NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENATA HATI

Dorrr dorr dorr

Baku tembak terjadi di sebuah gudang tua yang awalnya memiliki suasana tenang karena lokasinya yang berada di pinggir kota, di mana masih banyak lahan kosong di sekelilingnya, serta tak nampak perumahan warga.

“Menyerahlah, jangan membuat ini menjadi semakin sulit.”

Fox yang kini sedang memegang senjata dan bersembunyi di balik tumpukan kayu-kayu besar, tubuhnya menegang dan ia juga mengeratkan tangan pada senjatanya. Suara yang ia dengar saat ini, sama persis dengan suara yang pernah ia dengar sedang berbicara dengan Grandpa Smith.

“Cepat keluarlah, apa kamu begitu takut padaku?” Suara itu seakan begitu mengintimidasi Fox.

Dorr dorr

Dua kali tembakan dilesatkan dan Fox bisa merasakan jika tembakan tersebut mengenai salah satu kayu di dekatnya. Dari tempatnya berdiri, Fox melihat ke arah Steve yang memberinya tanda, agar Fox segera pergi dari sana dan membiarkan dirinya yang menyelesaikan semuanya.

“Cepat pergi! Aku akan mengatasi semuanya,” dari gerakan tangan dan gerakan bibir Steve, Fox bisa membacanya.

Namun, Fox menggelengkan kepalanya. Ia tak akan menumbalkan sahabatnya, apalagi ia sendiri pergi meninggalkan untuk menyelamatkan diri. Tak ada dalam kamus hidupnya bahwa ia akan mengorbankan orang lain.

“Apa kamu kira aku bodoh? Apa kamu kira aku tak bisa menghancurkanmu?” Suara itu terus saja terdengar, “Kira-kira … apa yang akan kamu lakukan jika aku menghabisi wanita itu?”

“Wanita?” gumam Fox pelan.

“Jangan diam dan pura-pura tak mengerti. Wanita yang ada di taman rumah sakit, apa begitu berarti bagimu?”

Fox mengepalkan tangannya dengan erat. Fox memasukkan tangannya ke dalam saku lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Ia menghela nafasnya pelan sambil menggenggamnya. Ia menoleh ke arah Steve yang ternyata sedang menatapnya.

“Tenang saja, aku tak akan membunuhnya. Dia cantik dan ku rasa akan lebih baik jika ia menjadi salah satu dari wanitaku,” kini terdengar suara tawa yang amat sangat Fox benci, apalagi ketika ucapan pria itu berhubungan dengan Quin.

Tak ingin menunggu lebih lama, Fox menarik pemicu sebelum akhirnya ia menatap Steve lalu menganggukkan kepalanya. Saat granat tersebut ia lemparkan, ia pun berlari keluar bersama Steve dan para anak buahnya melalui salah satu dinding yang berlubang, ia pun segera menjauh dari lokasi.

Duarrr duarrr

Ledakan terdengar beberapa kali. Gudang tersebut pun mulai terbakar. Fox bergegas menjauh dan saat ia berlari, yang ada dalam pikirannya adalah Quin. Ternyata, aktingnya kemarin tak berhasil dan musuhnya dengan mudah mengetahui rencananya.

“Arghh siallaannn!!!” gumam Fox geram.

Ia merasa salah langkah, apalagi sudah bisa dipastikan jika Quin mungkin akan membencinya juga. Perasaan takut menjalar jika musuhnya kini akan mencari Quin dan berbuat macam-macam untuk menyakiti Quin. Tidak! Itu tak boleh terjadi.

“Fox, helikopter sudah siap,” ujar Steve.

“Hmm,” Fox dan Steve bergegas pergi dari sana bersama dengan beberapa anak buah mereka.

Dari atas, terlihat bangunan gudang tersebut dilalap si jago merah dan pepohonan yang berada di dekatnya pun ikut terkena imbasnya, hingga ikut terbakar.

Aku berharap kamu mati di sana, sama seperti yang kamu lakukan pada Grandpa Smith. - batin Fox.

***

“Pergilah, Quin. Aku yang akan menjaganya,” kata Arthur pada akhirnya.

“Tapi …”

“Ini sudah satu bulan dan sahabatmu belum menampakkan perkembangan yang signifikan. Ia masih nyaman tidur di alam bawah sadarnya.”

“Ini semua kesalahanku, meski aku belum tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga ia melakukan hal bodoh itu,” ujar Quin yang duduk sambil menopang wajahnya.

“Tenanglah, aku akan menjaganya dan memastikan ia baik-baik saja. Saat ia sadar nanti, aku juga akan membawanya menemui seorang psikiater kenalanku. Aku akan memberitahukan semua perkembangannya padamu.”

Quin menghela nafasnya pelan, “Maaf, aku jadi merepotkanmu, Hart.”

Arthur mengusap pucuk kepala Quin, “Pergilah, kuliahmu akan segera dimulai. Belajarlah dengan baik dan segera-lah kembali dengan gelar mastermu. Uncle dan Aunty pasti akan sangat bangga padamu.”

“Thank you so much, Hart,” Quin memeluk sepupunya itu dengan erat, “Tolong jaga sahabatku. Ia sudah bagaikan saudara untukku.”

“Hmm.”

***

Tiga tahun kemudian,

Quin telah menyelesaikan pendidikan masternya, bahkan ia mengambil dua gelar sekaligus, yakni master ilmu komputer dan master manajemen bisnis. Luar biasa? Ya, bahkan Quin mendapatkan nilai yang luar biasa. Hari-harinya hanya ia isi dengan belajar dan belajar, ia tak lagi mengambil pekerjaan apapun, karena ingin segera menyelesaikan studinya.

Apakah terjadi hal buruk pada Quin selama tiga tahun ini? Tentu saja tidak. Hal itu karena Nathan dan Bone selalu memberikan pengawasan padanya, setelah acara wisuda tiga tahun yang lalu. Bahkan data pribadi Quin pun tak dapat dengan mudahnya diakses meskipun ia adalah salah satu mahasiswi di sana. Nathan tak ingin putri sulungnya itu mengalami hal buruk seperti putri bungsunya.

Dan saat ini, Quin kembali ke Belgia untuk menemui keluarganya. Setelah itu, ia berencana kembali ke Kota London untuk menemui Arthur, di mana Rea juga berada.

Dengan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya, serta penampilan yang terlihat santai, Quin menuruni tangga pesawat pribadi milik keluarganya. Nathan melarangnya menggunakan pesawat komersial, meskipun pada awalnya Quin ingin membantah. Ia tak ingin kedua orang tua-nya bersedih jika sampai memang terjadi sesuatu dengannya.

“Cyrus!” Quin melihat salah satu adik kembarnya yang kini berdiri di dekat hanggar pesawat yang digunakan untuk menyimpan pesawat pribadi keluarga Neutron.

Quin memiliki adik kembar laki-laki dan perempuan, Cyrus Thunder Neutron dan Cyra Brielle Neutron. Keduanya tak lagi menggunakan nama keluarga King karena justru Elouise-lah yang menginginkannya. Ia tak ingin putra-putri kembarnya terbebani dengan dua nama keluarga yang disandangnya.

Cyrus tersenyum saat melihat kakak sulungnya itu. Meskipun mereka sering melakukan panggilan video, tapi jarang sekali bertemu langsung, terutama saat Quin memutuskan untuk kuliah di Kota London.

“Akhirnya tuan putri kembali juga,” goda Cyrus.

“Terus saja goda kakakmu ini dengan panggilan itu, maka aku pastikan kamu akan sibuk setengah mati di Perusahaan Daddy nanti,” ancam Quin.

Cyrus berdecak, pasalnya ia ingin menjadi seorang dokter, tapi sang Daddy malah menginginkan putra-nya itu untuk meneruskan bisnis keluarganya.

“Apa aku tak akan bisa mengejar cita-citaku, Kak?” tanya Cyrus sedikit lesu saat keduanya kini sudah berada di dalam mobil. Cyrus mengambil dua gelar sarjana, yakni kedokteran dan bisnis. Meskipun ia dipaksa untuk belajar bisnis, tapi ia juga ingin tetap mengejar profesi yang ia inginkan.

“Hei, jangan menangis, cengeng sekali,” kini giliran Quin yang menggoda Cyrus.

“Kak!!” Cyrus berdecak kesal saat melihat wajah Quin yang benar-benar menyebalkan.

“Ayo cepat jalan, aku sudah tak sabar untuk makan masakan Mommy,” ujar Quin.

“Makan saja yang kakak pikirkan. Kalau selalu rindu masakan Mommy, seharusnya kakak tak perlu kuliah jauh-jauh seperti ini.”

Aku hanya memerlukan ketenangan untuk menata hati ini. - batin Quin.

”Apa kakak sudah memiliki kekasih?” tanya Cyrus yang langsung mendapat pelototan tajam dari Quin.

“Mengapa kamu menanyakan itu?”

Cyrus tertawa, “tidak laku ya?”

“Hei!” sahut Quin tak suka.

“Tenang saja, Kak. Sepertinya Daddy punya calon suami untuk kakak,” kata Cyrus.

“Ca-calon su-ami?”

🌹🌹🌹

1
cowettttttt
Quin kaya orang sawan lama2 punya power tp g d pake...fox keliatan sangat ga punya power masih kecolongan dan belum berhasil sudah bertahun2 upaya bls dendam
cowettttttt
Quin ini lemah atau bagaiman masa cuma sekali mukul si Elon trs malah diam aja sisa nya...trs g jujur jg bahwa ibu ny meminta hbgn mereka bubar biar klrga Meraka rusuh..malah diam saja
Arbaati
ditunggu next nya Thor
Arbaati
wah cari mati si Elon
Rini
fox
Arbaati
grubyaaak...nggeblak gak bangun" Mak anyet wkwkwk....
millie ❣
gak masuk UGD loe mak lampir liat siapa queen wkwkwkwk
Rini
nah lo kejang nga tu
millie ❣
lama g up yg semangat thor
Rini
👍👍
Arbaati
lanjut Thor udah tak kasih vote
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc

Izin ya
Pansy: Thank you so much Kak 🙏🏻❤️
total 2 replies
Inez Putri
kurasa fox bukan org sembarang. ada rahsia di diri fox? pensran q
Rini
sombong mu Bu , ati2 Lo jantungan 😂
Arbaati
next tour
millie ❣
Gw yakin itu fox deh rajin up y thor 😊
Rini
fox kah
Rini
fox misterius juga
Rini
fox dimana
millie ❣
Ayo queen tunjukan powermu donk ama org yg uda ngebela loe 😌
Rini
bertindak buat temanmu queen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!