NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Sebuah cerita tentang perjuangan hidup Erina, yang terpaksa menandatangani kontrak pernikahan 1 tahun dengan seorang Presdir kaya raya. Demi membebaskan sang ayah dari penjara. Bagaikan mimpi paling buruk dalam hidup Erina. Dia memasuki dunia pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap akan dicintai.

Akankah dia bisa menguasai hatinya untuk tidak terjatuh dalam jurang cinta? ataukah dia akan terperosok lebih dalam setelah mengetahui bahwa suaminya ternyata ada orang paling baik yang pernah ada di hidupnya?

Jika batas waktu pernikahan telah datang, mampukan Erina melepaskan suaminya dan kembali pada kehidupan lamanya? Atau malah cinta yang lama dia pendam malah berbuah manis dengan terbukanya hati sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta Maaf

Erina sampai di depan sebuah hotel megah di tengah kota. Pemilik mobil itu bekerja disini, begitulah yang tertera di kartu nama yang diberikan pak polisi kepadanya.

Erina ragu hendak melangkah masuk, satpam yang berjaga sudah melihatnya dengan tatapan penuh curiga.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" Satpam itu menghampiri Erina yang masih berdiri celingak-celinguk di depan pintu hotel.

"Saya mau bertemu dengan orang yang ada di kartu nama ini pak" menunjukkan kartu nama pada satpam.

Satpam itu mengernyitkan dahinya, memperhatikan penampilan Erina dari bawah sampai atas berulang-ulang kali. Membuat Erina salah tingkah.

Bagaimana mungkin wanita lusuh ini punya janji dengan Tuan Arga, aku yang sudah bekerja bertahun-tahun disini belum pernah sekalipun bicara secara langsung. Gumam-gumam dalam hati pak satpam.

"Apa anda sudah membuat janji?" Tanyanya lagi.

"Sudah! Katanya saya disuruh menunggu di lobby bawah" Erina menjawab tegas.

"Kalau begitu, silahkan masuk" Satpam segera membukakan pintu, mempersilahkan Erina untuk masuk.

Wah... Bagus sekali!

Kesan pertama yang tertangkap mata Erina. Hotel ini ternyata benar-benar megah, lantai marmernya mengkilap sampai bisa dibuat berkaca, lampu gemerlapan bergelantungan di atas sana. Orang-orang berlalu lalang, seperti tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.

Erina masih terdiam, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk duduk sembarangan di sofa lobby. Takut jika ada debu menempel ikut terbawa dari mikrolet yang tadi dia tumpangi.

"Selamat siang, anda Nona Erina?" Seorang perempuan cantik mendekat ke arahnya. "Saya May, sekretaris Tuan Arga, pemilik mobil yang di tabrak oleh ayah anda"

Erina terbengong, cantik sekali!

"Silahkan ikuti saya Nona"

"B-baik" Erina menjawab terbata, kemudian melangkah mengikuti Sekretaris May yang sudah berjalan lebih dulu kearah lift. Wanita jenjang itu menekan beberapa tombol yang ada di dekat pintu lift. Erina hanya berani memperhatikan Sekretaris May dengan tatapan kagum bercampur iri.

Setelah pintu lift terbuka, mereka bergegas masuk kedalam ruangan. Sekretaris May mempersilahkan Erina untuk duduk di sofa.

"Mohon tunggu sebentar, tuan Arga sedang ada rapat di ruangan sebelah" May menganggukkan kepalanya, kemudian berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Erina.

Erina gemetar, dia berusaha mengingat-ingat naskah yang sudah dia susun di dalam mikrolet selama perjalanan kesini. Namun tetap saja, dia takut, bagaimana jika pemilik mobil tidak mau membebaskan ayahnya. Tangannya berkeringat, membayangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada dia atau ayahnya.

Cklek!

Suara pintu terbuka, Erina reflek berdiri. Ternyata May yang datang dengan nampan berisi secangkir teh dan semangkuk buah di tangannya.

"Kenapa berdiri Nona?" May memandang Erina heran.

"Sekretaris May" Erina menarik tangan May untuk duduk, membuat wanita itu sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Erina. "Apakah Presdir Zenica orangnya baik?"

May sedikit tercengang mendengar pertanyaan Erina, namun dia tetap berusaha menjawab sopan "Nanti anda akan tahu setelah anda bertemu langsung dengan Tuan Arga"

Jawaban May sama sekali tidak membantu, Erina semakin gemetaran.

Bagaimana ini? Aku bahkan belum pernah bertemu dengan Bos besar perusahan Zenica. Gak papa Erina, semua pasti baik-baik saja!

Tapi bagaimana kalau dia marah dan memukulku atau bahkan menghabisiku?

Ya Tuhan... Seharusnya aku tidak datang kesini.

Ayah... Kenapa kau selalu menempatkanku dalam masalah.

Erina merutuki perbuatan ceroboh ayahnya dalam hati.

Meski tidak sengaja, seharusnya ayah tidak membawa mobil box makanan dalam keadaan mabuk.

Cukup lama Erina menunggu, dia melirik May yang masih sibuk dengan kertas-kertas bertumpuk yang ada di mejanya.

Huft! Lama sekali! Aku harus menunggu sampai kapan?

Cklek!

Pintu ruangan terbuka, May segera berlari menyambut orang yang baru saja masuk kedalam. "Tuan Arga, Nona Erina sudah menunggu" May melihat Erina dengan sudut matanya.

Erina terbengong, ternyata Presdir Zenica sangat tampan. Dia tidak beranjak dari duduknya, masih melongo seperti orang kehilangan akal.

"Nona Erina!" Arga memanggil setengah berteriak sampai memenuhi langit-langit ruangan. Erina yang masih melongo seketika terlonjak kaget mendengar suara Arga. Nyalinya tiba-tiba menciut seperti butiran debu yang terbang terbawa angin.

"Bagaimana pertanggung jawaban anda atas mobil saya yang rusak?" Arga duduk dihadapan Erina, sedangkan May berdiri dibelakangnya tanpa ekspresi.

Erina mengelus dadanya, hampir saja jantungnya melompat keluar dari sarangnya mendengar bentakan dari Arga.

Apaan sih, aku kan gak budek. Kenapa dia berteriak sampai segitunya. Cih! Tampan-tampan ternyata menyebalkan!

"Silahkan jawab pertanyaan Tuan Arga, Nona Erina!" May ikutan bicara dengan nada tinggi. Membuat Erina tersadar dari lamunannya. Dan langsung mengerti akan kondisinya yang sedang berhadapan dengan Tuan Arga.

"Ma-maafkan kecerobohan ayah saya Tuan" Erina mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya, berusaha memohon ampunan dan belas kasihan Tuan kaya raya yang ada di hadapannya.

"Apa kau pikir dengan minta maaf semuanya akan selesai?"

Erina terdiam, bagaimana ini raut muka Tuan Arga sudah memerah menahan amarah.

"Saya tidak punya uang sebanyak itu Tuan, bisakah anda berbaik hati pada rakyat jelata seperti kami" Erina menunduk, memelas.

"Kalau ayahmu tidak bisa membayar uang ganti ruginya, berarti dia harus mendekam di penjara!" Arga menjawab enteng.

Erina mendongak menatap Arga, bingung. Dia mulai memutar otak bagaimana caranya agar orang didepannya bisa berbelas kasih padanya.

"Saya mohon Tuan. Jika tidak, ijinkan saya mencicilnya setiap bulan"

Huhuhu!! setiap bulan, gajiku saja tak seberapa. Sepertinya aku harus mencicilnya seumur hidupku. Erina menangis dalam hati.

"Baiklah akan aku beri waktu satu bulan untuk melunasinya"

"Apa!" Erina membelalak. Namun segera menutup mulutnya dengan tangan, sadar dengan siapa dia bicara " Maafkan saya Tuan, maksud saya akan mencicil 1 bulan sekali. Bukan mencicilnya dalam 1 bulan"

Dia ini bodoh atau apa sih, bagaimana mungkin rakyat jelata sepertiku bisa melunasi hutang 1M dalam jangka waktu 1 bulan.

"May, telfon kantor polisi sekarang, katakan Hermawan tidak bisa membayar ganti ruginya"

"Baik Tuan"

Erina tercekat, buru-buru dia berlutut, memeluk kaki Arga yang hendak pergi meninggalkannya. "Maafkan saya, maafkan saya, tolong jangan jebloskan ayah saya kepenjara!" Erina benar-benar memohon. Persetan dengan harga dirinya. Rakyat jelata sepertinya memang tidak pantas memiliki harga diri.

Arga mengeram, raut wajahnya menunjukkan kekesalan yang teramat sangat.

Untungnya dia wanita, kalau laki-laki sudah kutendang wajahnya!. Arga.

May yang melihat wajah Tuan Arga tidak nyaman, menjadi sedikit panik, "Lepaskan tangan anda Nona Erina! Jangan keterlaluan!" Bentak Sekretaris May pada Erina. Namun Erina tetap tidak bergeming, bahkan butiran-butiran kristal mulai berjatuhan di pipinya.

May menarik paksa tangan Erina, agar terlepas dari kaki Arga "Tolong saya Tuan, jika perlu biarkan saya membayarnya dengan tubuh saya!"

May semakin membelalak melihat ketidak sopanan Erina. Erina yang menyadari kesalahannya dalam memilih kosa kata, segera memperbaiki "Maksud saya, saya bersedia menjadi pelayan anda Tuan tanpa digaji sepeserpun, tapi tolong lepaskan ayah saya"

Arga muak mendengar ocehan Erina, segera dia berlalu keluar ruangan dengan kaki jenjangnya. Meninggalkan Erina yang masih meraung-raung di lantai.

Erina kembali berdiri, menatap nanar kepergian Tuan Arga sambil mengibaskan-ngibaskan tangannya di lutut.

Cih! Sombong sekali Tuan Muda itu.

"Saya akan menghubungi Nona Erina lagi, lain kali jangan lakukan hal itu lagi Nona. Tuan Arga tidak akan menyukai hal itu"

May mempersilahkan Erina keluar dari hotel, dan mengingatkannya kembali bahwa dia harus melunasi semua biaya ganti rugi dalam jangka waktu 1 bulan. Jika tidak, maka terpaksa ayahnya akan ditahan.

Erina melangkah gontai setelah di usir secara halus oleh Sekretaris May. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Uang sebanyak itu tidak mungkin dia dapatkan begitu saja. Keringat mengucuri keningnya. Ibu, aku harus bagaimana?

Sesampainya di depan toko, Billa dan Dava segera menyerbu Erina. "Bagaimana? Berhasil?" Billa bertanya antusias, namun menyadari air muka Erina yang muram, dia melepaskan tangannya dari lengan Erina. "Gagal ya?"

Hanya dibalas anggukan oleh Erina.

.

.

(BERSAMBUNG)

1
Aini~
di BAB ini Arga keterlaluan banget loh, kasihan banget Erina... nyeseknya sampai sini loh thor... 😢😢
Aini~
heh, kasian loh... dia udah effort banget.
egoisnya kebangetan si arga nih...
Aini~
wadduh, kok jadi posesif kebangetan gini???
Aini~
ngomong aja kalau cemburu, jangan malah bilang jelek. semua orang jadi salah paham kan!!!
Aini~
biarin aja sih Bi, biar kepala Arga di geplak sama tongkat si kakek
Reni Anjarwani
lama2 males sama arga
Aini~
makanya, jangan cuma bisa bilang jelek. istri kalau lebih di perhatikan lagi bakalan lebih cantik dari perempuan2 di luar sana...
Reni Anjarwani
kalau suatu saat ditinggal erins bakal menyesal arga , pas ditinggal paa arga udah cinta , tenang erina cuma 1 th kontrak pernikahanmu
Aini~
Jadi Erina cuma dipakai buat alat balas dendam, benar2 keterlaluan si Arga😡
Aini~
Kenapa dia masih mengingat mantan yang jelas2 sudah ninggalin dia,
Aini~
tenang Erina, si Arga udah kelihatan bucin tuh, gak usah takut kecintaan sendiri 🤭🤭
Ablay Chablak
cm 1bab aja thor...
Aini~
wkwkwkw... kalau tahu bakalan diapain ya Erina 🤭🤭🤭
Aini~
wkwkwkwk... saking posisifnya, kalau seperti itu kenapa dia tidak memanggil dokter wanita tadi??
Aini~
Arga kan bukan manusia normal 😅😅
Aini~
wkwkwkwkw... hayo di tagih cucu, awas ada drama2 masik RS lagi 🤣🤣
Aini~
matanya sudah keracunan cinta kali 🤭🤭
Aini~
molai kang modus beraksi 🤭🤭
Aini~
wkwkwk.. kelakuan presdir bisa di luar nurul begitu yak 🤣
Aini~
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!