naya menbeci atasan nya yang bernama raka tapi berujung jadi jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsifa nur zahra u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 * antara dua dunnia *
Pagi kembali menyapa villa kecil itu. Tapi kali ini, kami tidak punya banyak waktu untuk menikmati sinar matahari yang mengintip dari sela tirai.
Raka sudah bersiap sejak subuh. Kemeja abu-abunya sedikit kusut, tapi ekspresinya tajam dan fokus. Tak ada lagi pelukan hangat atau senyum santai ini bukan liburan ini medan perang.
“Rencana?” tanyaku sambil menyeduh teh.
“Kita masuk seperti biasa. Aku akan panggil Putri ke ruanganku. Tapi sebelumnya, aku butuh kamu ke tim IT buat ngecek sistem login siapa aja yang akses folder presentasimu minggu lalu.”
Aku mengangguk. “Kalau dia benar pelakunya, kamu akan...?”
“Aku gak akan sembarangan nyalahin orang tanpa bukti. Tapi kalau terbukti, dia harus tanggung jawab Aku gak main-main soal ini, Nay.”
Ada ketegasan dalam suaranya yang membuatku gugup, tapi sekaligus bangga. Raka bukan cuma pasangan dia juga pemimpin yang berani menghadapi hal paling rumit sekalipun.
Sesampainya di kantor, aku berjalan ke ruang IT seperti yang kami rencanakan. Salah satu analis, mas Dion, menyambut dengan ramah. Setelah sedikit basa-basi, aku mulai bertanya soal akses fileku.
Dion memeriksa datanya, lalu mengernyit.
“Hmm, jadi gini... ada dua user yang akses file kamu minggu lalu. Kamu, jelas. Tapi yang satu lagi... pakai akun ‘admin legal-02’. Itu akun Putri.”
Deg.
Darahku seperti berhenti mengalir. Bukti itu sudah cukup jelas.
Aku mengucapkan terima kasih dan kembali ke meja. Tak lama kemudian, Raka menelponku.
“Putri udah di ruangan. Kamu mau ikut dengerin?”
Aku ragu. Tapi aku tahu, ini tentangku juga.
“Iya, aku ikut.”
Saat aku masuk, Putri duduk dengan sikap percaya diri, seolah tak ada yang perlu dia khawatirkan. Tapi ketika Raka mengutarakan tuduhannya, rona wajahnya berubah.
“Aku gak ganggu siapa-siapa,” katanya cepat. “Aku cuma... aku pikir dia gak layak buat kamu, Ka.”
Aku membeku. Raka tetap tenang, tapi nadanya turun satu oktaf. “Jadi kamu yang kirim email itu?”
Putri menggigit bibirnya. “Itu cuma peringatan. Aku gak mau kamu kehilangan fokus. Dan... dia bukan dari dunia kita dia gak ngerti tanggung jawab kita.”
Aku maju satu langkah, menatap Putri langsung. “Saya mungkin bukan dari ‘dunia’ kamu, tapi saya bukan orang yang bisa dijatuhkan dengan email ancaman.”
Putri tersenyum tipis. “Kita lihat aja nanti.”
Raka lalu memanggil HR dan menyelesaikan semua sesuai prosedur. Tak ada drama berlebihan hanya ketegasan, dan luka kecil yang tersisa di dalam hati kami.
Saat akhirnya kami berdua kembali ke ruangan, aku duduk di mejaku, diam. Tapi beberapa menit kemudian, Raka muncul berdiri di sampingku.
“Malam ini, gak ada urusan kantor. Aku jemput kamu jam tujuh. Kita healing beneran.”
Aku menoleh. “Healing ke mana?”
Dia hanya tersenyum. “Rahasia. Tapi kamu butuh ganti baju yang agak nyaman. Dan... mungkin sedikit manis.”
Aku tertawa kecil. “Oke, boss.”
Dan malam itu, Raka menepati janjinya. Dia membawaku ke rooftop restoran tertutup yang hanya dia dan pamannya tahu. Ada lampu-lampu gantung, musik jazz pelan, dan makanan hangat yang disiapkan khusus.
Di sana, dia menggenggam tanganku dan berkata, “Kalau kamu sanggup bertahan bareng aku di kantor, di tekanan, dan semua dramanya... aku gak sabar lihat kita di dunia yang lebih luas.”
Aku menatapnya, dan untuk pertama kalinya... aku yakin.
Badai bisa datang kapan saja. Tapi selama ada dia, aku punya tempat berlindung .
g bertele-tele 👍👍👍👍👍
😘😘😘😘😘😘
gmn klo a ny jdi e😩😩😩😩