NovelToon NovelToon
Love You Kak Kenan

Love You Kak Kenan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitriishn

"Oh my God, kamu ganteng banget, pokoknya kamu harus jadi pacar aku titik!!"

"Apaan sih gak jelas"


❄️❄️❄️


"Kak Ken, Caca cinta sama kakak kapan sih mau jadi pacar Caca"

"Sampai kapan pun gue gak bakal mau jadi pacar Lo"


❄️❄️❄️


Hicca Elenza, sering di panggil Caca yang cinta mati pada pandangan pertama kepada teman dari kakak sepupunya, Kenan Alaska cowok ganteng tapi sayangnya kegantengan tertutup dengan wajah datarnya. Tetapi itu tidak menjadi halangan bagi Caca untuk mencintai seorang Kenan


Kepo gak? Kepo gak? Baca lah kalau kepo masa cuman di buka doang, rugi dong kalau ga baca
anjirrr bercanda hehehe terserah kalian mau baca atau engga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20

HAPPY READING

Pagi ini kenan sudah bersiap ingin berangkat ke sekolah, ia berjalan menuju luar apartemennya, saat hendak pergi Kenan melihat Jelita sedang menangis diujung koridor dengan seragam sekolah yang berbeda darinya, Kenan hanya menatapnya sekilas dan tak ingin mengganggunya.

Belum ada sepuluh langkah jalannya terhenti saat mendengar suara jeritan minta tolong dari Jelita kondisinya cukup memprihatinkan sebab wajahnya sangat pucat ditambah dengan hidungnya yang mengeluarkan darah, segera Kenan berlari menghampirinya dan memanggil beberapa orang yang juga ada disana untuk membantunya membawa Jelita kerumah sakit.

Sesampainya disana beberapa suster datang dan membantu mereka membawa Jelita keruangan agar segera ditangani oleh dokter.

Orang yang membantu Kenan membawa Jelita, pamit duluan sebab mereka masih harus bekerja.

Diliriknya arloji miliknya, sudah pukul 08:19 itu artinya ia sudah terlambat pergi ke sekolah. Ingin pergi dari sana tetapi dia teringat bahwa Jelita tidak ada yang menemani ataupun tidak ada keluarga yang bisa ia hubungi.

Kenan memutuskan untuk absen pada hari ini. dan ia menunggu dokter keluar dari dalam ruangan Jelita sembari memainkan ponselnya.

Saat asik memainkan ponselnya notifikasi WhatsApp masuk, lagi dan lagi nomor baru itu adalah nomornya Caca.

Ken tersenyum tipis saat membaca teks itu, tiba tiba dokter datang mengagetkannya "Keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut, Kenan berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

"Saya teman dia dok." Singkat Kenan.

"Teman anda baik baik saja, cuman dia lelah dan banyak pikiran sehingga membuat penyakit lambungnya kembali kambuh." Jelas sang dokter.

"Kalau bermasalah di lambung kenapa hidung dia mengeluarkan darah?" Tanya Kenan merasa binggung.

"Anda jangan khawatir itu gejala ringan saja, hal biasa bagi orang yang banyak pikiran."

"Ohh, apa saya sudah bisa menjenguk pasien?"

"Ya, silahkan."

Kenan masuk kedalam ruangan Jelita, dan melihat ia yang sedang melamun menatap plafon ruang tersebut.

"Bagaimana keadaan Lo?" Tanya Kenan membuyarkan lamunan Jelita.

"Baik, makasih udah nyelamatin gue." Ujar Jelita kembali melamun tetapi ia sudah duduk dan bersandar.

"Oke, kabarin keluarga Lo dulu." Ucap Kenan

Jesika tertawa kecil dan tawa itu seperti ejekan bagi dirinya sendiri. "Keluarga yah? Gak mungkin gue panggil ibu gue yang lagi sakit." Ucapnya sudah meneteskan air matanya.

Kenan diam saja menunggu cerita dari Jelita. "Ibu gue lagi di rawat di rumah sakit jiwa, dan si bajingan itu yang membuat ibu gue stres sampai kadang gak ingat sama gue." Cerita Jelita mampu membuat Kenan mencurahkan seluruh perhatiannya pada Jelita.

"Si bajingan?" Tanya Kenan

"Ya, papah gue bajingan gue benci dia, hiks gue pengen dia mati hiks gue... Gue... AGHKKKKK GUE PENGEN BUNUH DIA." Marah Jelita mengacak acak rambutnya.

Kenan memeluk tubuh rapuh Jelita, ia tau posisi dia sekarang dan ia pernah berada diposisi itu walau cerita yang berbeda.

"Tenanggin diri Lo." Ujar Kenan

"Gimana gue mau tenang? Ibu gue lagi menderita dan selalu di tekan sama orang orang." Ucap Jelita melepaskan pelukan Kenan.

"Lo mau lakuin apa kalau begitu?"

"Gue pengen jenguk ibu gue, Lo bisa temanin gue gak? Kali ini aja hiks plis gue pengen ketemu sama ibu gue."

"Oke."

Keduanya pergi ke RSJ tempat ibu Jelita di rawat setelah mendapat izin dari dokter,keduanya pergi menggunakan taksi online, sebab mereka pergi kerumah sakit juga menggunakan taksi.

Sesampainya di RSJ, Kenan dan juga Jelita pergi ke kamar milik ibu Jelita yang sedang di rawat.

Masih berada sedikit jauh dari kamar itu, suara teriakan dan ketawa ibu jelita terdengar, keduanya segera berlari dengan cepat.

Saat membuka pintu kamar itu, bisa mereka lihat bahwa suster kesulitan untuk menghentikan ibu Jelita.

Jelita segera masuk dan memeluk tubuh ibunya itu. "LEPASKAN SAYA, SAYA MAU KETEMU ANAK DAN SUAMI SAYA, MEREKA PASTI MERINDUKAN SAYA, SAYA INI TIDAK GILA." Berontak ibu Jelita di pelukan

"Mah, ini Jelita hiks ini putri mamah." Ucap Jelita.

"GAK KAMU BOHONG, LEPASKAN SAYA!"

"Suster buka gordennya." Ucap Jelita dan segera di buka oleh suster yang masih berada disana.

Setelah gorden terbuka dan cahaya matahari merambat masuk dari cela cela kaca, membuat ibu Jelita tenang sebab cahaya itu.

Beliau menatap Jelita dengan seksama. "Jelita? Putri mamah kan?" Tanyanya

"I-ya mah hiks ini aku."

Kedua ibu dan anak itu saling berpelukan. "M-amah senang bisa ketemu kamu sayang. Hiks papah kamu dimana? Apa dia baik baik aja? Kenapa dia tidak ikut? Mamah kangen sama papah kamu." Tanya mamah Jelita.

"Dia lagi banyak urusan dan tidak bisa datang sekarang." Jawab Jelita enggan menyebut ayahnya.

"Ayo kita pulang, pasti papah kamu merindukan ibu kan?"

Jelita binggung ingin menjawab apa, ketakutan yang dia benci selama ini. Ibunya selalu meminta ingin pulang dan merindukan sosok ayah yang ia benci.

"Papah lagi kerja mah, mending mamah makan dulu deh biar Jelita suapin nanti kita pulang ya setelah mamah makan dan minum obat."

Mamah Jelita mengangguk begitu antusias, Jelita meminta mangkuk isi makanan ibunya, sembari menyuapi ibunya Jelita juga begitu antusias untuk mendengarkan cerita ibunya.

"Kamu tau? Disini itu gak enak nak, masa mamah selalu dibilang gila padahal mamah kan waras, trus mereka maksa mamah buat jalan jalan ketempat aneh, mamah takut."

"Mamah jangan takut donggg, mereka semua baik kok trus juga mereka temannya papah loh, emang mamah gak kenal sama temannya papah?" Ucap Jelita kembali memberi sesuap makanan kepada ibunya.

"Emang iya? Kok mamah gak tau nak?"

"Makannya mamah jangan takut biar mamah kenal sama mereka." Ucap Jelita dianggukki oleh sang ibu.

Kenan yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara keduanya merasa sedih ia membandingkannya dengan kehidupannya dan keluarganya. "Yang gue alami belum seberapa di bandingkan dia." Batin Kenan melangkah keluar kamar dan menunggu didepan kamar itu saja.

❄️❄️❄️

Pulang sekolah Caca memutuskan untuk pergi kerumahnya Kenan sendiri menggunakan mobilnya.

Saat di tengah jalan yang sepi mobil Caca di hadang oleh beberapa orang yang memiliki badan kekar.

Caca membuka kaca mobilnya dan mengeluarkan kepalanya menatap orang orang tersebut.

"Omm, kalau mau meninggoy jangan Caca yang nabrak, nanti Caca di penjara." Ucap Caca, bukannya menghindar preman preman tersebut malah mendekati Caca dan memaksanya untuk turun.

Caca turun dengan santai tanpa ada rasa takut sedikit pun.

Preman yang menyuruh Caca turun memberi kode kepada temannya yang lain agar mengikat Caca. "Ehh?" Caca kebingungan saat preman tersebut mengikat Caca dan membekap mulutnya menggunakan sapu tangan yang sudah di beri obat tidur.

Penglihatan Caca mulai buram dan kesadarannya hilang saat itu juga.

Pada sore hari Caca membuka kelopak matanya dengan perlahan, ia kesusahan bergerak akibat diikat di kursi oleh para preman itu.

"Sudah bangun hmmm?" Tanya salah satu preman yang duduk disana.

"Belum Caca belum bangun, Caca mau tidur lagi." Ucap Caca sembari menguap.

BRAK..!!

"DASAR BOCAH SIALAN, BERANI BANGET LO PERMAININ KITA." Teriak preman yang berambut gondrong emosi.

Caca terkejut dan segera membuka jernih matanya "Yah ampun omm baperan banget sih, hampir aja jantung Caca melayang." Kesal Caca.

"Heh bocah, sekarang Lo lagi kita culik Lo gak takut kita bunuh?" Tanya preman botak angkat bicara.

Caca berpikir sejenak "Enggak sih om, kalau kalian bunuh Caca yah Caca ketemu sama Tuhan."

"Itu tak penting, sekarang telepon orang tua Lo dan suruh mereka bawa uang 100juta jika Lo mau bebas dan jangan bawa polisi." Ucap preman berambut gondrong tadi.

"Gak bisa om, mamah papah Caca di Belanda gak mungkin kan mereka jin yang tiba tiba nyampe di Indonesia sekarang. Tapi kalau om semuanya mau uang, Caca bisa kasih, mau berapa? 100juta? Dikit banget, kalian ada lima kalau dibagi itu dikit, Caca tambahin deh jadi 500juta. Tapi kasih Caca makan Caca laperrr omm."

Semua preman tersebut saling pandang tak yakin dengan ucapan Caca "Kau pikir kami percaya sama kau? Akal akal mu saja itu biar bisa kau lolos dari kami kan?" Tanya preman berambut pendek tapi lurus dengan logo bataknya.

Caca berdecak kesal "ckk enggak loh omm, kalau Caca bohong kalian bisa deh bunuh Caca, kasih Caca ke buaya dan buang Caca ke jurang juga boleh."

Meraka mengangguk dan memberikan satu bungkus nasi kotak kepada Caca.

"Bukain lah om ikatannya gimana Caca bisa makan kalau gini."

Lagi dan lagi preman itu membukakan ikatan Caca.

"Udah kau makan lah itu, biar gak Jabir mulutmu"

"Syap omm tapi.. Ini higienis gak? Ada racunnya juga gak?" Tanya Caca

"Gak ada kau tinggal makan aja susah kali."

"Yah kan jaga jaga om." Ucap Caca membuka nasi kotak itu dan mulai memakannya.

Caca memakannya dengan nikmat dan itu ia selalu di perhatikan oleh semua preman itu sampai ia benar benar selesai makan.

Caca meminum air yang di berikan oleh preman tadi kepadanya "akhirnya Caca kenyang."

"Jadi mana uangnya?" Tanya preman berambut gondrong tadi.

"Tas Caca mana?" Tanya Caca

Preman gondrong tersebut memberikan tasnya dan Caca membuka tas itu dan mengambil dompet miliknya, ia memberikan salah satu kartu ATM miliknya "Disini ada uang 500jt kalian bisa ambil kapan pun." Ucap Caca memberikan kartu itu pada preman rambut gondrong.

"Ini asli?" Tanyanya dengan pertanyaan yang sangat aneh bagi Caca.

"Yah asli dong om, masa bohong."

"Oke, gue terima dan sekarang Lo bebas."

"Ihh kok gitu? Kalian harus tanggung jawab dong om, udah culik Caca kesini dan kalian harus anterin Caca pulang."

"Oke, makasih loh uangnya, Lo baik banget." Ucap preman botak itu beranjak dari duduknya di ikuti temannya yang lain.

Mereka mengantarkan Caca pulang kerumahnya, dan juga mereka sempat kagum dengan besarnya rumah Caca "Pantas aja duit 100jt di bilang dikit, Wang rumahnya sebesar ini." Kagum preman berambut pirang.

Caca turun dari mobilnya dan menghampiri mobil para preman itu "om makasih ya udah anterin Caca."

Semua preman itu mengangguk kiku dan selalu fokus bangunan rumah Caca, hingga Caca masuk kedalam rumah itu pun mereka masih tetap berada disana.

1
tassya cantipppp😘
gombal Mulu lu caa
abcdefg: tapiii goblanya itu nyataaa
total 1 replies
tassya cantipppp😘
cieeee kennnn udah mulai dehhh
abcdefg: udah mulai apa nih?
total 1 replies
tassya cantipppp😘
cieeee kennnn usah mulai dehhh
tassya cantipppp😘
tingkat kepdanya tinggi aku sku bangetttttt
abcdefg: iya dongggg
total 1 replies
tassya cantipppp😘
bisa bisanya hantu punya senior
tassya cantipppp😘
yah iyalah tembus orang dia setan kak
abcdefg: wkwkwkw siapa tau manusia berwujud setan hehehe
total 1 replies
tassya cantipppp😘
polos banget jawabnya
abcdefg: betul banget
total 1 replies
tassya cantipppp😘
wkwkwk bangga tapi nyesal ini
abcdefg: gimana konsepnya tuhhh
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ke kelasnya
abcdefg: baik kak terimakasih
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dih 🤣🤣
abcdefg: awok awok
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nyengir
abcdefg: baikkk kakk terimakasih
total 1 replies
abcdefg
betul banget kakk
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dasar Caca masa preman malah dikasih uang 🤣
abcdefg: salah satu cara agar selamat kakk
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ternyata ada yg lebih menderita dari Kenan 😣
abcdefg: Iyah kakk
total 1 replies
syasya
sempat sempatnya lohh
abcdefg: sempatin aja biar gak cangguh
total 1 replies
syasya
itu hantu woiii
abcdefg: wkwkw gak takut dia
total 1 replies
syasya
prok prok prok pintar banget sampe pengen buang dia awok awok
abcdefg: jangan dong
total 1 replies
syasya
baik salah gak baik juga tetap salah
abcdefg: entah lah Caca tuhh
total 1 replies
syasya
bjir cintanya terlalu cinta ini mahh
abcdefg: sampai lupa gimana melupakan dia
total 1 replies
syasya
maklum tangannya tangan sultan mana bisa pengang piring kotor
abcdefg: benar banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!