Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
"Sayang, ada apa? " Tanya pria itu memeluk sang istri tercinta
Sang istri menghembuskan nafasnya dengan kasar, "ini sudah beberapa bulan semenjak Hanna pergi pah, tapi rasanya mama tetap belum percaya jika Hanna pergi. Mama ngerasa Hanna masih hidup pah. " Ucap nya memberi tau apa yang sudah menjadi beban pikiran nya selama ini.
Semenjak kepergian Hanna, putri satu satunya yang ja miliki itu pergi, Liora merasa hampa dan menjalani hari hari dengan beban berat dipundaknya.
"Sudah lah ma. Jangan terlalu dipikirkan. Kita harus ikhlas membiarkan Hanna berada disamping sang Pencipta. Lihat lah, semenjak Hanna pergi meninggalkan kita, kamu begitu kurus sekarang. " Ucap Andre menguatkan sang istri
Liora mengalami penurunan berat badan yang begitu drastis, membuat ibu dengan satu anak itu terlihat begitu lemah tak berdaya, seola olah jika tersentuh dengan benda yang besar akan membuat tubuhnya hancur seketika.
***
Byur!
Uhuk!
Uhuk!
"Apa maksud lo, sialan! " Desis Emma marah menatap nyalang pada orang yang sudah dengan beraninya menganggu ia makan dengan tenang.
Dirinya tengah asik memakan makanan nya dengan nikmat, tiba tiba saja seseorang datang dan langsung menyiram dirinya dengan susu yang mungkin susu itu sudah basi, tercium dengan jelas bau nya yang sudah masam
"Bukan apa apa, gue cuma gabut. " Sahut orang itu yang tak lain adalah Angelina
Entah apa masalah nya kali ini, Emma sendiri juga tidak tahu. Emma merasa ia kali ini tidaklah membuat perkara atau bahkan membuat masalah. Tapi kenapa tiba tiba bocah itu datang dan menyiram dirinya seperti ini.
"Maksud lo apa! " Sentak Emma
Beberapa para murid yang melihat kejadian itu menatap semua drama yang terjadi dalam diam. Mereka penasaran drama apa lagi kali ini yang akan terjadi.
Padahal semenjak perginya Clara semua sudah tentram, adem ayem. Tapi ternyata dugaan mereka salah. Justru kali ini yang mencari perkara adalah Angelina sendiri.
"Gue nggak suka lo dekat dekat dengan Alkairo. Berhubung Clara udah nggak ada, yang berhak menjadi pacar Alkairo cuma gue. Dan lo jangan pernah berani mendekati Alkairo, ingat itu! " Kecamnya dengan mata yang memicing pada Emma
Beberapa para murid yang mendengar nya berbisik bisik setelah mendengar perkataan yang Angelina lontarkan. Sementara Emma sendiri termenung, dan akhirnya mengingat jika semalam ia berada di rooftop berdua dengan Alkairo
Tapi bukankah itu suatu hal yang tidak disengaja? Emma mana tahu jika disana juga ada Alkairo. Tapi anehnya dari mana Angelina tahu jika bersama Alkairo semalam? Apakah ada orang lain disana selain mereka berdua?
"Gue suka sama Alkairo, cuma selama ini gue memilih diam karena gue tahu Clara suka juga dengannya. Jadi berhubung Clara udah nggak ada, Alkairo cuma punya gue seorang. Lebih baik lo jauhin dia, atau lo akan berakhir gue bully seperti dulu Clara ngebully lo. " Ancam Angelina
"Cih! Bahkan gue sendiri juga nggak tertarik sama tu bocah. Ambil aja sono, bungkus bila perlu. Gue mah bodoamat! " Ucap Emma santai membuat seluruh kantin terkejut
Hei? Apakah mereka tidak salah dengar? Emma baru saja mengatakan jika dirinya tidak tertarik? Yang benar saja! Orang gila mana yang tidak tertarik dengan Alkairo selaku ketua Beaver pria tertampan disekolah mereka. Bahkan latar belakang dari keluarga Alkairo sendiri pun tak main main. Alkairo adalah anak kedua dari keluarga Malik itu.
Keluarga Malik adalah salah satu nama keluarga yang terkaya nomor 1 dinegara mereka saat ini. Jadi tak mungkin tak ada yang mengenali salah satu keturunan keluarga Malik bukan? Apakah Emma bercanda dengan perkataan nya yang mengatakan jika dirinya tidak tertarik? Oh may god! Sungguh sangat begitu disayang kan.
Setelah Emma berkata demikian, Emma berjalan ke salah satu meja para siswi yang berada disana. Tanpa sadar mereka memberikan jalan bagi Emma dan hal itu membuat Emma lebih leluasa mengambil satu buah gelas air yang masih tersisa setengahnya.
Byur!
"Argh! " Angelina memekik terkejut atas tindakan Emma yang begitu cepat.
Ya, Emma baru saja membalas perbuatan Angelina tadi pada dirinya. Emma menyiram orange jus itu tepat pada wajah Angelina, dan hal itu cukup membuat mereka semua yang berada disana terkejut bukan main.
"Satu sama, " Ucap Emma datar lalu pergi dari kantin dengan mengacungkan jari tengah miliknya
"Emma, sialan lo! Gue akan balas lebih dari ini lagi! " Teriak Angelina namun diabaikan oleh Emma begitu saja.
"Ayo ke toilet, bersihin baju lo setelah nya baru kita ke koperasi buat beli baju baru, " Ajak Ella pada Angelina
Ella sejujurnya juga syok atas apa yang sudah dilakukan Emma barusan. Tapi ntah kenapa bibirnya terasa kelu dan tak mengeluarkan suara sejak pertama kali ia datang ke kantin.
'Huuuuu' seluruh murid yang berada dikantin menyoraki Angelina dan Ella setelah mereka berdua memilih pergi dari sana.
"Sialan tu bocah, orang lagi enak enak makan pake acara diganggu segala! " Ucap Emma menatap datar dirinya melalui pantulan cermin
"Tunggu saja nanti malam. Hari ini gue cuma bisa nyiram lo pake air, tapi setelah nya lo sendiri yang akan mandi dengan cairan kental dan amis milikmu sendiri. Tunggu saja! " Desisnya dengan tersenyum smirk
Emma saat ini tengah berada di toilet, sebelum ke toilet ia sudah mendatangi koperasi untuk membeli seragam baru. Lalu ia juga mencuci rambutnya dari air kran yang mengalir.
Ceklek
Pintu kamar mandi sekolah terbuka memperlihatkan dua orang yang baru saja berselisih padanya di kantin tadi.
"Ck! Kenapa harus ada lo sih, disini! " Geram Angelina pada Emma yang juga tengah menatap nya melalui cermin yang berada dihadapan nya saat ini
"Ini toilet sekolah. Dan ini tempat umum. Semua boleh kesini dan bebas mau ngapain aja. Jadi nggak perlu repot! " Sahut Emma santai
"Lo bisa keluar dulu nggak sih, Angelina mau ganti baju. " Sahut Ella bersuara
Emma menatap Ella dan Angelina bergantian. "Ganti ya tinggal ganti, gitu aja kok repot. " Ucap Emma tanpa memandang lawan bicara nya
"Minggir aja deh kalau gitu, posisi lo berdiri ngalangin pintu. " Tekan Ella jengah
Terlihat dari sudut pandang Emma memutar bola mata nya dengan malas. "Sabar dikit ngapa, gue juga lagi cuci tangan ini. "
"Masalah nya lo itu dari tadi cuci tangan disitu! Dan itu ngeganggu. "
Emma mengangkat bahu cuek. "Butuh waktu yang lama buat ngilangin bekas susu basi yang lo siram di gue tadi. Sabar lah. " Ucap Emma tenang.
'Bodoamat dah, mau ganti ya tinggal ganti, emangnya badan dia segede apaan sampe sampe nyuruh gue Minggir kesamping segala. Peduli apa gue? 'Batin Emma Mendumel
"Minggir ege! Sebentar lagi bell masuk, gue nggak mau ketinggalan pelajaran. " Sahut Angelina dengan nada kesal
Emma sendiri justru tersenyum tipis, sangat tipis sekali membuat mereka yang berada di situ tak menyadari nya.
"Ganti aja disitu apa susahnya sih? Toh juga nggak ada yang perlu untuk dimalukan. Selain bentukannya sama, punya lo juga udah bekas colok sana sini setiap harinya. Jadi menurut gue nggak perlu malu jika harus mengganti pakaian di depan gue, toh lawan jenis eh om om lo itu udah liat keseluruhan tubuh lo. Jadi buat apa malu? "Ujarnya yang membuat Angelina terdiam
'Maksud dia apa? Apakah dia tahu siapa aja yang udah make gue? Tapi gue rasa itu nggak mungkin.' Ucap Angelina didalam benaknya.
Emma keluar dari toilet, karena ia sudah muak sekali berhadapan dengan dua manusia yang sok berkuasa itu, meninggal kan kedua manusia yang tengah berpikir pada pikiran nya masing masing
