NovelToon NovelToon
Cinta Sejati

Cinta Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.

Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?

Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Setelah melakukan hal yang terlarang, kini Raja pulang mengantar Laila karena sudah jam dua belas malam, hujan baru saja reda. Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai. Raja mau tidak mau mengantarnya sampai depan rumah Laila karena sedang susah berjalan.

"Kamu nggak apa-apa dirumah sendirian ? Mau aku temani ?" tanya Raja setelah menurunkan Laila didepan rumahnya.

"Nggak usah, aku biasa kok sendirian.." sahut Laila.

"Oke baiklah kalau begitu, sekarang masuklah. Aku nggak akan pulang sebelum kamu masuk.."

Laila terdiam menatap Raja, dia ingin mengatakan sesuatu padanya sebelum masuk kerumahnya. Laila menarik nafasnya panjang kemudian baru bicara.

"Raja, jangan pernah tinggalin aku.. Aku telah menyerahkan semuanya padamu. Yakinkan aku sekali lagi.."

Raja yang mendengar ucapan Laila tersenyum simpul. Raja yang masih diatas motornya lalu menarik standart motor kemudian turun. Raja menangkup kedua pipi Laila dan menatap matanya intens.

"Sayang, kau pernah mendengar cerita Romeo and Juliet ?" kata Raja menjeda ucapannya karena melihat Laila mengangguk kemudian kembali bicara. "Kita itu bagaikan Romeo and Juliet. Kau hanya milikku, dan aku hanya milikmu. Jika kau bukan jodohku, maka aku akan pergi dari dunia ini tak akan menyentuh wanita lain selain dirimu. Jika aku bukan jodohmu, kau juga pasti akan mati menungguku disana.. Itu janji kita.."

Raja menunjukkan jarinya ke atas. Dia telah meyakinkan Laila, Laila tersenyum mendengar ucapan Raja. Dia semakin yakin bahwa Raja akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang sudah mereka lakukan.

"Baiklah, aku percaya sama kamu Raja.."

Mendengar Laila percaya padanya, lalu Raja mengecup kening Laila dengan lembut. Setelah itu Raja menyuruh Laila masuk dan menutup pintunya tak lupa menguncinya.

Melihat kekasih hatinya sudah masuk, Raja menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Laila yang sudah masuk lebih dulu. Sepanjang perjalanan Raja terus tersenyum karena sudah memiliki Laila seutuhnya.

*

Pagi harinya saat Adzan Subuh, Laila bangun dari tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi untuk mandi junub dan Sholat taubat disertai sholat wajib.

Tak lama Laila selesai melaksanakan Sholatnya dan menangis di atas sajadah memohon ampunan Pada Yang Maha Kuasa. Dengan hikmat Laila berdoa dan tak lama langsung membersihkan rumah juga membuat sarapan untuk dirinya sendiri.

Saat sedang sarapan, Laila terdiam karena ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Laila menghentikan makannya kemudian melangkah membukakan pintu.

"Waalaikumsalam.."

Laila terkejut saat pintu sudah terbuka. Ternyata Abahnya pulang dari luar kota. Laila yang mengira besok atau nanti malam akan pulang, ternyata lebih cepat dari yang dijanjikan sang Abah.

"Abah.."

"Kenapa ? Kok kaget begitu lihat Abah pulang ?" tanya Abah Faris mengerutkan keningnya.

"Ah nggak kaget, cuma.. Kok Abah sudah pulang ? Harusnya kan besok.."

Mendengar pertanyaan Anaknya, Abah Faris semakin heran dan sedikit menaruh curiga. Apa ada yang sedang menginap dirumahnya ? Atau ada sesuatu yang disembunyikan ? Pikir Abah Faris.

"Harusnya kamu senang Abah pulang lebih cepat, bukannya malah syok begitu.. Memang nya ada apa ? Temanmu ada yang menginap menemanimu disini ?"

Mata Abah Faris memutar mencari seseorang di dalam. Dia takut Laila membawa seorang pria yang biasa membonceng dimotornya.

"Nggak ada Abah, mana mungkin Laila bawa temen kerumah. Paling juga Bunga.."

Laila sedikit gugup, dia sengaja memberi candaan agar kegugupannya tidak terlihat oleh sang Abah. Laila membantu Abah menyeret kopernya masuk dan membuatkan teh hangat untuknya.

Laila dengan telaten mengurus Abahnya yang nampak lelah dengan wajah yang lesu dan mata yang merah. Karena Abah Faris tidak tidur selama perjalanan.

"Abah mau sarapan ? Atau mau mandi dulu ?" tanya Laila memberikan pilihan.

"Abah mau mandi dulu, setelah itu baru sarapan kemudian Abah mau istirahat. Abah nggak tidur selama dijalan.." sahut Abah sambil menyeruput teh buatan sang Putri.

"Ya sudah, Laila siapkan dulu air hangat untuk mandi."

Laila bergegas merebuskan air untuk Abahnya itu, sambil menunggu air mendidih, Laila membuatkan nasi goreng spesial untuk orangtuanya. Tak lama air nya mendidih dan Laila menyuruh Abah nya mandi.

Laila menyiapkan satu piring nasi goreng dan air putih diatas meja makan. Sembari menunggu Abahnya selesai mandi, Laila mengganti bajunya untuk bersiap berangkat ke kampusnya pagi ini. Laila yang sudah siap keluar dari kamarnya dan melihat Abahnya sedang makan dimeja makan.

"Abah.. Laila berangkat dulu ya ? Sudah hampir jam delapan.."

Tok..Tok..

"Assalamualaikum.."

Saat sedang menyalami sang Abah dimeja makan, ada suara ketukan pintu dari luar. Laila lalu berdiri dan melangkah menuju pintu, Laila melihat siapa yang datang, dan ternyata Bunga sahabat kecilnya.

"Waalaikumsalam, Bunga.. Sebentar ya ? Aku pamit dulu sama Abah.."

Laila kembali masuk dan menyalami Abahnya untuk berangkat ke kampus. Laila juga mengecup kedua pipi Abah Faris lebih dulu karena itu kebiasaannya jika sedang berdua dengan Abahnya.

"Laila berangkat ya Abah.. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.. Hati-hati La.."

Laila lalu melangkah menuju pintu dan tak lupa menutupnya. Karena setelah sarapan, Abahnya itu akan istirahat karena sudah sangat mengantuk.

*

Laila baru saja sampai di Kampus bersama Raja, seperti biasa Raja akan mengantar Laila sampai kelasnya. Keduanya saling bergandengan tangan dan saling melempar senyum manis masing-masing.

"Gimana sayang ? Apa masih sakit buat berjalan ?" tanya Raja dengan suara sedikit lirih.

"Ya sedikit, sudah hilang tapi masih sakit sedikit kalau buat duduk.."

Raja merangkul bahu Laila dan akan mencium pipinya di tahan oleh Laila. Raja yang melihat Laila menahannya merasa kesal dengan kening berkerut.

"Ini di kampus Raja, banyak yang melihat.. Malu.."

Laila menyadarkan Raja bahwa mereka sedang berada ditempat umum. Raja lalu menoleh kesana kemari ternyata benar, mereka sedang menjadi pusat perhatian. Raja menegakkan tubuhnya dan berjalan melepas tangannya yang memeluk Laila.

"Ehemm.."

Raja berdehem untuk menetralkan rasa malunya pada Laila. Setelah sampai di depan kelas Laila, Raja menoleh kesana kemari dan mengecup bibir Laila singkat. Hal itu membuat Laila terkejut.

"Raja..! Nanti dilihat orang.. Malu.."

Laila memukul dada Raja pelan dengan wajah merah karena menahan malu, Raja yang melihat itu tersenyum lebar. Sejak kejadian semalam, Raja ingin selalu dekat dengan Laila tak ingin lepas darinya.

"Aku ke kelas dulu ya.. Nanti aku kemari jemput kamu ke kantin.. Bay.."

Laila mengangguk dan melambaikan tangannya kemudian masuk ke dalam kelasnya. Laila yang memeluk bukunya didada melangkah masuk sambil senyum-senyum sendiri dan duduk ditempat duduk yang sudah disediakan.

Sedangkan Raja terus berjalan menuju kelasnya sambil bersiul. Namun langkahnya terhenti karena para sahabatnya memanggil dari kejauhan.

"Rajaa..."

Raja menoleh ke belakang, ternyata Erik, Ivan dan Haikal. Erik langsung memeluk bahu Raja dan membawanya berjalan beriringan. Sedangkan Ivan dan Haikal mengikutinya dari belakang.

"Lu semalem kemana Ja ? Kita nyariin lu nggak ketemu, jadi gue nganterin temen Laila sendiri kerumahnya."

"Iya Ja, lu kemana semalem ? Tiba-tiba ilang nggak kelihatan batang hidungnya.."

Raja menoleh menatap Erik dan teman lainnya sambil tersenyum tanpa menjawab pertanyaannya. Raja terus berjalan tak memperdulikan mereka yang penasaran menunggu jawaban Raja. Raja tetap tidak mau menjawabnya.

...----------------...

Bersambung...

1
CintaAfya
kk Cinta mampir di sini thor...
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/

trimakasih kak afya
total 1 replies
Abdulharis Middini
Luar biasa
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat 🙏
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
/Kiss//Kiss//Kiss/
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: ma sama . biar makin mangat up nya🙏✌
total 3 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
oh mampir juga kak ke novel saya
Miss Ra: oke aku paati baca sampai the end yaa
total 1 replies
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
wau bagus kak semangat ya👍
Miss Ra: /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!