan sesuatu di telinga Adit.. tak tunggu lagi Adit segera ke lapak dan ternyata di sana ada Bu Meri yang diam tertunduk dengan memegang sayuran di tangannya

Adit terlihat sangat marah dan mulai mengeluarkan sedikit suaranya

" Sialaaan...!!!!  Fen, fendiiiiiiii.." Teriak Adit yang membuat clara sedikit bingung dengan perubahan Adit

" Iya tuan" jawab Fendi yang tak sadar karena merasa ketakutan melihat kemarahan bosnya itu

" Omah berada di dalam rumah bersama Desi. Aku mau kamu membawa mereka ke rumah sekarang. Dan jangan sampai clara tau bahwa itu adalah omah yang sedang kita cari" Bisik Adit pada fendi

" Baik tuan"

" Mas, ada apa? Kok teriak gitu?"

" Sayang, sepertinya nenek itu aku kenal, Fendi itu kan nenek yang tinggal di dekat kebun sayur itu kan?" Ucap Adit bohong pada clara

" Oya benarkah mas?"..

" Iya sayang kalau gitu biar Fendi yang anterin pulang, soalnya kasihan keluarganya emang udah nyariin dia" Bohongnya lagi

" Baiklah mas kalau gitu. Bentar aku panggilin nenek dulu" ucap clara masuk ke dalam rumah untuk memanggil nenek

" Bu Meri, tolong anda juga ikut dengan Fendi" pinta Adit terlihat sangat marah

" Baik tuan" Jawab Bu Meri

" Mas, ini nenek Wulan mau ke rumahnya, tolong antarin ya"

" Iya sayang. Oiya mbak Desi bisa pinjem mobil gak untuk antarin nenek, kasihan kalau mesti naik motor, kalau perlu mbak Desi juga ikut" ucap Adit yang kini melirik pada Desi dengan tajam

" Iya mas saya akan ikut" ucap Desi yang mulai merasakan perasaan tidak enak karena tatapan abangnya

" Kalau gitu kalian jalan aja sekarang, biar aku naik motor. Sayang mas pamit dulu ya, ntar kalau ada waktu mas ke sini lagi" Pamitnya pada Clara dan kemudian menaiki moto butut itu. Omah pun semakin terkejut melihat kendaraan cucunya itu

" Ya udah mas hati hati. Nenek ntar jangan lupa main main lagi ke rumah ini ya" ucap clara pada nenek...

" Iya nak, terima kasih karena udah baik selama ini pada nenek. Nenek pamit ya, salam buat raka dan bi nur"

" Iya nek".. akhirnya mereka pun berangkat dan meninggalkan clara yang kini seorang diri di depan lapak nya

******

Mereka telah sampai di rumah Adit..

" Omah, kenapa bisa omah berada di kota ini? Apakah omah tak tahu jika seluruh keluarga bingung mencari keberadaan omah? Trus apa alasan omah bisa di kota ini, di rumah Clara pula omah?" Tanya radiy

" Dan untuk kamu Desi, kenapa kamu gak memberitahu Abang jika di rumah Clara itu ada omah? Padahal kamu juga tahu kita semua sedang mencari omah? Kamu gak kasihan pada Abang?"

" Dan Bu Meri kenapa anda tak melaporkan keberadaan omah di sini? Padahal anda tahu bahwa itu adalah tanggung jawab anda. Dan Bu Rina sekarang berada dimana?"

" Maaf bang, bukan aku gak mau ngasih tau Abang, cuma omah marah kalau aku ingin beritahu Abang. Padahal aku udah bilang kalau seluruh keluarga telah sibuk mencari keberadaan omah, tapi omah gak mau tau bang" Jawab Desi yang masih saja tertunduk tak berani menatap Radit

" Maaf tuan, awalnya saya udah tak setuju kalau nyonya Wulan menjalankan rencananya untuk mendekati non clara, tapi nyonya tetap saja bersikukuh dan pergi begitu saja tuan. Sampai Bu Rina juga di minta balik ke kampung agar tak ada yang bisa menghubungi nya tuan" jawab Bu Meri yang juga tertunduk

"Radit, maafkan omah, bukan maksud omah membuat kamu dan seluruh keluarga sibuk mencari omah, tapi omah hanya ingin mengenal kekasih cucu omah, dan ingin mengetahui sifat asli calon cucu menantu ku itu Radit"

" Tapi gak begitu caranya omah, kan aku udah bilang nanti akan ada waktunya aku kenalin ke omah, dan aku udah bilang kalau kekasihku itu orangnya baik omah, gak usah ragukan lagi dia omah"

" Radit.. kenapa penampilan kamu seperti gembel begini Radit? Terus mobil kamu dimana? Kenapa kamu hanya menggunakan motor butut ini? Omah benar benar tak habis pikir dengan gaya kamu ini Radit"...

" Radit melakukan ini karena radit hanya ingin mencari wanita yang benar benar tulus sama Radit omah, yang gak pernah memandang dari harta dan uang omah. Dan itu semua sudah aku dapatkan pada diri clara omah"

" Tapi gak begitu juga caranya Radit, bagaimana jika nanti dia tahu bahwa kamu adalah pewaris keluarga mahavir? Apakah dia akan siap menerima kamu? Dan bagaimana caranya kamu untuk menjelaskan padanya?"

" Sudahlah omah, sekarang aku mau omah, dan Bu Meri segera kembali ke Semarang, jangan buat masalah lagi. Desi sejam lagi hubungi om Ari dan katakan jika omah sudah berada di Semarang sekarang. Kamu boleh kembali ke rumah clara, Dan jangan katakan apa apa soal ini pada clara"

" Baiklah bang"

" Dan kamu Fendi, segera antarkan omah dan Bu meri ke bandara"

" Baik tuan"

Radit segera memberitahu pada papa Akmal jika omah telah di temukan dan sedang liburan di kota yang dimana dia berada sekarang ini.. tak lupa Adit juga meminta para anak buahnya untuk menghentikan pencarian sebab omah telah di temukan

*****

[ Dit, katanya omah sudah di Semarang sekarang, apa bener nak?].. isi pesan mama Sinta

[ Iya bener mah]

[ Berarti kalau gitu bulan depan kamu boleh pulang dong ya]

[ Ada apa sih ma? Baru juga aku balik, masa mau balik lagi?]

[ Mama mau kenalin kamu sama Shella, mama udah undang keluarga mereka untuk datang ke rumah bulan depan, jadi mama harap kamu juga harus datang]

[ Maaf ma, Aku gak bisa ma, Aku udah punya wanita pilihan ku sendiri ma]

[ Mama gak mau tahu, pokoknya kamu harus datang]

Adit tak membalas lagi pesan mamanya itu. Dia merasa sangat malas jika harus bertemu dengan shella. Apalagi jika dia tahu bahwa dirinya adalah Radit mahavir, Dia juga tak ingin mengkhianati cinta clara

" Apa yang harus aku lakukan? Jika aku tak menuruti mau nya mama bisa bisa mama sakit lagi, tapi kalau aku turuti pasti Shella akan berusaha untuk memisahkan ku dengan Clara"

" Baiklah aku akan menuruti maunya mama abis itu aku akan katakan jika aku telah memilih Clara untuk menjadi istriku" Gumamnya lagi...

******

Hubungan Adit dan Clara semakin bahagia, setiap hari mereka berdua bekerja sama di lapak dan kadang berjalan jalan di pinggir kota dengan menggunakan motor bututnya, bahkan mereka masih kadang bertemu dengan shella tentu saja dengan hinaan tak luput dari mulutnya

Waktu pun berlalu, Adit sedang berada di luar kantor dengan menggunakan pakaian santai dan sedang duduk di depan perkebunan menyaksikan orang yang sedang memanen sayuran, tiba tiba fendi menelpon dan memberi tahu bahw mama Sinta kini berada di dalam kantornya

" Astaaggaaa... Ngapain sih mama datang ke sini, mana gak bilang bilang lagi. Jangan sampai datang nya bersama wanita licik itu" Gumamnya kemudian bangkit dari duduknya dan segera menuju ke ruangannya, namun baru saja melangkah dia bertemu dengan shella

" Tuh kan aku bilang juga apa?" Ucapnya dalam hati

" Haaa.. cowok miskin ada di sini? Iya gw lupa lo kan kerjanya nyabut nyabut sayur itu dan di antar ke tempat pacar kamu yang miskin itu juga, hahahh" ucap Shella tertawa hingga tawanya terdengar oleh mama Sinta

" Trus? Mau lo apa ke sini?" Tanya Adit

" Gw? Gw pengen ketemu lah sama bos kamu, dia akan calon suami gw?"

" Oya? Masa sih? Kok gw gak percaya?"

" Heee loe itu orang miskin, cowok kere jadi gak usah sok tau deh"

" Shella.!! Kamu kenapa"? Panggil mama sinta yang menghampiri mereka

" Ini loh Tante-"..

" Ooww kalian udah saling kenal. Radit Sayang mama nyariin kamu di ruangan tapi kamu gak ada, darimana saja kamu? Trus pakaian kamu kenapa begini?" Tanya mama Sinta pada Radit, yang membuat Shella mengangakan mulutnya karena tak percaya bahwa pria miskin yang baru saja dia hina adalah Radit mahavir pria yang akan di jodohkan dengannya

" Shella, ini anak Tante Radit udah kenal kan?"

" Iy, iy, iyaa Tante aku udah kenal kok" Jawab Shella tergagap saking terkejutnya, Sedangkan Radit hanya santai menanggapi ucapan shella

" Syukurlah kalau kalian udah saling kenal

" Oya Fendi dimana sayang?" Tanya mama pada Radit

" Iya nyonya saya di sini" jawab Fendi

"Fen, tolong kamu ambilin pakaian kantor Radit, kita mau ke rumah Shella soalnya, pengen kenalin Radit pada keluarga Shella" ucap mama Sinta

" Baik nyonya"

" Gak usah fen, biar gini aja"

" Tapi sayang"

" Aku gini atau aku gak ikut mama?" Ancam Radit

" Baiklah sayang, ayo kita berangkat"

Shella tak dapat berkata kata dan masih tak percaya dengan fakta yang di ketahui kali ini. Dia hanya terdiam hingga sampai di rumahnya

" Loh Shella inikan cowok miskin pacarnya sih clara? Ngapain dia di sini?" Bisik mamanya...

" Ssssstt... Itu Radit mahavir ma, ternyata selama ini dia hanya pura pura jadi cowok kere ma" Jawab Shella berbisik di telinga mamanya

" Astagaaa Shella gimana ini?"

" Jeng, kenalin ini anak saya namanya Radit" ucap Bu sinta

" Iya jeng, Radit panggil saja saya Tante Ratna Dan ini suami Tante namannya paman Agus" ucapnya dan Radit hanya tersenyum pada paman Agus, karena Radit tau kalau paman Agus sangat baik pada clara

" Loh Adit ini bukannya pacar si clara ya?" Tanya paman Agus

" Apaan sih pa, gak lah mas Adit ini calon suami aku pa" jawab Shella sewot

" Papa ini gimana sih? Gimana juga coba nak Adit ini pacaran sam cewek yang gak jelas kayak dia" ucap istrinya

" Tante maaf saya ke sini gak mau mendengar tentang Tante menjelekkan clara kekasih saya" ucap radit

" Radit, yang sopan kamu nak"

" Ma, maafkan aku, seperti nya aku gak bisa terima ini ma, aku udah punya wanita pilihanku sendiri ma, Maaf ma aku permisi" ucapnya sembari meninggalkan rumah Shella bersama Fendi

" Jeng, maafkan anak saya ya, nanti saya akan bicara lagi padanya. Mungkin dia hanya merasa terburu buru"

"Ya gak apa apa jeng namanya juga anak muda. Oiya papa masuk ke dalam kamar aja dulu deh, soalnya mama Pengen ngomong saja jeng Sinta , rahasia perempuan pa" pinta Tante Ratna pada paman Agus yang akhirnya di turuti oleh paman

" Kenapa sih jeng?" Tanya mama Sinta

" Gini loh jeng. Jeng tau gak gadis yang kemaren ketemu jeng di rumah ini? Yang aku bilang penjual sayur itu?"

" Oowww yang wajahnya mirip dengan Tiara sahabat saya?"

" Iya jeng. Dia itu pacarnya nak Adit, mestinya dulu nak Adit itu pacaran sama Shella, cuma Clara selalu merayu nak Adit makanya sekarang dia menjalin hubungan sama gadis penjual sayuran itu jeng"

" Oya? Masa sih jeng? Padahal aku lihat dia anaknya baik loh jeng, mukanya juga kayak masih polos gitu"

" Jangan tertipu dengan wajahnya jeng, dia itu suka ngerayu laki-laki sama kayak ibunya"

" Ibunya kenapa emang jeng?"

" Clara itu anak yatim piatu, mama nya sudah meninggal tapi bapaknya gak tau dimana. Anaknya ada dua tapi semua bapaknya gak jelas. Bisa di bilang mama nya itu pelacur jeng" ucapnya

" Astaagaaaa... Bodoh sekali Radit bisa mencintai anak haram itu. Tak akan ku biarkan Adit bersama gadis itu"

" Iya Tante, dulu kami pernah menampungnya di sini, tapi Tante tau gak dia mencoba merayu kekasih saya Tante. Dan akhirnya dia keluar sendiri dari rumah ini. Dan sekarang dia hanya jualan sayur. Dia mendekati Adit agar semua sayuran Adit itu gratis jadi pemasok jualannya Tante" tambah Shella membohongi mama Sinta

" Kurang ajar,, jadi dia mendekati anak saya hanya untuk memanfaatkan nya"

" Iya Tante, aku udah jelasin di Adit tapi gak mau di dengerin Tante"

" Ya sudah nanti Tante coba omong dengan Radit lagi agar dia bis sadar bahwa wanita itu hanya ingin memerasnya saja"

Mereka bertiga masih saja berbincang, sedangkan Tante ratna dan shella menyusun rencana agar hubungan Clara dan Adit bisa berakhir