kim Vincent adalah seorang CEO muda ternama di negara K, Vincent sukses di umurnya yang masih tergolong muda yaitu 26 tahun dan ia telah menikah dengan gadis pujaannya Kim Fafa, ia telah menyandang sebagai nyonya kim selama 2 tahun tapi belum juga di karuniai seorang anak dari pernikahannya
ada sebuah insiden saat Vincent diharuskan terbang ke negara I karena ada masalah dengan anak perusahaannya disana dan entah mau dikata takdir mempertemukannya dengan seorang gadis desa dan karena suatu hal ia harus menikahi gadis tersebut.
mau tau kelanjutannya mari kita baca >>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy fafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter dua puluh lima
berhentilah sejenak
biarkan waktu kejap berpihak
di hadapan kita
agar aku bisa menghafal bayang mu
sebelum kau menjelma asing dalam angin
aku ingin bicara tanpa mu mendengar
ingin menatap tanpa kau tau
sebab cinta bukan tentang memiiki
melainkan tentang menjaga
dalam dia yang tak engkau mengerti
siapa yang akan mencintaimu seperti aku?
Yang menjadikan kepergianmu sebagai luka tanpa suara
yang merelakan hati kau bawa
tanpa pernah meminta kembali
jika dunia bertanya tentang aku
Katakan saja ada seseorang
yang pernah mencintaimu
tanpa kau sadari.
_Gadis Penelan Luka_
☘️☘️☘️
udara pagi yang sejuk sinar mentari yang hangat menyelimuti keheningan diantara dua insan yang memandang hamparan alam yang luas
Keduanya tak ada yang membuka suara lebih tepatnya bingung harus memulainya dari mana, dua insan itu adalah Fafa dan Vincent saat ini mereka ada di balkon kamar yang di tempati Fafa
tadinya Fafa sempat terkejut melihat Vincent ada di sini setelah ia ingat-ingat pasti Vincent tau dari GPS di ponselnya karena ia mengaktifkan ponselnya tadi malam setelah membalas pesan Lisa menanyakan keberadaannya, Fafa lupa jika Vincent akan menemukan titik lokasi di mana ia berada lewat ponselnya
" sayang "
" Vincent " Deg... Vincent tertegun sudah lama sekali Fafa tak menyebut namanya jika dulu ada nada manja sekarang dapat Vincent rasakan ada kekecewaan dari nada Fafa memanggilnya
" ya kamu duluan "
" kamu aja duluan "
" sayang maaf aku telah menyakiti mu sekali lagi " Vincent memegang pundak Fafa menghadap dirinya
Fafa masih diam ia ingin mendengar apa yang keluar dari mulut Vincent
" sayang mas gak tau kalau kamu nyiapin itu semua, maaf mas gak pulang karena tiba-tiba badai menyerang tempat itu dan bukannya mas gak mau ngabarin kamu karena di sana pun hilang sinyal jadi mas gak bisa kabarin kamu " belum ada respon dari Fafa hanya terlihat Fafa menghembuskan nafasnya
" iya mas aku maafin kamu " Fafa tersenyum tapi itu membuat Vincent makin merasa bersalah bukan ini yang ia harapkan, Vincent ingin Fafa marah dan memukulnya seperti dulu saat mereka pacaran jika Vincent lupa kan sesuatu tentang Fafa maka Fafa akan merajuk dan memukulnya tapi sekarang Fafa jadi lebih diam dan menerima kesalahan itu dengan memaafkannya.
" sayang maaf mas memang lupa tapi mas akan ganti semuanya kita habiskan malam ini bersama ya hanya berdua tak ada yang lain "
" iya mas " hanya respon singkat dari Fafa tapi Vincent memakluminya
Vincent memeluk Fafa dengan sayang tapi entah apa yang Fafa rasakan karena saat ini ia sedang menahan tangisnya agar tak tumpah air matanya.
ya allahh pelukan ini masih dengan orang yang sama tapi entah mengapa kali ini terasa berbeda kehangatan yang biasanya ku rasakan sedikit berkurang sekarang, entah perasaan ku saja atau memeng seperti itu. batin Fafa
*
*
*
Di sisi lain Lisa sedang berjalan-jalan di taman sekitar mansion, Lisa terus menapaki jalan setapak itu ternyata mengarah ke gazebo belakang rumah itu
Lisa menatap penuh binar ada kebun mawar kecil yang indah terdapat di depan gazebo itu, lisa baru tau jika ada kebun mawar di sini karena selama ia tinggal di rumah ini Lisa tak pernah menginjakkan kakinya di sini
Lisa berjalan melihat indahnya mawar bermekaran dari dekat sungguh sangat indah ada titik-titik air embun membuat kesan segar di pandang.
*
*
*
setelah sarapan Vincent dan Fafa memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah bibi Hwan lebih tepatnya mereka menyusuri kebun jeruk yang hampir panen
Mereka berjalan bergandengan tangan saling menggenggam lebih tepatnya Vincent tak ingin tautan tangan mereka terlepas, sepanjang jalan setapak kebun itu mereka berjalan dan bertemu beberapa orang yang akan memanen jeruk bertegur sapa sebentar lalu berjalan kembali sampailah mereka di kebun strawberry memang di samping kebun jeruk ada kebun strawberry yang lumayan luas.
mata Vincent berbinar melihat buah kesukaannya, ia menarik Fafa untuk mendekat ke arah pohon strawberry yang siap di panen.
" pagi mba Fafa, pak Vincent " sapa seseorang pekerja yang akan memanen strawberry
" pagi bu... mau panen strawberry ya " balas Fafa lembut
" iya bu... strawberry kita siap panen hari ini " fyi kebun strawberry ini masih punya Fafa ya.
" baiklah lanjutkan saja saya ingin memetik sendiri dengan istri saya " ucap Vincent dia angguki sang pekerja, memberikan Vincent gunting dan keranjang untuk memetik strawberry lalu pekerja itu undur diri
Vincent sangat antusias memetik buah kesukaannya begitu pun Fafa melupakan sejenak atas kejadian malam itu
" mas... astaga di cuci dulu " pekik Fafa ketika Vincent akan memakan strawberry itu tanpa di cuci
" eh hehehe.... maaf sayang mas gemes mau makan seger banget keliatannya " cengir Vincent
" kebiasaan deh " Fafa menggerutu membawa keranjang strawberry itu ke dekat rumah pondok yang ada di kebun itu di dekatnya ada keran yang biasanya di gunakan untuk cuci tangan para pekerja.
Vincent mengikuti Fafa dari belakang ia senang masih di perhatikan Fafa, Vincent tersenyum mengingat Fafa memarahinya tadi sebenarnya Vincent sengaja ingin memakan buah tanpa di cuci karena Vincent ingin melihat Fafa masih peduli tidak dengannya.
sampai di pondok itu Vincent langsung di suguhi sepiring rotan penuh strawberry yang sudah di cuci oleh Fafa
anggap aja piringnya rotan ya🤭
" makasih sayang " Vincent pun menerima dan memakan strawberry itu sesekali ia menyuapi Fafa.
Fafa sangat senang karena bisa menghabiskan waktu bersama Vincent saat ini.
*
*
*
tak terasa matahari sudah tengelam sinarnya di gantikan oleh sang rembulan, seorang wanita keluar dari kamarnya menuju ruang makan ia merasakan kesepian di rumah yang sebesar ini hanya ada di dirinya walaupun ada pelayan tapi tak ada yang bisa ia ajak bicara
" huft.... sepi banget sih " ia duduk di meja makan dengan berbagai makanan tersaji di depannya, ia tak berselera makan karena hanya sendiri tapi untuk menghargai bik nah yang sudah memasak ia makan makanan itu.
Selesai makan ia pun ingin menghubungi seseorang karena hanya orang itu yang slalu menemaninya berbincang
*
*
*
Kringg....
Kring...
Kring...
Dering ponsel mengejutkan Fafa yang sedang berdiri di balkon kamar menunggu Vincent bersih-bersih di kamar mandi, Fafa ambil ponselnya melihat Lisa menelpon segera ia mengangkatnya
📞 assalamualaikum
📞 waalaikumsalam kak
📞 iya Lisa kenapa
📞 apa kakak masih lama di sana, aku sendirian di sini kak Vincent juga mendadak ada kerjaan di luar kota
📞 mungkin kakak pulang lusa dek
📞 oh gitu lama dong ya... aku bingung mau ngapain di sini sepi banget gak ada kakak
📞 sabar ya .... emm udah dulu kakak mau nyelesaiin kerjaan kakak biar bisa pulang lebih awal
📞 ok deh semangat kerjanya kak... assalamualaikum
📞 waalaikumsalam
Fafa sengaja mengakhiri sambungan teleponnya saat melihat Vincent keluar dari kamar mandi entah ada apa dengan Fafa tapi untuk malam ini Fafa ingin menghabiskan malam dengan Vincent tanpa ada yang mengganggu sekali pun adik madunya
maafkan kakak Lisa hanya untuk saat ini kakak ingin menghabiskan waktu bersamanya setelah ini kakak janji tak akan seperti ini lagi entah mengapa perasaan ku tak lama lagi dirinya tak akan ada waktu lama dengan ku. batin Fafa masih memandangi pergerakan Vincent
☘️☘️☘️
ok guys seperti janji ku kemarin ya aku libur 3 hari dan sekarang udah update semoga suka sm bab ini... maaf klo ada typo
Makasih ya yang udah mampir jangan lupa like and komen
See you ...... 😘😘😘