Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membujuk Niken
Setelah mematikan sambungan video call dari kedua sahabatnya Niken pun langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang miliknya.
''Om Rayen sedang apa ya sekarang?apa saat ini dia sedang bersama dengan si tante pirang itu,atau jangan-jangan keduanya sekarang sedang melepas rindu? haduuh kok aku jadi mikirin mereka sih,males banget, tapi aku kangeen sama si om,gimana dong?.'' gumam Niken,setelahnya ia langsung memejamkan matanya karna rasa kantuk juga sudah menyerang sejak tadi.
DITEMPAT LAIN
''Oh ya, terus beb, faster!" racau Viona sambil terus menikmati setiap hujaman pada intinya yang dilakukan oleh sang kekasih.
Rayen terus memonpa tubuh Viona hingga mentok kedinding rahim kekasihnya, bahkan mereka melakukan sambil berci*uman,tubuh Viona terguncang,daging kenyal miliknya terlihat seperti melonpat-lompat.
''Mas, ooh hany aku mau keluar,'' racau Viona saat merasakan miliknya berkedut.
''Tunggu mas sayang! mas juga mau keluar.'' ucap Rayen saat merasakan miliknya seperti dijepit oleh milik Viona.
''Mas tembak dalam saja,aku masih KB kok.'' ucap Viona disela-sela permainan mereka.
Dan beberapa saat kemudian terdengarlah lenguhan panjang dari mulut keduanya,diselingi cairan yang keluar dari kelamin milik masing-masing.
Keduanya berbaring diatas sofa dengan kelamin yang masih menyatu,namun saat Rayen hendak mencabutnya Viona tiba-tiba menahannya,membuat Rayen menatap kearahnya.
''Ada apa?apa kamu masih ingin bermain sekali lagi hem?'' tanya Rayen
''Iya,aku masih pengen mas.'' ucap Viona dengan nada sensual.
Dan terjadilah pertempuran lanjutan antara keduanya..
*
*
*
Pagi ini seperti biasa,Niken dan kedua orang tuanya sedang sarapan pagi.
''Selamat pagi.'' ucap suara bariton seseorang yang ternyata adalah Rayen.
''Hei Rayen,kau datang?ayo sarapan sekalian bersama kami!" ucap Frans
''Terimakasih bang.'' jawab Rayen sambil menarik kursi disebelah Niken
''Oya mana mba Lidya kenapa tidak kelihatan?'' tanya Rayen sambil menyendok nasi goreng keatas piringnya.
''Sedang dikamar, mungkin sebentar lagi turun.'' jawab Frans
Rayen melirik pada Niken yang berada disebelahnya.
''Kenapa dia diam saja,apa jangan-jangan dia masih marah padaku.
Batin Rayen,sebenarnya ia sangat merindukan keponakannya yang selalu bermanja padanya.Namun karna kejadian kemarin keponakan tersayangnya itu sekarang cuek padanya.
''Pah,aku sudah selesai aku berangkat ya udah telat juga soalnya.'' ucap Niken sambil berlalu begitu saja dari meja makan.
''Bang aku juga berangkat sekarang ya.'' ucap Rayen terburu tanpa mendengar jawaban Frans
''Loh pah,itukan Rayen kenapa dia terburu-buru seperti itu?'' tanya Lidya
''Entahlah sepertinya hubungan antara om dan keponakan lagi tidak baik.'' ucap Frans sambil melanjutkan kembali makannya.
''Masih ngambek ternyata anak itu sama Rayen.'' ucap Lidya membuat suaminya menatap kearahnya.
''Maksud mama?
''Kemarin Rayen telat jemput Niken membuat gadis kecil papa ngambek pada nya, tapi mama heran kenapa bisa selama ini ya?biasanya cuma beberapa jam saja.'' gumamnya pelan namun masih terdengar oleh suaminya.
''Mang Diman anterin aku kesekolah sekarang!'' ucap Niken pada supir papanya
''Ba-baik non.'' jawab nya sambil bangkit dari duduknya.
''Tidak usah mang,biar saya saja yang anterin Niken kesekolah.'' ucap Rayen,membuat Niken menatap kearahnya.
''Gk usah om,biar aku diantar sama mang Diman aja.'' keukeh Niken
''Sayang memangnya kamu gk liat tadi mang Diman lagi minum kopi,tuh lihat kopinya saja masih penuh.'' ucap Rayen sambil menunjuk secangkir kopi yang ada diatas meja.
''Gk apa-apa kok den, biar kopinya nanti saya minum lagi saat pulang dari antar non Niken.'' jawab mang Diman.
Niken melirik pada cangkir tersebut yang memang masih terisi penuh.
''Yasudah mang,biar aku perginya diantar sama om Rayen aja.'' ucap Niken
''Beneran gpp non? kalau tidak biar mamang aja yang anterin non kesekolah gk apa-apa kok non.'' ucapnya
''Gk usah mang,biar saya saja yang antar Niken.'' sambung Rayen
***
Didalam mobil keduanya hanya saling diam,Niken lebih memilih menatap gedung-gedung yang menjulang tinggi dan beberapa rumah warga yang mereka lewati.
''Niken udah dong marahnya! masa dari kemarin ngambek terus sama om.'' ucap Rayen
''Aku biasa aja kok,mungkin perasaan om aja kali.'' jawabnya tanpa melihat Rayen
Terlihat Rayen menghela nafas berat.
''Gini aja,setelah pulang sekolah nanti gimana kalau om ajak kamu jalan-jalan, om janji deh kalau kita hanya berdua ok,,kamu mau kan?'' tanya Rayen sambil melirik kearah keponakan.
''Yes,akhirnya om Rayen kena aku kibulin,mana mungkin aku bisa marah lama-lama sama dia,yang ada aku rugi,dan kali ini aku gk akan sia-siain lagi waktu bareng om Rayen
Batin Niken
Tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampi digerbang sekolah Niken.
''Nati jangan telat lagi ya om jemputnya!" ucap Niken.
''Iya,'' jawabnya kemudian kembali melanjutkan perjalanannya menuju kantor.
Setelah keluar dari mobil, Niken langsung menuju teman-temannya yang terlihat sudah menunggunya disana.
''Hai guys, sengaja nungguin aku ya?'' tanya Niken
''Iya, kamu aneh tau gk Ken, kemarin malam aja keselnya setengah mam*pus,eh sekarang udah happy aja, udah baikan loe sama si om?'' tanya Putri
''Udah,kan ngikuti trik yang dikasih Windy,dan ternyata berhasil,ntar sepulang sekolah aku akan diajak sama om Rayen bersenang-senang.'' jawabnya sambil tersenyum lebar.
''Jangan kesenangan dulu kamu Ken,bisa jadi kan setelah ini si tante pirang itu ngajakin om kamu nge'date.'' seru Windy
''Kamu bener juga,tapi ku rasa gk mungkin lah,om kan sudah janji,tapi klu sampai dia batalin janjinya sama aku, hanya karna si tante pirang itu, lihat aja aku akan ngambek lagi sama dia.'' jelas Niken
''Ceile,emang bisa loe ngambek lama-lama,yang ada loe itu malah buang waktu,katanyq mau ngejar cinta om Rayen sampai dapat,ya harus memanfaatkan waktu dengan baik dong,gimana sih loe.'' ucap Putri
Niken hanya mendengus saat mendengar ucapan masuk akal dari mulut Putri,karna memang benar,bagai mana bisa Niken ngambek lebih dari dua hari dengan Rayen,sedangkan satu hari saja ia sudah tersiksa menahan rindu,
''Sudahlah sebaiknya kita masuk,sebentar lagi bel sekolah berbunyi.'' ucap Niken mengalihkan pembicaraan.
''Hai Ken,kamu diantar supir lagi?'' tanya seorang laki-laki yang ternyata adalah Rangga.
''Dia bukan supir aku Ga, tapi om aku.'' jelas Niken.
''Oo,dia om kamu ternyata.''
''Kenapa Ga? om nya Niken ganteng kan?'' tanya Putri membuat Rangga mengkerutkan dahi,ia merasa aneh dengan pertanyaan yang diajukan Putri.
''I-iya sih,memangnya kenapa kalau dia ganteng Put?'' tanya Rangga yang memang tidak mengerti maksud dari ucapan Putri.
''Ah,tidak apa-apa kok Rangga,Putri hanya asal bicara saja, yasudah yuk masuk!" sambung Niken sambil kembali melangkahkan kakinya menuju ruang kelas
NEXT
MOHON DUKUNGANNYA YA READERS 😘🤗
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami