NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di-Dian?

Beberapa bulan berlalu. Yudistira mendadak harus di Dubai, karena ada meeting sangat penting dengan beberapa pengusaha internasional, seperti tahun tahun sebelumnya. Karena perusahaan yang itu, belum jatuh ke tangan Dian, jadi masih Yudistira yang mengurus.

"mama mau ikut? " tanya Yudistira.

Melati mengangguk, sekarang kemana mana sang suami selalu mengajaknya. Sekedar menghibur hati Melati.

"siap siaplah, besok sore kita berangkat, biar Yogi yang mengurus tiketnya, Putra juga akan ikut bersama kita. " ucap Yudistira lagi, menatap perempuan cantik di usia 50 tahun itu.

"iya yah, berapa hari kita disana? " tanya Melati.

"terserah mama saja mau berapa hari. " jawab Yudistira. Melati terkekeh pelan.

"ya selama urusan pekerjaan ayah sajalah, ngapain juga lama lama. " jawab Melati lagi.

"ya siapa tahu mama mau bershopping dulu kan ya? " goda Yudi (selanjutnya panggil Yudi saja lagi, karena kepanjangan).

"nggak ada lagi yang mau mama beli yah, semua sudah ada, Alhamdulillah. "

Melati tertawa lebar, entah mengapa, mau perjalanan kali ini, hatinya begitu ringan.

"makin cantik kalau tertawa. " puji Yudi.

Melati kembali tersenyum. Menatap mata bulat sang suami, mata yang dimiliki oleh Dika dan Dian, sementara Cia (Yucia) mewarisi mata Melati, tapi semua anak anak Yudi, tinggi tinggi, termasuk Cia dan Dian, yang kalau daftar jadi model, pasti akan diterima.

"biar tahu mama mau menyiapkan pakaian berapa banyak yah. "

Yudi tersenyum.

"seminggu paling lama itu ma. "

"baiklah."

Melati segera kembali ke kamarnya.

Nun di Turki.

"Assalamualaikum." sapa Dian ketika masuk ke apartemen, meski dia tahu tak akan ada yang menjawab.

Dian mengambil hpnya, menelpon video call dengan Cica dan Zana.

"aku besok ke Dubai nih. " kata Dian begitu telpon tersambung.

"yaaah aku ke Malaysia lusa Yan, gak bisa kita kumpul di akhir pekan ini? " gerutu Zana.

"aku masih di sini kok Zan, Yan, hehe, minggu depan mungkin mau ke Singapura. " jawab Cica.

Percakapan seru, terjadi pada jam 8 malam waktu Turki itu.

Ya. Pada akhirnya ketika semua dokumen untuk izin tinggal dan bekerja mereka dikabulkan, hanya 3 minggu Cica dan Dian kerja di panti sosial itu, lalu mereka bekerja di perusahaan internasional, yang bergerak di bidang kontraktor, arsitek dan banyak lagi. Sesuai dengan jurusannya, Dian dan Cica diterima di bagian accounting, dan harus ikut kemana pun pimpinan pergi. Cica juga, tapi mereka beda divisi dan kantor. Terpaksa juga mereka tinggal berpisah. Kemampuan beberapa bahasa asing dan kemampuan berinteraksi membuat kedua sahabat itu, diterima tanpa ada banyak kendala. Zana beda perusahaan dengan Dian dan Cica.

"hati hati ya kalian nanti. Semangat! " seru Zana. Dan telpon pun berakhir.

Dian mulai berkemas. Menyiapkan beberapa pakaian. Meski baru beberapa bulan bekerja, tapi Dian sudah beberapa kali mendampingi bosnya untuk meeting ke luar negeri, semakin terbiasa naik pesawat, begitu juga Cica.

Hanya 4 hari nanti di Dubai, jadi Dian tak membawa banyak pakaian, biasanya bos akan memberi waktu 1 hari untuk jalan jalan di negara yang mereka kunjungi. Mungkin kalau perlu nanti Dian beli pakaian disana saja nanti.

Jam 6 pagi, mobil jemputan sudah datang, untuk ke bandara.

"morning Dian. " sapa Revan, rekan kerja Dian. Rekan kerja yang akan melakukan persentasi nanti.

"morning Rev. "

Dan sopir pun melajukan mobil.

"kita akan bertemu dengan rekan dari Asia, mungkin pengembangan perusahaan akan sampai ke Malaysia atau Singapura. " ucap Revan.

Dian hanya mengangguk saja.

Dian membuka laptopnya, sambil menuju ke bandara dia sempatkan melihat persiapan meeting kembali. Revan tersenyum melihat itu. Dia sangat mengagumi cewek Indonesia itu, tekun dan cerdas. Revan sendiri berasal dari Malaysia. Dan tinggal di Turki mulai dari zaman kuliah. Dan sudah bekerja di perusahan itu selama 4 atau 5 tahun gitu.

Dan tak lama mereka pun sudah mengudara.

Yudi, Melati dan Putra sudah sampai di hotel. Hari sudah malam. Mereka akan istirahat, besok baru meeting akan dilaksanakan.

"kita akan bertemu dengan perwakilan perusahaan induk dari Turki Put, sudah siap? " tanya Yudi, di perjalanan menuju kamar.

"sudah pak. " jawab Putra. Yudi mengangguk, Melati merapatkan jaketnya. Dingin sekali.

Dian dan Revan sarapan di restoran hotel, setelah itu mereka menuju ke tempat pertemuan, Dian menatap gedung gedung pencakar langit yang menjulang gagah itu. Landmarknya Dubai ya begitulah.

Yudi dan Putra datang duluan, dan menuju lantai 30 gedung itu, begitu mereka masuk lift, Dian dan Revan masuk lift sebelahnya.

Tak lama Yudi dan Putra sudah duduk di dalam ruang meeting, beramah tamah dengan rekan dari negara lain.

"ada 1 rekan lagi yang kita tunggu, mereka sudah mau sampai, pertemuan akan kita mulai 10 menit lagi. " kata moderator. Semua mengangguk, toh emang belum waktunya.

"selamat pagi semua. " sapa Dian dan Revan, begitu pintu dibukakan dan ditutup oleh penjaga.

"selamat pagi. " semua menoleh ke pintu.

Yudi dan Putra mengerjap mata, memastikan. Sementara Dian yang belum menyadari, langsung berjalan ke tempat yang sudah disediakan, Revan berjalan mengekor.

"Di-Dian " sapa Putra lirih, mereka ternyata duduk bersebrangan. Dan Dian mendengar.

Dan Dian membeku.

Melati bergegas memasuki gedung pertemuan, tempat Yudi dan Putra meeting. Tadi Yudi mengirim pesan, kalau Melati di minta datang.

Pertemuan untuk hari ini sudah selesai, semua perusahaan adalah profesional, jadi pertemuan berlangsung dengan hangat.

Melati menuju ke lounge, Yudi mengarahkannya ke sana. Dari jauh sudah terlihat 3 orang yang berdiri menghadap laut.

"ayah." sapa Melati. Desir tak nyaman merajai hati Dian. Melati belum ngeh melihat seorang gadis berjilbab.

Yudi menatap Melati, lalu memberi kode dengan matanya. Melati menoleh ke arah kiri, tatapan Yudi.

"Di-Dian!!?? " seru Melati sambil menutup mulut. Perlahan Dian berpaling. Menatap dingin pada Melati.

"Ya Allah Dian? Kamu beneran Dian nak? Kamu disini sayang?! " Melati meracau. Dian hanya tersenyum tipis.

"iya bu, saya Dian. " jawab Dian singkat. Wajahnya mode datar.

"kenapa kamu ada disini nak? Bukankah kamu ada di Turki? " tanya Melati mendekat. Dan langsung memeluk Dian. Tubuh Dian kaku. Melati merasakan itu, tapi dia tidak peduli. Dia memeluk erat tubuh ideal itu.

"kami semua mencari kamu, kami tahu kamu ada di Turki tepat di hari keberangkatan kamu itu, tapi sampai berbulan bulan kami tetap tak bisa menemukan kamu, negara Turki terlalu besar untuk mencarimu, kamu baik baik saja nak? Apa yang membuat kamu meninggalkan kami? Sebelum kami berdua mati, tolong beri kami kesempatan untuk membahagiakan kamu nak. " ratap Melati. Tiba tiba tubuh Melati melorot dalam pelukan Dian.

"mama!! "

Yudi dan Putra menghambur ke arah Dian.

"ibu!! "

Melati pingsan.

1
Rhu-dhiee
bagus
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mamoir..
🙏🙏
total 1 replies
Mochika mochika
sebanyak apapun harta yang kau berikan,tidak akan mampu memutar kembali waktu ke puluhan taun yang lalu!!nyawa yg hilang pun tidak bisa kembali bangkit🙄🙄
sepusing2nya mereka mencari plngan pake orang suruhan😂
Jordi Vandanu: terimakasih kakak/Angry/
total 1 replies
Mochika mochika
Luar biasa
Jordi Vandanu: terimakasih kaka.. 😘
total 1 replies
Dewi Georgeous
lanjut
Jordi Vandanu: iya kakak.
total 1 replies
yukio_gchs
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
Jordi Vandanu: terimakasih kakak.
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Terinspirasi banget sama karaktermu, thor! 👍
Jordi Vandanu: terimakasih yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!