Kisah cinta antara dua anak manusia yang di pisahkan jarak dan waktu, kehidupan yang keras dan penuh dengan manipulasi membuat mereka saling terpisah satu sama lain. Akankah Samudra dan langit akan bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, baca novel ini ya…? Jangan lupa tinggalkan komentar dan like nya, karena dengan like dan komentar kalian bisa menambah semangatku untuk melanjutkan cerita selanjutnya, salam hangat…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langit di culik.
“”Ada apa ini tuan…? Pak Roy, apa yang sedang anda lakukan di sini…?” Pak arnold dengan tergesa menghampiri tuan alex yang menahan kemarahannya, dia menatap Roy dengan tatapan tajamnya.
“Kamu tahu arnold, dia ternyata sudah pernah bertemu senja.” Ucap tuan alex menggebu, aku hanya bisa diam dan menatap interaksi mereka.
“Ralat lex, bukan bertemu tapi melihat.” Roy masih terlihat diam duduk di sofa dengan gaya santainya, pak arnold menatap tuan alex dan Roy bergantian.
“Sam, bisa kamu pergi dari sini.” Ucap pak arnold menyuruh ku pergi, tapi sebelum aku melangkahkan kakinya tuan alex menghentikan pergerakan ku.
“Biarkan dia di sini, dia harus mengetahui semuanya. Karena dia juga yang akan aku tugasi mencari keberadaan senja.”
“Tapi tuan.”
Saat pak arnold akan membantah ucapan tuan alex, tangan tuan alex mengitruksi untuk pak arnold segera diam dan duduk di samping tuan alex.
“Aku mau meminta imbalan yang lebih jika aku memberikan informasi tentang keberadaan senja, bagaimana…?” Roy memainkan handphonenya sambil bernegosiasi dengan tuan alex.
“Oke, seperti biasa. Aku akan melebihkan lima puluh persen dari pemberianku sebelumnya, bagaimana…?” Ucap tuan alex yang membuat senyum menggembang di bibir Roy saat ini.
“Dia ada di Surabaya, aku juga sudah mendapatkan alamat tempat tinggalnya saat ini. Jika kamu berminat ingin menemuinya, nanti akan aku berikan alamatnya.”
“Arnold segera transfer sejumlah yang telah aku bilang ke kamu di chat tadi, dan segera minta alamat senja ke dia.”
Tuan alex segera berdiri dari duduknya, dengan perlahan dia menjauhi Roy dan juga pak arnold yang masih duduk di sofa.
“Sam, kamu ikut aku.” Perintah tuan alex yang menyuruhku mengikutinya, akupun berjalan di belakangnya.
Tak sengaja saat mengikuti tuan alex, aku lihat nona angel sedang menguping pembicaraan kami di balik tembok yang berada di samping ruang tengah. Nona angel segera berjalan menjauh setelah melihat ku yang sudah memergoki dia menguping.
Terlihat dia segera berlari ke atas di mana kamarnya berada, dan aku masih setia mengikuti tuan alex dari belakang tanpa mempedulikan nona angel.
“Sam, apa kamu tahu jika selama ini Roy itu telah memerasku. Selama bertahun tahun dia sudah mempermainkan ku, rasanya aku ingin sekali membunuhnya jika tidak ada hukum di negeri ini.” Ucap tuan alex sambil menggepalkan tangannya.
“Maaf tuan, sebenarnya siapa itu Roy. Saya lihat dia bukanlah orang baik, dia terlihat seperti seorang yang suka memanfaatkan ke terpuruk an orang lain.”
“Kamu benar sam, aku sempat ingin memperkarakan dia di jalur hukum saat dulu dia pernah menggelapkan uang perusahaan cabang. Tapi dia selalu mengancamku dengan mengatas namakan reina istri pertamaku sebelum senja. Roy itu sebenarnya sepupu riena, aku dulu menganggap dia sebagai seorang yang sangat baik sebelum aku tahu watak aslinya.”
Aku diam tanpa menyela ucapan tuan alex, aku ingin mengetahui sebenarnya apa yang telah terjadi dengan keluarga tuan alex. Dan aku juga ingin mengetahui siapa bumi itu sebenarnya, yang oma katakan jika aku memiliki wajah yang mirip dengan bumi.
“Setelah ini kamu segera ke rumah mamaku sam, kamu tolong jaga putri dan mamaku. Untuk masalah angel, aku akan suruh baron menggantikan kamu menjaga angel.”
“Baik tuan.”
Tuan lex pergi meninggalkanku, sedangkan aku segera keluar dan menggambil motor milikku. Sengaja aku memakai motorku dari pada harus memakai mobil pemberian tuan alex, menurutku dengan memakai motor aku akan lebih cepat sampai di kediaman oma.
Aku melajukan motorku dengan kecepatan tinggi, entah kenapa perasaanku tidak enak saat ini setelah mengetahui kejadian yang telah dialami keluarga tuan alex. Cerita demi cerita yang aku rangkum setelah mendengarnya dari oma dan tuan alex, menjadikanku yakin jika ada sesuatu yang tidak beres di keluarga ini.
Setelah sampai di depan kediaman oma, aku segera memasukkan motorku ke garasi. Di kediaman oma tampak sepi dan tidak ada seorang pun di sana, yang biasanya ada tukang kebun sedang membersihkan taman depan. Tapi kali ini rumah itu seperti tidak ada penghuni sama sekali.
Aku melangkahkan kakiku dengan perlahan masuk ke dalam kediaman oma, ART yang biasanya akan menegur jika melihatku masuk. Ini tidak terlihat sama sekali, aku masuk lebih dalam lagi ke rumah oma. Tapi masih sama tidak ada seorangpun di sana.
“Kemana semua orang, apa mereka semua pergi…?” Batinku melihat sekeliling rumah.
Saat akan masuk ke ruang makan, aku sontak terkejut melihat ART oma tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Aku segera menghampirinya dan berusaha menyadarkan ART tersebut, aku goyang goyangkan bahunya perlahan.
Terlihat dia perlahan membuka matanya dna menatapku, sepertinya telah terjadi sesuatu di rumah ini. Batinku menerka, setelah melihat ART oma yang pingsan.
“Apa yang telah terjadi mbak, dimana langit dan oma eli…?”
“Mas sam, tolong selamatkan langit. Dia… dia… tadi di bawa seorang yang berbaju hitam.” Aku terkejut sampai mencengkeram erat bahu ART tersebut dengan erat.
“APA MBAK… SEKARANG DIMANA OMA MBAK….?” Ucapku sedikit panik mengetahui langit yang di bawa seorang yang tidak tahu siapa.
“Saya tidak tahu mas, saat saya mau memasak. Saya di pukul dari belakang oleh seseorang, kemudahan saya pingsan mas.” Ucap nya menjelaskan kronologi yang terjadi tadi.
Aku segera meninggalkan dia, dan segera menuju ke kamar oma. Terlihat oma yang juga pingsan di atas tempat tidur, aku mendekati oma dan dengan hati hati membangunkan beliau.
“Oma… apa yang sebenarnya terjadi…?” Ucapku setelah melihat oma eli yang sudha kembali tersadar, dia menatapku dengan linangan air mata.
“Sam, tolong putri sam. Dia… dia… di culik sama anak buah adam, aku tidak tahu sekarang putri ada di mana…”
Ah… pikiranku semakin kacau mendengar ucapan oma, aku penasaran dengan siapa itu adam. Dan sebenarnya ada apa dengan keluarga ini….!!! Seketika aku menyesal membawa langit ke rumah ini, seharusnya dia aku biarkan di panti bersama bu asih. Tapi semua sudah terlanjur dan aku segera harus mengetahui keberadaan langit saat ini, aku harus menyelamatkan dia.
“SIAPA ITU ADAM NYONYA…!!? Dan apa yang sebenarnya terjadi di keluarga anda…?”
“Tidak ada waktu menjelaskan semuanya sam, kamu harus menyelamatkan putri terlebih dahulu. Sebelum dia di bawa pergi adam ke luar negri, ini… baca ini… tadi adam sempat mengirim pesan ini ke aku sam.” Dengan bergetar oma menyerahkan handphone nya ke depanku, dengan segera aku membaca isi pesan tersebut.
“Aku akan membawa putri bersamaku, aku harap kalian jangan mencarinya. Dia akan lebih aman bersamaku dari pada dengan kalian.”
Begitulah isi teks yang baru saja aku baca dari hand phone oma eli, aku mendongak menatap oma eli yang baru saja menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur.
“Dia adalah mantan suamiku sam, aku sangat berharap kamu dapat membawa putri kembali ke sini.” Ucap oma sambil memegang kedua tanganku.
“Baik nyonya, boleh saya minta alamat tuan adam.”
Oma segera menghentikan alamat milik tuan adam di handphonenya, dan segera mengirimkan ke handphone ku.
“Sudah aku kirimkan alamatnya sam, kamu segera ke sana. Bawa putri ke sini, aku tidak ingin adam membawanya ke luar negri.”
Aku segera berdiri dan berjalan menjauh dari kamar oma, dengan berlari aku mengambil motorku dan segera menghidupkannya. Aku harus segera sampai di kediaman tuan adam saat ini juga.