Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.
Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.
Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.
Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.
Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12. Jatuh ke Danau
Seo Xiqin yang bisa berenang berpura-pura tenggelam untuk menjerat Bibi Sun ke dalam masalah.
Seo Xiqin yang tidak ingin melepaskan Bibi Sun dengan mudah membuat kejadian itu semakin tragis dengan terus berteriak meminta tolong sambil sesekali berpura-pura tenggelam.
"To.. Tolong! Tolong aku! A... Aku tidak berenang!" ucap Seo Xiqin dengan suara yang lantang dan terdengar menyedihkan dengan ekspresi wajah yang terlihat kelelahan.
Semua orang yang melihat Seo Xiqin jatuh ke dalam kolam telah berlari dan berkumpul tapi tidak ada yang berani menyelamatkannya dan semakin kuat teriakan Seo Xiqin membuat semua pelayan yang sedang bekerja berhenti dan mencari tau apa yang telah terjadi.
Bibi Sun yang menjadi penyebab Seo Xiqin masuk ke dalam Danau menjadi sangat takut hingga wajahnya berubah menjadi sangat pucat.
Bibi Sun yang tidak ingin seluruh keluarganya mendapatkan hukuman mati karena telah menghilangkan nyawa seorang Bangsawan pun segera meminta seseorang untuk masuk ke danau dan menyelamatkan Seo Xiqin.
Namun tak seorang pun yang mau melakukan tindakan. Semua orang hanya berdiri dan melihat yang telah terjadi tanpa memberikan uluran bantuan.
Sementara itu, Lo'er dan Sui'er yang tidak pergi jauh dari Dapur Utama langsung berlari sangat kencang saat mendengar teriakan minta tolong dari Seo Xiqin.
"Tu-tunggu! Bukankah itu suara Nona?" ucap Luo'er dengan ekspresi wajah yang bingung sambil memegang tangan Sui'er.
"Ah, kau benar! Itu suara Nona. Nona meminta tolong." ucap Sui'er dengan nada terkejut sambil menatap Luo'er dengan ekspresi khawatir.
"Nona dalam bahaya!" ucap keduanya secara bersamaan dengan nada yang keras.
Sui'er dan Luo'er yang merasakan Seo Xiqin dalam bahaya tanpa fikir panjang langsung berlari ke sumber suara dan sangat terkejut melihat yang telah terjadi pada Seo Xiqin.
"Bu-bukankah itu Nona? Kenapa Nona ada di dalam Danau?" tanya Sui'er yang terkejut dengan ekspresi wajah yang cemas.
Sui'er yang memiliki sifat yang ceroboh dan gegabah bermaksud untuk segera pergi masuk ke dalam Danau dan menyelamatkan Seo Xiqin tapi dihentikan Luo'er.
"Hentikan! Nona sedang berpura-pura. Lihat baik-baik kaki Nona sedang mengapung di air. Apa kau lupa jika Nona itu bisa berenang?" ucap Luo'er dengan ekspresi wajah yang tenang sambil menunjuk ke arah kaki Seo Xiqin di dalam Danau.
"Kenapa Nona melakukan hal yang dapat membahayakannya?" tanya Sui'er dengan ekspresi wajah yang bingung dan penuh tanda tanya.
"Aku juga tidak tau yang terpenting sekarang adalah kau tunggu disini dan tunggu aba-aba dari Nona dan bergerak selamatkan Nona. Aku akan pergi mengambil kain untuk menutupi tubuh Nona." ucap Luo'er dengan nada tegas dan ekspresi wajah yang serius sambil menatap mata saudara kembarnya.
"Tentu saja. Aku akan melakukan tugas dengan baik." ucap Sui'er dengan penuh percaya diri lalu berbalik dan bersembunyi di balik batu menunggu instruksi Seo Xiqin.
Di sisi lain, Seo Xiqin yang melihat sekilas pergerakan Sui'er merasa yakin jika kedua pelayan pribadinya telah mengetahui apa yang harus dilakukannya tanpa diberitahu terlebih dahulu.
Seo Xiqin yang mencuri pandang pada kerumunan manusia yang ada di depannya mulai merasa jijik dan akhirnya memutuskan untuk menghentikan drama itu lalu memberikan kode kepada Sui'er untuk bertindak.
Seo Xiqin pun berpura-pura kehabisan tenaga lalu tenggelam dan masuk ke dalam kolam serta mengeluarkan sedikit udara dari mulutnya agar terlihat berbusa di permukaan Danau.
Sui'er yang mengetahui kode yang diberikan Seo Xiqin pun berlari lalu memanggil Seo Xiqin dan tanpa fikir panjang masuk ke dalam Danau.
"Tidak! Nona!" teriak Sui'er dengan suara yang sangat keras hingga mengejutkan semua orang yang hanya berdiri menonton tanpa melakukan sesuatu.
Sui'er yang melihat Seo Xiqin yang berenang di dalam Danau ingin sekali memarahi Seo Xiqin tapi tidak bisa karena saat ini mereka sedang dalam situasi yang genting.
Seo Xiqin yang tidak ingin kehilangan momennya pun membuka mulut dan memasukkan sedikit air ke dalam mulutnya sambil berpura-pura tak sadarkan diri di hadapan semua orang.
Sui'er yang telah membawa Seo Xiqin keluar dari dalam Danau melihat Seo Xiqin yang memejamkan mata sambil menyenggol pinggangnya akhirnya tersadar jika pertunjukan ini belum berakhir.
"Nona!" teriak Sui'er dengan ekspresi wajah yang bingung dan suara yang keras.
"Nona menyenggol pinggangku. Itu berarti Nona hanya pura-pura pingsan. Aku harus melakukan peranku dengan sangat baik." ucap Sui'er dalam hati dengan sorot mata yang tajam.
Kehebohan yang terjadi ternyata telah membawa ikan besar untuk datang dan memakan umpannya.
Kepala Keluarga Seo, Nyonya Seo, Seo Wan'er dan Putra Walikota datang menuju lokasi yang langsung disadari Sui'er.
Sui'er yang melihat keempatnya telah berjalan mendekat terus menangis dengan sangat keras hingga berurai air mata.
"Nona! Nona hamba mohon sadarlah! Nona jangan pergi tinggalkan hamba!" teriak Sui'er dengan ekspresi wajah yang sangat sedih sambil menangis di dada Seo Xiqin hingga air mata yang mengalir sangat deras ke seluruh wajahnya.
Seo Xiqin yang tidak menyangka jika Sui'er ternyata sangat berat hampir saja kehilangan konsentrasi.
"Sial! Sui'er membuat dadaku sakit sekali! Ternyata tubuhnya sangat berat, lihat saja nanti aku tidak akan memberikannya makan daging selama sebulan agar berat badannya dapat berkurang banyak!" gerutu Seo Xiqin dalam hati sambil terus menahan sakit dan berpura-pura pingsan.
Seo Hong yang telah sampai di depan Danau melihat semua pelayan berhenti bekerja dan berkumpul di depan Danau menjadi sangat bingung.
"Ada apa ini? Kenapa semuanya berkumpul disini?" tanya Seo Hong dengan nada tinggi dan ekspresi wajah yang marah.
Semua pelayan yang mendengar perkataan Seo Hong menjadi sangat takut dan cemas hingga akhirnya semuanya bersujud di tanah dan memohon ampun kecuali Bibi Sun yang masih dalam keadaan syok berat.
"Mohon ampun, Tuan!"
"Ampuni nyawa kami, Tuan Besar!"
"Kami sungguh tidak melakukan apapun!"
Seo Hong yang hanya mendengar permintaan maaf dan bukan penjelasan semakin marah dan memeberikan tekanan di udara dengan tingkat kultivasinya.
"Apakah kalian semua ingin mati bersama sehingga tidak ada yang memberitauku apa yang telah terjadi?" teriak Seo Hong yang marah dengan wajah yang memerah dan urat-urat nadi yang terlihat jelas di dahinya.
Pelayan yang tidak tahan akan tekanan Seo Hong pun memberanikan dirinya untuk melaporkan semua yang dilihatnya.
"Mo-mohon ampun Tuan Besar! No-nona Xiqin di dorong oleh Bibi Sun hingga masuk ke dalam Danau dan tidak sadarkan diri sampai sekarang." ucap salah seorang pelayan dengan suara terbata-bata dan ekspresi wajah ketakutan dengan keringat yang mengalir sangat deras ke pipinya.
Seo Hong yang telah lama tidak melihat Seo Xiqin bahkan telah melupakan keberadaan Seo Xiqin sebagai Putri pertamanya dengan Istrinya yang telah lama hilang akhirnya baru mengingat tentang keberadaannya.
Seo Hong yang berjalan menuju ke arah Seo Xiqin yang tidak sadarkan diri baru melihat kesamaan wajah antara Seo Xiqin dan Istrinya yang telah hilang.
"Xiqin!" ucap Seo Hong dengan nada rendah sambil berjalan mendekati Seo Xiqin yang telah pingsan dengan ekspresi wajah yang kebingungan.
Nyonya Seo yang melihat sikap Soe Hong mulai merasa sedikit terancam dan mulai memakai topeng sebagai Ibu Tiri yang baik.
"Kenapa semua diam saja? Cepat panggilkan tabib!" perintah Nyonya Seo dengan nada keras dan sedikit marah.
#Bersambung#
Jangan lupa Like, Komen dan tekan love ya..
Terima kasih
apa gak ada nama lain yg lbh jelek????
membacanya cukup sampai disini....
(memang begitu😛)
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂