NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 34

Halimah bergegas turun dari ranjang, ingin mengecek sumber suara klakson mobil yang memecahkan kesunyian malam. Namun, saat berada di ruang TV, ia dikejutkan oleh pintu samping yang terbuka lebar. Halimah berpikir, apakah Rafa yang membukanya?

Dengan hati yang berdebar, Halimah melangkah perlahan menuju ke arah garasi. Namun, saat melihat sosok tinggi besar sedang berdiri di samping mobil Rafa, Halimah berteriak sekencang-kencangnya. Matanya membelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Seketika, Rafa melompat dari tempat tidurnya dan menghampiri mamanya dengan cepat. Saat Rafa tiba di tempat itu, sosok misterius itu menghilang tanpa jejak, meninggalkan Halimah dan Rafa dalam keadaan terkejut dan bingung.

"Apa yang terjadi, Mama?" tanya Rafa dengan khawatir, memeluk Halimah erat.

Halimah masih terkejut, tidak bisa menjawab pertanyaan Rafa. Ia hanya bisa menatap ke arah tempat sosok misterius itu berdiri, berusaha untuk memahami apa yang baru saja terjadi.

Rafa melihat mamanya terlihat bergetar dan ketakutan, sehingga ia segera mendekap bahu Halimah dan membantunya berdiri. Halimah menatap ke arah Rafa dengan air mata yang menggenang di matanya, membuat Rafa semakin khawatir.

"Mamak, apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa membuka pintu tengah malam seperti ini?" tanya Rafa dengan nada yang lembut namun khawatir.

Rafa membimbing Halimah untuk duduk di atas springbed, kemudian ia kembali ke arah pintu dan menutupnya. Setelah itu, ia kembali menghampiri Halimah dan berjongkok di depannya, menatap wajah mamanya dengan penuh perhatian.

"Tadi, mamak melihat sosok besar dan tinggi sedang berdiri di samping mobilmu, Le," ungkap Halimah dengan suara yang bergetar. "Bahkan klakson mobilmu berbunyi kencang, membuatku terkejut."

Rafa menatap mamanya dengan mata yang serius, "Mamak yakin melihat itu? Apakah kamu tidak salah lihat?" tanyanya dengan nada yang lembut namun ingin memastikan.

Halimah mengangguk dengan yakin, "Iya, mamak yakin. Awalnya mamak kira itu kamu yang membunyikan klakson, tapi saat mamak lihat, ternyata bukan. Wajahnya begitu menakutkan, membuatku merasa takut sekali," ucap Halimah sambil bergetar, masih terlihat syok.

Rafa terlihat khawatir dan penasaran, "Apa mak sering melihat hal-hal seperti itu? Apa ini pertama kalinya?" tanyanya dengan nada yang lembut.

Halimah menggelengkan kepala, "Tidak, Le. Mamak sering mendengar hal-hal aneh belakangan ini. Kira-kira kenapa ya? Padahal dulu tidak pernah ada hal-hal seperti ini," ungkap Halimah dengan nada yang bingung.

Rafa terlihat ragu untuk berucap, namun akhirnya ia memutuskan untuk membuka rahasia yang telah ia simpan selama ini.

"Sebenarnya, Rafa juga sering melihat hal-hal yang di luar nalar, Mak. Cuma Rafa tidak pernah bilang ke Mak, takut mamak nanti jadi kepikiran," jelas Rafa dengan nada yang lembut.

Halimah terlihat kaget dan penasaran, "Apa kamu juga sering mengalaminya? Kenapa tidak pernah ngomong sama mak? Apa yang kamu lihat, Le?" tanya Halimah dengan nada yang khawatir.

"Aku takut aja nanti mak e jadi kepikiran, Mak," tutur Rafa dengan nada yang lembut. "Apa lagi kondisi mak e yang lemah, Rafa takut mak e malah sakit."

Halimah termenung sejenak, memandang ke arah jendela yang terbuka lebar. "Entahlah, Le," ujarnya dengan nada yang berat.

"Kenapa kita harus mengalami semua ini? Sekarang mak e mau serahkan semuanya ke Allah. Mak e sudah jauh dan lupa jika kita ini hanya hamba Allah yang lemah dan tidak berdaya."

Halimah menatap Rafa dengan mata yang berbinar dengan air mata. "Solat, Le. Kamu juga sudah tidak pernah solat semenjak lulus SMA. Kita dekatkan diri lagi pada sang Pencipta. Mamak yang bodoh dan salah karena tidak mendidik kamu dalam ilmu agama."

Rafa mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Iya, Mak. Rafa akan coba untuk solat dan belajar mengaji lagi." Ia duduk di samping ibunya, mencoba untuk menenangkan Halimah yang masih terlihat syok.

Halimah memandang Rafa dengan mata yang lelah. "Sekarang mak e tidur lagi ya, semoga saja tidak terjadi apa-apa lagi," ucapnya dengan nada yang lembut.

Rafa mengangguk dan memeluk ibunya, berusaha untuk memberikan ketenangan dan keamanan bagi ibunya yang tercinta.

.

.

Kini, Halimah telah kembali membuka warungnya dengan semangat baru. Ia merasa lebih tenang dan aman semenjak meningkatkan ketaatannya dalam beribadah. Warungnya kini mulai ramai lagi, bahkan Aleric juga memberikan kabar bahwa kliniknya akan segera siap. Hari-hari Halimah seakan mulai berpihak padanya, membawa kebahagiaan dan kemakmuran yang telah lama dinanti.

Sementara itu, di kontrakan Anton, suasana tidaklah sama. Mereka setiap hari selalu ribut masalah uang, kekurangan dan kesulitan. Penghasilan Anton tidaklah seperti dulu lagi, terlebih setelah mobilnya diambil oleh anaknya. Kini, ia hanya menyewa mobil teman untuk mencari nafkah, membuatnya merasa tidak berdignitas dan terpuruk. Anton mulai menyadari bahwa keegoisannya dan perlakuan buruknya terhadap Halimah telah membawa konsekuensi yang pahit.

"Ini semua gara-gara kamu, Mas," ucap Ariyani dengan nada kesal, sambil terus memasak di dapur. "Kenapa mobil itu kamu berikan pada anakmu itu? Sekarang kita harus menyewa mobil teman untuk mencari nafkah."

Ariyani berhenti memasak dan menghampiri Anton yang sedang duduk di ruang tamu, minum kopi. "Besok aku harus kirim uang buat anak aku, Mas, tapi kamu sampai sekarang belum punya uang juga," ucapnya dengan nada yang semakin tinggi.

Anton mengangkat tangan, meminta Ariyani untuk diam. "Kamu bisa diam, gak sih? Aku juga ini lagi pusing," ujarnya dengan nada yang tidak sabar.

Ariyani duduk di samping Anton, menatapnya dengan mata yang tajam. "Minta bagianmu sama Halimah, dong, Mas. Rumah itu juga kan dibangun denganmu. Dia enak bisa tinggal di rumah yang nyaman, sedangkan kamu hanya tinggal di kontrakan yang reot gini."

Anton menatap langit-langit rumahnya, merasa perkataan Ariyani ada benarnya juga. Ia merasa berhak atas rumah yang ditinggali Halimah.

Ariyani mengusap pundak Anton, mencoba untuk membangkitkan semangatnya. "Bagaimana kalau kita kesana dan membicarakan itu, Mas? Kamu berhak atas rumah itu. Minta Mbak Halimah untuk menjualnya, baru dibagi dua. Kalau dia gak mau, ya suruh dia bayar sama kamu."

"Mana mungkin, sedang tanahnya itu milik Halimah," ungkap Anton dengan nada yang masih ragu. "Itu pemberian orang tuanya, warisan dari orang tua Halimah."

Ariyani tidak mau menyerah, ia terus menghasut Anton dengan kata-kata yang tajam. "Ya, kalau dia tidak mau menjualnya, ya tinggal bayar separo dari harga rumah itu, dong, Mas. Masak kamu terima sih nanti dia tinggal dengan suami barunya di rumah itu, padahal itu hasil kerja kerasmu, Mas."

Wajah Anton berubah menjadi semangat, ia mulai terpengaruh oleh kata-kata Ariyani. "Ucapanmu ada benarnya juga, sayang," ucap Anton dengan nada yang tegas. "Baiklah, aku akan segera kesana untuk memintanya membagi dua hasil rumah itu."

Ariyani menyeringai setelah berhasil menghasut suaminya, ia merasa puas karena telah membangkitkan amarah Anton terhadap Halimah.

"Rasakan kamu, Halimah," ucap Ariyani dengan nada yang dingin. "Aku tidak akan biarkan kamu hidup tenang."

1
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
wahh Halimah dan Raffa pasti di guna2 itu
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa buk.. aku aja masuk rumahnya klo di suruh gak ada orang suka merinding 😭
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂: hiihhh kok jd serem ya
total 3 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah mau di guna² gitu? 🤔
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mantap.... /Determined//Determined/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton Ndak tau diri 😤😤
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: banget... aku ja sampe geram.. di dunia nyata ma novelnya sama aja 🤧🤧🤧
total 1 replies
biby
harusx ini judul DERITA HALIMAH bukan doa di akhir sujud krn dr awal part smpe part 25 ini blm ada sujud2x
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: 🤣🤣 iyaa... kan dia belum bertobat ceritanya kak.. masih proses.
total 1 replies
biby
sampai disini msh blm ada korelasi antara judul dg ceritax.
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: lanjut baca aj kak
total 1 replies
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
apa guna2 itu msh ada di rumah Halimah ya?
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: masih nemplok buk 🤧
total 1 replies
Nandika Mamah
hadeuh laki kaya gitu ko di pertahanin, kesehatan mental kamu sama Rafa itu yang penting, jangan lemah seh, Rafa dah gede dah pahan juga. capek deh🤦‍♀️🤦‍♀️
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa bikin sakit hti trus buat apa 😂buang aja
total 1 replies
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.
di kodein siang-siang yak 🤣🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Badai telah berlalu, kini kebahagiaan datang pada Halimah 🤧🤧
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: lebih bringas 😫
💘Ƴᾰуᾰ💘✨: /Scare//Blush/ si Anton gendeng blum tobat
total 3 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
senyam senyum baca babb ini 🤭🤭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
kode itu 🤭🤭😆
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
congrats 🎉 pernikahan kedua 💕💕
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
syukurlah si Aleric bisa datang hadir 😩 kukira di culik si Henny 🤣
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
lanjut yi.. semangat up nya
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa buk.. tpi dah kurang semngat ini 🤧🤧
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
gak heran klo Aleric ceraikan si Henny yg gila ini 🙄
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: 🤭🤭 emng gila dy itu
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
😱😱😱
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
duh Halimah baik sekalii, moga sj si Henny gak ada maksud terselubung
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Whimper//Whimper/ senangnya si Rafa menerima Aleric sbg bpk sambung
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Shy//Shy/ karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!