Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•18~
2 Januari 2025
~Malam harinya~
Seluruh anggota keluarga Anderson telah siap untuk pergi ke acara dinner family di salah satu restoran mewah paling terkenal di ibukota Jakarta.
PAKAIAN YANG DIPAKAI UNTUK DINNER AMIR & ANDREW
(Pakaian Amir yang kiri tanpa jas hitam, sedangkan pakaian Andrew yang sebelah kanan yang jas hitam)
PAKAIAN Yang dipakai Scarlett
PAKAIAN YANG DIKENAKAN NATASYA
PAKAIAN YANG DIPAKAI SAMA RYAN
PAKAIAN YANG DIPAKAI CEDRO
PAKAIAN YANG DIPAKAI ANINDYA
"Sudah siap semua?"tanya Amir ke semua
"Sudah Sayang/Tuan/Dra,"jawab mereka kompak
Mereka semua kecuali Scarlett masuk ke dalam mobil masing-masing dan mulai meninggalkan mobil Amir dan Scarlett,"Bibi tolong jaga anak-anak, jangan lupa sebelum tidur kasih mereka susu kotak formula dan dongengkan mereka ya bi."pesan Scarlett ke art di mansion
"Baik nyonya,"balas bibi patuh
"Baiklah saya pergi dulu tolong titip dan jaga rumah jangan sampai ada musuh yang nyerang rumah, mengerti,"pesan Scarlett ke art dan bodyguard yang tinggal untuk jaga mansion
"Mengerti nyonya,"ucap para art dan bodyguard barengan
Scarlett pun masuk ke mobil yang di dalamnya ada Amir duduk di bagian supir yang sudah siap untuk mereka pergi.
"Sudah siap sayang?"tanya Amir ke Scarlett sambil mendorong persneling mobil
"Siap sayang,"jawab Scarlett sambil memasang seatbelt
"Oke kita berangkat,"ucap Amir sambil menginjak kopling gas
•Restoran•
Mereka telah sampai di restoran yang dituju untuk acara dinner dengan keluarga Camorra, Cedro membimbing jalan ke mereka semua dan akhirnya masuk ke salah satu ruangan VIP di restoran tersebut. Di dalamnya ada meja berisi 12 kursi dan sudah terisi 8 kursi dimana ada 4 pria beda usia dan 4 wanita yang juga beda usia, mereka semua nampak sangat memiliki aura yang berwibawa, apalagi pria yang duduk di kursi utama ruangan tersebut.
Walaupun umur sudah tua tapi auranya tidak main-main siapapun yang melihatnya akan merasa seperti berjumpa dengan malaikat maut, di samping kiri pria tua gagah itu ada perempuan yang duduk di kursi roda yaitu adalah istrinya nyonya besar keluarga Camorra DEANA GABRIELLA CAMORRA dan oh ya nama pria tua gagah itu adalah LEONARDO VINCENT CAMORRA.
Di samping kanan Leo ada putra tertuanya yang bernama DAVID VINCENT CAMORRA, di sebelah Deana ada putra kedua yaitu ARTHUR VINCENT CAMORRA, di sebelah David ada putra ketiga yaitu GILBERT VINCENT CAMORRA, di sebelah Gilbert ada putri 1 keluarga Camorra dan merupakan anak ke lima keluarga Camorra yaitu ELENA VINCENT CAMORRA, di sebelah Elena ada putri kedua dan anak keenam keluarga Camorra yaitu AURORA VINCENT CAMORRA, di sebelah Arthur ada putri ketiga dan anak ketujuh keluarga Camorra yaitu GRAZIA VINCENT CAMORRA, dan CEDRO DIEGO QUATTRO CAMORRA merupakan anak keempat dan putra keempat keluarga VINCENT CAMORRA.
Sekarang keluarga Camorra sudah lengkap di dalam satu ruangan tersebut, Andrew yang melihat suasana di dalam ruangan yang terasa seperti jumpa dengan penghuni neraka yang mengerikan, bahkan wajah mereka pada datar kecuali Deana yang duduk di kursi roda dia tersenyum apalagi ketika keluarga Anderson masuk dia yang paling excited menyambut mereka.
"Kalian sudah datang, nak. Mari duduk sini masih ada 4 kursi kosong disitu,"ajak Deana antusias
"Paman kenapa aura disini sangat mengerikan ya?, apalagi wajah mereka semua kok gak ada ekspresi seperti bukan manusia saja?"bisik Andrew bertanya ke Ryan di samping kanannya
"Mereka memang seperti itu, tidak pandai mengekspresikan wajah mereka,"jawab Ryan santai yang berdiri di tengah antara Andrew dan Natasya
"Seperti paman,"ucap Andrew kemudian mengejek Ryan yang memang susah untuk berekspresi
Ryan yang ingin membalas ucapan Andrew pun tidak jadi karena mendengar Cedro menyapa para saudaranya yang masih duduk diam menutup mata
"Ciao fratelli, perché non avete portato le vostre partner?"tanya Cedro