NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

2 minggu kemudian.

Pagi-pagi sekali Vania sudah nampak cantik dengan dress berwarna hitam yang terlihat kontras dengan warna kulitnya yang putih.

Rambut panjang wanita itu juga sudah di tata sedemikian rupa hingga nampak bergelombang dan indah.

Dengan wajah sumringahnya, Vania berjalan menuju kamar sebelah untuk menemui sang suami tercinta yang baru pulang dari luar kota tadi malam.

Ririn bilang, tuan Betrand pulang pukul 02.00 dini hari, saat Vania sudah terlelap dalam tidurnya. Jadi Vania belum sempat bertemu dengan sang suami tadi malam.

Tok tok tok

"Kak boleh aku masuk?" Tanya Vania sembari mengetuk pintu kamar sang suami. Namun hening tak ada jawaban.

"Aku masuk ya." Ucap Vania lagi sembari medorong handle pintu kamar Betrand.

"Kak? Kakak dimana?" Vania menacari sosok sang suami kesetiap sudut kamar. Namun tak ada siapapun di kamar besar dan mewah itu. Membuat wajah ceria Vania seketika berubah jadi sendu.

"Nyonya? Ternyata anda di sini." Ririn bisa bernapas lega saat melihat nyonya Vania ternyata ada di kamar tuan Betrand.

Ririn yang pamit sebentar untuk mempersiapkan sarapan untuk nyonya Vania di dapur. Di buat panik karna saat ia kembali ke kamar, nyonya Vania sudah tidak ada di sana, bahkan tidak ada dimanapun.

Ririn pikir nyonya Vania pergi dari penthouse tanpa bilang-bilang. Nyaris saja Ririn membuat laporan pada tuan Betrand tentang nyonya Vania yang tiba-tiba menghilang, namun urung saat mendengar suara gaduh yang bersumber dari kamar tuan Betrand.

"Rin, dimana suamiku? Kau bilang kak Betrand sudah pulang dari Batam?" Mata Vania berotasi kesetiap sudut ruangan, masih mencari-cari sosok sang suami yang teramat Ia rindukan.

"Tuan Betrand sudah pergi ke kantor 10 menit yang lalu nyonya." Beritahu Ririn dengan sangat hati-hati, takut melukai perasaan nyonya Vania.

"Sudah pergi?" Beo Vania sembari mengerutkan dahinya.

"Kenapa kak Betrand pergi tanpa menemui aku terlebih dahulu? Bukankah sudah lama kami tidak bertemu?" Lirih Vania. Raut kekecewaan nampak jelas dari wajah cantik wanita itu.

"Tuan Betrand bilang, pagi ini ada meeting dengan klien penting nyonya. Dan saat tuan Betrand akan pergi ke kantor, nyonya Vania masih mandi. Jadi tuan Betrand tidak sempat pamit pada anda nyonya." Ririn menjelaskan. Vania semakin menundukan wajahnya dengan netra yang sudah memerah karna menahan tangis.

"Tapi tuan Betrand menitipkan ini untuk anda nyonya." Ucap Ririn lagi, membuat senyum di wajah cantik Vania kembali mengembang.

"Apa itu? Berikan padaku." Tanya Vania antusias.

"Ini nyonya." Ririn menyerahkan sebuah amplop coklat pada sang majikan.

Vania meraih obat itu dengan wajah sumringah. Kemudian membukanya dengan antusias.

Ririn tersenyum simpul kala melihatan perubahan mood sang majikan yang dapat berubah-ubah dalam waktu singkat. "Mungkin bawaan hamil." Pikir Ririn.

"Kenapa kak Betrand memberiku ini?" Tanya Vania sembari membolak-balikan kartu berwarna hitam yang baru ia keluarkan dari amplop yang diberikan Betrand. Vania bukannya tidak tahu apa kegunaan kartu ajaib itu, karna Vania sudah sering melihat kak Khanza menggunakan kartu itu saat hendak mentraktir dirinya dan kedua adiknya saat sedang jalan-jalan di mall.

Hanya saja Vania merasa heran kenapa sang suami memberikannya black card, sedangkan nafkah bulanan yang Betrand berikan saja belum Vania gunakan sedikitpun.

"Ini ada suratnya nyonya. Bacalah." Beritahu Ririn sembari menunjukan secarik kertas yang menyembul dari amplop coklat yang di genggam nyonya Vania.

"Ah iya, kenapa aku tidak melihatnya." Vania merutuki kecerobohannya sendiri.

"Gunakan kartu ini untuk memenuhi kebutuhanmu. Belilah apapun yang kau inginkan dan minta Ririn untuk menanimu berbelanja." Vania membaca isi surat dari Betrand.

"Kenapa harus Ririn yang menemaniku kak? Memangnya yang suamiku itu kau atau Ririn?" Batin Vania.

"Tuan Betrand pasti sibuk nyonya, jadi tidak bisa menemani anda berbelanja?" Ucap Ririn yang seakan paham dengan isi hati nyonya Vania.

"Kalau begitu aku akan menunggu sampai kak Betrand tidak sibuk lagi dan punya waktu untuk menemaniku." Ucap Vania dengan senyum simpulnya.

***

***

Kantor Giant group.

"T-tuan? Kenapa pagi-pagi sekali anda sudah ada di kantor?" Mata Roy membelalak tajam saat melihat tuan Betrand sudah duduk di kusi kebesarannya, padahal jam baru menunjukan pukul 06.30 pagi.

"Bukankah aku bilang anda bisa cuti selama beberapa hari. lagi pula tidak ada hal penting yang bisa anda kerjakan di kantor hari ini tuan." Beritahu Roy dengan suara lantangnya.

"Bukankah kemarin sudah aku bilang pada tuan Betrand untuk ambil cuti selama beberapa hari setelah pulang dari Batam. Tapi pria keras kepala itu malah sudah tiba di kantor lebih dulu dariku." Umpat Roy dalam hati.

"Berani sekali kau mengaturku! Memangnya siapa bosnya di kantor ini." Hardik Betrand dengan rahangnya yang mengeras.

"Tentu saja anda tuan." Balas Roy sembari menundukan kepalanya.

"Dasar aneh! Aku rela kerja lembur dan menghandle semua pekerjaannya selama beberapa hari agar dia bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan istrinya. Tapi dia malah marah-marah." Umpat Roy dengan nada yang sangat pelan. Namun Betrand tetap bisa mendengarnya.

"Apa kau sudah bosan bekerja di tempat ini Roy?!"

"Tidak taun. Maafkan atas sifat lancangku." Balas Roy cepat. Kalau dia sampai di pecat ketiga anaknya akan makan apa nanti.

Sepanjang hari itu, Betrand dan Roy hanya berleha-leha saja di kantor. Karna semua pekerjaan mereka telah mereka selesaikan selama di Batam kemarin. Hanya sesekali saja Mona sekretaris baru Betrand akan datang ke ruangan sang presdir untuk meminta tanda tangan.

Waktu terasa lebih lambat bagi Betrand, karna pria itu tidak melakukan apapun sedari tadi selain memainkan ponselnya. Hingga tibalah waktu makan siang yang sudah Betrand tunggu-tunggu.

"Roy, pesankan Rice box dari Rins Restoran untukku!" Titah Betrand pada sang asisten.

"Baik tuan." Jawab Roy patuh.

Ceklek

Namun belum sempat Roy memesan makanan untuk tuan Betrand, terdengar suara pintu dibuka dari luar.

"Hi semuanya, aku datang." Ucap Vania dengan wajah sumringahnya.

Saking antusiasnya akan bertemu sang suami, Vania langsung masuk begitu saja ke ruang kerja Betrand tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Aku datang membawa makan siang untuk suamiku." Wanita cantik itu tidak datang dengan tangan kosong. Ada rantang berisi makan siang untuk sang suami di tangannya.

"Wah, kau datang di saat yang tepat nyonya Vania. Baru saja aku akan---" Belum sempat Roy menyelesaikan perkataannya, Betrand keburu menyela ucapan Roy.

"Kami baru saja akan pergi makan siang di luar dengan klien bisnis." Ucap Betrand lugas.

"Benarkah? Jadi aku datang di saat yang tidak tepat ya?" Lirih Vania. Padahal Vania sudah memesan menu spesial di restoran sea food milik sang mama, bahkan mama Sarah sendiri yang memasaknya khusus untuk sang menantu. Sedangkan Vania belum sanggup untuk masak sendiri, Vania akan merasa mual tiap menyium bau bumbu masakan.

"Kau simpanlah makanan itu di atas meja, nanti aku akan memakannya." Ucap Betrand sembari membelai lembut puncak kepala sang istri.

"Ayo kita pergi. Kita jangan membuat klien menunggu terlalu lama." Ucap Betrand pada sang asisten. Tapi bukannya menuruti perintah tuan Betrand, Roy malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Klien bisnis? Klien yang mana? Bukankah kita tidak ada janji dengan siapapun hari ini." Batin Roy bertanya-tanya.

"Cepatlah Roy, atau aku akan memecatmu!" Ancam Betrand.

"Baik tuan." Bergegas Roy mengejar tuan Betrand yang sudah lebih dulu pergi dari ruangannya. Meninggalkan Vania dengan wajah sendunya.

"Rin?" Vania menatap ke arah sang asisten pilihan Betrand yang akhir-akhir ini tak pernah jauh darinya.

"Iya nyonya." Balas Ririn.

"Kenapa aku merasa kak Betrand sedang menghindariku ya?" Tanya Vania.

"Tidak nyonya, itu hanya perasaan anda saja." Ririn mencoba menenangkan nyonya Vania agar tak berpikir yang tidak-tidak tentang tuan Betrand.

"Benarkah? Semoga saja begitu." Ucap Vania lirih.

***

Vania terus menunggu Betrand memiliki waktu untuknya, hingga waktu terus berlalu.

Namun sampai kandungan Vania sudah memasuki usia 7 bulan. Betrand tidak pernah ada waktu untuk sang istri. Bisa di hitung pakai jari berapa kali Vania bertemu dengan suaminya sendiri walaupun mereka tinggal di bawah satu atap yang sama.

Memang hampir setiap hari Betrand akan pulang ke penthousenya. Namun pria itu datang di saat Vania sudah terlelap dan pergi pagi-pagi sekali sebelum Vania bangun dari tidurnya.

Betrand sengaja tak ingin terlalu sering bertemu dengan Vania. Agar saat bayi mereka lahir nanti, betrand bisa segera menceraikan Vania tanpa membuat hati wanita itu terlalu terluka.

Bersambung.

1
Si Penjahat
wkwkk lanjut Thor
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
dikira halusinasi lagiiii 😂
Cantika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Uthie
Masih kocak dehh soal si Albian dan Khanza 😂
Uthie
kenapa ayahnya Alexa lebih setuju dengan si Jack yaa 😂😂
holipah: betran anak mmh jdi harta nya ssh d ambil 😅😅
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
Mampusss kau Al😂
holipah
paling temen nya vania
Uthie
seruuuu.... Mom Sarah telah beraksi👍😂

btw.. siapa yaa itu yg bicara terakhir??? 🤔
Retno Harningsih
up
Uthie
Hahahaa... suka banget sama mulut pedas nya Vania dan Ririn 👍👍😂😂
Uthie
Lanjut 💪🤗
Susanti
lanjutt thor
Retno Harningsih
up
harwanti unyil
gk kelar" masalah nya
Alisha Chanel: Begitulah hidup kak, masalahnya gak ada habisnya. Selesai masalah satu datang lagi masalah baru 🤭
total 1 replies
Cantika
Sabar Robin Hood 😂
Uthie
sepertinya Bertrand akan salah paham dan membenci Vania niii 😁
Uthie
Good 👍
Cantika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!