Liam, seorang DJ tampan di sebuah diskotik mewah, terperangkap dalam lingkaran setan. Ia dipaksa menjadi "pria bayaran" oleh Mr. Ricardo, pemilik diskotik yang kejam. Liam terpaksa menerima tip dari para wanita kaya, meski hatinya menolak. Ia berusaha bebas, namun ancaman Mr. Ricardo dan desakan teman-temannya membuatnya terjebak. Suatu malam, Amanda, seorang wanita muda kaya raya yang sering berkunjung ke diskotik tersebut, tertarik pada Liam. Amanda terbiasa mendapatkan apa saja yang diinginkannya dengan uangnya, namun Liam berbeda. Liam tidak tertarik pada uang Amanda, dan ini justru membuat Amanda semakin tertarik padanya. Amanda menawarkan Liam uang sebesar dua miliar rupiah untuk menjadi miliknya. Tawaran ini menjadi titik balik dalam hidup Liam. Apakah Liam akan menerima tawaran Amanda dan bebas dari jeratan Mr. Ricardo? Atau akan ada konflik yang akan terjadi? Akankah cinta mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 20 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Mr. Ricardo, dengan wajah yang masih pucat dan luka yang belum sembuh sempurna, merencanakan balas dendamnya dengan teliti. Ia tidak akan bertarung secara terbuka lagi.
Kali ini, ia akan menggunakan cara yang lebih halus dan licin. Ia akan menyerang Liam dari balik bayangan.
Ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari informasi tentang Liam. Ia ingin mengetahui semua kelemahan Liam, semua hubungan Liam, dan semua aktivitas Liam.
Ia ingin mengetahui segalanya tentang Liam, agar ia bisa merencanakan serangan yang efektif dan mematikan.
Sementara itu, Liam menjaga Amanda di rumah sakit. Ia mengunjungi Amanda setiap hari, menatap wajah Amanda yang tenang dalam tidurnya.
Ia bercerita kepada Amanda tentang sehari-harinya, tentang perasaannya, tentang segalanya. Ia berharap Amanda bisa mendengar suaranya, merasakan kehadirannya.
Hari-hari berlalu. Kondisi Amanda masih sama. Ia masih koma. Liam mulai kehilangan harapan. Ia mulai merasa lelah dan putus asa. Namun, ia tetap kuat. Ia tidak mau menyerah. Ia akan terus berjuang untuk Amanda.
Setiap hari, Liam selalu membawa buket bunga untuk Amanda. Bunga-bunga itu berwarna-warni, indah, dan harum. Liam meletakkan bunga-bunga itu di samping tempat tidur Amanda. Ia berharap aroma bunga-bunga itu bisa membuat Amanda cepat bangun.
"Nona... kau tidak boleh terus seperti ini," lirih Liam, suaranya penuh dengan kesedihan dan kekhawatiran.
Ia menggenggam tangan Amanda dengan erat, menatap wajah Amanda yang tenang dalam tidurnya. "Bangunlah... aku merindukanmu."
Liam mencium kening Amanda dengan lembut. Ciuman itu penuh dengan cinta, kesayangan, dan harapan. Ia berharap ciuman itu bisa memberikan Amanda kekuatan untuk bangun dari komanya.
"Lihat.... aku menunggumu disini Nona, aku merindukan mu sangat.... sangat rindu" ia mengusap wajah amanda dengan lembut.
Ia ingin Amanda cepat sembuh, agar mereka bisa hidup bahagia bersama lagi. Ia ingin kembali melihat senyum Amanda, mendengar tawa Amanda, dan merasakan hangatnya pelukan Amanda.
...✧༺♥༻✧...
Satu bulan berlalu. Amanda masih koma. Liam tetap setia menemani Amanda di rumah sakit setiap hari. Ia tak pernah lelah menjaga Amanda, memberikan bunga setiap hari, berbicara dengannya, dan menunggu dengan sabar Amanda bangun.
Di sisi lain, Mr. Ricardo mendapatkan kabar tentang keberadaan Liam. Ia mengetahui bahwa Liam selalu berada di rumah sakit, menemani Amanda yang masih koma. Sebuah senyum sinis tersungging di bibir Ricardo.
"Tuan saya dapat kabar bahwa Amanda sedang koma saat ini". ucap salah satu anak buahnya.
"Koma... menarik," gumamnya, suaranya keras dan penuh keganasan.
"Persiapkan malam ini. Kita akan ke rumah sakit. Di mana Liam tidak ada."
Mr. Ricardo, dengan luka-lukanya yang sudah sembuh, bergegas menuju rumah sakit. Ia memilih waktu di mana ia yakin Liam tidak berada di sana. Niatnya jahat dan kejam.
Ia akan mengakhiri hidup Amanda saat Amanda masih koma dan tidak sadarkan diri. Ia ingin membuat Liam menyesal seumur hidupnya. Ia ingin Liam merasakan rasa sakit kehilangan yang sama seperti yang ia rasakan.
"Liam... kelemahan mu adalah amanda dan aku akan menghancurkan kemaleman mu itu" senyum licik terukir di wajah ricardo.
Dengan langkah cepat dan tegas, Ricardo masuk ke ruangan Amanda. Ia memandang Amanda yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit. Wajah Amanda pucat, napasnya terlihat sesak.
Ricardo merasakan sesuatu yang menggerakkan hatinya, seakan ada sesuatu yang menahannya untuk melakukan kejahatan itu.
Namun, segera ia menepis perasaan itu. Ia mengingat kembali kejahatan Liam yang telah menghinanya. Ia mengingat kembali rasa sakit dan luka yang ia rasakan. Api dendam di dalam hatinya kembali menyala.
Amanda membuka matanya. Tatapannya tenang, namun kosong. Ia terbangun dari komanya, namun ingatannya seakan hilang.
"Siapa kau...? Mengapa di sini...?" tanyanya dengan suara lemah, tatapannya mencari jawaban.
Ricardo terdiam sejenak. Langkahnya terhenti. Ia berpikir dalam hati, "Ah... dia tidak ingat dirinya sendiri juga. Ini bagus... aku akan memanfaatkannya."
Kesempatan ini terlalu baik untuk dilewatkan. Ia akan menggunakan amnesia Amanda untuk keuntungannya.
Ricardo mengambil kesempatan ini untuk berpura-pura menjadi ayah Amanda. Dengan wajah yang penuh dengan kepura-puraan, ia mendekati Amanda.
"Oh, nak... kau sudah bangun," ujarnya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang, meskipun itu hanya pura-pura. "Ini ayah."
Amanda menatap Ricardo dengan tatapan yang bingung. "Ayah...?" tanyanya dengan suara yang lemah dan ragu.
"bagaimana mungkin... pergilah aku tak mengenal mu" amanda masih ragu dan tak percaya.
Ia mencoba untuk mengingat, namun kepala nya terasa kosong. "Aku... aku tidak ingat..."
"Lalu... siapa namaku... siapa aku?" ucap amanda dengan tegas.
"Sayang... masa kau lupa dengan Ayah? Namamu Freya... sayang..." ujar Ricardo, suaranya penuh dengan kasih sayang yang pura-pura.
Dalam hatinya, ia bergumam, "Aku akan memberikan nama putriku yang sudah meninggal kepadanya."
Ia merencanakan untuk memanipulasi Amanda, menggunakan amnesia Amanda untuk tujuan jahatnya. Ia akan memperlakukan Amanda seperti putri kandungnya yang sudah meninggal.
"Freya?" Amanda mengulang nama itu, suaranya masih lemah dan ragu. Ia mencoba untuk mengingat, namun ingatannya masih kosong. Ia hanya bisa menatap Ricardo dengan tatapan yang bingung.
Ricardo tersenyum sinis. Rencananya berjalan lancar. Ia lalu menarik seseorang yang berada di belakangnya.
"Oh, iya, dan ini tunanganmu," kata Ricardo, memperkenalkan orang itu kepada Amanda. Orang itu adalah Septian, yang telah dipaksa untuk berpura-pura menjadi tunangan Amanda.
Amanda menatap Septian dengan tatapan kosong. Ia tidak mengenal pria itu, namun ada sesuatu yang terasa sedikit familiar.
"Tunanganku...?" gumamnya pelan, suaranya masih lemah. Ia tidak ingat apa pun tentang masa lalunya, termasuk siapa tunangannya. Namun, instingnya memberi tahu ada sesuatu yang salah.
Septian, yang dipaksa untuk berperan, tersenyum kaku pada Amanda. Ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini.
Ia ingin menarik diri, namun Ricardo telah mengancamnya. Ia hanya bisa berharap semua ini akan cepat berakhir.
Ricardo memperhatikan Amanda dengan seksama. Ia melihat keraguan di mata Amanda. Ia tahu Amanda belum benar-benar percaya dengan kebohongannya.
Namun, ia yakin akan bisa memanipulasi Amanda sepenuhnya. Ia akan memanfaatkan amnesia Amanda untuk tujuan jahatnya. Ia akan memperlakukan Amanda sesuai keinginannya.
"Apakah kau benar tunanganku?" tanya Amanda, suaranya penuh dengan keraguan.
Ia masih belum percaya sepenuhnya pada Septian. Ia merasa ada sesuatu yang salah, namun ia tidak bisa menjelaskan apa itu.
Septian menatap Amanda dengan tatapan yang penuh dengan kebohongan. "Benar," jawabnya, suaranya gemetar sedikit.
"Kau tidak ingat? Kita saling mencintai." Ia berharap Amanda akan percaya padanya.
Ia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan Amanda untuk dirinya sendiri. Merebut Amanda dari Liam.
"aku...aku tak mengenal mu, aku tak ingat... semuanya" amanda memegang kepalanya yang pusing.
...✧༺♥༻✧...
Ricardo meninggalkan ruangan dengan senyum licik di wajahnya. Rencananya berjalan lancar. Ia telah berhasil memanipulasi Amanda. Sekarang, ia tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melakukan langkah selanjutnya.
Septian memanfaatkan kesempatan ini. Ia mencium bibir Amanda dengan paksa. "Freya sayang," bisiknya, suaranya penuh dengan kebohongan. "Aku senang kau sudah bangun."
"coba ingat, aku " sebuah pertanyaan septian menuju kebohongan besarnya untuk amanda.
Amanda membalas ciuman Septian. "Septian," bisiknya di antara ciuman itu, suaranya penuh dengan kepercayaan yang naif.
"Kau benar... mencintaiku." Amnesia yang dialaminya telah membuatnya lupa akan segalanya, termasuk hubungan sebenarnya dengan Liam. Ia terjebak dalam manipulasi Ricardo dan Septian.
Septian memperdalam ciumannya, membuat Amanda benar-benar mempercayainya. "Freya," bisiknya di antara ciuman mereka, suaranya penuh kepemilikan.
"Kau milikku." Sentuhan Septian yang awalnya paksa, kini berubah menjadi lebih lembut, lebih penuh dengan perasaan.
Ia tidak menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada Amanda, atau lebih tepatnya, Freya. Peran yang awalnya dilakukan dengan terpaksa, kini telah menghanyutkan perasaannya.
Ricardo, dari balik bayangan, memberikan isyarat kepada anak buahnya. Waktunya telah tiba. Ia ingin membawa Amanda, atau lebih tepatnya Freya sekarang, menjauh dari rumah sakit.
Ia ingin menjauhkan Amanda dari jangkauan Liam. Ia ingin memiliki Amanda untuk dirinya sendiri. Ia ingin memperlakukan Amanda seperti putri kandungnya yang sudah meninggal.
Ricardo memerintahkan Septian untuk membawa Amanda pergi dari rumah sakit. "Bawalah Freya ke tempat yang aman," perintah Ricardo dengan suara yang rendah dan tajam.
"Jangan biarkan siapapun mengetahui keberadaan kalian." Ia ingin Amanda benar-benar terlepas dari Liam.
Septian menuruti perintah Ricardo. Ia menggendong Amanda. dan membawanya keluar dari rumah sakit. Ia merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang bertentangan dengan perasaannya.
Di satu sisi, ia jatuh cinta pada Amanda. Di sisi lain, ia merasakan rasa bersalah karena telah memanipulasi Freya.
...✧༺♥༻✧...
...Bersambung.......
terima kasih sudah mampir karyaku yaaa