NovelToon NovelToon
Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: syah_naz

dengan gemetar... Alya berucap, "apakah kamu mau menjadi imam ku?? " akhirnya kata kata itu pun keluar dari lisan Alya yg sejak tadi hanya berdiam membisu.

"hahhh!!! apa!!... kamu ngelamar saya? "ucap afnan kaget
sambil menunjuk jari telunjuknya ke mukanya sendiri.
dengan bibir yg ber gemetar, Alya menjawab" i ii-iya, saya ngelamar kamu, tapi terserah padamu, mau atau tidaknya dgn aku... aku melakukan ini juga terpaksa, nggak ada pilihan.... maaf kalo membuat mu sedikit syokk dgn hal ini"ucap Alya yg akhirnya tidak rerbata bata lagi.
dgn memberanikan diri, afnan menatap mata indah milik Alya, lalu menunduk kembali... karna ketidak kuasa annya memandang mata indah itu...
afnan terdiam sejenak, lalu berkata "tolong lepaskan masker mu, aku mau memandang wajahmu sekali saja"

apakah Alya akan melepaskan masker nya? apakah afnan akan menerima lamaran Alya? tanpa berlama-lama... langsung baca aja kelanjutan cerita nya🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syah_naz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tausiah yg menampar semua jama'ah

Jarum jam menunjukkan pukul 10 pagi, dan gedung besar itu sudah penuh sesak dengan jamaah laki-laki maupun perempuan.

Suasana semakin semarak, karena hari itu semua orang menanti kedatangan seorang sosok istimewa—Gus Afnan.

Seorang pendakwah muda yang tak hanya terkenal dengan wajah rupawannya, tetapi juga kepribadian santun dan pesan-pesan moral yang begitu menyentuh.

Bagi banyak pemuda, ia adalah panutan yang sulit ditandingi.

Riuh rendah suara jamaah mendadak berubah menjadi sorak histeris ketika pintu utama terbuka, memperlihatkan sosok yang dinanti-nanti itu.

Para jamaah perempuan berteriak kegirangan, hingga suara mereka menggema memenuhi ruangan.

"Astagfirullah! Apaan sih, teriak-teriak kayak gitu!" Alya melompat kecil, jantungnya hampir copot. Wajahnya memerah kesal, sambil menoleh ke arah Sarah yang duduk di sebelahnya.

Sarah, awalnya juga kaget, kini berubah ekspresinya menjadi penuh antusias. "Eh, Al! Itu loh, Gus Afnan!" ujarnya sambil menyenggol Alya dengan semangat. "Ya ampun, Alya! Lihat dia! Aaaaa!!!" Teriaknya heboh, membuat beberapa jamaah lain menoleh ke arah mereka.

Alya hanya memandang sekilas ke arah yang ditunjukkan Sarah, tapi wajahnya tetap datar, tanpa emosi berlebihan.

Matanya mengikuti langkah Gus Afnan yang berjalan perlahan menuju panggung, menunduk rendah untuk menghindari tatapan jamaah. Dalam hati, Alya bergumam, "Ya Allah, segitunya mereka...."

Berbeda dengan Gus Afnan yang terlihat canggung dan rendah hati, Gus Ziyan yang berada di belakangnya tampil dengan gaya percaya diri.

Ia melambai-lambaikan tangan ke arah jamaah perempuan, seperti seorang selebriti di karpet merah. Perbedaan sikap mereka begitu mencolok, dan Alya hanya bisa menggeleng pelan melihatnya.

Ketika Gus Afnan akhirnya tiba di atas panggung, ia mengangkat tangan dengan tenang, memberi isyarat agar jamaah diam. Riuh pun mereda, dan suara lembutnya yang penuh wibawa mulai menggema di ruangan.

"Menjadi pribadi yang berkualitas menurut agama tidaklah mudah," ucap Gus Afnan, suaranya bergetar penuh makna.

"Terutama untuk perempuan di zaman sekarang. Banyak dari mereka yang mungkin tampak memperindah luarnya, tetapi lupa memperbaiki dirinya. Jangan sampai kita kehilangan harga diri hanya karena ingin menarik perhatian yang tidak berarti. Na'udzubillahi tsumma na'udzubillah."

Setiap kata yang keluar dari bibirnya terdengar penuh ketulusan, membuat banyak jamaah tertegun.

Alya, yang awalnya hanya mendengarkan biasa saja, tanpa sadar tersenyum kecil. Tapi segera ia sadar dan buru-buru menegur dirinya sendiri dalam hati. "Astaghfirullah, kenapa aku senyum kayak gini?"

Sarah, yang duduk di sampingnya, menyadari perubahan itu. "Cieee... senyum ya? Jangan-jangan kamu baper sama Gus Afnan!" godanya sambil menyenggol Alya dengan senyum jahil.

"Apaan sih, nggak kok! Aku biasa aja," Alya buru-buru mengelak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain, mencoba menyembunyikan rasa malunya. Tapi ia tahu, dirinya tak sepenuhnya jujur.

Alya kembali serius mencatat poin poin penting dari tausiah Gus afnan,

"perempuan yang berkualitas itu bukan hanya dilihat dari penampilannya saja, akan tetapi dari akhlak." ucap gus Afnan dgn keseriusan.

" perempuan itu bagaikan pondasi, kalo pondasi nya tidak kuat, apalagi roboh, niscaya bangunan tersebut akan roboh.nah, begitu juga perempuan, perempuan itu harus punya pendirian, jangan gampang tertipu dgn tipu muslihat nya para ajnabi buaya. harus terjaga menjauhi dari hal yg Allaah larang. " uap afnan dgn mantap.

"jangan cuma dari per pakainya aja yg muslimah, akan tetapi hati nya juga harus muslimah. kyk tadi tuh...ntar kalo ada acara apa aja gitu,jangan teriak teriak yaa...malu, seorang perempuan tidak pantas menjerit jerit histeris.kagum boleh, asal jangan berlebihan" ucap afnan kepada mereka para jama'ah

lalu afnan melihat ke arah jama'ah, mencari keberadaan Alya, dia mendapati Alya dibaris terdepan lalu reflek tersenyum.

"aaaa!!!, Alya... Gus afnan senyum ke arah aku lohh" ucap sarah yg ke ge eran.

"hemmm" ucap Alya cuek kemudian lanjut menulis.

"Alya, kamu denger nggak sih" ucap sarah kesal.

"denger, waahhh kak sarah dilihat gus afnan" ucap Alya dengan nada dipaksakan ceria

"ihh, Alya ! nggak seru deh" ucap sarah merajuk. "kemudian Alya hanya tertawa kecil masih dengan menulis tausiah afnan.

#Ceramah pun selesai, dan acara berlanjut ke sesi tanya jawab.

Seorang jamaah berdiri dan dengan penuh rasa ingin tahu bertanya,

"Gus, kami semua sangat penasaran dengan sosok perempuan yang Gus pilih untuk menemani perjalanan panjang Gus. Kalau boleh tahu, bagaimana sih kriteria seseorang yang Gus inginkan? Haruskah dari kalangan ning-ning, selebgram, penghafal Quran, punya pondok, atau dari keluarga terhormat? Atau seperti apa sebenarnya, Gus?"

Afnan terdiam sejenak, kemudian tersenyum tipis dan berkata dengan nada tenang namun penuh makna, "Hemm, pertanyaan yang menarik sekali. Kok tiba-tiba langsung ke pembahasan itu, ya?" Ia tertawa kecil, namun tidak melepas keseriusannya.

"Baiklah, saya ingin berbicara dengan jelas. Ketika mencari seseorang untuk menjadi teman hidup, saya tidak melihat latar belakangnya seperti apa, saya tidak peduli apakah dia ning-ning, selebgram, atau siapa. Yang saya cari adalah akhlaknya. " ucap gus afnan dgn lembut.

"Banyak di luar sana perempuan yang cantik, berilmu, dan berasal dari keluarga terhormat, namun belum ada yang membuat hati saya benar-benar tertarik. Karena yang saya cari adalah calon istri, bukan hanya sekadar status atau kedudukan."

Afnan berhenti sejenak, kemudian menegaskan lagi dengan suara yang lebih tegas, "Dan satu hal lagi, pendamping hidup saya nanti tidak akan pernah mengupload foto sedikit pun di media sosial. Ini soal privasi, ini soal ketulusan dalam menjalani hidup bersama, bukan untuk dilihat orang."

Ucapan itu seperti tamparan keras bagi jamaah yang sering menjodohkan Gus Afnan dengan perempuan-perempuan populer yang berseliweran di TikTok atau Instagram.

Suasana menjadi hening, seakan pesan itu langsung mengenai inti.

Afnan kemudian menoleh perlahan, matanya berkilat tajam saat melirik Alya yang sedang duduk di barisan depan.

Alya, yang merasa seperti disadari, langsung menundukkan kepalanya, berusaha mengalihkan pandangannya, meski jantungnya berdegup kencang.

Dalam hening itu, seolah keduanya merasakan ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kata-kata yang terlontar.

"yaa Allaah... kok jantung Alya deg degan parah nih? " ucap Alya saat gus afnan menatap nya.

"kenapa kamu al? " ucap sarah bingung melihat ekspresi Alya.

"ouhh nggak papa kak" ucap Alya sedikit gugup.

acara pun selesai. tiba tiba-tiba dari belakang ada yg mendorong Alya.

"heh Alya!!!, ouhhh ternyata lu ada juga disini yaaa? " tanya orang tersebut dengan muka berapi.

"ehh, ngapain kamu main dorong dorong aja" ucap sarah yg kaget melihat Alya didorong dari belakang.

1
nana_eth
suka bangettt sama part yang ini, soalnya ada poin yang bisa diambil
Rudi Rudi
aku sukaaa bgt cerita kok, yaa kadang aku ketawa" sendiri 😍😭
Rudi Rudi
semangat kk buat novelnya/Smile//Drool/
DZX_ _ _@2456
ahhhhhhh
baper
Edgar
Mengurangi stress dengan membaca cerita ini, sukses thor!
Trà sữa Lemon Little Angel
Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!
Kieran
Makin seru aja, gak kerasa udah baca sampai akhir!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!