" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TANTE BADUT
kamila menatap dua anak kecil yang duduk di kursi di depannya begitu juga bu hera.
" Oh iya ...kenalkan ini cucuku, si kembar abi dan anin dia anak dari Aisar " kata bu sarah memperkenalkan cucunya.
Bu hera dan kamila terkejut mendengar itu semua.
" jadi..Aisar itu duda tante?" tanya kamila, bu sarah tersenyum tipis dan mengangguk.
bu hera dan kamila saling berpandangan.
" oma ciapa tante yang kayak badut itu, yang bilang kalau mommy naya jahat?" Kata anin dan matanya tak lepas dari kamila.
bu sarah tersenyum mendengar ucapan anin, dandanan kamila memang cetar membahana, dengan lipstik merah darah, alis yang tebal dan hitam, maskara yang panjang, sepanjang jalan kenangan, apalagi blush on yang sangat merah di pipinya, bedak yang sangat tebal dan putih yang sangat beda dengan kulit tangannya.
mendengar kata seperti badut kamila menggeram kecil.
" Dia kakak dari mommy naya dan di sampingnya itu ibu dari mommy naya " terang bu sarah.
" kok beda ya dengan mommy naya oma, mommy naya sangat cantik dan lembut , kok kakaknya mommy kayak monster pemakan anak yang anin lihat di tv" ucap anin.
" hust... adek nggak boleh bilang begitu, jangan terlalu jujur " kata abi sambil memukul pelan paha anin.
" ups...maaf tante, soalnya anin tidak bisa bohong " jawab anin sambil menutup mulutnya, tapi ia tersenyum di dalam tangannya.
Bu sarah pun tampak menahan tawanya.
" Sudah kalian masuk ke kamar ganti baju dan istirahat, nanti malam kita akan pergi ke rumah mommy naya " kata bu sarah .
" Benelan oma " ucap anin dan bu sarah mengangguk, anin langsung bersorak.
" kita akan jemput mommy, karena mommy akan tinggal di sini " mendengar itu ke dua bocah itu langsung bersorak.
" tante yang cetal membahana, nenek , anin sama kakak mau istilahat dulu ya , tante nanti di jalan hati hati ya, takut nanti di jalan tante di kila badut pelempatan" kata anin berpamitan dengan senyum tengilnya.
" Dasar anak kecil , gak tahu trend jaman know " gerutu kamila.
" Maaf bu, kalau nggak ada yang di bicara lagi, saya permisi untuk istirahat, karena nanti sore saya harus mengurus persiapan pernikahan putraku " kata bu sarah lembut, agar tidak terlihat mengusir mereka.
" Ibu mengusir kami " kata bu hera ketus.
" tidak bu hera, saya hanya masih banyak yang harus di urus nantinya " kata bu sarah.
" Baiklah, sebelum saya pergi, saya ingin mengatakan sesuatu " kata bu hera sambil memperbaiki duduknya.
" silahkan bu, apa yang ingin ibu sampaikan?" kata bu sarah.
" Saya akan merestui pernikahan naya dengan putra anda dengan syarat, maharnya harus besar dan karena saya adalah orang tua naya maka mahar itu kami yang akan menentukan dan mahar itu untuk kami, karena kami sudah membesarkan dan merawat naya, dan juga saya meminta uang bulanan untuk kami, seperti naya memberikan nya setiap bulan nya pada Kami, karena setelah naya menikah pasti dia akan tinggal di sini, maka tidak akan ada yang mengerjakan pekerjaan rumah di sana, jadi saya meminta biaya bulanan untuk membayar Pembantu dan kebutuhan kami" kata bu hera dengan tak tahu malu.
mendengar itu bu sarah menggelengkan kepalanya, ingin rasanya ia mencakar mulut wanita yang mengaku ibu itu, hatinya gemas ingin mencabik cabik orang tua yang tak tahu diri.
" maaf bu hera, untuk kehidupan rumah tangga anda itu bukan urusan kami, saya juga tidak perlu persetujuan anda untuk menikahkan putraku dan naya, jadi anda tak perlu mengajukan syarat apapun, itu tak akan menghentikan pernikahan mereka, bik sari....!!!" seru bu sarah pada asisten rumah tangganya.
bik sari tergopoh gopoh datang ke ruangan itu.
" iya nyonya "
" Antar kan tamu ini keluar " kata bu sarah yang sudah geram dengan ibu dan kakaknya naya.
Melihat bu sarah yang terlihat kesal dan marah, kamila dan ibunya sedikit bergetar tubuhnya.
" Mari bu pintu nya ada di sana " kata bik sari.
bu hera menatap tajam pada bu sarah walau hatinya sedikit ciut saat bu sarah membalas tatapannya.
" Dasar orang kaya sombong, ingat aku tak akan berhenti untuk menggagalkan pernikahan ini sampai kalian memberikan syarat yang saya ajukan " kata bu hera dan langsung berdiri dari duduknya dan kemudian menarik tangan kamila untuk pergi dari ruangan itu.
Bu sarah menggelengkan kepalanya melihat kedua orang itu pergi dari rumah nya.
" Kok ada ya orang kayak gitu, gak tahu malu banget, gak mau kerja tapi mau enaknya, ck..ck..ck..kasihan nasibmu nay dapat keluarga macam gitu, benar-benar orang yang langka, perlu di museum kan orang kayak itu" gerutu bu sarah.
****
Sedangkan farrel yang sedang di mini marketnya terlihat tidak tenang, dan akhirnya ia menyerahkan pada karyawannya dan ia bergegas ke mobilnya dan pergi ke restoran di mana kanaya bekerja.
Ia berjalan mendekati seorang sekuriti yang berjaga di depan restoran.
" Pak, saya ingin bertemu dengan kanaya " sekuriti yang sedari tadi duduk terkejut saat mendengar suara yang keras di belakangnya.
" maaf mas, ada yang bisa di bantu" kata sekuriti itu .
" saya bilang saya ingin bertemu dengan kanaya " kata farrel.
" oh mbak naya ya" farrel mengangguk.
" maaf pak mbak naya nya sedang cuti selama seminggu, karena mbak naya nya mau menikah " kata sekuriti .
Farrel menarik nafas panjang " saya tahu pak ,karena saya adalah calon suaminya " kata farrel
si sekuriti nampak bingung, " lho kalau mas calon suaminya, kok malah cari mbak naya di sini, seharusnya kan mas nya tahu di mana mbak naya , apa mas nggak tahu kalau mbak naya sudah cuti dari kemarin" kata pak sekuriti kebingungan.
" Sudahlah, tak perlu banyak tanya" kata farrel dan langsung pergi dari sana.
" Aneh ...kalau dia calon suami mbak naya pasti dia tahu kalau mbak naya sudah cuti, kok malah di cari ke sini, apa mbak naya kabur ya dan nggak mau menikah dengan pria itu, tapi undangan nya sudah di sebar di seluruh karyawan restoran, wis emboh lah bukan urusanku " kata sekuriti itu sambil menatap punggung farrel yang terlihat masuk ke dalam Mobil nya.
****
Farrel melempar kunci mobilnya dan juga dia mengambil bantal kursi dan melempar sembarangan hingga mengenai sebuah vas bunga yang ada di atas meja hingga menimbulkan suara pecah kaca.
" Farrel...apa yang kamu lakukan!!"....
##$$
Assalamualaikum readers HAPPY READING jangan lupa jejak cintanya. salam sehat selalu 🤩🥰
semangat
walaupun ini fiksi tp lucu,ada ya orang tk ngerti haram