NovelToon NovelToon
25 ATURAN IBLIS

25 ATURAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: muhamad aidin

Sarah sang pemeran utama beserta para survivor lainnya telah berada di sebuah dunia tiruan yang nampak aneh. Mereka harus bisa bertahan hidup dengan melewati permainan yang di sebut dengan " 25 aturan iblis ", dimana permainan ini memiliki setiap aturan dan teka teki yang cukup menyulitkan. yang berhasil bertahan hidup sampai akhir, adalah pemenangnya. lalu hadiah yang akan di terima adalah satu permintaan apa saja yang diinginkan...... Mampukah Sarah dan para survivor lainnya keluar dari dunia aneh itu..? lalu bagaimana caranya Alena adik perempuan Sarah yang telah menghilang selama 12 tahun berada di dunia itu....?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muhamad aidin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : teror iblis Vannah ( part 2 )

Malam kedua, di dalam hutan. Obor yang kami dapatkan kini telah hilang. Pencahayaan hanya dari sinar bulan dan kayu yang kami buat menjadi obor seadanya.

Beruntungnya sesaat matahari telah tenggelam, kabut tebal yang menyelimuti seluruh hutan telah hilang. Malam ini terlihat cerah dengan bulan purnama penuh.

" Masih jauh....? ". Tanya Sarah kepada Dian yang masih terus berjalan menuntun mereka ke tempat jasad anak-anak itu.

" Sedikit lagi.... ". Dian masih menuntun pelan-pelan melewati akar-akar pohon yang merambat. Sementara Elang masih mengikuti kedua gadis itu dari belakang, dengan obor buatannya.

Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, akhirnya kami sampai di sebuah pohon rindang.

" Astaga.... ". Kami berdua sangat terkejut, pohon rindang yang cukup besar itu, sebuah pemandangan mengerikan terpampang jelas. Mayat-mayat manusia tergantung di setiap dahannya, tidak hanya anak-anak saja, namun para survivor yang lain. Jumlahnya tidak sedikit, cukup banyak.

Dian meringkuk ketakutan mengulang kembali momen tragis yang membuatnya ketakutan setengah mati. Mayat-mayat yang tergantung itu semua adalah korban dari iblis Vannah.

" Tidak ada jasad Hadi ". Elang sudah mencari ke beberapa titik, memeriksa semua jasad yang menggantung itu sacara cermat.

" Anak-anak ini, semuanya mati.... ". Sarah memegang salah satu kaki jasad anak yang tergantung. Air matanya menetes ketika melihat wajah-wajah yang familiar. Wajah anak-anak yang baru saja dia temui.

Dian tertawa kencang , wajahnya tiba-tiba tertunduk. Tawanya mampu membuat Buluk kuduk kami bergetar hebat.

" Kenapa dengan Dian...? ". Elang menunjuk Dian yang sudah berdiri tidak jauh dari mereka berdua. Wajahnya tertunduk sambil tertawa melengking.

" Dian..... Kami gak apa-apa...? ". Sarah perlahan mendekat. Ketika sudah dekat Sarah memegang kedua bahu Dian.

" Dian udah mati.... Di sini Vannah.... Hahahahaha ". Ucapan Dian mampu membuat bulu kuduk Sarah berdiri.

" Dian.... Kamu jangan bercanda.... Dian... Kami denger kakak ". Sarah mencoba mengguncang-guncang tubuh Dian.

Dian perlahan mengangkat kepalanya.

" Sudah di bilangin, Dian udah mati , yang di sini Vannah .... Hahahahahahha ". Mata memutih semua, dari mulut keluar lendir putih , dan wajah yang pucat.

Sarah terpelanting ke belakang, di terjatuh duduk sakit kagetnya dengan ekspresi wajah Dian yang berubah total.

" Sarah menjauh... ". Belum sempat Elang menyelematkan Sarah. Akar pohon turun dari atas, lalu menjerat leher Elang dan mengangkatnya ke atas.

Sarah yang melihat itu, mulai panik dan ingin membantu Elang. Namun sebuah pisau mendarat dan menancap di bahu Sarah. Sarah berteriak kesakitan ,karena pisau itu menusuk bahunya, dan semua itu perbuatan Dian, yang sudah kerasukan iblis Vannah, dua tertawa melengking menyaksikan Sarah dan Elang menderita.

" Kak Sarah ayo kita main.... Main dokter-dokteran ". Dia tersenyum menyeringai.

Elang masih tergantung dengan akar pohon menjerat lehernya, hanya suara ngorok yang terdengar. Elang terus memberontak, semakin terjebak lama, makan dia akan mati karena susah bernafas. Elang berusaha untuk tetap sadar walau sulit untuk bernafas, apakah dirinya akan bernasib sama dengan para jasad yang menggantung itu...? .

" Kak, Sarah mau aku tusuk dimana dulu...? Perut kah...? Leher....? Kepala...? Atau..... Jantung....? ". Sambil mengarahkan ujung parang ke seluruh bagian tubuh Sarah. Sarah ketakutan bukan main, dia berpacu dengan waktu sebelum Elang akan mati.

" Dasar iblis laknat, keluar dari tubuh Dian... ". Bukannya takut Sarah malah mengancam.

" Dibilanginnya Dian udah mati.... Dasar wanita jalang sialan ". Dian yang sudah kerasukan itu langsung mengangkat parang setinggi-tingginya, kali ini dia mengincar perut Sarah.

" Cepat pergi ke neraka sana, dasar wanita jalang ". Dian yang sudah dikuasai Vannah langsung mentujleb Sarah..... Crat......

Parang itu terlepas dari tangan Dian sebelum menancap ke perut Sarah.

Dor..... Satu tembakan berhasil mengenai akar rambat yang menjerat leher Elang. Elang terjatuh ke tanah sambil terbatuk dan sesak nafas.

" Syukurlah masih sempet ". Orang yang menyelamatkan Elang adalah Bara.

Sementara di tempat lain, Alena berhasil menebas punggung Dian dengan samurai. Darah segar keluar dari tubuh Dian yang masih kerasukan.

" Kakak gak apa-apa kan....? ". Alena langsung membantu Sarah.

" Alena.... Kenapa kamu ada di sini...? ".

" Panjang ceritanya, sekarang kita harus pergi dari sini ". Alena langsung membopong Sarah,membantunya berjalan.

Dian yang terkena sabetan samurai langsung kembali bangkit, seakan tidak merasakan sakit, walau darah segar sudah keluar dari punggungnya.

" Jangan kira kalian bisa lolos, dasar jalang-jalang sialan...!!!!!! ". Dian mengambil parang yang terjatuh tidak jauh dari tempatnya, lalu mulai menyerang kembali Sarah dan Alena.

....Dor...... Satu tembakan langsung bersarang di kepala Dian. Tapi anehnya dia masih mampu bergerak.

" Bangsat... sebenarnya makhluk apa sih.... ". Bara sedikit emosi, lalu kembali menembak, kali ini dua kali tembakan terarah ke jantung dan leher Dian. Seketika Dian pun tumbang.

" Ayo cepat pergi dari sini...". Bara memberi kode secepatnya jalan menjauh dari sini.

Di tempat lain, Hadi yang sedang berdiri menunggu kedatangan mereka berempat sudah berdiri tidak jauh dari tempat Sarah berada.

" Syukurlah kalian selamat, lewat sini.... ". Setelah melihat kami berempat, Hadi langsung menunjuk ke bawah di mana ada aliran sungai di bawahnya.

sementara itu setelah beberapa menit, Dian kembali membuka matanya. Kali ini seluruh matanya telah menghitam, dan gigi-giginya sudah menjadi runcing. Dian tersenyum menyeringai lalu terduduk.

" Mangsaku sudah pergi rupanya. Mau main petak umpat denganku.... ". Dia menyeringai seram, dengan sorot tajam mata hitamnya.

1
🍧·🍨Kem tình yêu
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
LaConstieConsti
Benar-benar merinding dan merasa terobsesi dengan cerita ini, thor! ❤️
muhamad aidin: terima kasih untuk masukannya.... semoga ke depannya bisa terus menulis untuk para pembaca.....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!