NovelToon NovelToon
Sepasang Mantan

Sepasang Mantan

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Keluarga
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: moon

Seseorang itu akan terasa berhaga, manakala dia sudah tak lagi ada.

Jika itu terjadi, hanya sesal yang kau punya.

Karena roda kehidupan akan terus berputar kedepan.

Masa lalu bagai mimpi yang tak bisa terulang.

Menggilas seluruh kenangan, menjadi rindu yang tak berkesudahan.

Jika ketulusan dan keluasan perasaanku tak cukup untuk mengubah perasaanmu, maka biarlah ku mengalah demi mewujudkan kebahagiaanmu bersamanya, kebahagiaan yang telah lama kau impikan. -Stella Marisa William-

Sungguh terlambat bagiku, menyadari betapa berharganya kehadiran mu, mengisi setiap kekosongan perasaanku, mengubah setiap sedihku menjadi tawa bahagia, maaf kan aku yang bodoh, maafkan aku yang telah menyia nyiakan perasaan tulusmu -Alexander Geraldy-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Alex berjalan mendekati Dimas yang sudah menantinya di pintu keluar, asistennya itu tampak berseri bahagia menyambut kedatangannya, sementara dirinya merasa sangat lelah dan mengantuk usai menyelesaikan urusan bisnisnya di Swiss, dan dilanjutkan dengan perjalanan panjang, demi segera bertemu putra mahkotanya, si penyemangat hidupnya, dialah yang membuat Alex sanggup bertahan di dera kesepian dan kesendirian setelah berpisah dari istrinya.

Dengan sigap Dimas menggantikan Alex membawa koper besarnya.

"Silahkan bos ... " Dimas mempersilahkan Alex untuk duduk, setelah sebelumnya membukakan pintu untuknya.

Dimas menata barang bawaan Alex di dalam bagasi mobil, kemudian menyusul duduk di belakang kemudi.

Dari balik kaca mobilnya, Alex menatap nanar ke segala penjuru airport, ia merasa tak nyaman berlama lama di airport, teringat kala ia panik dan ketakutan mengejar Stella dan Andre yang hendak pergi meninggalkannya.

Hari itu, dia hanya terduduk lemas di depan pintu keberangkatan, menangis tanpa airmata, terluka tapi tak berdarah, karena kehilangan sesuatu yang paling berharga.

Kepergian Stella menyisakan ruangan hampa dalam hidupnya, jika saja Stella tak meninggalkan Kevin bersamanya, Alex tak bisa membayangkan, entah apa yang akan terjadi pada hidupnya.

"Apa Kevin sudah pulang lagi ke rumah?" Tanya Alex.

"Sudah bos, 2 hari ini dia sibuk berkeliling rumah, katanya ia rindu suasana rumah."

Berkeliling rumah? sesuatu yang jarang di lakukan Kevin, Pikir Alex.

"Bahkan telinga saya mau pecah rasanya, dia terus menerus menanyakan anda bos, saya rasa dia benar benar merindukan anda." Senyuman tergambar di bibir Dimas ketika ia menceritakan perihal Kevin.

"Benarkah?, aku juga merindukannya." ujar Alex Lirih, membayangkan tawa bahagia Kevin, yang membuat rasa lelahnya seketika hilang.

Mobil terus melaju, membelah pekatnya suasana malam ibukota.

"Apa ada laporan dari mata mata kita?'"

"Istirahat lah dulu bos, Nanti ketika anda sudah kembali bugar, saya akan melaporkan semuanya kepada anda."

Alex diam tak membantah, karena tubuhnya memang sangat lelah, dia pun hanya menyandarkan punggung dan kepalanya.

...✨✨✨...

Andre berjalan mondar mandir di ruang tengah, rasanya sungguh tak sabar ingin segera berjumpa dengan Alex, walau saat ini sang waktu sudah memerintahkannya untuk segera beristirahat, namun Andre tetap bertahan demi bisa segera berjumpa dengan papinya, tanpa menunggu hari esok.

Sebenarnya jika Dimas tidak melarang, Andre pasti sudah mengikutinya ke airport, bukan hanya Dimas, Ima sang nanny juga melarang, terlebih oma Lani dan opa Sony juga ikut ikutan melarang, Andre benar benar tak berdaya.

Kenapa? tentu saja karena keluarga yang baru dikenal nya, walau baru berjumpa dengan keluarga papinya, tapi selama dua hari ini Andre benar benar bahagia, oma dan opa begitu perhatian padanya, Ima yang memberinya senyuman tulus ketika mengajaknya makan atau menanyakan apa saja yang ia inginkan, ada juga Dimas yang yang beberapa hari lalu menjemputnya dari sekolah, dan mengajaknya ke pusat perbelanjaan Eletronik untuk membeli Tablet baru, seperti yang ia inginkan. Karena tentunya dia ingat, tentang tablet Kevin yang tenggelam di kolam ikan karena tanpa sengaja terkena lemparan bola.

Berkat Detail informasi dari Kevin, Andre bisa beradaptasi dengan baik, bahkan berjumpa dengan orang orang yang selama ini belum pernah ia temui pun jadi terasa menyenangkan, dua hari ini dia sibuk berkeliling mengenali setiap sudut rumah, jika ada yang bertanya dengan cueknya Andre menjawab, bahwa ia sedang rindu suasana rumah.

Hanya satu yang belum berhasil dia taklukkan, Spike si anjing milik Kevin, anjing memiliki indra penciuman spesial, walaupun Andre dan Kevin memiliki wajah identik, namun tak akan pernah bisa mengelabui indra penciuman anjing, oh Andre sungguh tak suka anjing, dia pun tak pernah menginginkan hewan peliharaan.

Andre kembali duduk di sofa, bahkan dua hari ini dia sama sekali tak berkomunikasi dengan Kevin, 'hah, pasti Kevin selalu mengekori Mommy kemana mana, sampai sampai dia lupa mengirimkan pesan padaku'. Gerutu Andre.

Kembali Andre membuka tablet dan mencari game baru untuk membunuh rasa sepi dan penantian nya.

Tapi Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka, sosok pria tinggi berjalan melewati pintu, dada Andre berdebar hebat, dia pria tinggi nan tampan, penampilannya yang sudah sangat lelah sungguh tak mengurangi kadar ketampanannya, 'dia kah papi? ah iya dia adalah pria di foto itu' pikirnya.

Alex yang menyadari kehadiran putranya, nampak langsung mengembangkan senyuman, ternyata benar kata Dimas, Andre benar benar merindukannya, tanpa menunggu aba aba Andre berlari, secara reflek dia melompati kursi agar bisa segera sampai di pelukan Alex.

"Papiiii ... " ucapnya ketika mengalungkan kedua lengannya di leher Alex, lama Andre bertahan di sana, menikmati Aroma tubuh Alex, aroma yang belum pernah ia kenali sebelumnya, dihirupnya beberapa kali , kemudian menyimpannya rapat rapat di alam bawah sadarnya, Andre menikmati hangatnya pelukan Alex, rasa rindu yang menggunung membuatnya enggan melepas pelukan tersebut.

Ternyata Alex pun merasakan hal sama, gumpalan rasa rindu membuatnya membalas pelukan Andre, tapi biasanya Kevin tidak bersikap seperti ini terhadap nya, Alex seperti merasakan sesuatu yang berbeda pada putranya, seperti sesuatu yang baru, namun telah lama dirindukannya. Diusapnya punggung Andre dengan lembut.

"Apa kamu begitu merindukan papi?" tanya Alex, namun tak menghentikan kegiatannya mengusap punggung Andre.

"Yah, sangat merindukan papi."

Alex mengurai pelukannya, ia melihat Andre mengusap setitik air disudut matanya.

"Hei kamu menangis?" Ledek Alex.

"Sedikit, itu karena aku senang bisa bertemu papi lagi."

Alex kembali memeluk pundak Andre, di sertai usapan di bahunya "Kenapa belum tidur, hmmm?" tanya Alex, dia tak lagi merasa lelah, pelukan Andre menghapus semua lelahnya.

"Itu karena aku tak sabar bertemu papi, malam ini, boleh aku tidur di kamar papi?" tanya Andre tanpa ragu ragu.

Alex mengerut kan keningnya, belum pernah Kevin semanja ini dengannya, dan bahkan sudah lama sekali Kevin menolak tidur bersamanya.

"Hei ... bukannya kamu sudah besar, dan gak mau lagi tidur di temani papi?" tanya Alex tanpa rasa curiga.

"Entahlah, malam ini aku ingin sekali tidur di kamar papi, boleh yah? please ..." Pinta Andre memelas.

Alex tersenyum, "Tentu saja boleh, kapanpun kamu ingin, kamu boleh tidur di kamar papi."

"Yes ... thank you papi." sebuah ciuman mendarat di pipi Alex.

Usai membersihkan diri dan berganti dengan piyama nya, Alex pun bergabung dengan Kevin yang ternyata sudah terlelap.

"Maafkan papi ya nak, seandainya kamu memiliki orang tua lengkap, tentu hidupmu akan lebih sempurna, sayangnya papi tak tahu, mommy dan saudaramu berada di mana, papi pun sangat merindukan mereka"

Alex berbicara sendiri, di tengah aktivitasnya memandangi wajah Andre, tanpa Alex sadari, Andre ternyata belum tidur, dan ia mendengar semua perkataan Alex, "terimakasih papi, sudah berusaha mencariku dan mommy, terimakasih juga sudah merindukan ku dan mommy, aku pun merindukan papi, tapi maaf kalau aku belum bisa berterus terang pada papi, bahwa aku bukan Kevin, aku hanya ingin merasakan hangatnya pelukan papi, dan belum puas rasanya berada di dekat papi," Andre berbicara dalam hati.

1
Agnes Lia
Luar biasa
Rynda Atmeilya
banyak banget bawangnya /Cry/
Cuy
Apa iya Alan masih mengharapkan Stella?
Cuy
Duh, ternyata parah sakitnya. Kasian Kevin
Rynda Atmeilya
Lumayan
mhymhy
aku mau nanya, x aj disini ad yg punya keluarga dokter bahkan dokter sendiri.emang dokter ga bs libur am keluarga,,, kenapa risa ga ad libur buat ank nya barang sehari aj,apa masalah libur 1 hari trus matiin HP, buat keluarga...
mhymhy: padahal aku lihat di dunia nyata,klu hari libur dokter jg libur, trus kadang ada jg dokter yg ambil cuti,klu di novel ini kok keluarga gak penting kek nya... maaf klu salah komen
total 1 replies
Cuy
Akhirnya...mereka ketemu..
Cuy
Asiiik...
mhymhy
😭😭😭nah kan walaupun da ketebak cerita akn kek gini, tetap aj mewekkk
mhymhy
walaupun si kembar da besar tp ima tetap di pekerjakan... padahal dia pengasuh si kembar wkt bayi...
Cuy
Ini karyamu yang ketiga yang aku baca, Thor . Setelah Dean-Adhis, Irfan, dan ini yang ke-tiga . Luar biasa bagus. Siap membaca karyamu yang lain.
Cuy
Haha, aku ikut jingkrak-jingkrak karena si kembar dah bahagia. Semoga tar lagi mama papanya segera baikan.
himawatidewi satyawira
kasihan mak lampir ma suster ngesot ndak pny jam tayang thor
mhymhy
da ku duga mereka pst bertukar tempat,
Cuy
😭😭😭😭😭😭 kejer aku Thor
Frandamia 💀
Luar biasa
Cuy
Merinding.
Cuy
😭😭😭
Cuy
Siap baca karyamu yang lain, Thor.
moon: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Cuy
Malah Ima yang nyadar duluan ya di rumah itu??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!