NovelToon NovelToon
Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Tumbal
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Ini hanyalah fiktif belaka.

Surya selalu saja dihina oleh juragan Karya dengan kemiskinannya, dia juga selalu dihina oleh banyak orang di kampungnya karena memiliki wajah yang cacat dan juga sudah berusia tiga puluh tahun tapi belum menikah.

Ada bekas luka sayatan di wajahnya, karena pria itu pernah menolong orang yang hampir dibunuh. Namun, tak ada yang menghargai pengorbanannya. Orang miskin seperti Surya, selalu saja menjadi bahan hinaan.

"Jika kamu ingin kaya, maka kamu harus bersekutu denganku."

"Ta--- tapi, apa apakah aku akan menjadi pria kaya kalau bersekutu dengan Iblis?"

"Bukan hanya kaya, tetapi juga tampan dan memiliki istri yang kamu inginkan."

"Baiklah, aku mau bersekutu dengan kamu, wahai iblis."

Akan seperti apa kehidupan Surya setelah bersekutu dengan Iblis?

Akankah kehidupan yang lebih baik? Atau malah akan kacau?

Yuk kepoin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenapa perut aku sakit sekali?

Walaupun Sehan merasa aneh kenapa Surya memberikan uang yang begitu banyak kepada dirinya, walaupun dia merasa heran kenapa Surya malah memberikan Kafe itu untuk miliknya, tetapi tetap saja dia merasa bersyukur kepada Tuhan.

Terlebih lagi dia memang sangat membutuhkan uang, dia yang begitu bahagia bahkan sampai langsung berbicara dengan kedua orang tua dari Anggi kalau dia kan menikahi wanita itu. Dalam waktu dua minggu ke depan.

Dia meminta waktu selama dua minggu untuk mempersiapkan pernikahan mereka, Juragan Karya sebenarnya kurang setuju jika Anggi menikah dengan Sehan, karena pria itu tetap saja dipandang rendah oleh Juragan Karya.

Karena jika dibandingkan dengan Surya, tetap saja Surya adalah pemenangnya. Namun, dia berpikir kalau dirinya harus menyenangkan putrinya, tak apa menikahkan putrinya dengan pria itu.

Dalam hati dia berharap kalau putrinya itu akan bahagia dengan pilihannya. Namun, jika suatu saat pria itu mengecewakan, Juragan Karya akan meminta putrinya untuk bercerai dengan pria itu.

"Yah, gimana menurut Ayah tentang pernikahan Anggi dan juga Sehan?" tanya Ine.

"Gampang, Bun. Nanti gampang cerai kalau Sehan tak sesuai harapan kita," jawab Juragan Karya.

"Gak masalah emang kalau nanti Anggi jadi janda? Gimana kalau nanti gak ada orang yang mau nikah sama anak kita?" tanya Ine penuh kekhawatiran.

"Banyak, Bun. Anggi itu anak Ayah, gampang kalau masalah itu."

"Ya sudah terserah Ayah aja, Bunda manut."

Berbeda dengan Surya, dia merasa senang bukan karena ingin mendapatkan wanita pilihannya, tetapi tanpa disadari, uang yang dia berikan kepada Sehan dan juga Kafe yang dia berikan kepada pria itu adalah sebagai bentuk Surya yang sudah membeli nyawanya.

"Sebentar lagi kamu akan mati," ujar Surya sambil menusuk boneka yang berbalut kain kapan di tangannya.

Pria itu tak lama kemudian membacakan mantra yang sudah dibisikan oleh iblis, lalu Surya membakar foto Sehan yang sudah ditulis tanggal lahirnya. Abu dari foto tersebut lalu dimasukkan ke dalam dupa pembakaran kemenyan.

"Kita tunggu saja tanggal mainnya," ujar Surya.

Keesokan harinya.

"Aduh, Yang. Perut aku sakit banget, kaya ditusuk jarum. Sakitnya bikin gak tahan," ujar Sehan.

Pria itu sedang bekerja di Kafe, di sampingnya tentu saja ada Anggi yang membantu, wanita itu nampak. panik. Lalu dia memerhatikan wajah kekasihnya yang pucat.

"Kamu sakit apa, Yang? Apa perlu ke dokter?"

"Iya, Sayang. Kayaknya perlu, ini sakit banget soalnya. Gak kaya magh biasa," jawab Sehan.

Karena begitu menghawatirkan kondisi kesehatan tubuh kekasihnya, akhirnya Anggi membawa kekasihnya itu menuju rumah sakit.

Saat tiba di rumah sakit, kekasihnya itu langsung mendapatkan pemeriksaan. Namun, herannya dokter mengatakan kalau pria itu sangat sehat, tidak ada penyakit apa pun di dalam tubuhnya.

"Tapi serius, Dokter. Tadi perutnya sakit banget, kayak di tusuk tusuk jarum gitu. Itu kenapa ya?"

"Mungkin anda kecapean bekerja, jadi harus beristirahat yang cukup. Makan juga harus teratur, harus pandai bagi waktu antara kerjaan dan juga kehidupan pribadi."

"Gitu ya, tapi kenapa kayak ada penyakit yang berbahaya di tubuh saya? Apa perlu melakukan rontgen?"

"Menurut saya tidak perlu, kan' anda sangat sehat." Dokter kembali menegaskan, dia bahkan menatap wajah pria itu dengan tegas.

"Baiklah, kalau begitu saya pamit aja. Semoga saja penyakit yang saya derita ini cepat sembuh dan memang tidak terjadi apa-apa dengan tubuh saya," ujar Sehan.

"Aamiin," ujar Dokter mengamini.

Sehan dan juga Anggi akhirnya memutuskan untuk pulang, tentunya Sehan pulang menuju kediamannya. Di sana dia hanya tinggal sendirian, karena kedua orang tuanya tinggal di luar kota untuk membangun usaha mereka.

"Kamu gak usah kerja dulu kalau memang masih merasa tak enak badan?"

"Ya, Sayang. Tapi, aku beneran merasa sakit loh. Badan aku lemes banget, perut aku juga sakit banget kayak ada yang nusuk-nusuk gitu."

"Tapi bener kata dokter loh, wajah kamu itu sehat banget. Badan kamu juga sehat banget, kenapa kamu bisa merasa sakit ya?"

"Entahlah, Sayang. Aku tak tau," ujar Sehan.

Anggi yang merasa kasihan terhadap kekasihnya itu menemani pria itu sebentar,dia juga bahkan menyiapkan makanan untuk pria itu. Setelah Sehan tidur, Anggi memutuskan untuk kembali ke Kafe.

Hari memang sudah sore, tetapi di waktu seperti ini Kafe justru sedang ramai-ramainya. Maka dari itu dia memutuskan untuk kembali, sekalian mau menghitung pendapatan hari ini.

"Aww! Perut gue sakit lagi," ujar Sehan.

Pria itu terbangun dari tidurnya, ternyata hari sudah sangat gelap. Saat dia menoleh dari jam digital yang ada di atas nakas, waktu menunjukkan pukul satu malam.

"Ya Tuhan, kenapa sakit lagi? Sekarang malah kepala gue juga jadi sakit? Sebenarnya gue itu sakit apa?"

Sehan berusaha turun dari tempat tidur, dia mencari obat anti nyeri dan segera pergi ke dapur untuk mengambil air. Setelah meminum obat tersebut, Sehan nampak duduk di ruang keluarga.

"Hoek!"

Tiba-tiba saja dia merasa mual, dari dalam perutnya seperti ada yang bergerak dan mengaduk-aduk. Semakin lama, benda yang bergerak di dalam perutnya itu semakin bergerak dengan begitu liar.

"Astagfirullah! Kenapa kaya ada yang gerak kenceng banget? Apa iya aku masuk angin?"

Sehan masih berusaha berpikir positif, tetapi semakin lama guncangan yang terjadi di dalam perutnya itu semakin kencang. Dia bahkan merasa semakin kesakitan, Sehan mencengkram kuat sofa yang dia duduki.

"Argh!" teriak Sehan.

Pria itu Sepertinya begitu menderita sekali, dia memejamkan matanya dengan kuat. Tak lama kemudian dia melihat jendela rumahnya tiba-tiba saja terbuka.

Asap hitam tebal nampak masuk dari jendela itu dan mengelilingi tubuh Sehan, pria itu yang tadinya kesakitan kini berubah menjadi ketakutan.

"A--- apa ini? Kenapa ada gumpalan asap hitam pekat di rumahku?"

Sehan berusaha untuk bangun, dia ingin menyalakan lampu. Namun, tiba-tiba saja tubuhnya melayang di udara. Pria itu berteriak dengan sekencang-kencangnya.

Dia berharap ada yang mendengarnya, dia berharap ada yang menolongnya. Namun, semakin dia berteriak dengan kencang, tubuhnya semakin diputarkan dengan lebih kencang lagi.

"Argh! Ampun!" teriak Sehan karena merasa kepalanya begitu pusing. "Tolong! Lapisan gue! Tolong!"

Sehan berteriak-teriak meminta tolong, tidak lama kemudian tubuhnya langsung terpelanting pada tangga rumahnya yang paling bawah.

Sehan terlihat sekarat, kepalanya bocor dengan darah yang mengalir dengan begitu deras. Jangankan untuk berteriak meminta tolong, untuk bergerak pun dia sangat kesulitan.

"A--- Anggi, maafkan aku. A---"

Sehan berbicara dengan terbata, pria itu sangat mengenaskan, tak lama kemudian pria itu pun meregang nyawa. Matanya melotot, tidak lama kemudian bahkan terlihat ada binatang yang keluar dari bibir pria itu.

1
neng ade
pembahasan untuk juragan Karya masih terus diteror arwahnya Sari
neng ade
sekarang juragan Karya udah hancur karena perbuatan nya dulu yang telah membunuh dan memperkosa Sari
Ayu Putri
lanjut thor
neng ade
sama seperti dirimu yang dulu memperkosa Sari setelahnya Surya menemukan cincin Juragan Karya sekarang malah ditemukan jam tangan nya Surya
Ayu Putri
lanjut dong thor,Up nya jgn sekali dong dong thor
neng ade
innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Ulun Jhava
Habis keguguran gas lagi ya😅😅
Ulun Jhava
Kapan balas dendam sm juragan karta sur
neng ade
ine masih hidup. dia pasti cerita tentang Surya
neng ade
waduh bakalan ngamuk nih kalo juragan Karya tau
flower
/Applaud//Applaud/
neng ade
bayinya dijadikan tumbal lagi
neng ade
ternyata Ine udah tau kalo juragan Karya itu gemar selingkuh
neng ade
udah mulai di teror karena selama ini tak ada yang tau perbuatan juragan Karya pada Sari
neng ade
juragan Karya memang udah keterlaluan. dia memperkosa Sari dengan sadis hingga meninggal dunia
neng ade
bakalan perang nih dukun itu sama iblis yang Surya sekutukan
neng ade
kasihan juga sama Anggi ayah nya yang jahat tapi Anggi yang kena imbasnya
Reni
welehhhh udah dimulai
Reni
Waduhhhh semudah itu untuk membuat Surya mengabdi penghuni hutan larangan, dendam membuat buta hati
Reni
wahhhh malah ketemu dukun 😩😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!