pemuda bernama KaptenHanz baru saja memasuki sekolah barunya di SMA Zamen dengan kehidupan sederhana tinggal pada semacam kos bersama temannya dari kecil iyann selalu di samping KaptenHanz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaptenHanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Restu?
Tepat di tiga mobil alphard memasuki mansion yang sedikit kecil di miliki keluarga albanz dan eza
"mari masuk sudah di tunggu keluarga besar tuan"ujar pelayan dengan sedikit menundukkan tubuhnya lalu membuka pintu mansion
"silahkan duduk ,bibi siapkan minuman lagi"ucap seorang pria yang sudah terlihat tua rambut dan kumis sedikit berwarna putih
"baik tuan"balas pelayan lalu langsung pergi kebelakang ,semua pun duduk dengan sopan
"Bapak dan ibu pasti orang tua albanz lalu ini kakek neneknya"tebak seorang wanita di samping pria tua berkepala 6
"saya sahabat dari orang tua albanz maaf"elak mama eza
"oh.. Maaf saya cuma menebaknya"kaget wanita membuat pria di sampingnya terkekeh kecil
"saya sebagai daddy dari anak putri mempunyai pasangan sedikit bangga menetapi janji dan membawa langsung inti keluarga membicarakan anak kita baru jadi pasangan"jelas pria tua yaitu daddy sazkia ,sazkia pun belum terlihat sama sekali yang sedang bersembunyi dapur
●●●
Terlihat sazkia sedang bersembunyi di balik dinding pintu masuk keluar dapur dengan tubuh sedikit bergetar ketakutan
"nona muda ,keluarga den albanz benar datang jadi jangan takut semua sudah tunggu nona muda"tegur pelayan tadi ketika memasuki dapur
"hahh... Makasih ya bi informasinya"balas sazkia dengan sedikit hela nafas lega seperti membawa beban berat lalu berjalan pergi dari dapur
●●●
"sayang sini duduk mama"ujar wanita disamping ayah sazkia yaitu ibunya ,sazkia lalu duduk di samping ibunya dengan wajah bersemu merah
"apa bapak sudah memikirkan matang matang untuk masa depannya jika punya pasangan untuk masa dini yang butuh fokus dengan belajar?"tanya daddy sazkia pada papahnya albanz
"saya juga sebagai papah nya memikirkan ini dahulu tapi karena anak ini sudah mencintainya maka jadi orang tua harus berbicara untuk masa depan keluarganya nanti ,saya merestuinya hanya saja untuk tetap ada jarak batasnya dengan di awasi orang sekitar dari dua anak kita"jawab papah albanz membuat daddy sazkia tersenyum
"apa yang bapak ucapkan benar saya juga berpikir kesana ,saya ingin bertanya ke albanz kalau ada dua pilihan untuk menyelamatkan diri atau sazkia dulu kalau kejahatan sedang ingin buat bahaya"ucap daddy sazkia membuat albanz sedikit menatap bawah lalu menatap kembali pada daddy sazkia
"saya menjadi pemimpin pada keluarga pasti akan melindungi pada pasangan dahulu dan anak jika punya untuk saya sendiri lebih baik berkorban karena tidak ada pilihan ,jika ada maka saya mengutamakan menyelamatkan pasangan bersama saya"jelas albanz membuat papahnya menepuk punggung albanz perlahan memberi kode bangga mempunyai anak sepertinya
1 jam kemudian Papah albanz dan daddy sazkia pun berpindah tempat pada ruangan khusus kecuali keluarga eza dan mama albanz,mommy sazkia mengobrol biasa membuat lebih tau dalam
Terlihat tiga pemuda sedang kebingungan di luar mansion
"kaptenhanz udah di cari dengan orang terbaik tetep ga ketemu di rumah sakit kecil atau besar"ujar eza sembari membuka handphonenya
"handphone hanz juga ga aktif jadi kita ga bisa lacak dimana"seru bima
"coba za kamu perintahin orang orang terbaik buat cari informasi transportasi jalan tol ,kereta ,taksi ,gofood ,semuanya cari pasti ada terdaftar kan kalau lewat umum"pinta iyann ,eza pun menelepon lalu kembali menaruh di saku celananya
"mereka udah gerak cari informasi dari kamera cctv juga"ucap eza
"kaptenhanz belum ketemu juga?"bingung albanz baru datang di sampingnya ada sazkia
"belum ,selamat ya pasangan baru dapat restu orang tua lagi sampe di kasih waktu buat kencan di taman mansion samping"goda bima membuat dapat cubitan di lengan dengan keras
"akhh.. Sakit saz ,iya.. Iyaa... Maaf... Ga... Ulangin"erang bima merasakan sakit luar biasa pada lengannya lalu semuanya pun tertawa dengan kekonyolan bima merasakan sakit padahal tubuhnya termasuk besar kekar
"udah suruh orang orangku juga buat cari kaptenhanz sampai dapat baru kasih informasi"ujar albanz membuat keduanya berhenti
"kalian pasangan baru cepatlah ucapin perpisahan ,albanz sama keluarganya mau pulang tuh nanti rindu berat"tegur mommy sazkia membuat sazkia wajahnya bersemu merah ,ketiga orang tua albanz ,eza dan sazkia pun tertawa melihat tingkahnya
"ga baik atuh godain anaknya"bisik mama albanz
"biarin aja namanya masa muda agar momen pas"balas mommy sazkia dengan bisik
Semuanya pun meninggalkan mansion keluarga sazkia menuju mansion albanz sesampainya disana semua beristirahat
"eza kamu perintahin orang pengawas terbaik bertugas?"tanya papah eza baru saja membuka handphonenya ,papah albanz pun membuka karena tadi ada notifikasi dan sama seperti papah eza menatap bingung pada keduanya
"kita berempat lagi nyari kaptenhanz ga ada kabar sama ada pesan surat kecil kalau beberapa hari kedepan dia izin ga ada"jawab eza membuat semua temannya mengangguk kepala ,kedua papahnya pun saling pandang
"mungkin lagi ada kesibukan atau apa"ujar papah eza berpikir positiv
"tapi papah terakhir ketemu kaptenhanz berbeda lebih dingin dan lemah ,coba aja tanya iyann"elak albanz
"kaptenhanz kalau demam tinggi total memang begitu om selalu menghilang alasannya sibuk udah dari dulu mungkin 4 tahun lalu waktu itu jenguk di rumah orang tuanya juga kurang tau sampai nanya balik orang tua kaptenhanz"jelas iyann
"jadi antara lain kaptenhanz sedang berobat kerumah sakit lalu kenapa kalian minta tolong cek semua rumah sakit negara ini?"bingung papah albanz
"papah coba aja tanya sama orang disuruh sama sekali ga ada terdaftar pasien atau datang kaptenhanz"ucap albanz ,kedua orang tuanya pun sibuk dengan handphone masing masing
"udah berapa lama kaptenhanz menghilang?"tanya papah eza
"2 hari kaptenhanz udah hilang"jawab semuanya
●●●
Pada ruangan gelap kamar rapi saat di pakai untuk beristirahat terlihat pemuda sedang bingung sembari memandang langit langit buatan dari lampu neon bintang
"menara eiffel negara prancis apa esta masih suka?"lirih pemuda dengan tatapan sedih tapi tidak berkaca kaca lalu pemuda mengeluarkan menara eiffel miniatur mini dalam kotak kardus
"mungkin ini hadiah terakhir jadi pengingat atau esta lupa momen hadiah di lihat jadi biasa"bathin pemuda sembari memandangi menara eiffel mini
"percuma kalau di lihat biasa mungkin jadi hiasan kamar aja"lanjut bathin pemuda lalu menaruh di meja beberapa ada buku ilmu pendidikan
'tokk... Tokk... Tokk...
"Aa udah 3 hari belum ke kota D gimana nanti sekolahnya"tegur ibu kaptenhanz perlahan memasuki kamar gelap pemuda yaitu kaptenhanz
"iya bu ini mau siap siap jalan ke kota D lanjutin sekolahnya"balas kaptenhanz sembari memakai jaket kulit berwarna coklat
Kaptenhanz pun berjabat tangan pada kedua orang tua nya lalu pergi mengendarai motor kawasaki H2 meninggalkan kedua rumah orang tuanya
'brumm...
"maaf tanpa izin"bathin pemuda membuka handphonenya lalu memfoto wanita sedang berkencan pada pria depannya
'Brummm...
Kaptenhanz pun mengendarai motornya dengan melaju biasa membuat menempuh ke kota J ke D sangat lama dalam 5 jam karena jalanan padat macet pada kota JP