Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Bela bahagia sekali kedua orang tuanya datang lagi ke villa, merasa bersyukur karena saat kedua orang tuanya datang ketiga sahabatnya sudah dua jam pergi dari villa membuat kedua orang tuanya tidak tahu jika Bela kedatangan sahabatnya tanpa diajak sama sekali.
"Bawa apa Bunda dan Ayah sepertinya banyak sekali bawaan kalian." ucap Bela melihat kardus yang dibawa Ibu nya.
"Beras, ikan, ayam, sayur dan daging sapi untuk kamu makan Nak." ucap Belva sengaja bawa banyak karena bahan makanan yang dibawanya, dari hasil penjualan padi yang selama ini dipanen sama Bastian dan diurus sama Bastian langsung.
"Kebetulan sekali bahan makanan di kulkas sudah habis, hayo makan Bunda kebetulan Bela sudah lapar." lanjut Bela senang karena bisa makan bareng orang tuanya lagi.
"Hayo Nak kita juga lapar sengaja nahan lapar biar bisa makan bareng kamu." ucap Boby langsung angkat kardus yang disimpannya dilantai.
Boby senang sekali karena anaknya bisa menikmati hasil kerja keras Bastian pertama kalinya, Boby akan terus melatih Bastian supaya terbiasa mencari rezeki dan hasilnya sebagian diberikan untuk Bela anggap saja Bastian memberikan nafkah untuk Bela tanpa Bela tahu.
**
Bastian jijik melihat ikan lele begitu licin dan harus Bastian bersihkan sebelum dimasak, Bastian seumur hidup tidak pernah pegang ikan hidup sama sekali tapi sekarang dipaksa untuk ambil ikan dan dibersihkan sendiri.
"Kalian saja lah yang masak gue jijik sekali pegangnya!" tolak Bastian langsung lempar ikan kedalam ember.
"Makan pakai kecap tidak mau eh sekarang bisa makan enak tidak mau dibersihkan dan tidak mau masak, dasar tidak tahu diri sekali jadi orang buruan bersihkan dan siapkan bumbunya habis itu goreng dan buatkan sayur juga!" perintah Pengawal kesal karena Bastian selalu protes.
"Enak sekali kasih perintah memangnya gue pelayan kalian apa enak sekali kasih perintah begitu, kalian kalo mau makan masak sana gue malas masak." lanjut Bastian kesal karena pengawalnya seenaknya kasih perintah ke Bastian.
"Tugas kami memang kasih perintah ke kamu, karena apa yang kita bilang atas perintah pak Boby supaya kamu sendiri yang masak kalo mau makan ikan setiap hari, kami juga sediakan makan ikan supaya setiap hari ikan nya tetap sehat dan berkembang dan jadi banyak, jadi kamu tidak makan kecap terus eh disuruh masak justru emosi dari aneh kamu tuh, sekarang terserah kamu mau makan iya masak kalo tidak mau iya makan pakai kecap lagi hidup itu simpel Bastian silahkan dipilih dan kami mau makan nasi Padang saja makan didepan sawah ini." penjelasan kelapa bagaian Bodyguard cuek, tidak mau ambil pusing jika Bastian tidak mau masak iya bisa tetap beli sendiri tanpa merasakan makan pakai kecap juga.
Kepala bagian Bodyguard langsung ajak satu rekannya untuk beli makan diluar, biar tidak menunggu Bastian masak entah sampai kapan Bastian mau masak sendiri.
Bastian kesal melihat kedua pengawalnya pergi begitu saja, tanpa mau bantu masak sama sekali dan Bastian jadi bingung sendiri melihat ikan-ikan yang ada didepannya, mau diolah tapi jijik pegang ikan hidup tapi jika tidak masak pasti dikasih makan nasi pakai kecap seperti biasa.
**
Boby melihat hasil karya Bela yang berhasil membuat baju untuk anaknya nanti, bangga melihat anaknya punya hobi baru walaupun dipaksa tapi bisa juga dan yakin anaknya tidak mudah menjahit satu baju.
"Ingat iya Nak, jangan paksakan diri untuk menjahit kalo kamu lagi kelelahan atau tidak enak badan, menjahit saat kondisi badan stabil supaya tidak mengganggu kondisi janin kamu." saran Boby supaya anaknya tidak memaksakan diri untuk menjahit.
"Ayah tenang saja Bela tidak akan senekat itu kok." ucap Bela terpaksa bohong, karena kemarin sempet sakit karena memaksa kan diri untuk menjahit bareng temen-temennya padahal sadar kalo Bela sudah merasa lelah dan butuh istirahat tapi ditahan karena tidak enak ada temen-temennya masa harus tidur beberapa jam.
"Sekarang kita jalan-jalan saja yuk Nak tidak usah menjahit sekarang, besok saja menjahit pas kita mau pulang saja iya." ajak Belva rindu jalan bareng anak dan suami.
"Boleh sekali Bunda asik diajak jalan-jalan." lanjut Bela bahagia karena ibu nya ajak jalan tidak didalam villa saja.
Bela langsung jalan menuju lemari untuk ambil jaket supaya tidak kedinginan selama jalan-jalan, Bela tidak kuat dingin tapi suka jalan-jalan di kota dingin karena pemandangan yang indah dan juga bisa belanja.
Lanjut thor...
Jangan mau ditindas
Lanjut thor ...
Lanjut thor...
Lajut thor...
Lanjut thor....
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....