NovelToon NovelToon
I Love You, Mba!

I Love You, Mba!

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:44k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena latar belakang Shazia, hubungan nya bersama Emran tak direstui oleh orang tua Emran. Tapi adiknya Emran, Shaka, diam-diam jatuh hati pada Shazia.

Suatu hari sebuah fakta terungkap siapa sebenarnya Shazia.

Dengan penyesalan yang amat sangat, orang tua Emran berusaha keras mendekatkan Emran dan Shazia kembali tapi dalam kondisi yang sudah berbeda. Emran sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuanya sekaligus teman kerja Shazia. Dan Shaka yang tak pernah pantang menyerah terus berusaha mengambil hati Shazia.

Apakah Shazia akan kembali pada pria yang dicintainya, Emran atau memilih menerima Shaka meski tak cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlambat

Dirgantara group.

PRANG

"Ibu..."

Shazia yang terkejut segera berdiri dan sigap menahan tubuh Aliyah yang terhuyung.

"Ibu kenapa?" tanya Shazia khawatir melihat wajah Aliyah yang tampak memucat dan tubuh yang gemetaran.

"Ma-maaf, nak. Ibu enggak sengaja jatuhi piring." Aliyah menjawabnya keluar dari pertanyaan Shazia. Tak mungkin ia berterus terang apa yang dirasakan nya saat ini.

Tadi saat mendengar nama Dirgantara group, Aliyah begitu shock. Karena nama perusahaan itu ada hubungan nya dengan masa lalunya yang menyakitkan. Hingga, Aliyah tak sadar menjatuhkan piring yang sedang dipegangnya.

"Apa ibu sakit? kita ke dokter ya, Bu !"

Aliyah segera menggeleng menolak ajakan Shazia.

"Enggak usah. Ibu cuma kelelahan sedikit aja. Istirahat sebentar juga pasti baikan lagi. Kamu enggak usah khawatir ya."

Aliyah berusaha berdiri tegak, tak ingin ditopang Shazia. Memperlihatkan senyum nya seolah ia baik-baik saja, karena ia tak ingin putri nya itu khawatir dan memikirkan nya.

"Ibu yakin ?" tanya Shazia yang merasa tak yakin jika kondisi ibunya baik-baik saja. Wajah pucat nya lah yang membuatnya tak yakin meski bibir sang ibu menyunggingkan senyum.

"Iya, sayang. Ya udah yuk, kita sarapan. Nanti kamu terlambat lho."

Shazia menghela nafas menyerah karena sang ibu terus mengelak. Ya sudah lah ia tak bisa memaksa untuk membawanya ke dokter.

"Biar Shazia aja yang ambil, Bu."

Shazia mencegah Aliyah yang hendak memungut piring yang ia jatuhkan tadi. Beruntung piring tersebut terbuat dari bahan anti pecah.

Aliyah tersenyum.

"Makasih ya, nak."

Shazia mengangguk senyum, kemudian segera memungut piring yang letaknya agak jauhan dari meja makan.

Sarapan pun berlangsung. Tak ada obrolan di atas meja makan tersebut. Kedua wanita beda generasi itu fokus pada makanan dalam diam dan tentu dengan pikiran masing-masing.

Dirga, Dirga ! Aliyah menatap pada makanannya tanpa minat. Mengingat nama bos Shazia, Aliyah kembali dilanda perasaan berkecamuk. Ia begitu resah, gelisah, dan takut jika bos Shazia adalah orang yang sama dengan orang di masa lalu nya.

"Ya Allah. Bagaimana jika bos Shazia adalah........"

"Kenapa nasi goreng nya cuma di aduk-aduk aja, Bu?" Tanya Shazia.

Jangan dikira Shazia tak memperhatikan gelagat aneh Aliyah meski mulutnya terus mengunyah. Setelah kejadian jatuh nya piring tadi, ia curiga seperti ada sesuatu yang sedang ibunya itu sembunyikan. Tapi apa?

Aliyah terkesiap begitu ia menyadari jika Shazia memperhatikan nya. Wanita itu lantas memaksa bibir nya tersenyum dan berusaha bersikap biasa.

"Nasi nya masih panas, sayang. Kamu kan tau ibu enggak bisa makan makanan yang masih panas." Aliyah beralasan.

Shazia manggut-manggut dan memilih tak lagi bersuara, meski ia tahu sang ibu hanya beralasan saja.

"Assalamualaikum !!"

Tiba-tiba, terdengar suara seseorang memberi salam di depan pintu utama rumah tersebut.

"Biar Shazia saja, Bu."

Shazia langsung beranjak sebelum ibunya bersuara.

Seorang pria muda termangu tanpa kedip pada saat Shazia membuka pintu. Entah apa yang ada di otak pria tersebut melihat wanita dihadapan nya.

Shazia yang merasa risih dipandang terus menerus pun lantas mengibaskan tangan di depan wajah pria tersebut.

Pria tersebut terkesiap dan salah tingkah.

"Ma-maaf, mba."

"Mau mencari siapa ya, mas?" Tanya Shazia to the point.

"Saya mau bertemu dengan mba Shazia," jawab pria tersebut.

"Ya, saya sendiri."

Yang kedua kalinya, pria tersebut kembali menatap Shazia tanpa kedip. Bahkan kini mulutnya tampak menganga. Entah apa yang pria tersebut pikirkan.

Melihat tampang nya, Shazia mendengkus sebal.

"Maaf, mas. Saya sedang buru-buru. Mas ada perlu apa ya mencari saya?" Tanya Shazia yang kesal. Selain kesal melihat mimik mukanya, Ia memang harus segera berangkat ke kantor. Sementara orang yang entah siapa ini seolah membuang-buang waktunya.

"Na-nama saya, Coky, mba. Saya diperintahkan sama bos Shaka kemari untuk....."

"Sebentar. Bos Shaka !!!" sela Shazia dengan kening mengkerut.

"Oh, maaf. Ma-maksud saya, mas Shaka. Ya, mas Shaka." Pria tersebut meralat ucapan nya dan bertingkah aneh.

Shazia manggut-manggut begitu ia teringat sesuatu.

"Jadi mas ini seorang tukang yang di telpon si Shaka tadi malam untuk membenarkan pintu kamar mandi saya ya?"

"Tukang !!" lirih Coky, kemudian menggaruk kepalanya bingung. Pria itu lantas menyengir. Tidak mengiyakan tidak pula menyangkal di sebut tukang oleh Shazia.

Shazia memindai penampilan pria yang bernama Coky tersebut. Apa si Shaka tak salah memanggil tukang. Seorang tukang yang mau membenarkan pintu kamar mandi saja penampilan cukup rapih seperti yang bekerja di kantoran. Kemeja lengan panjang dan celana bahan serta menggunakan sepatu kulit warna cokelat.

"Ada siapa, sayang? Tanya Aliyah di belakang Shazia.

Shazia lantas menoleh pada Aliyah.

"Ini Bu. Ada tukang suruhan si Shaka yang mau benerin pintu," jawab Shazia.

"Ohh.." Aliyah pun mendekat.

Karena Shazia harus segera berangkat ke kantor, pria yang bernama Coky itu pun ia serahkan pada ibunya saja. Biar ibunya nanti yang mengurusi masalah pintu kamar mandi.

"Shazia berangkat dulu ya, Bu."

Shazia menyalimi Aliyah dan mencium pipi kiri dan kanan nya. Suatu kebiasaan yang sudah diterapkan sejak sedari kecil.

"Iya, sayang. Kamu hati-hati ya !"

Shazia mengangguk senyum, kemudian berlalu.

Aliyah menatap kepergian Shazia dengan perasaan tak tenang.

"Ya Allah. Kalau benar bos Shazia adalah pak Dirga, semoga pria itu enggak mengenali siapa Shazia. Tolong lindungi putri ku ya Allah !!"

Shazia melangkah terseok-seok menuju gedung dimana dirinya mencari rezeki. Gadis itu datang telat tiga puluh menit gara-gara motor ojek online yang ia tumpangi mogok di tengah jalan.

Omelan Irwan pun membayangi pikiran Shazia. Tapi gadis itu tak peduli. Ia pikir yang penting masuk dulu dan menyerahkan paper bag yang ia bawa pada big bos. Urusan hukuman itu soal nanti.

"Permisi, pak Seno !!"

Shazia menerobos masuk ke dalam gedung saat si satpam tengah menyeruput kopi.

Satpam Seno seketika menyemburkan kopinya begitu melihat Shazia.

"Lho, mba, mba Shazia tunggu !!!!" Seru Seno memangil Shazia yang terus melangkah setengah berlari.

Karena perusahaan tersebut memberlakukan SP bagi karyawan yang datang terlambat, Seno langsung mengejar Shazia.

"Saya buru-buru, pak. Nanti saja kalau mau ngasih SP. Please jangan tahan saya dulu. Nanti saya akan menyerahkan diri."

Shazia membalas seruan Seno dengan kaki yang terus melangkah dan pandangan ke belakang.

"Enggak bisa, mba. Harus sekarang."

Brugh.

Seketika, Shazia menabrak benda keras, membuat nya jatuh terduduk. Gadis itu menunduk meringis merasakan sakit di lututnya akibat terbentur lantai.

Ditengah meringis, ia melihat sepasang sepatu hitam tepat di depan nya.

"Sepatu siapa ini?"

Netra mata Shazia kemudian menyapu dari bawah ke atas. Tepat menyorot bagian paling atas, gadis itu terbelalak lebar.

"Pak, pak Dirga !!!"

1
Tri Handayani
ternyata abimu memang berat sebelah shaka dlm menyayangi anaknya.
demi cinta jadi sopir pun d lakukan y shaka,tpi sayang yg d cintai cma nganggap adik aja.Tapi semoga mba shaziamu segera menyadari perasaannya.
Nar Sih
pasti shaka seneng banget nih jadi sopir pribadi mba shazia nya ,
💥💚 Sany ❤💕
Lah... kalo kamu suka, ambil dech Tasya buat kamu Cok 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Penasaran napa Abi Ramlan nikahin Umi Nuria, padahal dah punya istri ibunya Shaka yg kaya n penyabar.
💥💚 Sany ❤💕
Kirain Abi sosok yang bijak n baik.... banget. Ternyata gelarnya doang yg bagus, tapi gak bisa tegas n adil ma anak istri. Pantesanlah umi Nuria besar kepala
Hendra Yana
lanjut
Wanita Aries
Aish si coky2 blm tau kekayaan mba shazia.

Ihh nyebelin bgt keluarga pak ramlan benalu.
Chusnul Zazah
Astagfirullah hal'adhiim miris banget dg sikap pak Ramlan, seorang ulama pemilik pondok tapi gak bisa melihat karakter orang? dalam mendidik anak gak dibiasakan Tabayyun kalau lagi ada masalah?? makanya dia bisa dibodohi sama Bu Nuriah selama 27 th, karena sifatnya yg gak peka & peduli dg orang terdekatnya??🤔😇😇
Waduh coky masa kamu lupa kalau bossmu absurt tapi baik hati itu sudah bucin sama mbak Shazia, jadi mau ada cewek cantik & tajir gak akan terlihat?? 😂😂😂 Gimana kalau Tasya buatmu saja🤭😅😅😍😍
Giandra
belum tau si coky kalau sezia orang tuanya lebih dari konglomerat
mery harwati
Coky, ambil aja Tasya bwt kamu 🤣
mery harwati
Heeehh kemana kebanggaan Emran yang kemarin koar² sarjana S2 Pertanian? Kemana kesombongan Nuria kemarin yang berkata dasar pe..cur, anak haram, apakah Ramlan akan stroke klo tau rahasia kematian ibu kandung Shaka? Waahh Ramlan, siap² dapat serangan jantung dari Nuria istrimu yang sekarang👏👏
sunshine wings
Siap² jadi gembel Buk Ustazah dan Emran.. huuu..
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
😏😏😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Belum lg masalah dgn Shaka 😌
💥💚 Sany ❤💕
Seandainya nanti ya klu Umi ato Emran minta tlg ma Bu Aliyah ato ma Shazia, jangan sampe dech Bu Aliyah ato Sha luluh ma makhluk berkepala dua itu
💥💚 Sany ❤💕
Kirain Umi Nuria bakal sadar tapi justru sebaliknya.
💥💚 Sany ❤💕
Dosa Umi... ingat dosa, dengan lancarnya Umi mengucap sumpah atas nama Allah padahal yg Umi katakan bohong semua. Sia2 Ibadah Umi selama ini
💥💚 Sany ❤💕
Sha kayaknya dah punya rasa ma Shaka, cuma dia aja yg blom sadar 😁😁
💥💚 Sany ❤💕
Waduh Abi.... napa bisa begok amat sich, bisa dikadalin ma Umi sihir?. Padahal si Amat aja gak begok2 gitu dech.
💥💚 Sany ❤💕
Pak Dirga emang gak kaleng-kaleng dalam membela kluarga. Wlo terkesan kejam tapi aku setuju banget, biar Abi bisa mikir n Umi Nuria juga bisa sadar diri supaya mulutnya bisa di rem.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!